Anda di halaman 1dari 3

Nama: Aloysius Adriandy Pratama Lili

NPM: 110110190169
Kelas: C

Perbandingan Perizinan Lingkungan Sebelum dan Sesudah Undang-Undang Cipta


Kerja
Undang-undang Cipta Kerja resmi diundangkan sebagai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
setelah ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 2 November 2020. Undang-Undang Cipta Kerja
ini mengubah sejumlah ketentuan dari beberapa undang-undang, termasuk Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PLH). Di dalam
perubahan ini termasuk dalam perizinan dalam lingkungan. Izin lingkungan yang dimaksud disini
adalah syarat memperoleh izin usaha atau kegiatan disuatu daerah. Dalam mendapatkan izin
lingkungan pelaku usaha harus memperhatikan AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan). Dalam
Undang-Undang Cipta Kerja ini peraturan dalam izin lingkungan mendapatkan beberapa perubahan.
Perubahannya adalah:1
1. Definisi dari AMDAL
Pasal 1 angka 11 UU PPLH menyebutkan bahwa Amdal merupakan kajian mengenai dampak penting
suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Namun dalam Undang-Undang Cipta Kerja definisi tersebut diganti menjadi, "kajian mengenai
dampak penting pada lingkungan hidup dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan, untuk
digunakan sebagai prasyarat pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan serta termuat dalam perizinan berusaha atau persetujuan pemerintah pusat atau pemerintah
daerah".
2. Peran Pemerhati Lingkungan
Dalam Pasal 26 Ayat (3) UU PPLH diatur, "dokumen Amdal disusun oleh masyarakat yang
terdampak langsung, pemerhati lingkungan hidup, dan/atau yang terpengaruh atas segala bentuk
keputusan dalam proses Amdal".
Sementara, pada UU Cipta Kerja tertulis perubahan dalam Pasal 26 Ayat (2) PPLH menjadi,
"Penyusunan dokumen AMDAL dilakukan dengan melibatkan masyarakat yang terkena dampak
langsung terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan".
3. Keberatan dan Pelibatan Masyarakat Dihapus
UU Cipta Kerja menghapus ketentuan Pasal 26 Ayat (2) UU PPLH yang menyebutkan bahwa
pelibatan masyarakat harus dilakukan berdasarkan prinsip pemberian informasi yang transparan dan

1
Fitria Chusna Farisa, “Ini 6 Poin Perubahan Terkait Amdal di UU Cipta Kerja”, 3 November 2020,
https://nasional.kompas.com/ , diakses pada 20 April 2021 Pukul 15.30.
lengkap serta diberitahukan sebelum kegiatan dilaksanakan. Pasal 26 Ayat (4) yang semula mengatur
bahwa masyarakat dapat mengajukan keberatan terhadap dokumen Amdal juga dihapuskan.
4. Komisi Penilai AMDAL
UU ini juga menghapus keberadaan Komisi Penilai Amdal. Semula, komisi ini diatur dalam Pasal 29,
30 dan 31 UU Lingkungan Hidup. Keanggotaan Komisi Penilai Amdal terdiri dari unsur instansi
lingkungan hidup, instansi teknis terkait, pakar di bidang pengetahuan yang terkait dengan jenis usaha
dan/atau kegiatan yang sedang dikaji, pakar yang terkait dengan dampak yang timbul dari suatu usaha
dan/atau kegiatan yang sedang dikaji, wakil dari masyarakat yang berpotensi terkena dampak, dan
organisasi lingkungan hidup.
Berdasarkan hasil penilaian Komisi Penilai Amdal, menteri, gubernur, atau bupati/wali kota
menetapkan keputusan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup sesuai dengan
kewenangannya.
5. Tim Uji Kelayakan
UU Cipta Kerja juga mengatur ketentuan baru mengenai tim uji kelayakan lingkungan hidup yang
dibentuk oleh lembaga uji kelayakan lingkungan hidup pemerintah pusat. Perubahan terhadap Pasal
24 Ayat (3) dalam UU Cipta Kerja menyebutkan: tim uji kelayakan lingkungan hidup terdiri atas
unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah dan ahli bersertifikat. Selanjutnya, Ayat (4) pasal yang
sama mengatur, pemerintah pusat atau pemerintah daerah menetapkan keputusan kelayakan
lingkungan hidup berdasarkan hasil uji kelayakan lingkungan hidup.
Keputusan mengenai kelayakan lingkungan hidup ini digunakan sebagai persyaratan penerbitan
perizinan berusaha, atau persetujuan pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
6. Pembatalan Berdasarkan Putusan Pengadilan Dihapuskan
UU Cipta Kerja menghapus ketentuan mengenai pembatalan izin lingkungan oleh pengadilan. Semula,
ketentuan itu diatur melalui Pasal 38 UU Lingkungan Hidup yang menyebut, selain ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2), izin lingkungan dapat dibatalkan melalui keputusan
pengadilan tata usaha negara. Namun hal itu sekarang tidak dapat dilakukan lagi,

Anda mungkin juga menyukai