Anda di halaman 1dari 29

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Sekolah : SMP Negeri 6 Kota Ternate


B. Mata Pelajaran : IPS
Tema/Sub Tema : Kerja Sama Antarnegara
C. Kelas/Semester : IX/ Genap
D. Materi Pokok : Kerja sama Bidang Politik
E. Alokasi Waktu : 8 JP
F. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
a. Melalui tanya jawab peserta didik dapat menemukan tujuan kerjasama politik luar
negeri Indonesia yang terkandung dakam pembukaan UUD 1945 (Konsep)
b. Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat mengemukakan upaya-upaya yang
dilakukan dalam kerjasama politik antarnegara. (Fakta)
Pertemuan Kedua
c. Melalui membaca buku teks peserta didik dapat membandingkan prinsip politik
Indonesia dengan politik luar negeri (Prinsip)
d. Melalui pengamatan potongan pernyataan Bung Hatta peserta didik dapat menentukan
sikap politik kepada Blok Barat atau Blok Timur (Prinsip)
Pertemuan Ketiga
e. Melalui pengamatan gambar Lambang ASEAN dan PBB, peserta didik dapat
mengidentifikasi lamabang tersebut. ( Prosedural)
f. Melalui diskusi kelas, peserta didik dapat mengemukakan latar belakang pendirian dan
manfaat ASEAN dan PBB bagi Indonesia. (Fakta)
Pertemuan Keempat
g. Melalui pengamatan wacana tentang Konflik di Luar Negeri, peserta didik dapat
menjelaskan peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia. (Fakta)
h. Melalui pengamatan isi Dasasila Bandung, peserta didik dapat memperjelas isi Dasasila
Bandung. (Prinsip)
i. Melalui diskusi kelas, peserta didik dapat memberikan contoh peran aktif Indonesia
dalam bidang Politik. (Fakta)
G. Kompetensi Dasar dan IPK
KD KI 1). 1.1 Mensyukuri karunia Tuhan YME yang telah memberikan kesempatan
kepada bangsa Indonesia untuk melakukan perubahan dalam aspek
geografis, ekonomi, budaya, dan politik
Indikator :
1.1.1 Menunjukkan rasa syukur atas karunia Tuhan YME yang telah
memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk
melakukan kerja sama dengan negara-negara lain

KD KI 2). 2.1 Memiliki perilaku cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara sebagai perwujudan rasa nasionalisme
Indikator :
2.1.1 Menunjukkan perilaku cinta tanah air dalam dalam kehidupan dan
bernegara

KD KI 3) 3.1 Menerapkan aspek keruangan dan konektivitas antarruang dan


waktu dalam mewujudkan kesatuan wilayah Nusantara yang
mencakup perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia
(ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik)
Indikator :
Pertemuan Pertama
3.1.1 Menemukan tujuan kerjasama politik luaar negeri Indonesia yang
terkandung dakam pembukaan UUD 1945 (Konsep)
3.1.2 Mengemukakan upaya-upaya yang dilakukan dalam kerjasama politik
antarnegara. (Fakta)
Pertemuan Kedua
3.1.3 Membandingkan prinsip politik Indonesia dengan politik luar negeri
(Prinsip)
3.1.4 Menentukan sikap politik kepada Blok Barat atau Blok Timur (Prinsip)
3.1.5 Mengidentifikasi lambang ASEAN dan PBB. ( Prosedural)
Pertemuan Ketiga
3.1.6 Mengemukakan latar belakang pendirian dan manfaat ASEAN dan PBB
bagi Indonesia. (Fakta)
3.1.7 Menjelaskan peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia.
(Fakta)
3.1.8 Memperjelas isi Dasasila Bandung. (Prinsip)

Pertemuan Keempat
3.1.9 Memberikan contoh peran aktif Indonesia dalam bidang Politik. (Fakta)
3.1.10 Menjelaskan keterlibatan Indonesia dalam KAA, GNB, dan OKI (Fakta)

KD KI 4) 4.1 Menyajikan hasil olahan telaah tentang hasil-hasil kebudayaan dan


fikiran masyarakat Indonesia pada zaman pergerakan kemerdekaan
sampai sekarang dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, dan
politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Indikator :
4.1.1 Menyebutkan upaya yang dilakukan Indonesia untuk
mempertahankan kedaulatannya.

H. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran memuat Konsep

Keadaan dunia yang makin lama makin maju dan keberhasilan pembangunan dalam
negeri menyebabkan interaksi Indonesia dengan negaranegara lain di dunia makin
meningkat. Hal ini ditandai dengan terbentuknya kerja sama antara Indonesia dengan
negara-negara lain dalam berbagai bidang, termasuk bidang politik. Dalam
menyelenggarakan kerja sama politik, Indonesia memiliki tujuan-tujuan yang terkandung
pada Pembukaan UUD 1945.
“…. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial...
Tujuan pokok kerja sama politik luar negeri itu merupakan pencerminan dari tujuan
nasional Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu seperti berikut.
1). Mempertahankan kemerdekaan, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia.
2). Memajukan kesejahteraan umum.
3). Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4). Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.

2. Materi pembelajaran memuat Fakta

Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, berbagai upaya melalui kerja sama politik
antarnegara telah dilakukan, di antaranya pemulihan citra Indonesia di mata masyarakat
internasional, melakukan perjanjian dan kesepakatan dengan negara lain dalam rangka
memelihara kedaulatan dan keutuhan bangsa, serta penyelesaian sengketa secara damai
melalui jalur diplomasi. Selain itu, melalui kerja sama politik, Indonesia juga berupaya
memberikan perlindungan terhadap warganya yang berada di luar negeri.
“Palestina Ucapkan Terima Kasih atas Dukungan Rakyat
Indonesia”
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi mengucapkan rasa terima
kasih atas dukungan masyarakat Indonesia terhadap negaranya yang mendapat serangan
darimiliter Israel. Berbicara di kompleks istana kepresidenan Jakarta (14/7/2014) Fariz
menjelaskan, serangan Israel ke Jalur Gaza di Palestina telah menewaskan banyak warga
sipil, termasuk perempuan dan anakanak, pihaknya bekerja sama tidak hanya dengan
Indonesia tetapi dengan banyak negara. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Indonesia
Marty Natalegawa menjelaskan, Indonesia terus memperjuangkan upaya diplomasi untuk
Palestina di forum-forum internasional.
“Upaya diplomasi kita terus lanjutkan bahkan ditingkatkan. Pada sepanjang Jumat
lalu di New York Amerika Serikat, pertemuan Gerakan Nonblok dan OKI diadakan atas
inisiatif Indonesia. Pendek kata, diplomasi bekerja di New York dan di Jenewa.
Termasuk penggelaran sidang khusus komisi HAM PBB”, papar Marty. Marty
Natalegawa menambahkan bahwa pihaknya telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri
Palestina. Menanyakan apa yang bisa dibantu Indonesia. Termasuk penyaluran bantuan
uang 1 juta dolar Amerika dan bantuan obat-obatan dari Indonesia untuk Palestina.
Sumber:www.pikiran-rakyat.com dengan pengubahan

