KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS CILAMAYAGIRANG
KABUPATEN SUBANG
Nomor : 440/007/ PKM-CG/I/2017
TENTANG
KEBIJAKAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
DI UPTD PUSKESMAS DTP CILAMAYAGIRANG
Menimbang :
MEMUTUSKAN
Kesatu : Kebijakan peningkatan mutu dan keselamatan pasien UPTD Puskesmas DTP
Cilamayagirang sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini;
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dan atau kesalahan didalamnya,
akan diadakan perbaikan seperlunya;
A. Kebijakan Umum
1. Program mutu dan keselamatan pasien wajib di jalankan di seluruh unit
UPTD Puskesmas DTP CILAMAYAGIRANG
2. Pelaksanaan indikator mutu dan pelaporan insiden wajib dilaporkan
,dianalisis ,ditindak lanjuti dan evaluasi bersama unit terkait di Puskesmas
Cilamayagirang.
3. Puskesmas Kalijati wajib menjalankan pencegahan terjadinya insiden di
puskesmas melalui pelaporan insiden ,tindak lanjut dan solusi guna
pembelajaran supaya tidak terulang kembali
4. Puskesmas Kalijati wajib melaksanakan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien
Kebijakan Khusus
1. Prioiritas Pelaksanaan Peningkatan mutu dan keselamatan pasien meliputi
lima area yaitu rawat jalan,rawat inap. Instalasi gawat darurat, dan Sasaran
keselamatan pasien Laboraturium.
2. Jenis indikator mutu yang dilaksanakan di Puskesmas Cilamayagirang yaitu
jenis indicator mutu pelayanan terdiri atas : Indikator Area Klinis, Indikator,
Area manajerial, Indikator Area Sasaran Keselamatan pasien.
3. Pelaksanan Indikator mutu meliputi : penyusunan, Jenis indikator, Kamus
Profil Indikator, Sosialisasi indikator, Trial indikator, Implementasi indikator
mutu, Validasi, Pencatatan dan pelaporan Analisis data, Rapat pimpinan,
Publikasi data, Evaluasi dan tindak lanjut (monitoring dan evaluasi) indikator
mutu. Dan pelaporan ke Kepala Puskesmas
4. Manajemen tata Kelola Mutu dan keselamatan pasien di laksanakan oleh
Tim mutu dan Tim keselamatan pasien berdasarkan pedoman, panduan,
kebijakan dan SOP mutu dan keselamatan dalam menjalankan program
mutu dan keselamatan pasien Puskesmas
5. Kepala Puskesmas menyetujuai rencana mutu dan keselamatan pasien dan
menindaklanjuti laporan tentang pelaksanaan program perbaikan mutu dan
keselamatan pasien melalui wakil manajemen mutu.
6. Hasil pelaksanaan target indikator,apabila dalam upaya pencapaian target dari
suatu proses, program / sistem tidak sesuai yang diharapkan, puskesmas
membuat rancangan baru dan melakukan modifikasi dari sistem dan proses
sesuai prinsip peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Rancangan proses
yang baik adalah :
a. Konsisten dengan misi dan organisasi
b. Memenuhi kebutuhan pasien, masyarakat dan staf lainnya
c. Menggunakan pedoman praktek terkini, standart pelayaan medis,
kepustakaan ilmiah, dan informasi lain berdasarkan rancangan praktek
klinik
d. Sesuai dengan praktek bisnis yang sehat
e. Relevan dengan informasi dari manajemen resiko
f. Berdasar pengetahuan dan keterampilan yang ada di Puskesmas
g. Berdasar praktek klinik yang baik dari Puskesmas
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan mutu terkait
i. Mengintegrasikan berbagai proses dan sistem
7. Dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien Puskesmas
Cilamayagirang menggunakan pedoman internal maupun eksternal dalam
pelaksanaan asuhan klinik.
8. Tim mutu dan keselamatan pasien Puskesmas berkolaborasi dengan petugas
yang berpengalaman, pengetahuan dan keterampilan cukup dalam
mengumpulkan dan menganalisa data-data mutu dan keselamatan pasien
secara sistematik.
9. Kepala Puskesmas memberikan bantuan teknologi, sarana prasarana dan
dukungan lainnya untuk mendukung program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
10. Puskesmas menetapkan kebijakan pela poran insiden dari unit pelayanan ke
Tim keselamatan pasien UPTD Puskesmas DTP Kalijati dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien .
11. Puskesmas wajib melaksanakan managemen resiko di Puskesmas
12. Puskesmas melaksanakan 6 sasaran keselamatan pasien, meliputi :
a. Ketepatan Identitas Pasien
b. Peningkatan komunikasi yang efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu di waspadai
d. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien.
e. Pengurangan resiko infek siterkait pelayanan kesehatan.
f. Pengurangan resiko pasien jatuh.
13. Puskesmas wajib menjalankan estándar keselamatan pasien
14. Puskesmas mewajibkan kepada seluruh karyawan yang menjalankan
pelayanan bekerja berdasarkan estándar prosedur yang yang berlaku
15. Puskesmas membuat report incidence meliputi kejadian insiden, KPC, KNC,
KTD, sentinel event dalam waktu maksimal 2x24 jam.
16. Puskesmas bersama Tim keselamatan pasien mengupayakan terlaksananya
Root Cause Analysis (RCA) / identifikasi masalah dan Failure Mode Effect
Analysis (FMEA) /analisa penyebab masalah.
17. Puskesmas melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanan kegiatan
peningkatan mutu dan kesalamatan pasien
18. Model dari mempertahankan Peningkatan Mutu dan keselamatan pasien
diagram5 SIKLUS : DESIGN, MEASURE, ASSESS, IMPROVE, AND
REDESIGN
19. Dukungan sistem informasi mutu dan keselamatan pasien bersifat
Confidentiality (data rekam medis sangat rahasia, harus memiliki wewenang
dengan baik) dan dalam bidang Pengumpulan data
20. Puskesmas melaksanakan Program alokasi sumberdaya berupa sumberdaya
manusia dan alat teknologi support.
21. Review dokumen tahuan /(PLAN-ANNUAL REVIEW ) dalam perencanaan
di review dan diperbaiki setiap tahun nya.
22. Approval berupa peran Kepala Puskesmas menyetujui dan menandatangani
panduan manual mutu.
23. Penyampaian informasi PMKP kepada staf disampaikan melalui media
komunikasi melalui media elektronik, IT online, koordinasi, sosialisasi secara
tertulis, pamflet/madding/banner, dll
24. Monitoring dan evaluasi peningkatan mutu dan keselamatan dengan
metodologi PDCA ( Plan, Do, Cek dan Action )
25. Surat keputusan ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal diterbitkan
dan akan dilakukan evaluasi minimal 1 (satu) tahun sekali.
26. Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan perbaikan, maka
akan dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya