Anda di halaman 1dari 6

PPT 1

1. Prosedur Merencanakan Presentasi outline yang terdiri dari


a) Menentukan Tujuan Presentasi : (pembukaan, isi dan penutup)
memberikan informasi, memotivasi 2. Melengkapi Bahan Utama Presentasi
dan mengajak (membujuk) (ada 2 tahap) :
b) Mengenal Audiens (3 aspek) : a. Menambahkan penjelasan tiap ide
- Aspek Demografis : mengetahui utama yang berasal dari pikiran
karakteristik b. Menambahkan informasi, kutipan,
- Aspek psikologi : mengetahui hal- serta data/fakta dari sumber
hal uang dipahami dan diyakini terpercaya
audiens sebelum mengikuti 3. Cara Menyusun Materi dengan Jelas
presentasi dan Logis
- Aspek kontekstual : mengetahui Perlu menyiapkan kerangka materi
situasi yang dihadapi dalam (struktur presentasi) yang terdiri dari 3
presentasi bagian : pembuka, isi dan penutup
2. Langkah Mencari/Meriset Materi 4. Cara Membuat Slide, Overhead atau
sesuai Maksud dan Tujuan, Program Berbasis Komputer
Karakteristik Hadirin, Waktu dan a. Prinsip-prinsip desain yang baik :
Tempat Presentasi 1) Ciri-ciri slide yang baik :
1. Menyiapkan bahan utama presentasi : - Satu slide , satu pesan
a. Brainstorming : teknik menggali - Sederhana
ide secara spontan pada sebuah - Perkuat penjelasannya, bukan
media (kertas flipchart besar, post- mengulang pesannya
it, papan tulis) tanpa melalui - Kuat secara visual
proses penilaian. - Gunakan teks dengan ringkas
 Brainstorming individual : - Hindari bullet point
dilakukan sendiri  - Alur yang teratur
menghasilkan ide orisinal tanpa 2) Hal-hal yang haris dihindari dalam
pengaruh orang lain sebuah slide
 Brainstorming kelompok : - Font terlalu kecil
dilakukan oleh 2 orang/lebih - Menggunakan huruf kapital
secara bersama- - Menggunakan Bold pada seluruh
sama/berkelompok  teks
membantu setiap orang yang - Terlalu banyaka jenis Font
terlibat merasa telah memberi - Animasi Star Wars : jangan
kontribusi sampai mengganggu konsentrasi
b. Mind Map/Peta Pikiran : cara - Efek suara Teater 4 Dimensi :
mencatat secara kreatif, efektif dan hindari menggunakan efek suara
memetakan pikiran secara harfiah seperti : tepuk tangan, rentetan
 buatlah anak panah dari ide peluru disetiap teks baru yang
utama menjadi 3 bagian : muncul
pembuka, isi dan penutup - Warna-warni pelangi
c. Logical Structure : alat bantu - Terlalu banyak teks
untuk menguraikan ke dalam b. Membuat Sketsa Penyampaian
sebuah diagram yang disebut (Storyboard)
logical tree berwujud semacam
PPT 2

1) Membuat outline : kerangka dasar


dari isi presentasi serta jumlah
slide yang akan digunakan
2) Membuat sketsa gambar :
umumnya terdiri dari 2 elemen
yaitu konten dan sketsa gambar
c. Mendesain Slide
d. Menampilkan Data Lewat Grafik
1) Jenis-jenis grafik :
- Grafik Kolom : membandingkan
beberapa nilai data
- Grafik Bar : membandingkan data,
bedanya grafik bar dapat
digunakan untuk
membandingkan dengan jumlah
lebih dari 10
- Grafik Kue (Pie) : menunjukkan
proporsi sebuah bagian dari
keseluruhan data
- Grafik Baris : menjelaskan sebuha
tren perubahan data dalam kurun
waktu tertentu (dapat digunakan
untuk melihat fluktuasi suatu
perkembangan)
2) Aturan Penyajian Data dengan
Grafik
- Tentukan informasi yang hendak
disampaikan
- Pilih grafik yang tepat untuk
mengkomunikasikan data
- Sorot bagian utama dan penting
A. Keterampilan yang diperlukan dalam
Persiapan untuk Presentasi
1. Merencanakan presentasi
2. Mencari/meriset dan memilih materi
sesuai maksud dan tujuan,
karakterisitik hadirin, waktu dan
tempat presentasi
3. Menyusun materi dengan jelas dan
logis
4. Membuat slides, overhead atau
program berbasis komputer sesuai
batas waktu penyajian
K3 3

