KD KI 2). 2.1 Memiliki perilaku cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara sebagai perwujudan rasa nasionalisme
Indikator :
2.1.1 Menunjukkan perilaku cinta tanah air dalam dalam kehidupan dan
bernegara
Pertemuan Keempat
3.1.9 Memberikan contoh peran aktif Indonesia dalam bidang Politik. (Fakta)
3.1.10 Menjelaskan keterlibatan Indonesia dalam KAA, GNB, dan OKI (Fakta)
Indikator :
4.1.1 Menyebutkan upaya yang dilakukan Indonesia untuk
mempertahankan kedaulatannya.
H. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran memuat Konsep
Keadaan dunia yang makin lama makin maju dan keberhasilan pembangunan dalam
negeri menyebabkan interaksi Indonesia dengan negaranegara lain di dunia makin
meningkat. Hal ini ditandai dengan terbentuknya kerja sama antara Indonesia dengan
negara-negara lain dalam berbagai bidang, termasuk bidang politik. Dalam
menyelenggarakan kerja sama politik, Indonesia memiliki tujuan-tujuan yang terkandung
pada Pembukaan UUD 1945.
“…. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial...
Tujuan pokok kerja sama politik luar negeri itu merupakan pencerminan dari tujuan
nasional Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu seperti berikut.
1). Mempertahankan kemerdekaan, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia.
2). Memajukan kesejahteraan umum.
3). Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4). Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.
Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, berbagai upaya melalui kerja sama politik
antarnegara telah dilakukan, di antaranya pemulihan citra Indonesia di mata masyarakat
internasional, melakukan perjanjian dan kesepakatan dengan negara lain dalam rangka
memelihara kedaulatan dan keutuhan bangsa, serta penyelesaian sengketa secara damai
melalui jalur diplomasi. Selain itu, melalui kerja sama politik, Indonesia juga berupaya
memberikan perlindungan terhadap warganya yang berada di luar negeri.
“Palestina Ucapkan Terima Kasih atas Dukungan Rakyat
Indonesia”
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi mengucapkan rasa terima
kasih atas dukungan masyarakat Indonesia terhadap negaranya yang mendapat serangan
darimiliter Israel. Berbicara di kompleks istana kepresidenan Jakarta (14/7/2014) Fariz
menjelaskan, serangan Israel ke Jalur Gaza di Palestina telah menewaskan banyak warga
sipil, termasuk perempuan dan anakanak, pihaknya bekerja sama tidak hanya dengan
Indonesia tetapi dengan banyak negara. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Indonesia
Marty Natalegawa menjelaskan, Indonesia terus memperjuangkan upaya diplomasi untuk
Palestina di forum-forum internasional.
“Upaya diplomasi kita terus lanjutkan bahkan ditingkatkan. Pada sepanjang Jumat
lalu di New York Amerika Serikat, pertemuan Gerakan Nonblok dan OKI diadakan atas
inisiatif Indonesia. Pendek kata, diplomasi bekerja di New York dan di Jenewa.
Termasuk penggelaran sidang khusus komisi HAM PBB”, papar Marty. Marty
Natalegawa menambahkan bahwa pihaknya telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri
Palestina. Menanyakan apa yang bisa dibantu Indonesia. Termasuk penyaluran bantuan
uang 1 juta dolar Amerika dan bantuan obat-obatan dari Indonesia untuk Palestina.
Sumber:www.pikiran-rakyat.com dengan pengubahan
Pada masa awal Kemerdekaan, belum ada pengakuan internasional secara luas atas
kemerdekaan Indonesia. Belanda tidak mengakui kemerdekaan itu dan berupaya kembali
menjajah Indonesia. Pada saat yang sama, Indonesia juga menghadapi kenyataan sejarah,
yaitu munculnya dua kekuatan besar di dunia. Satu pihak Blok Barat (Amerika Serikat)
dan di pihak lain Blok Timur (Uni Soviet) yang saling berseteru dan memperebutkan
dukungan dari negaranegara lain.
Kenyataan ini sangat berpengaruh terhadap usaha-usaha bangsa Indonesia menggalang
dukungan internasional demi mempertahankan kemerdekaan.
