Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

TEKNIK ANALISIS ISU

A. Memahami Isu Kritikal


Isu kritikal adalah masalah penting yang berhubungan dengan sumber daya yang memerlukan
pemecahan dan menarik perhatian orang banyak yang layak untuk didiskusikan. Isu kritikal secara
umum terbagi ke dalam tiga kelompok berbeda berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu
1. Isu saat ini (current issue) isu memerlukn penangan segera.
2. Isu berkembang (emerging issue) isu yang perlahan-lahan masuk dan menyebar ruang publik
3. Isu potensial ( Isu yang nampak di ruang publik terindikasi berbagai instrumen dan merebak di
masa depan
3 (tiga) kemampuan yang dapat mengidentifikasi / menetapkan isu, yaitu kemampuan Enviromental Scanning,
Problem Solving, dan berpikir Analysis.
Teknik untuk mengenali isu melalui proses scanning untuk mengetahui sumber informasi terkait isu
tersebut sebagai berikut:
1. Media scanning, yaitu penelusuran sumber-sumber informasi isu dari media seperti surat kabar,
majalah, publikasi, jurnal profesional dan media lainnya yang dapat diakses publik secara luas.
2. Existing data, yaitu dengan menelusuri survei, polling atau dokumen resmi dari lembaga resmi terkait
dengan isu yang sedang dianalisis.
3. Knowledgeable others, seperti profesional, pejabat pemerintah, trendsetter, pemimpin opini dan sebagainya
4. Public and private organizations, seperti komisi independen, masjid atau gereja, institusi bisnis dan
sebagainya yang terkait dengan isu-isu tertentu.
5. Public at large, yaitu masyarakat luas yang menyadari akan satu isu dan secara langsung atau tidak
langsung terdampak dengan keberadaan isu tersebut.

Proses issue scan untuk memahami isu-isu kritikal dengan memetakan dan menganalisa semua pihak
yang terlibat secara komprehensif. Pendekatan komprehensif yang dapat digunakan adalah model
Pentahelix. Model Pentahelix adalah akan terbangunnya sebuah sinergi antara kerangka berpikir
untuk merumuskan isu dan kerangka bertindak berbagai pihak secara kolaboratif untuk
menyelesaikan isu.

Model Pentahelix dapat dikelompokkan dalam beberapa elemen sbb:


Government (G), Academics (A), Business (B), Community (C), dan Media (M) atau disingkat GABCM.
Model Pentahelix untuk menganalisis isu di tempat kerja dapat sederhanakan sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi dengan mempersempit pengertian elemen dari model Pentahelix, misalnya:
(G) : K/L/Pemda atau unit kerja di lingkungan organisasi
(A) : Unit pelatihan atau unit litbang
(B) : Unit usaha di lingkungan organisasi atau mitra usaha
(C) : Kelompok pegawai dalam lingkup organisasi
(M) : Media kehumasan baik yang bersifat organisasi atau pribadi pegawai

B. Teknik-Teknik Analisis Isu


1. Teknik Tapisan Isu
Kemampuan berpikir konseptual dicarikan alternatif jalan keluar pemecahan isu. Dalam proses
penetapan isu yang berkualitas atau aktual, sebaiknya Anda menggunakan kemampuan berpikir
kiritis. Menggunakan alat bantuan teknik tapisan dengan menetapkan rentang penilaian (1-5)
pada kriteria;
- Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
- Kekhalayakan artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
- Problematik artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks
- Urgency artinya mendesak isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
- Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus segera dibahas.

2. Teknik Analisis Isu


Beberapa alat bantu menganalisis isu disajikan sebagai berikut:
a. Mind Mapping
Mind mapping adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan
citra visual dan prasarana grafis dan cara kerja otak secara natural.
Menurut DePorter (2009:172), selain dapat meningkatkan daya ingat terhadap suatu
informasi, mind mapping bermanfaat sbb:

1. Fleksibel, mudah menambahkan catatan-catatan baru di tempat yang sesuai peta pikiran
tanpa harus kebingungan dan takut akan merusak catatan yang sudah rapi.