A. Latar Belakang K3 : dari standarisasi  Resiko cedera otot (lingukan kerja


yang telah diterapkan di dunia kerja yang tidak ergonamis)
internasional
B. Definisi Umum : “Kesehatan kerja ==================================
harus mencapai peningkatan dan
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam
perawatan paling tinggi dibidang fisik,
Menghadapi Situasi Darurat :
social sebagai seorang pekerja
1. Pengertian Keadaan Darurat :
dibidang pekerjaan apapun;
situasi/kondisi/kejadian yang tidak
pencegahan bagi setiap pekerja atas
normal
pengurangan kesehatan karena
 Terjadi tiba-tiba
kondisi kerja mereka, perlindungan
 Mengganggu kegiatan
bagi pekerja untukmengurangi factor-
organisasi/komunitas
faktor yang dapat merugikan
 Perlu segera ditanggulangi
kesehatan mereka; penempatan dan
perawatan bagi pekerja dilingkungan Keadaan darurat bisa berubah
kerja sesuai dengan kemampuan fisik menjadi bencana (disaster) yang
dan psikologi dari pekerja dan mengakibatkan banyak
meringkas adaptasi dari setiap korban/kerusakan
pekerja ke pekerjaannya masing-
masing.” 2. Jenis Keadaan Darurat
C. Tujuan awal : a. Natural Hazard (Bencana Alam)
 Moral : seorang pekerja seharusnya - Banjir, kekeringan, angin topan,
tidak mempunyai resiko terluka pada gempa, petir
saat kerja atau yang berhubungan b. Technological Hazard (KEgagalan
dengan lingkungan kerja Teknis)
 Ekonomi : dengan mengurangi biaya - Pemadaman listrik, bendungan
yang harus dibayar jika terjadi bobol, kebocoran nuklir,
kecelakaan ditempat kerja; seperti peristiwa kebakaran/ledakan,
gaji, denda, kompensasi kecelakaan kera/lalu lintas
 Legal : mendorong hokum agar c. Huru hara
menerapkan peraturan resmi agar - Perang, kerusuhan
dapat dipatuhi oleh banyak pihak 3. Fire Alarm : mendeteksi kebakaran
D. Beberapa resiko yang biasa dimiliki seawall mungkin. Alarm kebakaran
pekerja : akan berbunyi bilamana :
 Resiko fisik (terpeleset dan  Ada aktivasi manual alarm (manual
tersandung, jatuh dari ketinggian, break glass/manual call point)
transportasi tempat kerja, mesin yang  Ada aktivasi dari detector panas
berbahaya, listrik, kebisingan, getaran, maupun asap
radiasi ion)  Ada aktivasi dari panel/control
 Resiko kimia (cairan pelarut, metal room
berat) Prosedur bagi Seluruh Penghuni /
 Resiko psikologi (stress, kekerasan, Karyawan Gedung
pemerasan) a. Saat Melihat Api
 Resiko lingkungan (temperature,  Tetap tenang dan tidak panic
kelembapan, cahaya)  Bunyikan alarm dengan menekan
tombol manual call point / dengan
K3 4

memecahkan manual break glass  Bersiaga dan siap menanti


dan menekan tombol alarm, sambil isntruksi/pengumuman dari Fire
teriak kebakaran-kebakaran Commander maupun Safety
 Jika tidak terdapat tombol Representative
tersebut/ tidak berfungsi, maka c. Peringatan Tahap Kedua : tanda
harus berteriak kebakaran dimulainya tindakan evakuasi, setelah
kebakaran …. Untuk menarik memperoleh konfirmasi akan kondisi
perhatian yang lainnya. kebakaran yang terjadi.
 Beritahu safety representative  Berdiri di depan pintu kantor
melalui telepon darurat/HP, Pager secara teratur, jangan
dan sampaikan informasi berikut : bergerombol, bersedia untuk
identitas pelapor, ukuran/besarnya menerima instruksi
kebakaran, lokasi kejadian,  Evakuasi akan dipandu oleh
adanya/jumlah orang terluka, jika petugas evakuasi melalui tangga
ada, tindakan yang telah dilakukan darurat terdekat menuju tempat
 Bila memungkinkan (jangan berhimpun di luar gedung
mengambil resiko) padamkan api  Jangan sekali2 berhenti/kembali
dengan menggunakan alat untuk mengambil barang2 milik
pemadam api ringan (APAR) yang pribadi yang tertinggal
terdekat  Tutup semua pintu kantor yang
 Jika api/kebakaran tidak dapat anda tinggalkan (tapi jangan sekali2
dikuasai/dipadamkan lakukan mengunci pintu tersebut) untuk
evakuasi segera melalui pintu mencegah meluasnya api dan asap
keluar (EXIT) d. Saat Evakuasi
b. Peringatan Tahap Pertama :  Tetap tenang, Jangan panik!
merupakan tanda bekerjanya sistem  Segera menuju tangga darurat yang
dan nampak pada : terdekat
 Panel alarm lantai  Berjalanlah biasa dengan cepat,
 Panel alarm utama JANGAN LARI!
 Lepaskan sepatu dengan hak tinggi
Pemberitahuan untuk siaga bagi
 Janganlah membawa barang yang
seluruh karyawan/umum dengan 2
kebetulan berada diruang/lantai
tahap teks :
tersebut untuk berevakuasi
 Pengecekan ke lokasi
bersama yang lain
 Pemberitahuan hasil : terjadi alarm
 Bila terjebak kepulan asap
palsu/kebakaran
kebakaran, maka tetap menuju
Yang harus dilakukan apabila tangga darurat dengan ambil napas
mendengar alarm tahap pertama : pendek2, upayakan
 Kunci semua lemari dokumen/file merayap/merangkak untuk
 Berhenti memakai telepon intern & menghindari asap, jangan berbalik
ekstern arah karena akan bertabrakan
 Matikan semua peralatan yang dengan orang-orang dibelakang
menggunakan listrik anda
 Pindahkan keberadaan benda-  Bila terpaksa harus menerobos
benda ysng mudah terbakar kepulan asap, maka tahanlah napas
 Selamatkan dokumen penting
K3 5

