Anda di halaman 1dari 15

Nilai Nilai Persatuan Indonesia

Dalam Konsep Dan Praktik


Materi yang akan di bahas adalah

3.Mendesain Program
1.Menguraikan konsep
penerapan nilai-nilai
persatuan indonesia
Persatuan Indonesia

2.Mempraktikan nilai nilai 4.Memplementasikan nilai


persatuan dalam nilai persatuan dalam
kehidupan sehari hari kehidupan sehari-hari
1.Konsep Persatuan Indonesia
Menurut Kaelan (2009:117) Sila Persatuan Indonesia mengandung
pengertian sebagai berikut:
A.Negara Indonesia yang bersatu adalah
hasil perjuangan gerakan kemerdekaan
Indonesia yang telah sampai kepada saat
yang berbahagia dan selamat sentosa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan Indonesia,
serta terlaksananya cita-cita kemerdekaan
(Pembukaan UUD 1945 alinea II)
B.Negara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia (Pokok pikiran I)
C.Negara Indonesia adalah Negara
kesatuan yang berbentuk Republik (Pasal 1 UUD 1945)
D.Negara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
dengan berdasarkan atas persatuan Indonesia (Pembukaan UUD 1945 alinea IV)
E. Warga Negara ialah orang-orang Indonesia asli dan orang-orang asing yang disahkan
dengan undang-undang sebagai warga Negara Indonesia (Pasal 26 ayat (1) UUD 1945)
F. Bahasa negara adalah bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia (Pasal 36 UUD 1945)
G. Lambang persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia adalah
Bhinneka Tunggal Ika
H. Wawasan dalam mencapai tujuan pembangunan negara wawasan nusantara
mencakup:
a) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik,
b) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan budaya,
c) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi,
d) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu pertahanan dan keamanan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan bentuk negara yang
dipilih
sebagai komitmen bersama. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
pilihan yang tepat untuk mewadahi kemajemukan bangsa. Oleh karena
itu komitmen kebangsaan untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia menjadi suatu “keniscayaan” yang harus dipahami oleh seluruh
komponen bangsa. Dalam Pasal 37 ayat (5) secara tegas menyatakan
bahwa khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
tidak dapat dilakukan perubahan karena merupakan landasan hukum
yang kuat bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak
dapat diganggu gugat.
2.Implementasikan nilai-nilai persatuan dalam konsep dan praktik
Implementasi nilai-nilai persatuan Indonesia dapat tercermin melalui sikap
dan perbuatan sebagai berikut:
Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan
Muatan ini menghendaki warga negara Indonesia menempatkan
persatuan kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Oleh sebab itu, perang antarsuku, dan agama tidak perlu lagi terjadi, kita
harus saling menghormati dan bersatu demi Indonesia. Pemain politik dan
ekonomi tidak boleh mengorbankan kepentingan negara demi
kelompoknya seperti penjualan aset negara dan masyarakat dirugikan. Oleh
sebab itu, setiap warga negara harus melakukan pengawasan yang bersifat
aktif terhadap penyelamatan kepentingan negara.
Persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara sebagai kepentingan bersama harus ditempatkan di atas
kepentingan pribadi dan golongan. Misalnya di Indonesia ada suatu
masalah, bukan sikap yang baik untuk lari dari masalah tersebut. Seyogya
kita harus berbuat sesuatu yang bisa kita lakukan agar masalah tersebut
dapat terselesaikan. Misalnya: untuk menyelesaikan masalah
pengangguran, sebagai warga yang baik bisa membuka lapangan pekerjaan
untuk orang lain. Dalam dunia pendidikan, contohnya dengan membuat
yayasan atau sekolah, dalam dunia garmen bisa membuka pabrik kaos,baju,
dsb, bisnis kuliner dengan membuka gerai atau warung makan, restoran,