2. Dapat Memusatkan Perhatian Dengan peta pikiran, Anda tidak perlu berpikir untuk
menangkap setiap kata atau hubungan, sehingga berkonsentrasi pada gagasan-gagasan
intinya.

3. Meningkatkan Pemahaman Dengan peta pikiran, lebih mudah mengingat materi pelajaran
sekaligus dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi melalui peta pikiran, dapat
melihat kaitan-kaitan antar setiap gagasan.

4. Menyenangkan Imajinasi dan kreativitas Anda tidak terbatas sehingga menjadikan


pembuatan dan pembacaan ulang catatan menjadi lebih menyenangkan.

Dalam melakukan teknik mind mapping, terdapat 7 langkah pemetaan


sebagai berikut.
a. Mulai dari bagian tengah kertas menyebarkan kreatifitas ke segala arah bebas, alami.
b. Menggunakan gambar atau foto untuk sentral menarik, terfokus, berkonsentrasi dan
mengaktifkan otak.
c. Menggunakan warna menarik menimbulkan kreatif dan menyenangkan.
d. Menghubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat ke tingkat 1, 2 dst
e. Membuat garishubung melengkung cabang-cabang pohon
f. Menggunakan kata kunci untuk setiap garis lebih banyak dan fleksibel
g. Menggunakan gambar sentral setiap gambar bermakna

b. Fishbone Diagram

Diagram tulang ikan ini lebih menekanan pada hubungan sebab akibat, digunakan
untuk mengidentifikasi penyebab masalah.
1. Menyepakati masalah, tuliskan masalah, gambarlah kotak mengelilingi masalah.
2. Mengidentifikasi kategori-kategori, garis horisontal merah
3. Menemukan sebab-sebab potensial
4. Langkah-langkah kajian

Analisis SWOT bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan suatu strategi. Sebagai sebuah konsep dalam manajemen strategi, teknik ini
menekankan mengenai perlunya penilaian lingkungan eksternal dan internal, serta kecenderungan
perkembangan/perubahan di masa depan sebelum menetapkan sebuah strategi.
1. Pengumpulan data
2. Analisis data, mengumpulkan semua informasi

Matriks SWOT
Matriks SWOT pada intinya adalah mengkombinasikan peluang, ancaman, kekuatan, dan
kelemahan dalam sebuah matriks. Dengan demikian, matriks tersebut terdiri atas empat
kuadran, dimana tiap-tiap kuadran memuat masing-masing strategi.

Matriks TOWS
Pada dasarnya matriks TOWS merupakan pengembangan dari model analisis SWOT diatas.
Model TOWS yang dikembangkan oleh David pada tahun 1989 ini dikenal cukup komprehensif
dan secara terperinci dapat melengkapi dan merupakan kelanjutan dari metoda analisis SWOT
yang biasa dikenal.

Matriks Internal Eksternal (Matriks I-E)


Pada Matriks Internal Eksternal, parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan
internal dan pengaruh eksternal.

3. Tahap pengambilan keputusan


Pengambilan keputusan dilakukan apabila telah melihat hasil dari analisis yang dilakukan
dengan salah satu teknik yang dipilih metrik SWOT, metrik TWOS, atau metrik
InternalEksternal.

Analisis Kesenjangan atau Gap Analysis


Gap Analysis adalah perbandingan kinerja aktual dengan kinerja potensial atau yang
diharapkan. Metode ini alat evaluasi bisnis yang menitikberatkan pada kesenjangan kinerja
perusahaan saat ini dengan kinerja yang sudah ditargetkan sebelumnya, misalnya yang sudah
tercantum pada rencana bisnis atau rencana tahunan pada masing-masing fungsi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai