Anda di halaman 1dari 5

RANGKAIAN ACARA NATAL

“KADO YANG MULAI DIABAIKAN”


“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud”
(Lukas 2:11)

Tujuan : Jemaat diajak untuk menyambut natal seperti Maria dan Para Gembala
yang bersukacita atas kehadiran Mesias yang dinantikan. Mesias adalah
kado yang melampaui segalanya bagi umat.
Pemeran
Ibu (janda) :
Anak :
Maria :
Yusuf :
Malaikat :
Gembala :
Pegawai Istana Herodes :
Pemilik Penginapan :
Narator dan MC :
Pendeta :

1. Pra Acara
2. Menyanyi bersama lagu “Nyanyilah dan Menarilah”
3. Doa Pembukaan
4. Sambutan-sambutan
5. Fragmen 1 (Natal yang sedih)
Narator : Ini natal!! Jingle bells jingle bells jingle all the way.... oh what
fun it is to ride, in a one horse open sleigh... Natal identik dengan sukacita... natal
identik dengan pernak-pernik hiasan natal yang berwarna-warni, beraneka macam
lampu hias... bahkan jauh-jauh hari lagu-lagu natal dikumandangkan dimana-mana...
Tunggu dulu, benarkah natal itu sukacita?
(sepulang dari ibadah perayaan natal di gereja, ketika masuk ke rumah sang anak tidak
dapat menahan airmatanya, ia menangis sambil membuang sepatu dan tas yang ia
pakai. Sang ibu menjadi heran dengan apa yang terjadi dengan anaknya)

Ibu : Nak, kenapa kamu tiba-tiba menangis? Bukankah ini natal, semestinya kita
bersukacita
Anak : (masih tidak bersuara, hanya terdengar suara tangisannya yang semakin keras)
Ibu : (sambil menenangkan anaknya) Ada apa nak, cerita sama ibu?
Anak : (Sambil memperlihatkan sepatunya yang sudah usang) aku malu bu, teman-
temanku selalu memperlihatkan barang-barang baru setiap natal. Sementara
aku? Sepatu ini sudah kupakai berkali-kali dalam natal. Aku malu diejek!
Ibu : (sambil tersenyum, karena memahami pokok permasalahannya) dengar nak,
ku ceritakan sekali lagi kisah natal ini!
Vocalgroup Anak-anak “Dia Lahir untuk Kami”
6. Fragmen 2 (malaikat menjumpai Maria)
Narator : Seorang anak dara bernama Maria, dia adalah seorang yang
sangat taat beribadah kepada Tuhan. Ia sangat prihatin melihat kondisi bangsanya
yang penuh dengan penderitaan akibat penjajahan bangsa Romawi. Telah beratusan
Tahun bangsanya menunggu Sang Mesias, ia pun berdoa kepada Tuhan
Maria : Tuhan, berapa lama lagi bangsaku akan menderita seperti ini? Berapa lama
lagi Mesias yang dinubuatkan itu akan Engkau kirimkan? Dengarkanlah ratapan kami,
ya Tuhan!

Tidak beberapa lama kemudian, tampaklah malaikat menjumpai Maria.


Malaikat : “Salam, hai engkau yang dikarunia, Tuhan menyertai engkau”

Maria terkejut melihat kedatangan malaikat dan mendengar salamnya itu


Malaikat : “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di
hadapan Allah. Sesungguhnya Allah mendengarkan ratapanmu dan
ratapan bangsamu, Engkau akan mengandung dan akan melahirkan
seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Dialah Mesias yang dijanjikan Tuhan bagi bangsa-bangsa”
Maria : “Bagaimana mungkin itu terjadi, Sementara aku belum bersuami?”
Malaikat : “Roh kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang maha tinggi akan
menaungi engkau, sebab itu anak yang kau lahirkan akan disebut kudus,
anak Allah”
Maria : Sesungguhnya aku ini adalah hamba, jika memang demikian aku harus
dipakai menjadi perantaraan lahirnya keselamatan bagi bangsa-bangsa,
terjadilah itu menurut kehendak-Nya.”