dan cepat menuju pintu darurat - Memberikan kesempatan jalan


kebakaran menyelamatkan diri dalam
e. Saat Pengungsian di Luar Gedung bahaya kebakaran
 Pusat berkumpulnya para - Pengendalian penyebaran asap,
pengungsi ditentukan di tempat gas dan suhu
 Setiap pengungsi diminta agar c. Terjadinya Api : reaksi kimia berantai
senantiasa tertib dan teratur yang diikuti oleh evolusi cahaya dan
 Petugas evakuasi dari setiap kantor panas. 4 elemen terbentuknya api :
agar mencatat karyawan yang  Bahan bakar
menjadi tanggung jawabnya  Oxygen
 Apabila ada karyawan yang  Sumber api
terluka, harap segera melapor  Reaksi kimia
kepada First Aider/ Petugas Medis
untuk mendapatkan pengobatan
 Jangan kembali ke dalam gudang
sebelum tanda aman diumumkan
Safety Representative
4. Basic Fire Fighting
a. Pengertian
 Kebakaran adalah terjadinya api
yang tidak dikehendaki d. Cara Mengendalikan Kebakaran
 Penanggulangan kebakaran adalah  Pendinginan (cooling)
segala daya upaya untuk mencegah  Menutup aliran bahan bakar
dan membrantas kebakaran (Starvation)
 Pencegahan kebakaran adalah  Memisahkan oksigen dengan bahan
upaya pengendalian setiap energy bakar (Smothering)
agar digunakan secara aman,  Menghentikan/memutus reaksi
terhindar dari bahaya kebakaran kimia berantai
 Pembrantasan kebakaran adalah (Breaking/Interrupting the Chain
segala tindakan yang terencana Reaction)
dalam menghadapi bahaya e. Klasifikasi Kebakaran
kebakaran  Class A : mengandung selulose
 Cara kerja panas adalah setiap jenis yang meninggalkan arang/abu bila
pekerjaan menggunakan peralatan terbakar
panas/menimbulkan percikan,  Class B : cairan mudah terbakar 
harus dikendalikan gasoline, kerosene, crude oil, paint
b. UU yang terkait dll
 Pasal 9 ayat (3) UU No. 1 Th 1970  Class C : peralatan listrik 
“Pengguna wajib membina K3 switches, panel boxes dan power
penanggulangan kebakaran” tools
 Dengan peraturan perundangan  Class D : metal  magnesium,
ditetapkan syarat2 K3 untuk : potassium dan sodium
- Mencegah, mengurangi dan f. Jenis Pemadam Api Ringan (APAR)
memadamkan kebakaran Isi APAR terdiri dari :
- Mencegah, mengurangi peledakan  Bubuk kimia kering (Dry Chemical
Extinguisher)
K3 6

 Carbon Dioxide (CO2) Extinguisher


 Halon Extinguisher
g. Cara Menggunakan APAR :
 Pin/cabut pin, test isi tabung ke
atas
 Lihat arah angina dan arahkan
nozle ke sumber nyala api
 Tekan handle
 Side/padamkan api dengan cara
menyapu dari kedua sisi
h. Cara Memeriksa APAR :
 Ketahui lokasi pemadam api
 Yakinkan kelas pemadam api aman
digunakan untuk kebakaran yang
mungkin terjadi
 Periksa seal apakah sudah rusak?
 Perhatikan kondisi pemadam api.
Apakah tabung dalam keadaan Full
 Yakinkan Pin, Nozle dan label
dalam keadaan lengkap
 Alat pemadam api harus diinspeksi
secara visual setiap bulan
B. Keterampilan
1. Menentukan tindakan uang
dibutuhkan dalam keadaan darurat
2. Mengikuti Prosedur keadaan darurat
sesuai dengan prosedur perusahaan
3. Mencari bantuan segera dari rekan
sejawat / orang yang mempunyai
wewenang bilamana perlu
4. Mampu membuat laporan keadaan
darurat dengan benar atau sesuai
aturan

Anda mungkin juga menyukai