Untuk memperoleh dukungan internasional, Indonesia dihadapkan kepada dua pilihan,
yaitu berpihak kepada Blok Barat atau Blok Timur.
Sikap bangsa Indonesia terhadap pilihan untuk berpihak kepada Blok Barat atau Blok
Timur. Bangsa Indonesia berpendapat bahwa sikap yang diambil tidak boleh membuat
negara terjebak dalam kepentingan Blok Barat atau Blok Timur. Bangsa Indonesia tidak
mau menjadi sasaran dalam pertarungan politik antara dua blok tersebut. Bangsa
Indonesia harus menjadi negara yang berhak menentukan sikapnya sendiri dan
memperjuangkan tujuan sendiri, yaitu merdeka seutuhnya tanpa ada rongrongan dari
negara lain.
Perjuangan harus dilakukan atas dasar kepercayaan terhadap diri sendiri dan kemauan
untuk berjuang dengan kemampuan sendiri melalui usaha menjalin hubungan baik
dengan negara-negara lain di dunia.
Atas dasar pertimbangan ini, bangsa Indonesia memutuskan untuk tidak memihak kepada
Blok Barat maupun Blok Timur sekaligus menentapkan prinsip bebas aktif sebagai
prinsip politik luar negerinya. Apakah yang dimaksud bebas dan aktif tersebut? Bebas
diartikan bangsa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang ingin berseteru
dan tidak sesuai dengan nilai luhur bangsa. Aktif diartikan Indonesia tidak tinggal diam
saja, tetapi aktif berperan dalam hubungan internasional dalam rangka mewujudkan
ketertiban dunia.
Jika dilihat dari letak geografis, Asia Tenggara merupakan kawasan yang sangat strategis
karena letaknya berada di jalur perdagangan internasional. Hal tersebut menjadikan
negara-negara di kawasan Asia Tenggara memiliki potensi untuk berkembang dan
menjadi negara maju. Sebagai negara bertetangga, negara-negara di kawasan Asia
Tenggara senantiasa bahu-membahu melakukan kerja sama antarnegara. Berbagai bentuk
kerja sama tersebut ditujukan untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan setiap
negara. Di samping itu, sudah selayaknya sebagai negara yang bertetangga untuk saling
bantu, saling menghormati, dan hidup berdampingan antara yang satu dan lainnya.
Salah satu bentuk kerja sama negara-negara di kawasan Asia Tenggara adalah
Association of South East Asian Nations (ASEAN). ASEAN merupakan forum kerja
sama regional Asia Tenggara. Dasar perwujudan ASEAN adalah persamaan latar
belakang budaya, persamaan senasib sebagai negara yang pernah mengalami penjajahan
bangsa-bangsa Barat. Hal tersebut akhirnya menimbulkan perasaan setia kawan yang
kuat di kalangan bangsa-bangsa yang ada di kawasan Asia Tenggara.
Melalui forum kerja sama ini, negara-negara anggota ASEAN berkomitmen untuk saling
menghormati terhadap kemerdekaan, wilayah kedaulatan negara, meningkatkan
perdamaian dan stabilitas regional, serta melakukan penyelesaian pertengkaran dan
persengketaan secara damai.
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB merupakan lembaga internasional
yang anggotanya hampir semua negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk
memfasilitasi dalam hukum internasional, pengembangan ekonomi, perlindungan sosial,
hak asasi dan pencapaian perdamaian dunia. PBB didirikan di San Fransisco pada tanggal
24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks. Pada awalnya, PBB hanya
beranggotakan 50 negara, kemudian keanggotaan PBB makin bertambah hingga
berjumlah 193 negara pada tahun 2011.
Hampir semua negara yang telah merdeka dan berdaulat mendaftarkan diri sebagai
anggota PBB.
Indonesia resmi menjadi anggota PBB yang ke-60 setelah pengakuan kedaulatan
Indonesia oleh Belanda dalam Konferensi Meja Bundar. Sebagai anggota PBB, Indonesia
memiliki perwakilan tetap untuk PBB di New York dan Genewa. Tugas perwakilan tetap
Indonesia di PBB adalah untuk mewakili seluruh kepentingan Indonesia di PBB seperti
keamanan, hak asasi manusia, lingkungan hidup, kerja sama ekonomi, dan kepentingan
lainnya.