3. Materi pembelajaran memuat Prinsip

Pada masa awal Kemerdekaan, belum ada pengakuan internasional secara luas atas
kemerdekaan Indonesia. Belanda tidak mengakui kemerdekaan itu dan berupaya kembali
menjajah Indonesia. Pada saat yang sama, Indonesia juga menghadapi kenyataan sejarah,
yaitu munculnya dua kekuatan besar di dunia. Satu pihak Blok Barat (Amerika Serikat)
dan di pihak lain Blok Timur (Uni Soviet) yang saling berseteru dan memperebutkan
dukungan dari negaranegara lain.
Kenyataan ini sangat berpengaruh terhadap usaha-usaha bangsa Indonesia menggalang
dukungan internasional demi mempertahankan kemerdekaan.
Untuk memperoleh dukungan internasional, Indonesia dihadapkan kepada dua pilihan,
yaitu berpihak kepada Blok Barat atau Blok Timur.
Sikap bangsa Indonesia terhadap pilihan untuk berpihak kepada Blok Barat atau Blok
Timur. Bangsa Indonesia berpendapat bahwa sikap yang diambil tidak boleh membuat
negara terjebak dalam kepentingan Blok Barat atau Blok Timur. Bangsa Indonesia tidak
mau menjadi sasaran dalam pertarungan politik antara dua blok tersebut. Bangsa
Indonesia harus menjadi negara yang berhak menentukan sikapnya sendiri dan
memperjuangkan tujuan sendiri, yaitu merdeka seutuhnya tanpa ada rongrongan dari
negara lain.
Perjuangan harus dilakukan atas dasar kepercayaan terhadap diri sendiri dan kemauan
untuk berjuang dengan kemampuan sendiri melalui usaha menjalin hubungan baik
dengan negara-negara lain di dunia.
Atas dasar pertimbangan ini, bangsa Indonesia memutuskan untuk tidak memihak kepada
Blok Barat maupun Blok Timur sekaligus menentapkan prinsip bebas aktif sebagai
prinsip politik luar negerinya. Apakah yang dimaksud bebas dan aktif tersebut? Bebas
diartikan bangsa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang ingin berseteru
dan tidak sesuai dengan nilai luhur bangsa. Aktif diartikan Indonesia tidak tinggal diam
saja, tetapi aktif berperan dalam hubungan internasional dalam rangka mewujudkan
ketertiban dunia.

4. Materi pembelajaran memuat Prosedural dan Fakta

Dalam menyelenggarakan kerja sama politik antarnegara, diperlukan lembaga politik


internasional untuk mengatur kerja sama yang diselenggarakan. Lembaga tersebut
berfungsi memberikan pertimbangan hukum dan etika sehingga negara-negara anggota
lembaga bertindak sesuai dengan aturanaturan yang berlaku.
Melalui lembaga politik internasional, Indonesia dapat berperan aktif memperjuangkan
kepentingan nasional dan berperan aktif mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.

a. ASEAN sebagai Lembaga Kerja Sama Politik Regional


Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di wilayah Asia Tenggara. Selain
Indonesia, negara-negara lain yang berada di kawasan yang sama, di antaranya
Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Thailand, Laos,
Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste.

Jika dilihat dari letak geografis, Asia Tenggara merupakan kawasan yang sangat strategis
karena letaknya berada di jalur perdagangan internasional. Hal tersebut menjadikan
negara-negara di kawasan Asia Tenggara memiliki potensi untuk berkembang dan
menjadi negara maju. Sebagai negara bertetangga, negara-negara di kawasan Asia
Tenggara senantiasa bahu-membahu melakukan kerja sama antarnegara. Berbagai bentuk
kerja sama tersebut ditujukan untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan setiap
negara. Di samping itu, sudah selayaknya sebagai negara yang bertetangga untuk saling
bantu, saling menghormati, dan hidup berdampingan antara yang satu dan lainnya.
Salah satu bentuk kerja sama negara-negara di kawasan Asia Tenggara adalah
Association of South East Asian Nations (ASEAN). ASEAN merupakan forum kerja
sama regional Asia Tenggara. Dasar perwujudan ASEAN adalah persamaan latar
belakang budaya, persamaan senasib sebagai negara yang pernah mengalami penjajahan
bangsa-bangsa Barat. Hal tersebut akhirnya menimbulkan perasaan setia kawan yang
kuat di kalangan bangsa-bangsa yang ada di kawasan Asia Tenggara.
Melalui forum kerja sama ini, negara-negara anggota ASEAN berkomitmen untuk saling
menghormati terhadap kemerdekaan, wilayah kedaulatan negara, meningkatkan
perdamaian dan stabilitas regional, serta melakukan penyelesaian pertengkaran dan
persengketaan secara damai.
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB merupakan lembaga internasional
yang anggotanya hampir semua negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk
memfasilitasi dalam hukum internasional, pengembangan ekonomi, perlindungan sosial,
hak asasi dan pencapaian perdamaian dunia. PBB didirikan di San Fransisco pada tanggal
24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks. Pada awalnya, PBB hanya
beranggotakan 50 negara, kemudian keanggotaan PBB makin bertambah hingga
berjumlah 193 negara pada tahun 2011.
Hampir semua negara yang telah merdeka dan berdaulat mendaftarkan diri sebagai
anggota PBB.
Indonesia resmi menjadi anggota PBB yang ke-60 setelah pengakuan kedaulatan
Indonesia oleh Belanda dalam Konferensi Meja Bundar. Sebagai anggota PBB, Indonesia
memiliki perwakilan tetap untuk PBB di New York dan Genewa. Tugas perwakilan tetap
Indonesia di PBB adalah untuk mewakili seluruh kepentingan Indonesia di PBB seperti
keamanan, hak asasi manusia, lingkungan hidup, kerja sama ekonomi, dan kepentingan
lainnya.
3. Peran Indonesia dalam Kerja Sama Antarnegara Bidang Politik
Berdasarkan prinsip politik bebas aktif dan keinginan untuk ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang didasari kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,
bangsa Indonesia berperan aktif dalam berbagai kerja sama politik regional maupun
internasional.
Dukungan Indonesia terhadap Palestina merupakan salah satu contoh peran aktif
Indonesia dalam kerja sama politik internasional. Masih banyak peran aktif lainnya
yang akan dijelaskan berikut ini.
a. Pemrakarsa dan Penyelenggara Konferensi Asia Afrika
Negara-negara di Asia dan Afrika memiliki latar belakang sejarah yang sama, yaitu
sebagai bangsa yang pernah terjajah. Hal ini menimbulkan gagasan untuk menyatukan
negara-negara Asia-Afrika sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan bangsa-
bangsa di kedua kawasan. Untuk mewujudkan gagasan tersebut, diselenggarakanlah
Konferensi Asia Afrika (KAA). Pada tanggal 18–24 April 1955, Konferensi Asia
Afrika dilaksanakan di Bandung. Dalam konferensi ini, Indonesia berperan sebagai
pemrakarsa sekaligus penyelenggara. Konferensi Asia-Afrika dibuka secara resmi oleh
Presiden Ir. Soekarno. Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada tahun
1955 melahirkan semangat dan solidaritas negara-negara Asia-Afrika yang kemudian
melahirkan Dasasila Bandung.
b. Pendiri Gerakan Non-Blok
Organisasi Gerakan Non-Blok muncul di tengah persaingan dua kekuatan besar dunia,
yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Persaingan kedua blok terjadi pada masa Perang
Dingin. Agar negara-negara berkembang tidak terkena pengaruh Blok Barat maupun
Blok Timur, didirikan organisasi Gerakan Non- Blok.
Negara-negara anggota Gerakan Non-Blok adalah negara-negara yang tidak memihak
pada Blok Barat maupun Blok Timur. Gerakan Non-Blok (GNB) didorong oleh
semangat Dasasila Bandung. Gerakan ini diprakarsai oleh Ir. Soekarno (Indonesia),
Joseph Bros Tito (Yugoslavia), Gamal Abdul Nasser (Mesir), Pandit Jawaharlal Nehru
(India), dan Kwame Nkrumah (Ghana). Organisasi yang didirikan pada tanggal 1
September 1961 ini menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi I (KTT I) di
Beograd, Yugoslavia pada tanggal 1–6 September 1961. Sebagai salah satu pendiri
Gerakan Non-Blok, Indonesia memiliki peran yang besar dalam organisasi ini.
Indonesia pernah menjadi Ketua Gerakan Non-Blok pada tahun 1992–1995. Saat
menjadi Ketua Gerakan Non-Blok, Indonesia banyak memberikan sumbangan nyata
bagi perdamaian dunia, salah satunya adalah penyelesain konflik Bosnia Herzegovina.
Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah penyelenggara KTT X GNB di Jakarta
yang dihadiri oleh 106 negara.
c. Pendiri ASEAN
Pada tanggal 5–8 Agustus 1967, lima menteri luar negeri negara-negara di kawasan
Asia Tenggara menyelenggarakan pertemuan di Bangkok, Thailand.
Mereka adalah Adam Malik (Indonesia), S. Rajaratnam (Singapura), Narcisco Ramos
(Filipina), Tun Abdul Rajak (Malaysia), Thanat Khoman (Thailand).
Dalam pertemuan ini, mereka menyepakati Deklarasi Bangkok yang salah satu isinya
adalah membentuk sebuah organisasi kerja sama regional, yaitu ASEAN. Ikut sertanya
Indonesia dalam penandatanganan Deklarasi Bangkok menjadikan Indonesia sebagai
salah satu negara pendiri ASEAN. Sebagai pendiri ASEAN, Indonesia memiliki peran
yang cukup besar dalam ASEAN, khususnya dalam bidang politik. Peran tersebut
terlihat pada beberapa fakta berikut ini.
1). Mengirim pasukan perdamaiann PBB yang dikenal dengan Pasukan Garuda IV dan
V untuk menyelesaikan konflik perang saudara di Vietnam pada tahun 1973 dan
1974.
2). Memfasilitasi usaha perdamaian antara pemerintah Filipina dan gerakan
pembebasan Muslim Moro. Beberapa pertemuan antara keduanya berlangsung pada
tahun 1974.
Pemerintah Indonesia menginginkan agar pemerintah Filipina dapat menjamin
kebebasan beragama, terutama bagi umat muslim dan dapat hidup berdampingan
secara damai di Filipina.
3). Sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN I di Denpasar, Bali
pada tanggal 23-24 Februari 1976. KTT tersebut menghasilkan Deklarasi
Kesepakatan ASEAN.
4). Indonesia aktif berperan dalam mendamaikan pihak-pihak yang bertikai di
Kamboja dengan mengusulkan sebuah pertemuan informal di Jakarta atau Jakarta
Informal Meeting pada tahun 1988. Pertemuan ini kemudian membuka jalan untuk
memasuki konferensi perdamaian di Paris pada tahun 1989. Pada tahun 1992,
Indonesia kembali mengirimkan pasukan penjaga perdamaian di Kamboja.
5). Indonesia merupakan penggagas Komunitas Keamanan ASEAN. Komunitas
Keamanan ASEAN meliputi kerja sama pertahanan, kejahatan lintas negara,
terorisme, separatisme, dan sebagainya.
6). Indonesia ikut mendorong negara-negara ASEAN agar lebih demokratis dan
menghargai HAM. Indonesia gigih mendorong Myanmar agar lebih demokratis dan
menghargai HAM rakyatnya.
d. Aktif dalam Kegiatan PBB
Sebagai anggota PBB, Indonesia terlibat dalam usaha perdamaian dunia.
Keterlibatan Indonesia dalam misi perdamaian PBB dilakukan dengan mengirim
Pasukan Garuda ke negara-negara yang dilanda konflik. Pasukan Garuda adalah
Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara
lain.
Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga
perdamaian sejak 1957. Pasukan Garuda telah dikirim ke negara-negara yang dilanda
konflik seperti Konggo, Vietnam, Kamboja, Bosnia, Libanon.

