Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, shalawat
serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para
Tiada gading yang tak retak, begitu pun referat ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan
mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga referat ini dapat
menambah wawasan dan bermanfaat bagi penulis dan pihak yang bersangkutan.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
berdebar-debar, nyeri dada, sesak nafas, tremor, pusing, merasa dingin atau panas,
Gangguan cemas panik diawali serangan panik yang terjadi beberapa kali dalam
satu hari. Kondisi lebih lanjut gangguan ini dapat mengarah ke agorafobia, suatu
tidak berdaya atau merasa tidak ada yang menolong bila serangan panik datang.
Kondisi gangguan cemas panik sering disalahartikan sebagai suatu kondisi sakit
fisik karena gejala-gejalanya adalah gejala fisik terutama yang melibatkan sistem
saraf autonom, baik simpatis dan parasimpatis. Karena adanya keluhan fisik berat
pada waktu serangan, pasien menjadi ketakutan mereka akan mendapat serangan
jantung, stroke dan lain-lain. Kadang pasien berfikir mereka akan kehilangan
kontrol atau menjadi gila. Lama-lama pasien akan menghindari tempat-tempat atau
situasi serangan paniknya pernah terjadi terutama tempat kegiatan sosial atau
tempat yang susah untuk menyelamatkan diri, hal ini dianggap sebagai penyebab
terjadinya Agorafobia. Tidak heran biasanya pasien dengan gangguan ini akan
terlebih dahulu datang ke dokter non-spesialis psikiatri. Pada makalah ini, akan
dibahas secara menyeluruh suatu contoh kasus gangguan panik beserta tata
panik ditandai dengan adanya serangan panik yang tidak diduga dan spontan yang
terdiri atas periode rasa takut intens yang hati-hati dan bervariasi dari sejumlah
serangan sepanjang hari samapi hanya sedikit serangan selama satu tahun. yang
disertai oleh gejala somatik tertentu seperti palpitasi dan takipnea karena pasien
dengan serangan panik sering kali datang ke klinik medis, gejala mungkin keliru
didiagnosis sebagai suatu kondisi medis yang serius (sebagai contohnya, infark
miokardium) atau suatu yang dinamakan gejala histerikal. Gangguan panik sering
publik (sebagai contoh supermarket), khususnya tempat darimana pintu keluar yang
cepat akan sulit jika orang mengalami serangan panik. Agorafobia mungkin
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang
1.3 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Gangguan panik merupakan salah satu jenis gangguan cemas kronik yang
ditandai oleh serangan panik parah yang berulang dan tak terduga, frekuensi
serangannya bervariasi mulai dari beberapa kali serangan dalam setahun hingga
beberapa serangan dalam sehari. Serangan panik dapat pula terjadi pada jenis
gangguan cemas yang lain, namun hanya pada gangguan panik, serangan terjadi
Gangguan panik ditandai dengan adanya serangan panik yang tidak diduga
dan spontan yang terdiri atas periode rasa takut yang intens dan bervariasi dari
sejumlah serangan sepanjang hari sampai hanya sedikit serangan selama satu tahun.
Serangan panik sering disertai agoraphobia, yaitu rasa takut sendirian ditempat
umum (seperti supermarket) terutama tempat yang sulit untuk keluar dengan cepat
Faktor biologis
Satu interprestasi dari riset mengenai dasar biologi gangguan panik ialah terkait
dengan suatu kisaran abnormalitas biologi dalam struktur dan fungsi otak. Sebagian
mencetuskan serangan panik pada pasien dengan gangguan panik. Pada sejumlah
pasca sinaps pada gangguan panik. Terdapat bukti bahwa melemahnya transmisi
mayoritas pasien dengan panik dan pada proporsi yang jauh lebih kecil pada orang
tanpa gangguan panik atau dengan riwayat serangan panik. Zat yang disebut
pergeseran keseimbangan asam basa. Zat ini mencakup CO2, natrium laktat dan
secara langsung.
