Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Prof Soedarto, SH Kampus
Tembalang, Semarang, Indonesia
Abstrak
Gasifikasi merupakan proses konversi biomassa yang mengandung karbon menjadi gas yang
memiliki nilai bakar dengan cara oksidasi parsial pada temperatur tinggi. Gasifikasi umumnya
terdiri dari 4 zona proses yaitu pengeringan, pirolisis, oksidasi, dan reduksi. Oksidasi
merupakan reaksi terpenting dalam gasifier karena proses ini menyediakan seluruh energi
panas yang dibutuhkan dalam proses pengeringan, pirolisis, dan reduksi. Sedangkan reduksi
melibatkan rangkaian reaksi endotermik yang panasnya berasal dari reaksi pembakaran.
Produk yang dihasilkan adalah gas bakar (H2, CO, dan CH4). Berdasarkan sumber panas dan
arah aliran gas, reaktor gasifikasi biomassa dibagi ke dalam beberapa kategori, yaitu updraft,
downdraft, dan crossdraft. Dari ketiga jenis reaktor gasifikasi tersebut yang paling sering
digunakan adalah downdraft karena menyebabkan tar yang terkandung dalam asap terbakar,
sehingga gas yang dihasilkan oleh reaktor lebih bersih. Kelebihan downdraft adalah dapat
digunakan untuk operasi gasifikasi yang berkesinambungan dengan menambahkan bahan
bakar melalui bagian atas reaktor, sementara kekurangannya adalah dibutuhkan sistem
pengeluaran abu yang baik agar bahan bakar bisa terus ditambahkan ke dalam reaktor. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam perancangan reaktor gasifikasi biomassa adalah tipe reaktor
gasifikasi, luas penampang lintang reaktor, tinggi reaktor, jumlah aliran udara dan tekanan yang
dihasilkan oleh fan, jenis burner, insulasi yang digunakan pada reaktor.
1. Updraft
Berdasarkan gambar diatas dapat
dilihat bahwa pada tipe ini sumber panas
terletak di bawah bahan bakar. Terlihat Bekerja dengan baik.
2. Downdraft 1. Bassi L. Coal gasification and
combustion process proven and new
Dapat digunakan untuk operasi technologies for a clean coal use in
gasifikasi yang berkesinambungan advanced power plant. Flowers 1997:429–
dengan menambahkan bahan bakar 36.
melalui bagian atas reaktor.
Gas yang dihasilkan lebih bersih. 2. D. Setiawan, “Karakterisasi Proses
Gasifikasi Downdraft Berbahan Baku
3. Crossdraft Sekam Padi Dengan Desain Sistem
Pemasukan Biomassa Secara Kontinyu
Dengan Variasi Perbandingan Udara-
Dapat digunakan untuk operasi Bahan Bakar (AFR),” Tugas Akhir Jurusan
gasifikasi yang berkesinambungan Teknik Mesin FTI-ITS, Surabaya,
dengan menambahkan bahan bakar Indonesia (2011).
melalui bagian atas reaktor.
3. F. Ardianto, “Karakterisasi Proses
Kekurangan Masing-Masing Tipe Gasifikasi Biomassa Serpihan Kayu Pada
Reaktor Gasifikasi Biomassa Reaktor Downdraft Sistem Batch Dengan
Variasi Air Fuel Ratio (AFR) Dan Ukuran
1. Updraft Biomassa,” Tugas Akhir Jurusan Teknik
Mesin FTIITS, Surabaya, Indonesia (2011).
Produksi asap yang berlebihan dalam
operasinya. 4. Fajri Vidian, “Gasifikasi Tempurung
Kelapa Menggunakan Updraft Gasifier
pada Beberapa Variasi Laju Alir Udara
2. Downdraft
Pembakaran,” Jurusan Teknik Mesin,
Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya,
Dibutuhkan sistem pengeluaran abu Palembang (2008).
yang baik agar bahan bakar bisa terus
ditambahkan ke dalam reaktor.
5. Hamelinck CN, Faaij APC, den Uil H,
Boerrigter H, Production of FT
4. Crossdraft transportation fuels from biomass;
technical options, process analysis and
Dibutuhkan sistem pengeluaran abu optimization, and development potential,
Netherland Energy Research Foundation
yang baik agar bahan bakar bisa terus
ECN and Utrecht University/Science
ditambahkan ke dalam reaktor.
Technology and Society, 2003;
Rancangan Reaktor
6. Haryanto A, Fernando S, Adhikari S.
Ultrahigh temperature water gas shift
catalysts to increase hydrogen yield from
biomass gasification. Catal Today
Perkembangan Reaktor Gasifikasi di 2007;129:269–74.
Indonesia
7. Kirubakaran, V., et al., 2007, “A Review
on Gasification of Biomass”, Renewable
and Sustainable Energy Reviews 13; 179-
186
Referensi
8. Logdberg, Sara (2007), Development of
Fischer-Tropsch Catalyst for Gasified
Biomass, Licentiate Thesis in Chemical
Engineering, KTH, Stockholm, Sweden.