e. Anggota Organisasi Konferensi Islam


OKI (Organisasi Konferensi Islam) merupakan organisasi yang dibentuk oleh
negara-negara Islam pada tanggal 25 September 1969, di Rabat, Maroko. Anggota
OKI adalah negara yang secara konstitusional Islam atau negara yang mayoritas
penduduknya beragama Islam.
Sebagai negara dengan jumlah pemeluk agama Islam terbanyak di dunia,
Indonesia menjadi anggota OKI pada tahun 1972. Indonesia memanfaatkan OKI
sebagai forum perjuangan untuk menciptakan perdamaian dunia. Dengan berlandaskan
politik luar negeri bebas aktif, Indonesia berusaha berperan sebagai pemersatu umat
Islam sedunia dan berusaha ikut memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh
umat Islam. Keanggotaan Indonesia dalam OKI memberikan banyak kesempatan
terciptanya jalinan kerja sama dengan negara lain.
Indonesia memiliki peran yang cukup kuat dalam OKI. Indonesia memiliki andil
dalam penyelesaian sengketa antara Pakistan dan Bangladesh, penyelesaian masalah
minoritas muslim Moro di Filipina, serta membantu perjuangan rakyat Palestina.
Dasasila Bandung
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas asas yang
termuat dalam Piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar
maupun kecil.
4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soal-soal dalam negeri
negara lain.
5. Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara
sendirian atau secara kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB.
6. Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk
bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak
melakukan tekanan terhadap negara lain.
7. Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan
kekuasaan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu
negara.
8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti
perundingan, persetujuan, arbitrase atau penyelesaian hukum, ataupun lain-
lain cara damai menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan yang sesuai
dengan Piagam PBB.
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.
10. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.

I. Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah
2. Metode diskusi
3. Metode Tanya Jawab
4. Metode Proyek
5. Metode Karya Wisata
6. Metode bermain peran (role playing)
7. Metode inquiri/discovery.
J. Media Pembelajaran
i. Peta ASEAN
ii. Naskah Pembukaan UUD 1945
iii. Lambang ASEAN dan PBB
K. Sumber Belajar
Buku teks IPS kelas IX, buku IPS lain yang relevan, internet, narasumber, lingkungan
sekitar, dan sumber lain yang relevan.
L. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Pendahuluan
1) Siswa bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
2) Siswa bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi dengan menanyakan tentang materi yang akan dipelajari .
4) Siswa menerima informasi topik dan tujuan pembelajaran dari guru
5) Guru membentuk kelompok dengan anggota 3–4 orang.

2. Kegiatan Inti
1. Mengamati
a) Siswa diminta mengamati teks Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berikut ini :

“…. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh


tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial...

b) Berdasarkan hasil pengamatan terhadap teks Pembukaan Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, siswa diminta
untuk mendiskusikan tentang hal-hal yang ingin diketahui.
c) Siswa diajak untuk menyeleksi apakah hal-hal yang ingin diketahui
tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika belum sesuai dengan
panduan guru, siswa diminta untuk memperbaiki.
d) Jika hal-hal yang ingin diketahui belum semuanya mencakup tujuan
pembelajaran, guru dapat menambahkan hal-hal yang terkait dengan
tujuan pembelajaran

2. Menanya
a) Siswa diminta mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan
pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil
pengamatan. Contoh: Apa tujuan kerja sama politik luar negeri Indonesia
yang terkandung dalam teks Pembukaan UUD 1945?
b) Satu di antara siswa dari wakil kelompok diminta menuliskan rumusan
pertanyaan di papan tulis.
3. Mengumpulkan data /informasi
Siswa diminta mengumpulkan informasi/data untuk menjawab pertanyaan
yang telah dirumuskan dari berbagai sumber, seperti membaca buku teks/
referensi lain yang relevan, termasuk internet.

4. Mengasosiasi/menalar
a) Siswa diminta mengolah dan menganalisis data atau informasi yang telah
dikumpulkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang
telah dirumuskan.
b) Siswa diminta untuk mendiskusikan di dalam kelompok untuk mengambil
kesimpulan dari jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.

5. Mengomunikasikan
a) Siswa dalam kelompok diminta mempresentasikan hasil simpulan dari
jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.

b) Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas simpulan hasil kelompok


yang dipresentasikan.
c) Siswa bersama guru mengambil simpulan atas jawaban dari pertanyaan.

3. Kegiatan Penutup
1) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh siswa.
3) Siswa diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan
penguasaan materi, pendekatan, dan model pembelajaran yang digunakan.
4) Siswa diberi pesan tentang nilai dan moral.