dsb
b.Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan
Sanggup dan rela berkorban merupakan salah satu sikap mulia yang harus kita miliki dan
terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sikap rela berkorban pada dasarnya dapat diartikan
sebagai kerelaan kita untuk mendahulukan kepentingan pihak lain daripada kepentingan diri
kita sendiri. Dalam hal sikap rela berkorban untuk kepentingan bangsa, maka kita harus
mengutamakan kepentingan bangsa daripada kepentingan diri kita sendiri. Jika ditinjau dari
manfaat dan tujuannya, sikap rela berkorban bahkan dapat dikategorikan sebagai salah satu
sikap bela negara dalam bentuk yang sederhana. Sanggup dan rela berkorban untuk
kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. Sebagai contoh:
1).Perlu ikut berpatisipasi berjuang apabila negara Indonesia terancam keamanannya.
2).Senang membantu tanpa mengharap imbalan.
3).Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
4).Toleransi sesama umat beragama.
c. Mengembangkan rasa cinta dan kebanggaan kebangsaan
kepada tanah air dan bangsa ,Sebagai wujud dari rasa bangga
itu, kita harus menampilkan identitas kita sebagai rakyat Indonesia yang
cinta tanah air. Tidak perlu merasa malu atau
menyembunyikan asal kita di mata dunia.
Hargailah produk-produk dalam negeri, jangan semua produk
menggunakan buatan dari luar untuk mensejahterakan perekonomian
nasional.,Menjaga nama baik tanah air Indonesia.,Menggunakan hak pilih
dalam pemilu,Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan,Melestarikan
kebudayaan Indonesia,Menjaga kelestarian lingkungan,Menciptakan
kerukunan antar umat beragama,Hidup rukun dan gotong royong.
Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial
Tujuan Negara Indonesia terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea
keempat. Salah satu tujuan Negara Indonesia yaitu: Ikut mewujudkan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial. Pemerintah Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap
Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal tersebut
merupakan prestasi yang sangat gemilang dan patut dibanggakan. Wakil
Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan meskipun terpilihnya
Indonesia bukanlah untuk pertama kalinya, tapi harus disyukuri di tengah
kondisi dunia yang semakin mencemaskan. Diharapkan negara Indonesia
dapat memainkan peran strategis di Dewan Keamanan PBBPosisi Indonesia di DK PBB juga bisa menjadi sarana
melakukan
pembelaan terhadap negara Islam dan negara lain yang mengalami
penindasan. Menjadi anggota tidak tetap DK PBB juga bisa menjadi
kesempatan Indonesia untuk turut berkontribusi mewujudkan perdamaian
dunia. Posisi strategis ini bisa dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia,
terutama di dunia internasional (Intan, 2018).
e. Memajukan pergaulan dan mengembangkan persatuan kesatuan
bangsa Indonesia atas dasar Bineka Tunggal Eka
Akar nasionalisme Indonesia sejak awal justru didasarkan pada tekad
yang menekankan pada pentingnya cita-cita bersama, di samping
pengakuan sekaligus penghargaan pada perbedaan sebagaipengikat
kebangsaan. Kesadaran semacam itu jelas terlihat pada semboyan Bineka
Tunggal Ika yang menekankan pada pentingnya cita-cita yang sama dan
sekaligus kemajemukan sebagai perekat kebangsaan. Pada prinsipnya etika ini meneguhkan pada
pentingnya komitmen negara untuk memberi ruang bagi kemajemukan pada satu pihak dan pada
pihak lain tercapainya cita-cita kemakmuran dan keadilan sebagai wujud dari tujuan
nasionalisme Indonesia
Indonesia dikenal oleh dunia sebagai satu negara kepulauan yang memiliki pluralitas,
kemajemukan, dan heterogenitas suku bangsa. Dalam penelitian etnologi diketahui
bahwa Indonesia memiliki kurang lebih 1.340 suku bangsa dengan perbedaan
identitasnya masing-masing dan dengan kebudayaan yang berbeda. Dari catatan