3. Peran Indonesia dalam Kerja Sama Antarnegara Bidang Politik
Berdasarkan prinsip politik bebas aktif dan keinginan untuk ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang didasari kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,
bangsa Indonesia berperan aktif dalam berbagai kerja sama politik regional maupun
internasional.
Dukungan Indonesia terhadap Palestina merupakan salah satu contoh peran aktif
Indonesia dalam kerja sama politik internasional. Masih banyak peran aktif lainnya
yang akan dijelaskan berikut ini.
a. Pemrakarsa dan Penyelenggara Konferensi Asia Afrika
Negara-negara di Asia dan Afrika memiliki latar belakang sejarah yang sama, yaitu
sebagai bangsa yang pernah terjajah. Hal ini menimbulkan gagasan untuk menyatukan
negara-negara Asia-Afrika sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan bangsa-
bangsa di kedua kawasan. Untuk mewujudkan gagasan tersebut, diselenggarakanlah
Konferensi Asia Afrika (KAA). Pada tanggal 18–24 April 1955, Konferensi Asia
Afrika dilaksanakan di Bandung. Dalam konferensi ini, Indonesia berperan sebagai
pemrakarsa sekaligus penyelenggara. Konferensi Asia-Afrika dibuka secara resmi oleh
Presiden Ir. Soekarno. Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada tahun
1955 melahirkan semangat dan solidaritas negara-negara Asia-Afrika yang kemudian
melahirkan Dasasila Bandung.
b. Pendiri Gerakan Non-Blok
Organisasi Gerakan Non-Blok muncul di tengah persaingan dua kekuatan besar dunia,
yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Persaingan kedua blok terjadi pada masa Perang
Dingin. Agar negara-negara berkembang tidak terkena pengaruh Blok Barat maupun
Blok Timur, didirikan organisasi Gerakan Non- Blok.
Negara-negara anggota Gerakan Non-Blok adalah negara-negara yang tidak memihak
pada Blok Barat maupun Blok Timur. Gerakan Non-Blok (GNB) didorong oleh
semangat Dasasila Bandung. Gerakan ini diprakarsai oleh Ir. Soekarno (Indonesia),
Joseph Bros Tito (Yugoslavia), Gamal Abdul Nasser (Mesir), Pandit Jawaharlal Nehru
(India), dan Kwame Nkrumah (Ghana). Organisasi yang didirikan pada tanggal 1
September 1961 ini menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi I (KTT I) di
Beograd, Yugoslavia pada tanggal 1–6 September 1961. Sebagai salah satu pendiri
Gerakan Non-Blok, Indonesia memiliki peran yang besar dalam organisasi ini.
Indonesia pernah menjadi Ketua Gerakan Non-Blok pada tahun 1992–1995. Saat
menjadi Ketua Gerakan Non-Blok, Indonesia banyak memberikan sumbangan nyata
bagi perdamaian dunia, salah satunya adalah penyelesain konflik Bosnia Herzegovina.
Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah penyelenggara KTT X GNB di Jakarta
yang dihadiri oleh 106 negara.
c. Pendiri ASEAN
Pada tanggal 5–8 Agustus 1967, lima menteri luar negeri negara-negara di kawasan
Asia Tenggara menyelenggarakan pertemuan di Bangkok, Thailand.
Mereka adalah Adam Malik (Indonesia), S. Rajaratnam (Singapura), Narcisco Ramos
(Filipina), Tun Abdul Rajak (Malaysia), Thanat Khoman (Thailand).
Dalam pertemuan ini, mereka menyepakati Deklarasi Bangkok yang salah satu isinya
adalah membentuk sebuah organisasi kerja sama regional, yaitu ASEAN. Ikut sertanya
Indonesia dalam penandatanganan Deklarasi Bangkok menjadikan Indonesia sebagai
salah satu negara pendiri ASEAN. Sebagai pendiri ASEAN, Indonesia memiliki peran
yang cukup besar dalam ASEAN, khususnya dalam bidang politik. Peran tersebut
terlihat pada beberapa fakta berikut ini.
1). Mengirim pasukan perdamaiann PBB yang dikenal dengan Pasukan Garuda IV dan
V untuk menyelesaikan konflik perang saudara di Vietnam pada tahun 1973 dan
1974.