Pertemuan Kedua :
1. Pendahuluan
1) Siswa bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
2) Siswa bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi dengan menanyakan tentang materi yang telah dipelajari
sebelumnya.
4) Siswa menerima informasi topik dan tujuan pembelajaran dari guru
5) Guru membentuk kelompok dengan anggota 3–4 orang.

2. Kegiatan Inti

1) Mengamati
a) Siswa diminta mengamati pernyataan Mohammad Hatta yang menegaskan sikap
politik Indonesia mengenai pilihan untuk berpihak kepada Blok Barat atau Blok
Timur berikut ini!

“Pemerintah berpendapat bahwa pendirian jang


harus kita ambil ialah supaja kita djangan
menjadi objek
dalam pertarungan politik internasional,
melainkan kita
harus tetap mendjadi subjek jang berhak
menentukan
sikap kita sendiri, berhak memperdjoangkan
tudjuan
kita sendiri, jaitu Indonesia Merdeka seluruhnja.”

b) Berdasarkan hasil pengamatan, siswa diminta untuk mendiskusikan


tentang hal-hal yang ingin diketahui.
c) Siswa diajak untuk menyeleksi apakah hal-hal yang dipelajari telah
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika belum bisa, tentunya dengan
panduan guru, siswa diminta memperbaiki untuk dibacakan di depan
kelas
d) Jika hal-hal yang ingin diketahui belum semuanya mencakup tujuan
pembelajaran, guru dapat menambahkan hal-hal yang terkait dengan
tujuan pembelajaran.
2) Menanya
a) Siswa diminta mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan
pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil
pengamatan. Contoh: Bagaimanakah sikap politik bangsa Indonesia
mengenai pilihan untuk berpihak kepada Blok Barat atau Blok Timur?

b) Satu di antara siswa dari wakil kelompok diminta menuliskan rumusan


pertanyaan di papan tulis.

3) Mengumpulkan Data/Informasi
Siswa diminta mengumpulkan informasi/data untuk menjawab pertanyaan
yang telah dirumuskan dari berbagai sumber, seperti membaca buku teks dan
referensi lain yang relevan, termasuk internet.
4) Mengasosiasi/Menalar
a) Siswa diminta mengolah dan menganalisis data atau informasi yang
telah dikumpulkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan
yang telah dirumuskan.
b) Siswa diminta untuk mendiskusikan di dalam kelompok untuk
mengambil kesimpulan dari jawaban atas pertanyaan yang telah
dirumuskan.
5) Mengomunikasikan
a) Siswa dalam kelompok diminta mempresentasikan hasil simpulan
dari jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.
b) Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil simpulan
kelompok yang dipresentasikan.
c) Siswa bersama guru mengambil simpulan atas jawaban dari pertanyaan.
c. Kegiatan Penutup
1) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh siswa.
3) Siswa diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan
penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.
4) Siswa diberi pesan tentang nilai dan moral.

Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Pendahuluan

1) Siswa bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.


2) Siswa bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi dengan menanyakan tentang materi yang telah
dipelajari sebelumnya.
4) Siswa menerima informasi topik dan tujuan pembelajaran dari guru
5) Guru membentuk kelompok dengan anggota 3–4 orang.

2. Kegiatan Inti
1. Mengamati

a) Siswa diminta mengamati gambar lambang Lambang ASEAN dan


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berikut ini.kepada Blok Barat atau Blok
Timur berikut ini!
b) Setelah mengamati, siswa diminta untuk mendiskusikan tentang hal-hal
yang ingin diketahui.
c) Siswa diajak untuk menyeleksi apakah hal-hal yang dipelajari telah
sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Jika belum bisa, tentunya dengan panduan guru. siswa diminta


memperbaiki untuk dibacakan di depan kelas.
d) Jika hal-hal yang ingin diketahui belum semuanya mencakup tujuan
pembelajaran, guru dapat menambahkan hal-hal yang terkait dengan
tujuan pembelajaran.
2. Menanya
a) Siswa diminta mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan
pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil
pengamatan. Contoh: Apa nama lembaga kerja sama negara-negara di
kawasan Asia Tenggara?
b) Satu di antara siswa dari wakil kelompok diminta menuliskan rumusan
pertanyaan di papan tulis.
3. Mengumpulkan data /informasi
Siswa diminta mengumpulkan informasi/data untuk menjawab pertanyaan
yang telah dirumuskan dari berbagai sumber, seperti membaca buku teks/
referensi lain yang relevan, termasuk internet.
4. Mengasosiasi/menalar
a) Siswa diminta mengolah dan menganalisis data atau informasi yang telah
dikumpulkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang
telah dirumuskan.
b) Siswa diminta untuk mendiskusikan di dalam kelompok untuk mengambil
kesimpulan dari jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.
5. Mengomunikasikan
a) Siswa dalam kelompok diminta mempresentasikan hasil simpulan dari
jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.
b) Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas simpulan hasil kelompok
yang dipresentasikan.
c) Siswa bersama guru mengambil simpulan atas jawaban dari pertanyaan.

3. Kegiatan Penutup
1) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami.
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh
siswa.
3) Siswa diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait
dengan penguasaan materi, pendekatan, dan model pembelajaran yang
digunakan.
4) Siswa diberi pesan tentang nilai dan moral.
Pertemuan Keempat
a. Kegiatan Pendahuluan

1) Siswa bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.


2) Siswa bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi dengan menanyakan tentang materi yang telah
dipelajari sebelumnya.
4) Siswa menerima informasi topik dan tujuan pembelajaran dari guru
5) Guru membentuk kelompok dengan anggota 3–4 orang.

b. Kegiatan Inti
1. Mengamati

a) Siswa diminta membaca wacana di bawah ini! a) Siswa diminta membaca


Palestina Ucapkan Terima Kasih atas
wacana
Dukungan di Indonesia
Rakyat bawah ini!
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi mengucapkan rasa terima kasih
atas dukungan masyarakat Indonesia terhadap negaranya yang mendapat serangan dari
militer Israel.
Berbicara di kompleks istana kepresidenan Jakarta (14/7/2014) Fariz menjelaskan,
serangan Israel ke Jalur Gaza di Palestina telah menewaskan banyak warga sipil, termasuk
perempuan dan anakanak, pihaknya bekerja sama tidak hanya dengan Indonesia tetapi
dengan banyak negara.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa menjelaskan,
Indonesia terus memperjuangkanbupaya diplomasi untuk Palestina di forum-forum
internasional.
“Upaya diplomasi kita terus lanjutkan bahkan ditingkatkan. Pada sepanjang Jumat lalu di New
York Amerika Serikat, pertemuan Gerakan Nonblok dan OKI diadakan atas inisiatif Indonesia.
Pendek kata, diplomasi bekerja di New York dan di Jenewa. Termasuk penggelaran sidang
khusus komisi HAM PBB”, papar Marty.
Marty Natalegawa menambahkan bahwa pihaknya telah berbicara dengan Menteri
Luar Negeri Palestina. Menanyakan apa yang bisa dibantu Indonesia. Termasuk penyaluran
bantuan uang 1 juta dolar Amerika dan bantuan obat-obatan dari Indonesia untuk Palestina.
Sumber:www.pikiran-rakyat.com dengan pengubahan

b) Setelah mengamati, siswa diminta untuk mendiskusikan tentang hal-hal


yang ingin diketahui.
c) Siswa diajak untuk menyeleksi apakah hal-hal yang dipelajari telah
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika belum bisa, tentunya dengan
panduan guru. siswa diminta memperbaiki untuk dibacakan di depan
kelas.