Sepeninggalan malaikat itu, hati Maria dipenuhi sukacita, lalu ia memuji memuliakan
nama Tuhan Vocalgroup ibu-ibu “Yesus Raja Damai”
7. Fragmen 3 (Pengawal Istana Menyampaikan Titah Kaisar)
Narator : Pengawal istana maju ke depan kerumunan orang (jemaat),
Maria dan Yusuf ada disitu, pengawal tersebut menyampaikan titah Kaisar:
Pengawal : Woro-woro ! Berdasarkan maklumat Yang Mulia Kaisar Agustinus,
bahwa setiap orang diwajibkan pulang ke tempat asalnya masing-masing
untuk mengikuti sensus penduduk yang pertama. Sekian, Harap
menjadikan periksa.
8. Fragmen 4 (Maria dan Yusuf pergi ke betlehem, dan mencari penginapan)
Narator : Perut Maria nampak sangat besar, wajahnya menyiratkan
perjuangannya. Ia sangat kelelahan karena harus kembali ke tempat asalnya. Sang
suami Yusuf, dengan penuh kasih senantiasa berada di samping Maria, sambil
menuntunnya
Yusuf : Hari sudah mulai malam, dan kita telah berjalan jauh, engkau nampak
sangat kelelahan sekali istriku, mari kita mencari tempat menginap
Maria : Aku tidak masalah suamiku, hanya tinggal sedikit lagi kita akan
sampai, mari kita teruskan perjalanan... lebih baik uang itu kita pakai
untuk biaya anak kita nanti
Yusuf : Jangan memaksa istriku, engkau lelah, kita harus beristirahat

Mereka pun mencoba mencari tempat menginap, semua orang kembali ke daerah
asalnya, sehingga hampir semua penginapan penuh. Maria dan Yusuf berjumpa
dengan seorang yang berbelas hati, sementara hanya kandang domba yang mereka
miliki untuk tempat berteduh, dipakailah kandang itu menjadi tempat berteduh, dan
Maria melahirkan anaknya disana

9. Fragmen 5 ( Malaikat menjumpai Gembala di padang)


Narator : sementara itu di padang yang sunyi sepi jauh dari keramaian
kota... beberapa gembala terlibat dalam obrolan, mereka juga bersenandung ria untuk
mengusir sepi....
Isian pujian bapak-bapak....
Tiba-tiba malaikat dengan kemuliaan yang bersinar menjumpai mereka dna mereka
sangat ketakutan, namun malaikat itu berkata:
Malaikat : “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu
kesukaan besar untuk seluruh bangsa: “Hari ini telah lahir bagimu
juruselamat, yaitu Kristus Tuhan di kota Daud. Engkau akan menjumpai
bayi dibungkus dengan lampin dan dibaringkan di palungan.”

Bala tentara sorgawi juga datang di situ sambil memuji Allah : Paduan Suara
Adiyuswa “Elingo”

10. Fragmen 6 (Gembala menjumpai bayi Yesus)


Terjadilah percakapan diantara para gembala ketika mereka dalam perjalanan
menjumpai bayi Yesus
Gembala 1 : Mengapa malaikat itu memberitakan kabar besar ini kepada kita?
Gembala 2 : iya benar, apa maksudnya, kita ini kan orang kecil, yang seringkali
tidak dianggap.
Gembala 3 : Puji syukur kepada Allah, sekalipun kita tidak berkenan di hadapan
manusia, Allah masih mengingat kita.
Gembala 4 : (sambil menunjuk ke arah kandang domba) lihat! Sepertinya ada
perempuan dan laki-laki tidur di kandang itu, mungkinkah itu keluarga
bayi itu?
Gembala 3 : Iya, mari kita lihat

Mereka pun berjumpa dengan bayi Yesus, bersukacitalah mereka, lalu


mempersembahkan harta milik mereka kepada bayi Yesus.
(gembala mengajak jemaat juga untuk memberikan persembahan, Vocalgroup anak-
anak “Natal Setiap hari”

11. Fragmen 7 (Penyalaan Lilin)


Para gembala sangat takjub terhadap karya Allah. DIA sungguh memperhatikan
hamba-Nya yang kecil ini... terang itu telah bersama-sama dengan mereka.
Gembala 2 : Terang itu telah bersama kita, mari kita nyalakan terang keselamatan
itu di dalam hati kita masing-masing
(para gembala memandu beberapa perwakilan untuk menyalakan lilin, sambil Diiringi
lagu “Seribu Lilin”

12. Fragmen 8 (Pesan Natal, doa penutup dan berkat)


Pendeta sedang mengunjungi keluarga ibu dan anak tadi, ia mendengarkan cerita dari
ibunya... lalu dia memberikan pesan natal kepada anak tersebut. Anak itupun kembali
bersukacita!

Pendeta mengajak semua untuk memuji Allah (Nyanyian “Gita Sorga Bergema”,
lalu menutupnya dengan doa dan berkat
13. Makan Bersama

Anda mungkin juga menyukai