2). Memfasilitasi usaha perdamaian antara pemerintah Filipina dan gerakan
pembebasan Muslim Moro. Beberapa pertemuan antara keduanya berlangsung pada
tahun 1974.
Pemerintah Indonesia menginginkan agar pemerintah Filipina dapat menjamin
kebebasan beragama, terutama bagi umat muslim dan dapat hidup berdampingan
secara damai di Filipina.
3). Sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN I di Denpasar, Bali
pada tanggal 23-24 Februari 1976. KTT tersebut menghasilkan Deklarasi
Kesepakatan ASEAN.
4). Indonesia aktif berperan dalam mendamaikan pihak-pihak yang bertikai di
Kamboja dengan mengusulkan sebuah pertemuan informal di Jakarta atau Jakarta
Informal Meeting pada tahun 1988. Pertemuan ini kemudian membuka jalan untuk
memasuki konferensi perdamaian di Paris pada tahun 1989. Pada tahun 1992,
Indonesia kembali mengirimkan pasukan penjaga perdamaian di Kamboja.
5). Indonesia merupakan penggagas Komunitas Keamanan ASEAN. Komunitas
Keamanan ASEAN meliputi kerja sama pertahanan, kejahatan lintas negara,
terorisme, separatisme, dan sebagainya.
6). Indonesia ikut mendorong negara-negara ASEAN agar lebih demokratis dan
menghargai HAM. Indonesia gigih mendorong Myanmar agar lebih demokratis dan
menghargai HAM rakyatnya.
d. Aktif dalam Kegiatan PBB
Sebagai anggota PBB, Indonesia terlibat dalam usaha perdamaian dunia.
Keterlibatan Indonesia dalam misi perdamaian PBB dilakukan dengan mengirim
Pasukan Garuda ke negara-negara yang dilanda konflik. Pasukan Garuda adalah
Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara
lain.
Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga
perdamaian sejak 1957. Pasukan Garuda telah dikirim ke negara-negara yang dilanda
konflik seperti Konggo, Vietnam, Kamboja, Bosnia, Libanon.
I. Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah
2. Metode diskusi
3. Metode Tanya Jawab
4. Metode Proyek
5. Metode Karya Wisata
6. Metode bermain peran (role playing)
7. Metode inquiri/discovery.
J. Media Pembelajaran
i. Peta ASEAN
ii. Naskah Pembukaan UUD 1945
iii. Lambang ASEAN dan PBB
K. Sumber Belajar
Buku teks IPS kelas IX, buku IPS lain yang relevan, internet, narasumber, lingkungan
sekitar, dan sumber lain yang relevan.
L. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Pendahuluan
1) Siswa bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
2) Siswa bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi dengan menanyakan tentang materi yang akan dipelajari .
4) Siswa menerima informasi topik dan tujuan pembelajaran dari guru
5) Guru membentuk kelompok dengan anggota 3–4 orang.
2. Kegiatan Inti
1. Mengamati
a) Siswa diminta mengamati teks Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berikut ini :
2. Menanya
a) Siswa diminta mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan
pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil
pengamatan. Contoh: Apa tujuan kerja sama politik luar negeri Indonesia
yang terkandung dalam teks Pembukaan UUD 1945?
b) Satu di antara siswa dari wakil kelompok diminta menuliskan rumusan
pertanyaan di papan tulis.
3. Mengumpulkan data /informasi
Siswa diminta mengumpulkan informasi/data untuk menjawab pertanyaan
yang telah dirumuskan dari berbagai sumber, seperti membaca buku teks/
referensi lain yang relevan, termasuk internet.
4. Mengasosiasi/menalar
a) Siswa diminta mengolah dan menganalisis data atau informasi yang telah
dikumpulkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang
telah dirumuskan.
b) Siswa diminta untuk mendiskusikan di dalam kelompok untuk mengambil
kesimpulan dari jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.
5. Mengomunikasikan
a) Siswa dalam kelompok diminta mempresentasikan hasil simpulan dari
jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.
3. Kegiatan Penutup
1) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh siswa.
3) Siswa diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan
penguasaan materi, pendekatan, dan model pembelajaran yang digunakan.
4) Siswa diberi pesan tentang nilai dan moral.