d) Jika hal-hal yang ingin diketahui belum semuanya mencakup tujuan


pembelajaran, guru dapat menambahkan hal-hal yang terkait dengan
tujuan pembelajaran.
2. Menanya
a) Siswa diminta mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan
pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil
pengamatan. Contoh:
• Mengapa Indonesia memberikan dukungan untuk rakyat Palestina?
• Apa hubungannya dengan peran Indonesia dalam kerja sama
politik internasional?
b) Satu di antara siswa dari wakil kelompok diminta menuliskan rumusan
pertanyaan di papan tulis.
3. Mengumpulkan data /informasi
Siswa diminta mengumpulkan informasi/data untuk menjawab pertanyaan
yang telah dirumuskan dari berbagai sumber, seperti membaca buku teks/
referensi lain yang relevan, termasuk internet.
4. Mengasosiasi/menalar
a) Siswa diminta mengolah dan menganalisis data atau informasi yang
telah dikumpulkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan
yang telah dirumuskan.
b) Siswa diminta untuk mendiskusikan di dalam kelompok untuk
mengambil kesimpulan dari jawaban atas pertanyaan yang telah
dirumuskan.
c) Mengomunikasikan
1. Siswa dalam kelompok diminta mempresentasikan hasil simpulan dari
jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.
2. Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas simpulan hasil
kelompok yang dipresentasikan.
3. Siswa bersama guru mengambil simpulan atas jawaban dari
pertanyaan.

c. Kegiatan Penutup
1) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh siswa.
3) Siswa diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan
penguasaan materi, pendekatan, dan model pembelajaran yang digunakan.
4) Siswa diberi pesan tentang nilai dan moral

M. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Sikap
Perkembangan Sikap Spiritual
Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Kota Ternate
Kelas/Semester : IX/Genap
Tahun Pelajaran : 2016/2017

Waktu Nama Peserta Tindak


No Catatan Prilaku Butir Sikap Ttd
Didik Lanjut
1 5 Januari Anto Tidak mengikuti Ketaqwaan Pembinaan
2017 sholat
Jumat yang
diselenggarakan
di sekolah.
Ani Mengajak Ketaqwaan Teruskan
teman berdoa
sebelum
makan di
kantin.
Toleransi Teruskan
beragama

Perkembangan Sikap Sosial


Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Kota Ternate
Kelas/Semester : IX/Genap
Tahun Pelajaran : 2016/2017

Waktu Nama Peserta Tindak


No Catatan Prilaku Butir Sikap Ttd
Didik Lanjut
1 5 Januari Anto Menolong Kepedulian Pembinaan
2017 orang lanjut
untuk
menyeberang
usia jalan di
depan sekolah.
Ani Berbohong Kejujuran Teruskan
ketika alasan
tidak masuk
sekolahditanya
di ruang guru.
Tanggungjawab Teruskan
Kedisiplinan Pembinaan
Memungut Kebersihan
sampah yang
berserakan di
halaman
sekolah.
Perkembangan Sikap Spiritual dan Sosial Pendidik ( Guru Mapel IPS)
Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Kota Ternate
Kelas/Semester : IX/Genap
Tahun Pelajaran : 2016/2017

Nama
Waktu Positif/
No Peserta Catatan Prilaku Butir Sikap Tindak Lanjut
Nagatif
Didik
1 5 Januari Anto Meninggalkan Tanggungjawab - Diberi pembinaan
2017 laboratorium dan
tanpa dipanggil untuk
membersihkan membersihkan
meja, meja,
alat, dan bahan alat, dan bahan
yang yang
sudah dipakai sudah dipakai
2 Ani Mengambil Kejujuran - Diberi pembinaan
cerita dari agar tidak
internet dan melakukan
diakui plagiarisme
sebagai
karyanya
sendiri.
3 Ati Melarang Toleransi - Diberi pembinaan
teman yang agar menjadi
beragama lain lebih
untuk toleran
beribadah
4 Angga Menjadi Nasionalisme + Diberi apresiasi
petugas atas
pengibar kegiatannya
bendara saat dalam
upacara kelompok
kemerdekaan kesenian
tersebut.
5 Dika Kebersihan

Penilaian Diri Peserta Didik


Nama : Andika
Kelas : IX -1
Semester : Genap
Petunjuk : Berilah tanda silang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya.

No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2 Saya sholat lima waktu tepat waktu.
Saya tidak mengganggu teman saya yang bergama lain
3
berdoa sesuai agamanya.
4 Saya berani mengakui kesalahan saya.
5 Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.
Saya berani menerima resiko atas tindakan yang saya
6
lakukan.
7 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam.
8 Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan.
Saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang
9
Ditetapkan.
10 Saya datang ke sekolah tepat waktu.
Penilaian Diri Peserta Didik
Nama : Andika
Kelas : IX -1
Semester : Genap
Petunjuk : Berilah tanda silang (√) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3
(Sering) atau 4 (Selalu) sesuai dengan keadaan teman kalian yang sebenarnya.

No Pernyataan 1 2 3 4
1 Saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2 Saya sholat lima waktu tepat waktu.
Saya tidak mengganggu teman saya yang
3
Beragama lain berdoa sesuai agamanya.
4 Saya berani mengakui kesalahansaya.
5 Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.
Saya berani menerima resiko atas tindakan yang
6
saya lakukan.
7 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam.
Saya meminta maaf jika saya melakukan
8
kesalahan.
Saya melakukan praktikum sesuai dengan
9
langkah yang ditetapkan.
10 Saya datang ke sekolah tepat waktu.

Penilaian Antar Teman


Nama Teman yang dinilai : Andika
Kelas : IX -1
Semester : Genap
Petunjuk : Berilah tanda silang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya.

No Pernyataan Ya Tidak
1 Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2 Teman saya sholat lima waktu tepat waktu.
Teman saya tidak mengganggu teman saya yang beragama lain
3
berdoa sesuai agamanya.
Teman saya tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/
4
ulangan.
Teman saya tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin
5 karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas.
Teman saya mengemukakan perasaan terhadap sesuatu
6
apa adanya.
Teman saya melaporkan data atau informasi apa adanya.
7
……..

Jjumlah

Penilaian Antar Teman


Nama : Andika
Kelas : IX -1
Semester : Genap
Petunjuk : Berilah tanda silang (√) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3
(Sering) atau 4 (Selalu) sesuai dengan keadaan teman kalian yang sebenarnya.
No Pernyataan 1 2 3 4
Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan
1
aktivitas.
2 Teman saya sholat lima waktu tepat waktu.
Teman saya tidak mengganggu teman saya yang
3
Bergama lain berdoa sesuai agamanya.
Teman saya tidak menyontek dalam mengerjakan
4
ujian/ulangan.
Teman saya tidak menjiplak/ mengambil/menyalin
5 karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
dalam mengerjakan setiap tugas.
Teman saya mengemukakan perasaan terhadap
6
sesuatu apa adanya.
7 Teman saya melaporkan data atau informasi apa
Jumlah
No Pernyataan Ya T

Instrumen Penilaian Sikap Spiritual


a) berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan;
b) menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya;
c) memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan;
d) bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa;
e) mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri;
f ) bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu;
g) berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau berusaha;
h) memelihara hubungan baik sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;
i) bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa Indonesia;
j) menghormati orang lain yang menjalankan ibadah sesuai agamanya.