sensus tahun 2020, menunjukkan bahwa Indonesia memiliki 101 suku bangsa dengan
jumlah penduduk 270.203.917 jiwa sebagai warga negara. Dari sisi agama, kepulauan
di Indonesia yang dalam sejarahnya memanglah jalur perdagangan internasional
membawa dampak langsung bagi penyebaran agama-agama besar di dunia. Sejak
zaman prakemerdekaan sampai sekarang setidaknya ada 6 agama yang diakui oleh
negara sebagai agama yang banyak dianut oleh masyarakat Indonesia yaitu Islam,
Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Khonghucu. Tentunya masih banyak lagi agama
agama lokal dan aliran kepercayaan yang diyakini oleh masyarakat Indonesia.
3.Ki Hajar Dewantara: Tokoh Bangsa yang Cinta Tanah Air Indonesia
Terlahir dari keluarga bangsawan, putra GPH Soerjaningrat dan cucu
Pakualam III, R. Soewardi Soerjaningrat bersama Douwes Dekker dan dr. Cipto
Mangoenkoesoemo lantas mendirikan Indische Partij pada 25 Desember 1912.
Karena penanya yang tajam dan kiprah politiknya, pria yang memutuskan
menanggalkan gelar kebangsawanannya dengan mengganti nama menjadi Ki
Hadjar Dewantara pada umur 40 tahun tersebut sangat dimusuhi pemerintah
kolonial Belanda. Bersama dua sahabatnya sesama pendiri Indische Partij, Ki
Hadjar dijatuhi hukuman tanpa proses pengadilan. Mereka harus menjalani
masa pembuangan. Atas hukuman itu, ketiganya mengajukan permohonan
untuk dibuang ke Belanda, sebuah tempat terpencil di negeri sendiri. Pada 1913,
pemerintah kolonial menyetujui hal itu. Selama lima tahun, Ki Hadjar menjalani
masa pembuangan di Negeri Kincir Angin. Kesempatan itu digunakan untuk
mendalami masalah pendidikan dan pengajaran hingga akhirnya Ki Hadjar
mendapatkan Europeesche Akte yang memungkinkannya mendirikan lembaga
pendidikan.Itulah titik balik perjuangan Ki Hadjar. Sepulang ke tanah air, beliau
mendirikan Perguruan Taman Siswa pada 1922. Perjuangan penanya pun
bergeser dari masalah politik ke pendidikan. Tulisan-tulisan itulah yang lantas
menjadi dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia. Saat Indonesia
merdeka, ia pun dipercaya menjabat menteri pendidikan dan pengajaran. Berkat
perjuangan dan komitmennya terhadap pendidikan, Ki Hadjar mendapat gelar
doktor honoris causa dari Universitas Gajah Mada pada 1957. Dua tahun
berselang, tepatnya 28 April 1959, Ki Hadjar meninggal dunia dan dimakamkan
di Yogyakarta.
Bagi seorang petinggi negeri, kenikmatan duniawi bukanlah hal yang
sukar untuk dirasakan dan didapatkan. Pesta besar usai pelantikan sebagai
pejabat adalah hal lumrah dengan dalih sebagai bentuk syukur kepada
Tuhan atas kepercayaan yang diembankan. Namun, hal itu tak berlaku bagi Ki Hadjar Dewantara.Setelah ditetapkan
menjadi orang pertama yang menjabat Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Republik Indonesia, Ki Hadjar
pulang larut malam. Tak ada pesta atau makan besar istimewa yang
menyambut kedatangannya. Bahkan sekadar lauk- pauk pun tak tersedia di
meja makan. Nyi Hadjar lantas menyuruh salah satu anak mereka untuk
membeli mie godhok di pinggir jalan. Bagi Ki Hadjar, itu bukan masalah
besar. Meski berasal dari keluarga bangsawan, kesederhanaan memang
telah menjadi bagian dari sikap hidupnya. Kesederhanaan inilah yang
membuat Ki Hadjar tak silau memandang dunia walaupun jabatan prestisius
disandangnya.
Seperti terpampang di Museum Sumpah Pemuda, Ki Hadjar pernah
berujar: “Aku hanya orang biasa yang bekerja untuk bangsa Indonesia,
dengan cara Indonesia. Namun, yang penting untuk kalian yakini, sesaat pun
aku tak pernah mengkhianati tanah air dan bangsaku, lahir maupun batin
aku tak pernah mengkorup kekayaan negara. Aku bersyukur kepada Tuhan
yang telah menyelamatkan langkah perjuanganku.” (KPK, 2015: 39)
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon
and infographics & images by Freepik and content by Sandra Medina

Anda mungkin juga menyukai