Pertemuan Kedua :
1. Pendahuluan
1) Siswa bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
2) Siswa bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi dengan menanyakan tentang materi yang telah dipelajari
sebelumnya.
4) Siswa menerima informasi topik dan tujuan pembelajaran dari guru
5) Guru membentuk kelompok dengan anggota 3–4 orang.
2. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a) Siswa diminta mengamati pernyataan Mohammad Hatta yang menegaskan sikap
politik Indonesia mengenai pilihan untuk berpihak kepada Blok Barat atau Blok
Timur berikut ini!
3) Mengumpulkan Data/Informasi
Siswa diminta mengumpulkan informasi/data untuk menjawab pertanyaan
yang telah dirumuskan dari berbagai sumber, seperti membaca buku teks dan
referensi lain yang relevan, termasuk internet.
4) Mengasosiasi/Menalar
a) Siswa diminta mengolah dan menganalisis data atau informasi yang
telah dikumpulkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan
yang telah dirumuskan.
b) Siswa diminta untuk mendiskusikan di dalam kelompok untuk
mengambil kesimpulan dari jawaban atas pertanyaan yang telah
dirumuskan.
5) Mengomunikasikan
a) Siswa dalam kelompok diminta mempresentasikan hasil simpulan
dari jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.
b) Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil simpulan
kelompok yang dipresentasikan.
c) Siswa bersama guru mengambil simpulan atas jawaban dari pertanyaan.
c. Kegiatan Penutup
1) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh siswa.
3) Siswa diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan
penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.
4) Siswa diberi pesan tentang nilai dan moral.
Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
1. Mengamati
3. Kegiatan Penutup
1) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami.
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh
siswa.
3) Siswa diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait
dengan penguasaan materi, pendekatan, dan model pembelajaran yang
digunakan.
4) Siswa diberi pesan tentang nilai dan moral.
Pertemuan Keempat
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
1. Mengamati
c. Kegiatan Penutup
1) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh siswa.
3) Siswa diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan
penguasaan materi, pendekatan, dan model pembelajaran yang digunakan.
4) Siswa diberi pesan tentang nilai dan moral
Nama
Waktu Positif/
No Peserta Catatan Prilaku Butir Sikap Tindak Lanjut
Nagatif
Didik
1 5 Januari Anto Meninggalkan Tanggungjawab - Diberi pembinaan
2017 laboratorium dan
tanpa dipanggil untuk
membersihkan membersihkan
meja, meja,
alat, dan bahan alat, dan bahan
yang yang
sudah dipakai sudah dipakai
2 Ani Mengambil Kejujuran - Diberi pembinaan
cerita dari agar tidak
internet dan melakukan
diakui plagiarisme
sebagai
karyanya
sendiri.
3 Ati Melarang Toleransi - Diberi pembinaan
teman yang agar menjadi
beragama lain lebih
untuk toleran
beribadah
4 Angga Menjadi Nasionalisme + Diberi apresiasi
petugas atas
pengibar kegiatannya
bendara saat dalam
upacara kelompok
kemerdekaan kesenian
tersebut.
5 Dika Kebersihan
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2 Saya sholat lima waktu tepat waktu.
Saya tidak mengganggu teman saya yang bergama lain
3
berdoa sesuai agamanya.
4 Saya berani mengakui kesalahan saya.
5 Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.
Saya berani menerima resiko atas tindakan yang saya
6
lakukan.
7 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam.
8 Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan.
Saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang
9
Ditetapkan.
10 Saya datang ke sekolah tepat waktu.
Penilaian Diri Peserta Didik
Nama : Andika
Kelas : IX -1
Semester : Genap
Petunjuk : Berilah tanda silang (√) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3
(Sering) atau 4 (Selalu) sesuai dengan keadaan teman kalian yang sebenarnya.
No Pernyataan 1 2 3 4
1 Saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2 Saya sholat lima waktu tepat waktu.
Saya tidak mengganggu teman saya yang
3
Beragama lain berdoa sesuai agamanya.
4 Saya berani mengakui kesalahansaya.
5 Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.
Saya berani menerima resiko atas tindakan yang
6
saya lakukan.
7 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam.
Saya meminta maaf jika saya melakukan
8
kesalahan.