Instrumen Penilaian Sikap Sosial


a) Jujur, yaitu perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, misalnya:
• tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan;
• tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber);
• mengungkapkan perasaan apa adanya;
• menyerahkan barang yang ditemukan kepada yang berwenang;
• membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya;
• mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki.

b) Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan, misalnya:
• datang tepat waktu;
• patuh pada tata tertib atau aturan bersama/sekolah;
• mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, mengikuti kaidah
berbahasa tulis yang baik dan benar.

c) Tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa,misalnya:
• melaksanakan tugas individu dengan baik;
• menerima resiko dari tindakan yang dilakukan;
• tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat;
• mengembalikan barang yang dipinjam;
• mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan;
• menepati janji;
• tidak menyalahkan orang lain untuk kesalahan karena tindakan dirinya sendiri;
• melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta.

d) Santun, yaitu sikap baik dalam pergaulan baik dalam berbahasa maupun bertingkah laku. Norma
kesantunan bersifat relatif, artinya yang dianggap baik/santun pada tempat dan waktu tertentu bisa
berbeda pada tempat dan waktu yang lain, misalnya:
• menghormati orang yang lebih tua;
• tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur;
• tidak meludah di sembarang tempat;
• tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat;
• mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain;
• bersikap 3S (salam, senyum, sapa);
• meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang milik orang lain;
• memperlakukan orang lain seperti diri sendiri ingin diperlakukan
e) Percaya diri, yaitu suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan atau
tindakan, misalnya:
• berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu;
• mampu membuat keputusan dengan cepat;
• tidak mudah putus asa;
• tidak canggung dalam bertindak;
• berani presentasi di depan kelas;
• berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.

f ) Peduli, adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah dan memperbaiki
penyimpangan dan kerusakan (manusia, alam, dan tatanan), misalnya:
• Membantu orang yang memerlukan
• Tidak melakukan aktivitas yang mengganggu dan merugikan orang lain
• Melakukan aktivitas sosial untuk membantu orang-orang yang memerlukan
• Memelihara lingkungan sekolah
• Membuang sampah pada tempatnya
• Mematikan kran air yang mengucurkan air
• Mematikan lampu yang tidak digunakan
• Tidak merusak tanaman di lingkungan sekolah

Rumusan deskripsi capaian sikap spiritual dan sosial.

Sikap spiritual: Sangat Baik Selalu bersyukur, selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan,
dan toleran pada pemeluk agama yang berbeda; ketaatan beribadah mulai
berkembang.

Sikap sosial: Baik Santun, peduli, dan percaya diri; kejujuran, kedisiplinan, dan tanggungjawab
meningkat.

Sikap sosial:
Predikat Deskripsi
Cukup Santun, kurang peduli, percaya diri, tidak jujur, kurang disiplin, dan
tanggungjawab mulai meningkat. Perlu pendampingan dan pembinaan secara
intensif.
Keterangan: Meskipun sikap BAIK peserta didik pada aspek spiritual dan sosial tidak dicatat
dalam jurnal, pendidik tetap menuliskan deskripsinya dalam rapor.
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrumen Tujuan


Tes Tertulis Benar-Salah, Mengetahui penguasaan
Menjodohkan, Pilihan pengetahuan peserta didik
Ganda, Isian/Melengkapi, untuk perbaikan proses
Uraian pembelajaran dan/atau
pengambilan nilai
Tes Lisan Tanya jawab Mengecek pemahaman
peserta didik untuk
perbaikan proses
pembelajaran Mengecek
pemahaman peserta didik
untuk perbaikan proses
pembelajaran
Penugasan Tugas yang dilakukan Memfasilitasi penguasaan
secara individu maupun pengetahuan (bila diberikan
kelompok selama proses
pembelajaran) atau
mengetahui penguasaan
pengetahuan (bila
diberikan pada akhir
pembelajaran)
3. Penilaian Ketrampilan

Mengetahui Ternate, 05 Januari 2017


Kepala SMP Negeri 6 Kota Ternate Guru Mapel

Muh. Ahda Sillia, S.Pd Dra. Darmawati Odding


NIP. 19700916 1993031010 NIP. 196911091995122004
PENILAIAN KETRAMPILAN
PERENCANAAN PENILAIAN PROJEK

1. Kompetensi Dasar
4.1) Menyajikan hasil olahan tentang hasil-hasil kebudayaan dan fikiran masyarakat
Indonesia pada zaman pergerakan kemerdekaan sampai sekarang dalam aspek
geografis, ekonomi, budaya dan politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Tahap Perencanaan

Indikator : Mengidentifikasi peran aktif Indonesia dalam bidang politik sebagai bentuk
kerjasama politik Internasional

1. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Teknik penilaian
1.1. Penilaian Sikap
1.1.1. Penilaian Sikap Observasi
Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual

Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Tindak


Lanjut
1
2
3
4
5

Jurnal Perkembangan Sikap Sosial


Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Tindak


Lanjut
1
2
3
4
5

Jurnal Perkembangan Sikap


Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Catatan Butir Sikap Tindak


No Tanggal Nama Siswa
Perilaku Spiritual Sosial Lanjut
1
2
3
4
5
1.1.2. Lembar Penilaian Diri Siswa

Nama :
Kelas :
Semester :

Beri tanda centang (√) pada kolom “YA” atau “TIDAK” sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.

No Pernyataan Ya Tidak
Saya selalu berdoa sebelum melakukan
1
aktivitas.
2 Saya sholat lima waktu tepat waktu.
Saya tidak mengganggu teman saya yang
3
Bergama lain berdoa sesuai agamanya.
4 Saya berani mengakui kesalahansaya.
Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat
5
waktu.
Saya berani menerima resiko atas tindakan
6
yang saya lakukan.
Saya mengembalikan barang yang saya
7
pinjam.
Saya meminta maaf jika saya melakukan
8
kesalahan.
Saya melakukan praktikum sesuai dengan
9
langkah yang ditetapkan.
10 Saya datang ke sekolah tepat waktu.
... .....

Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)

Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….

Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3 (sering),
atau 4 (selalu) sesuai dengan keadaan kalian yang sebenarnya.

No Pernyataan 1 2 3 4
Saya selalu berdoa sebelum melakukan
1
aktivitas.
2 Saya sholat lima waktu tepat waktu.
Saya tidak mengganggu teman saya yang
3
Bergama lain berdoa sesuai agamanya.
4 Saya berani mengakui kesalahansaya.
5 Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.
Saya berani menerima resiko atas tindakan
6
yang saya lakukan.
7 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam.
8 ......
Format Penilaian Antarteman

Nama teman yang dinilai : ………………………………….


Nama penilai : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….

Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan kalian yang
sebenarnya.

No Pernyataan Ya Tidak
Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan
1
aktivitas.
2 Teman saya sholat lima waktu tepat waktu.
Teman saya tidak mengganggu teman saya yang
3
beragama lain berdoa sesuai agamanya.
Teman saya tidak menyontek dalam mengerjakan
4
ujian/ulangan.
Teman saya tidak melakukan plagiat
(mengambil/menyalin karya orang lain tanpa
5
menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap
tugas.

Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap

Penilaian Antarteman (Likert Scale)


Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….

Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3 (sering), atau 4
(selalu) sesuai dengan keadaan teman kalian yang sebenarnya.

No Pernyataan 1 2 3 4
Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan
1
aktivitas.
2 Teman saya sholat lima waktu tepat waktu.
Teman saya tidak mengganggu teman saya
3
yang beragama lain berdoa sesuai agamanya.
Teman saya tidak menyontek dalam
4
mengerjakan ujian/ulangan.
Teman saya tidak melakukan plagiat
(mengambil/menyalin karya orang lain tanpa
5
menyebutkan sumber) dalam mengerjakan
setiap tugas.
6 ......

1.2. Penilaian Pengetahuan


1.2.1. Tes Tertulis

Kisi-Kisi Tes Tertulis


Nama Sekolah : SMP
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :
Mata Pelajaran : IPS

Bentuk Jumlah
No Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Soal Soal
1 PG 5
Penskoran Soal Uraian

No Kunci Jawaban Skor


1
2
3

Total Skor Maksimum

Nilai = Total skor perolehan X


Total skor maksimum 100

1.2.2. Tes Lisan

1.2.3. Penugasan
Kisi-Kisi Tugas
Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Kota Ternate
Kelas/Semester : IX/Genap
Tahun pelajaran : 2015/2016
Mata Pelajaran : IPS

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik Penilaian


1 Penugasan
2
3
4

Penskoran Tugas

No Kunci Jawaban Skor


1
2
3

Skor Maksimum

1.1.4. Portofolio
Ketentuan dalam penilaian portofolio untuk pengetahuan:
1) Pekerjaan asli siswa;
2) Pekerjaan yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh siswa dan guru;
3) Guru menjaga kerahasiaan portofolio;
4) Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen portofolio;
5) Pekerjaan yang dikumpulkan sesuai dengan KD. Setiap pembelajaran KD dari
KI-3 berakhir, pekerjaan terbaik dari KD tersebut (bila ada) dimasukkan ke
dalam portofolio.