Pencitraan otak
Studi pencitraan struktur otak contoh nya Magnetic Resonance Imaging (MRI) pada
atrofi korteks di lobus temporalis kanan pada pasien ini. Studi pencitraan otak
yang dapat menimbulkan gejala SSP seperti pusing dan gejala sistem saraf perifer
yang dapat dicetuskan oleh hiperventilasi dan hipokapnia. Sebaigian besar studi
kafein, dan yohimbin) dikombinasi dengan PET atau SPECT untuk mengkaji efek
saat zat penginduksi panik dan serangan panik yang dinduksi pada aliran darah otak.
Faktor genetik
jumlahnya sedikit, data saat ini mendukung kesimpulan bahwa gangguan ini
gangguan panik dan agoraphobia adalah bentuk parah gangguan panik sehingga
kali untuk gangguan panik diantara kerabat derajat serta pasien dengan gangguan
panik dibandingkan kerabat derajat pertama pasien lain. Studi kembar lain
disbanding kembar dizogot. Saat ini tidak ada data yang menunjukkan lokasi
perilaku kognitif.
Teori perilaku menyatakan bahwa ansietas adalah respon yang dipelajari baik dari
menirukan perilaku orang tua mapun melalui proses pembelajaran klasik. Didalam
berbahaya (seperti serangan panik) yang timbul bersama stimulus netral (seperti
naik bus) dapat mengakibatkan penghindaran stimulus netral. Teori perilaku lain
menyatakan hubungan antara sensasi gejala somatik ringan seperti palpitasi dan
Teori psikoanalitik
Teori ini mengonseptualisasi serangan panik sebagai serangan yang timbul dari
pertahanan yang tidak berhasil terhadap impuls yang mencetuskan ansietas. Untuk
pernapasan dapat menjadi fokus utama perhatian pasien selama serangan panik.
Pasien dapat meyakini bahwa palpitasi dan nyeri dada menunjukkan bahwa mereka
akan mati. Sebanyak 20% pasien benar-benar mengalami episode sinkop selama
mendapat bantuan. Lebih suka ditemani kawan atau anggota keluarga di tempat
tertentu, seperti jalan yang ramai, toko yang padat, ruang tertutup (seperti
terowongan, jembatan, lift), kendaraan tertutup (seperti kereta bawah tanah, bus,
dan pesawat terbang). Mereka menghendaki ditemani setiap kali harus keluar
didiagnosis sebagai masalah primer. Pada keadaan parah mereka menolak keluar
rumah dan mungkin ketakutan akan menjadi gila. Gejala depresif sering kali
ditemukan pada serangan panik dan agorafobia, dan pada beberapa pasien suatu
telah menemukan bahwa risiko bunuh diri selama hidup pada orang dengan
gangguan panik adalah lebih tinggi dibandingkan pada orang tanpa gangguan
mental.
2.4 Diagnosis
2.5 Tatalaksana
Psikofarmaka
• Fluoksetin 1 x 10 mg
• Alprazolam 2 x 0,25 mg
Horney) berupa reorganizing dan redirecting menuju real self. Caranya dengan
º Penilaian dan tentukan suatu keadaan sebagai pencetus bagi pasien (activating
event
B).
º Periksa hasil dan apa yang dirasakan serta apa yang menjadi penghalang pada
minggu; evaluasi kemajuan pasien diakhir proses terapi dan tentukan kembali
KESIMPULAN
Gangguan panik ditandai dengan adanya serangan panik yang tidak diduga
dan spontan yang terdiri atas periode rasa takut intens yang disertai oleh gejala
somatik tertentu seperti palpitasi dan takipnea karena pasien dengan serangan panik
sering kali datang ke klinik medis, gejala mungkin keliru didiagnosis sebagai suatu
kondisi medis yang serius (sebagai contohnya, infark miokardium) atau suatu yang
tempat darimana pintu keluar yang cepat akan sulit jika orang mengalami serangan
Andri. 2012. Tata Laksana Komprehensif Pada Gangguan Panik: Tinjauan Kasus.
Kaplan, Sadock. 2010. Sinopsis Psikiatri. Ilmu Pengetahuan Psikiatri Klinis Edisi