Saya melakukan praktikum sesuai dengan
9
langkah yang ditetapkan.
10 Saya datang ke sekolah tepat waktu.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2 Teman saya sholat lima waktu tepat waktu.
Teman saya tidak mengganggu teman saya yang beragama lain
3
berdoa sesuai agamanya.
Teman saya tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/
4
ulangan.
Teman saya tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin
5 karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas.
Teman saya mengemukakan perasaan terhadap sesuatu
6
apa adanya.
Teman saya melaporkan data atau informasi apa adanya.
7
……..
Jjumlah
b) Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan, misalnya:
• datang tepat waktu;
• patuh pada tata tertib atau aturan bersama/sekolah;
• mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, mengikuti kaidah
berbahasa tulis yang baik dan benar.
c) Tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa,misalnya:
• melaksanakan tugas individu dengan baik;
• menerima resiko dari tindakan yang dilakukan;
• tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat;
• mengembalikan barang yang dipinjam;
• mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan;
• menepati janji;
• tidak menyalahkan orang lain untuk kesalahan karena tindakan dirinya sendiri;
• melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta.
d) Santun, yaitu sikap baik dalam pergaulan baik dalam berbahasa maupun bertingkah laku. Norma
kesantunan bersifat relatif, artinya yang dianggap baik/santun pada tempat dan waktu tertentu bisa
berbeda pada tempat dan waktu yang lain, misalnya:
• menghormati orang yang lebih tua;
• tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur;
• tidak meludah di sembarang tempat;
• tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat;
• mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain;
• bersikap 3S (salam, senyum, sapa);
• meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang milik orang lain;
• memperlakukan orang lain seperti diri sendiri ingin diperlakukan
e) Percaya diri, yaitu suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan atau
tindakan, misalnya:
• berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu;
• mampu membuat keputusan dengan cepat;
• tidak mudah putus asa;
• tidak canggung dalam bertindak;
• berani presentasi di depan kelas;
• berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.
f ) Peduli, adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah dan memperbaiki
penyimpangan dan kerusakan (manusia, alam, dan tatanan), misalnya:
• Membantu orang yang memerlukan
• Tidak melakukan aktivitas yang mengganggu dan merugikan orang lain
• Melakukan aktivitas sosial untuk membantu orang-orang yang memerlukan
• Memelihara lingkungan sekolah
• Membuang sampah pada tempatnya
• Mematikan kran air yang mengucurkan air
• Mematikan lampu yang tidak digunakan
• Tidak merusak tanaman di lingkungan sekolah
Sikap spiritual: Sangat Baik Selalu bersyukur, selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan,
dan toleran pada pemeluk agama yang berbeda; ketaatan beribadah mulai
berkembang.
Sikap sosial: Baik Santun, peduli, dan percaya diri; kejujuran, kedisiplinan, dan tanggungjawab
meningkat.
Sikap sosial:
Predikat Deskripsi
Cukup Santun, kurang peduli, percaya diri, tidak jujur, kurang disiplin, dan
tanggungjawab mulai meningkat. Perlu pendampingan dan pembinaan secara
intensif.
Keterangan: Meskipun sikap BAIK peserta didik pada aspek spiritual dan sosial tidak dicatat
dalam jurnal, pendidik tetap menuliskan deskripsinya dalam rapor.
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian Pengetahuan
1. Kompetensi Dasar
4.1) Menyajikan hasil olahan tentang hasil-hasil kebudayaan dan fikiran masyarakat
Indonesia pada zaman pergerakan kemerdekaan sampai sekarang dalam aspek
geografis, ekonomi, budaya dan politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Tahap Perencanaan
Indikator : Mengidentifikasi peran aktif Indonesia dalam bidang politik sebagai bentuk
kerjasama politik Internasional
Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :
Nama :
Kelas :
Semester :
Beri tanda centang (√) pada kolom “YA” atau “TIDAK” sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak
Saya selalu berdoa sebelum melakukan
1
aktivitas.
2 Saya sholat lima waktu tepat waktu.
Saya tidak mengganggu teman saya yang
3
Bergama lain berdoa sesuai agamanya.
4 Saya berani mengakui kesalahansaya.
Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat
5
waktu.