1.3. Penilaian Ketrampilan

1.3.1. Penilaian Kinerja


Kisi-kisi Penilaian Kinerja

Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Kota Ternate


Kelas/Semester : IX/Genap
Tahun pelajaran : 2015/2016
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik Penilaian


1 Kinerja
2

Alat dan Bahan :


Alat Bahan
Rubrik Penskoran Penilaian Kinerja

Skor
No Aspek yang dinilai
0 1 2 3 4
1
2
3
Jumlah
Skor Maksimum 9 ( 2+4+3)

Rubrik Penilaian Kinerja

No Indikator Rubrik
1
2
3

Nilai = Skor Perolehan X 100


9

1.3.2. Penilaian Proyek

Kisi-Kisi Penilaian Proyek


Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Kota Ternate
Kelas/Semester : IX / Genap
Tahun pelajaran : 2015/2016
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik Penilaian


1 Proyek

Rubrik Penskoran Proyek

Skor
No Aspek yang dinilai
0 1 2 3 4
1
2
3
Skor Maksimum 15

Rubrik Penilaian Proyek

No Indikator Rubrik
1
2

Nilai = Skor Perolehan X 100


9
1.1.1. Penilaian Portofolio

Ketentuan dalam penilaian portofolio untuk pengetahuan:


1) Pekerjaan asli siswa;
2) Pekerjaan yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh siswa dan guru;
3) Guru menjaga kerahasiaan portofolio;
4) Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen portofolio;
5) Pekerjaan yang dikumpulkan sesuai dengan KD. Setiap pembelajaran KD dari
KI-3 berakhir, pekerjaan terbaik dari KD tersebut (bila ada) dimasukkan ke
dalam portofolio.

2. Instrumen Penilaian
Pertemuan Pertama
Soal Uraian :
1. Jelaskan perbedaan pengertian politik luar negeri dalam arti luas dan sempit!
2. Jelaskan tujuan pokok kerja sama politik luar negeri Indonesia yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945!
Penskoran Soal Uraian

No Kunci Jawaban Skor


a. Pengertian Politik Luar Negeri dalam arti luas adalah pola perilaku
yang digunakan oleh suatu negara dalam berhubungan kepada negara
1 lain, sedangkan 50
b. Politik Luar Negeri dalam arti sempit adalah strategi atau taktik yang
digunakan dalam menjalin kerja sama dengan negara lain.
Tujuannya antara lain :
1. Mempertahankan kemerdekaan, melindungi segenapbangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2 2. Memajukan kesejahteraan umum 50
3. Memcerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dujia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial

Total Skor Maksimum 100

Nilai = Total skor perolehan X


Total skor maksimum 100

Pertemuan Kedua
Soal Uraian :
1. Jelaskan prinsip kerja sama politik luar negeri Indonesia!
2. Jelaskan latar belakang terbentuknya organisasi ASEAN!
3. Jelaskan latar belakang terbentuknya organisasi PBB!

Penskoran Soal Uraian

No Kunci Jawaban Skor


Prinsip politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.
c. Bebas artinya bangsa Indonesia tidak memihak pada kekuatan
kekuatan yang berseteru dan tidak sesuai dengan nilai nilai luhur
1 bangsa, dan 20
d. Aktif artinya Indonesia tidak tinggal diam sja, tetapi aktif berperan
dalam hubungan internasional dalam rangka mewujudkan ketertiban
dunia
Latar belakang terbentuknya ASEAN :
Dilihat dari letak geografis, Asia Tenggara merupakan kawasan yang
sangat strategis karena letaknya di jalur perdagangan dunia. Hal
tersebut menjadikan negara-negara di kawasan Asia Tenggara
memiliki potensi untuk berkembang dan menjadi negara maju. Oleh
2 karena itu dipandang perlu untuk membentuk satu bentuk 40
kerjasama di kawasan Asia Tenggara yaitu ASEAN. Dasar perwujudan
ASEAN adalah persamaan latar belakang budaya, persamaan senasib
sebagai negara yang pernah dijajah oleh bangsa-bangsa barat. Hal
tersebut akhirnya menimbulkan perasaan setia kawan yang kuat
dikalangan bangsa-bangsa yang ada di kawasan Asia Tenggara.
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB merupakan
lembaga internasional yang anggotanya hampir semua negara di
dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum
internasional, pengembangan ekonomi, perlindungan sosial, hak asasi
dan pencapaian perdamaian dunia.
3 PBB didirikan di San Fransisco pada tanggal 24 Oktober 1945 setelah 40
Konferensi Dumbarton Oaks. Pada awalnya, PBB hanya
beranggotakan 50 negara, kemudian keanggotaan PBB makin
bertambah hingga berjumlah 193 negara pada tahun 2011. Hampir
semua negara yang telah merdeka dan berdaulat mendaftarkan diri
sebagai anggota PBB.
Total Skor Maksimum 100

Nilai = Total skor perolehan X


Total skor maksimum 100

Pertemuan Ketiga
Soal Uraian :
1. Jelaskan kerjasama politik negara-negara ASEAN!
2. Jelaskan keuntungan kerjasama antar negara ASEAN
3. Jelaskan peran Indonesia dalam PBB!
4. Berikan beberapa contoh peran Indonesia dalam kerjasama antar negara di
bidang politik!

Penskoran Soal Uraian

No Kunci Jawaban Skor


1
2
3
Total Skor Maksimum 100

Nilai = Total skor perolehan X


Total skor maksimum 100

Pertemuan Keempat
Soal Uraian :
1. A
2. B
3. C
4. D
Penskoran Soal Uraian

No Kunci Jawaban Skor


1
2
3
Total Skor Maksimum 100

Nilai = Total skor perolehan X


Total skor maksimum 100

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Remedial
Tindak lanjut bagi siswa yang belum mencapai KKM diberikan program remedial.
Program remedial dapat dilakukan pada pengetahuan, keterampilan ataupun
penilaian sikap. Kegiatan untuk program remedial dapat melibatkan beberapa
pihak baik guru bimbingan konseling, wali kelas, ataupun orang tua/wali.
Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan sebagai tindak lanjut analisis hasil penilaian.
Pengayaan dilakukan dengan cara memberi materi tambahan.

