dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya kecil dan
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Elaeis
sebanyak 22 batang per pohon per tahun dimana berat daging pelepah
sekitar 2,2 kg dan biomassa pelepah sawit sebanyak mencapai 6,3 ton per
1
hektar per tahun. Pelepah kelapa sawit biasanya digunakan sebagai bahan
pelepah kelapa sawit terdiri dari selulosa, hemiselulosa, dan lignin secara
batang), rachis (batang tempat munculnya daun) dan leaflets (daun). Sejak
tanaman per tahun. Pelepah kelapa sawit tumbuh dan berkembang selama
2
Tabel 2. Kandungan Senyawa Kimia Penyusun Serat pada Pelepah
Kelapa Sawit
2. Dimetil Eter
dengan rumus kimia CH3OCH3. Dikenal juga sebagai methyl ether atau
wood ether. DME merupakan gas tak berwarna yang telah banyak
unsur Sulfur (S) dan Nitrogen (N), sehingga memungkinkan emisi SOx,
NOx, particulate matter, dan jelaga yang jauh lebih rendah dari solar. DME
3
Titik beku : -138,5°C
1. Dimetil eter bereaksi dengan karbon monoksida dan air menjadi asam
4
CH3OCH3 + H2S → CH3–S–CH3- + H2O
(Ketta, 1990)
yang nantinya akan menggantikan LPG, LNG, dan bahan bakar diesel.
Aplikasi Pemakaian
Spray Paint 6%
Insektisida 6%
Zat Adesi 5%
Feedstocks 31%
Lainnya 4%
(Dupont, 2008)
5
Dimetil Eter termasuk salah satu bahan bakar alternatif yang ramah
lingkungan. DME dapat digunakan sebagai bahan bakar yang bebas dari
sulfur untuk mesin disel tanpa pembentukan partikulat dan rendah emisi
NOx jika dibandingkan dengan minyak dan gas. DME juga memiliki sifat
yang sama dengan propana dan butana, senyawa pembentuk LPG, sehingga
penanganan LPG dan DME dapat digunakan sebagai pengganti LPG. DME
dalam produksi bahan kimia seperti etilen, dimetil sulfat, dan metal asetet
(Hermansyah, 2010).
6
3. Gasifikasi
Menurut Martinez, J., dkk (2011), proses gasifikasi adalah proses konversi
energi dari bahan yang mengandung karbon (padat ataupun cair) menjadi gas
yang disebut producer gas dimana gas tersebut terdiri dari campuran karbon
monoksida (CO), hydrogen (H2) dan metan (CH4) yang disebut syngas dan
pengotor inorganik seperti NH3, HCN, H2S, debu halus, serta pengotor organik
berikut :
Biomassa
Udara, O2
Pengeringan panas
uap air, H2O
B Basah B Kering + H2O
Pirolisis panas
Oksidasi
C, arang
C + O2 CO2 + panas
Reduksi
C + CO2 2CO
panas
C + H2O CO + H2
CO + H2O CO2+ H2
C + 2H2 CH4
7
Gambar 1.1 Proses dalam Gasifier
pada tahun 2017, proses pada gasifier dibagi menjadi empat tahap:
a. Pengeringan
oleh panas yang diserap dari proses oksidasi. Reaksi ini terletak pada
sangat penting dilakukan agar pengapian pada burner dapat terjadi lebih
cepat dan lebih stabil. Reaksi pada proses pengeringan dapat dituliskan:
b. Pirolisis
8
sampai 350oC, dan pirolisis berakhir pada 500oC. Selanjutnya
pengarangan berlangsung pada 500- 900oC, yang terjadi pada batas zona
pirolisis dan oksidasi. Produk dari proses ini terbagi menjadi produk gas
(H2, CO, CO2, H2O, CH4), tar dan arang. Reaksi kimia pirolisis dapat
Biomasa kering + panas arang + tar + gas (H2, CO, CO2, H2O,
CH4, CxHy)
c. Pembakaran (Oksidasi)
kandungan tar menjadi lebih rendah. Distribusi oksigen yang merata akan
arang turun kebawah menuju bagian reduksi yang hampir semuanya akan
d. Reduksi
Proses ini bersifat mengambil panas yang berlangsung pada suhu 400-
900oC. Pada proses ini terjadi beberapa reaksi kimia yang merupakan
9
menghasilkan combustible gas seperti H2, CO, CH4 atau yang dikenal
Dari uraian diatas gas yang dihasilkan dari reaktor gasifier sebagai
Tabel II.1 Kelebihan dan Kekurangan dari Tiap Proses Pembuatan Syngas
Moving 1. Sangat cocok untuk skala kecil 1. Sulit menjaga temperatur pada
Bed dan mudah dalam desain dan peng- bed dan pencampuran gas dalam
10
Proses Kelebihan Kekurangan
Fluidized 1. Kondisi temperatur dapat lebih 1. Resiko abrasi dan erosi partikel
Bed dikontrol karena proses pen- solid pada reaktor dan perpipaan
digunakan
11
Berdasarkan Tabel II.1 maka pada Pra disain pabrik ini akan digunakan
metode Fluidized Bed Gasifier dalam proses pengolahan biomassa menjadi Syngas
baik
2. Heat transfer dan mass transfer antara gas dan partikel solid lebih
sempurna
Proses yang dilakukan untuk mengubah syngas menjadi DME terdapat dua
macam, yaitu proses tidak langsung (in-direct synthesis) dan proses langsung
Menurut Kurzina I.A., dkk, (2017) proses tidak langsung terdiri dari
dua tahap untuk mengubah syngas menjadi DME. Tahap yang pertama
pada dua reaktor yang berbeda dengan menggunakan katalis yang berbeda
pula untuk setiap tahapnya. Reaksi kimia yang terjadi dalam proses ini:
12
2. Proses Langsung (Direct Synthesis)
Hidrogenasi CO
Dehidrasi metanol
Hidrogenasi CO2
Secara garis besar, perbedaan antara proses tidak langsung dan proses langsung
Metanol
Bahan baku Syngas In-direct Synthesis
DME
Direct Synthesis
13
Sintesis Langsung Sintesis Tidak Langsung
dibutuhkan sedikit
sedikit
lebih banyak
sehingga membutuhkan
terhadap korosif.
mahal
mencapai 50%
14
Berdasarkan kelebihan pada proses langsung lebih banyak, dengan
1. Reaktor DME
Menurut Azizi, Z., dkk, (2017), terdapat dua macam reaktor DME,
yaitu:
a) Fixed-Bed
penuruan kualitas kerja dari katalis atau katalis tidak dapat digunakan
penggantian katalis.
b) Fluidized-Bed
ini mampu menunjukkan karakter pelepasan panas yang lebih baik, yang
itu, kelebihan dari reaktor ini adalah mampu mencapai konversi tinggi
15
beberapa kelemahan. Salah satunya adalah timbulnya gesekan yang
16