Saya berani menerima resiko atas tindakan
6
yang saya lakukan.
Saya mengembalikan barang yang saya
7
pinjam.
Saya meminta maaf jika saya melakukan
8
kesalahan.
Saya melakukan praktikum sesuai dengan
9
langkah yang ditetapkan.
10 Saya datang ke sekolah tepat waktu.
... .....
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3 (sering),
atau 4 (selalu) sesuai dengan keadaan kalian yang sebenarnya.
No Pernyataan 1 2 3 4
Saya selalu berdoa sebelum melakukan
1
aktivitas.
2 Saya sholat lima waktu tepat waktu.
Saya tidak mengganggu teman saya yang
3
Bergama lain berdoa sesuai agamanya.
4 Saya berani mengakui kesalahansaya.
5 Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.
Saya berani menerima resiko atas tindakan
6
yang saya lakukan.
7 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam.
8 ......
Format Penilaian Antarteman
Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan kalian yang
sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak
Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan
1
aktivitas.
2 Teman saya sholat lima waktu tepat waktu.
Teman saya tidak mengganggu teman saya yang
3
beragama lain berdoa sesuai agamanya.
Teman saya tidak menyontek dalam mengerjakan
4
ujian/ulangan.
Teman saya tidak melakukan plagiat
(mengambil/menyalin karya orang lain tanpa
5
menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap
tugas.
Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap
Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3 (sering), atau 4
(selalu) sesuai dengan keadaan teman kalian yang sebenarnya.
No Pernyataan 1 2 3 4
Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan
1
aktivitas.
2 Teman saya sholat lima waktu tepat waktu.
Teman saya tidak mengganggu teman saya
3
yang beragama lain berdoa sesuai agamanya.
Teman saya tidak menyontek dalam
4
mengerjakan ujian/ulangan.
Teman saya tidak melakukan plagiat
(mengambil/menyalin karya orang lain tanpa
5
menyebutkan sumber) dalam mengerjakan
setiap tugas.
6 ......
Bentuk Jumlah
No Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Soal Soal
1 PG 5
Penskoran Soal Uraian
1.2.3. Penugasan
Kisi-Kisi Tugas
Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Kota Ternate
Kelas/Semester : IX/Genap
Tahun pelajaran : 2015/2016
Mata Pelajaran : IPS
Penskoran Tugas
Skor Maksimum
1.1.4. Portofolio
Ketentuan dalam penilaian portofolio untuk pengetahuan:
1) Pekerjaan asli siswa;
2) Pekerjaan yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh siswa dan guru;
3) Guru menjaga kerahasiaan portofolio;
4) Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen portofolio;
5) Pekerjaan yang dikumpulkan sesuai dengan KD. Setiap pembelajaran KD dari
KI-3 berakhir, pekerjaan terbaik dari KD tersebut (bila ada) dimasukkan ke
dalam portofolio.
Skor
No Aspek yang dinilai
0 1 2 3 4
1
2
3
Jumlah
Skor Maksimum 9 ( 2+4+3)
No Indikator Rubrik
1
2
3
Skor
No Aspek yang dinilai
0 1 2 3 4
1
2
3
Skor Maksimum 15
No Indikator Rubrik
1
2
2. Instrumen Penilaian
Pertemuan Pertama
Soal Uraian :
1. Jelaskan perbedaan pengertian politik luar negeri dalam arti luas dan sempit!
2. Jelaskan tujuan pokok kerja sama politik luar negeri Indonesia yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945!
Penskoran Soal Uraian
Pertemuan Kedua
Soal Uraian :
1. Jelaskan prinsip kerja sama politik luar negeri Indonesia!
2. Jelaskan latar belakang terbentuknya organisasi ASEAN!
3. Jelaskan latar belakang terbentuknya organisasi PBB!
Pertemuan Ketiga
Soal Uraian :
1. Jelaskan kerjasama politik negara-negara ASEAN!
2. Jelaskan keuntungan kerjasama antar negara ASEAN
3. Jelaskan peran Indonesia dalam PBB!
4. Berikan beberapa contoh peran Indonesia dalam kerjasama antar negara di
bidang politik!
Pertemuan Keempat
Soal Uraian :
1. A
2. B
3. C
4. D
Penskoran Soal Uraian