2. Media/alat, Bahan dan Sumber Belajar


a. Media
b. Alat dan Bahan
i. LCD
ii. Laptop
c. Sumber Pembelajaran

Mengetahui Ternate, 05 Januari 2017


Kepala SMP Negeri 6 Kota Ternate Guru Mapel

Muh. Ahda Sillia, S.Pd Dra. Darmawati Odding


NIP. 19700916 1993031010 NIP. 196911091995122004
SOAL LATIHAN :
1. Kondisi umum bidang ekonomi Indonesia pada awal kemerdekaan adalah………………………
2. Indikasi buruknya ekonomi Indonesia pada awal kemerdekaan adalah……………………….
3. Penyebab buruknya kondisi ekonomi Indonesia pada masa awal kemerdekaan
adalah………………………….
4. Sebelum memiliki mata uang resmi , mata yang berlaku di Indonesia adalah……..,……………..,
dan…………………
5. 2 Undang-undang yang mengatur tentang ORI ( dan isinya) adalah……………………., dan
……………………………….
6. Mata uang resmi Indonesia pada awal kemerdekaan adalah………………….
7. Mata uang resmi Indonesia mulai berlaku pada tanggal………………….
8. Tujuan pokok diberlakukannya ORI…………………………………
9. Lembaga perbankan yang didirikan pemerintah pada tahun 1946 adalah….
10. Tugas lembaga perbankan itu adalah….
11. Tokoh yang menjadi Gubernur Bank yang pertama adalah….
12. Kebijakan menteri keuangan pada awal kemerdekaan untuk mengisi kas negara yang kosong
adalah…
13. Jumlah uang yang ditargetkan dapat dikumpulkan adalah….
14. Kebijakan ini dikeluarkan pada saat menteri Keuangan dijabat oleh….
15. Isi Kasimo Plan adalah….
16. Pada dasarnya Kasino Plan adalah rencana produksi selama …………tahun yaitu dari
tahun………………….s/d…………………
17. Kebijakan ini dilakukan ketika Ij Kasimo menjabat sebagai Mentri………………………………..
18. Upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan pada awal kemerdekaan dilakukan
melalui……………,……………….., dan…………………….
19. Salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk menembus blokade ekonomi Belanda dilakukan
dengan mengadakan kerjasama dengan USA dibawah pimpinan………, ……………………, dan ………………………
20. Pada awal tahun…….. pemerintah Indonesia membuka kantor perwakilan resmi Indonesia di
Singapura yaitu……………………..
21. Konferensi ekonomi sebagai salah satu cara mengatasi kondisi ekonomi Indonesia pada awal
kemerdekaan dilakuakan atas gagasan………………….
22. 3 masalah pokok yang mendesak untuk diatasi dan dibahas dalam konferensi ekonomi 1946
adalah…….,…………………., dan …………………….
23. Gagasan mengatasi kondisi ekonomi yang digagas oleh Dr AK Gani adalah……
24. Dr AK Gani saat itu menjabat sebagai……………………
25. Hasil Planning Board berkaitan dnegan rencana pembangunan adalah…………………………..
26. Rera merupakan singkatan dari………………………..
27. Rera dilakukan pada masa pemerintahan Kabinet……………………
28. Tujuan dari diberlakukannya Rera adalah…………, dan ………………………………….
29. Persatuan Tenaga Ekonomi dilakukan atas prakarsa……………………
30. Tujuan pokok dari PTE adalah…………………
31. 4 Indikasi dari ketidakstabilan politik Indonesia pada awal kemerdekaan adalah…………..
32. Penyebab –penyebab ketidakstabilan politik Indonesia pada awal kemerdekaan adalah……..(4)
33. Upaya pertama untuk mengatasi ketidakstabilan politik pada awal kemerdekaan Indonesia dilakukan
melalui…………….
34. Sidang PPKI disebut sebagai upaya untuk mengatasi masalah pemerintahan yang
belumteratur/tertata.Hal ini nampak dengan dibentuknya lembaga-lembaga negara
yaitu…………….,………,……………..,……………………..
35. 7 kabinet yang memerintah di Indonesia pada peiode 1945-1950 yaitu………………………………
36. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan umumnya dilakukan melalui cara ……. dan ……….
37. Contoh perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui Konfrontasi………………………(4)
38. Contoh perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui Diplomasi………………………….(4)
39. Maklumat-maklumat ( dan isinya ) yang dikeluarkan pemerintah Indonesia untuk mengatasi
ketidakstabilan politik pada awal kemerdekaan adalah………..
40. Latarbelakang dikeluarkannya Penetapan Presiden pada tahun 1947 adalah………..
41. Penetapan Presiden sebagai salah satu upaya untuk mengatasi ketidakstabilan politik pada awal
kemerdekaan dilakukan pada tanggal……………
42. Isi penetapan Presiden itu adalah…….
43. Agresi Militer Belanda I merupakan pelanggaran terhadap Perjanjian………….
44. Agresi Militer Belanda II merupakan pelanggaran terhadap Perjanjian………….
45. Tokoh pemimpin Indonesia dalam perundingan Linggajati antara Indonesia dengan Belanda
adalah….., hasil perundingan itu adalah …………………….
46. Tokoh pemimpin Indonesia dalam perundingan Renville antara Indonesia dengan Belanda adalah…..,
hasil perundingan itu adalah …………………….
47. Tokoh pemimpin Indonesia dalam perundingan Roem –Royen antara Indonesia dengan Belanda
adalah….., hasil perundingan itu adalah …………………….
48. Tokoh pemimpin Indonesia dalam perundingan KMB antara Indonesia dengan Belanda adalah…..,
hasil perundingan itu adalah …………………….
49. Definisi sistem birokrasi adalah…………………………………..
50. Kebijakan pemerintah Indonesia di awal kemerdekaan untuk menjalankan birokrasi pemerintahan
adalah……………………………………
51. Lembaga-lembaga yang dibentuk pemerintah di awal kemerdekaan untuk menjalankan sistem
birokrasi adalah……..,……………….,…………………………, dan………………..
52. Pasal di UUD 1945 yang menjadi dasar pemerintah Indonesia untuk mengatur hubungan pusat
dengan daerah adalah……………..
53. Hubungan pusat dengan daerah di Indonesia diatur dengan
sistem…………………………………yaitu……………………………………………………………………………………………………………
………………………………..
54. 8 provinsi dan gubernurnya pada masa awal kemerdekaan Indonesia yaitu………………………………….
55. UU no 1 thn 1945 berisi tentang …………………………………………………………
56. Pembentukan TKR dilakukan atas usulan…………………….. dengan
menyatakan………………………………………..
57. Hari ABRI/TNI diperingati setiap tanggal………………………., peringatan tersebut memperingati
berdirinya…………………..
58. BKR diubah menjadi TKR pada tanggal ………..alasannya adalah………
59. TK(keamanan)R diubah menjadi TK(keselamatan)R pada tanggal……………alasannya
adalah……………………..
60. TK(keselamatan) diubah menjadi TRI pada tanggal……………….alasannya adalah……………………………..
61. TRI diubah menjadi TNI melalui kebijakan……………………. pada tanggal……………………..alasannya
adalah……………………………………..
62. Tugas Komite Nasional menurut sidang PPKI I adalah……………
63. Penegasan tugas Komite Nasional dalam maklumat pemerintah 16 Oktober 1945 adalah……….
64. Perubahan /penegasan tugas ini dimaksudkan untuk………………………………………………………………
65. Komite Nasional Indonesia Pusat pada awal kemerdekaan dipimpin oleh……………………………..
66. Maklumat pemerintah yang mengatur tentang partai politik di Indonesia pada awal kemerdekaan
adalah…….
67. Sistem kepartaian di Indonesia pada awal kemerdekaan (setelah PNI dibatalkan)
adalah………………………, buktinya adalah………………….
68. Ideologi-ideologi yang dianut partai politik di Indonesia pada awal kemerdekaan
adalah……………….,………………..,………………………, dan …………………………
69. Partai –partai politik yang dibentuk setelah keluarnya maklumat pemerintah 3 -11-1945
adalah………………….
70. Partai politik dan ideologinya pada awal kemerdekaan yaitu………………………..(dibuat dalam bentuk
tabel)
71. Hal yang menunjukkan bahwa pada awal kemerdekaan Presiden memiliki
kedudukan yang dominan dalam pemerintahan adalah………….
72. Maksud dikeluarkannya maklumat tentang tugas dan wewenang KNIP (dikaitkan
dengan kedudukan Presiden) adalah……..
73. Isi maklumat pemerintah tanggal 14-11-1945 adalah……
74. M aksud diubahnya sistem kabinet tersebut adalah….
75. Tokoh pertama yang menjadi Perdana Menteri di Indonesia adalah…….
76. Tokoh-tokoh yang menyatakan perjuangan Konfrontasi lebih baik adalah………………………………………
77. Tokoh-tokoh yang menyatakan perjuangan Diplomasi lebih baik adalah………………………………………
78. Alasan Belanda menyebut tindakan penyerangannya ke Indonesia sebagai aksi polisional
adalah………………..
79. Alasan bahwa perjuangan Konfrontasi lebih baik adalah………………………………………………………………. (4)
80. Alasan bahwa perjuangan Diplomasi lebih baik adalah………………………………………………………………..( 4)

Anda mungkin juga menyukai