Anda di halaman 1dari 10

27

Pengaruh Jumlah Perekat Kanji terhadap Lama Briket Terbakar menjadi Abu

Pengaruh Jumlah Perekat Kanji terhadap Lama Briket Terbakar menjadi Abu

Effect of Total Starch Adhesive against Briquettes Burned being Dust

1)
Sudding dan 2) Jamaluddin
1)
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar
2)
Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar
Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar 90224

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah perekat
kanji yang ditambahkan pada pembuatan briket arang tempurung
kelapa yang dapat terbakar paling lama. Penelitian melalui beberapa
tahapan yaitu pirolisis, pembuatan serbuk arang, pencampuran dengan
perekat (kanji), pencetakan briket, pengeringan, dan Pembakaran
dalam tungku. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi kadar
perekat, semakin lama briket terbakar. Hasil analisis varians (anova)
menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan jumlah perekat kanji
terhadap nilai kalor briket arang tempurung kelapa.
Kata Kunci: Tempurung kelapa, Arang, Briket, Perekat kanji, Lama
pembakaran, Kalor

ABSTRACT
This study aims to determine the amount of starch adhesive
is added to the coconut shell charcoal briquettes that can be burned
longest. Research are through several stages from pyrolysis, the
manufacture of charcoal powder, mixing it with starch adhesive,
briquettes printing, drying, and combustion in the furnace. The results
showed higher levels of adhesives, the longer the briquettes burn, and
optimally at 15%. Results of analysis of variance (ANOVA) showed
that there was a significant influence on the amount of starch adhesive
to calorific value of coconut shell charcoal briquette.
Keywords: Coconut shells, Charcoal, Briquettes, Starch
adhesives, Duration burning, Heat

PENDAHULUAN memberikan subsidi pada harga


Meningkatnya harga bahan minyak tanah atau biasa disebut
bakar dunia berdampak pula pada Subsidi BBM. Namun seiring dengan
perkembangan harga bahan bakar meningkatnya harga minyak tanah,
minyak dalam negeri, termasuk maka beban pemerintah semakin
minyak tanah. Minyak tanah banyak, sehingga subsidi ditiadakan.
merupakan sumber energi utama Hal tersebut tentunya sangat
yang digunakan sebagian besar memberatkan masyarakat, karena
masyarakat Indonesia selain gas LPG harga minyak tanah melambung,
(Liquefied Petroleum Gas) atau melebihi bahan bakar bensin maupun
elpiji. Selama ini pemerintah selalu solar.

Jurnal Chemica Vo/. 16 Nomor 1 Juni 2015, 27 - 36


28
Pengaruh Jumlah Perekat Kanji terhadap Lama Briket Terbakar menjadi Abu

Naiknya harga minyak yang dihasilkan cukup tinggi, asap


tanah dan gas elpiji memberi dampak yang dihasilkan tidak terlalu banyak,
yang sangat mengkhawatirkan bagi dan meskipun dieksploitasi secara
masyarakat yang berekonomi lemah, besar-besaran ketersediaannya tidak
masyarakat pedesaan akan kembali akan habis khususnya di Indonesia.
pada pemanfaatan kayu karena dapat Pembentukan maupun
diperbaharui (renewble) sebagai pemanfaatan briket arang tempurung
sumber bahan bakar. Jika hal kelapa memiliki dua keuntungan,
tersebut berlangsung lama akan yaitu keuntungan pertama
mengakibatkan masalah baru bagi mendorong kajian teknologi energi
lingkungan yaitu pembabatan hutan pengganti yang terbaharukan dan
secara liar. keuntungan yang kedua adalah bisa
Salah satu langkah yang menjadi salah satu penyelesaian
dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sampah lingkungan karena
masalah tersebut adalah pemanfaatan sumber utama bahan bakunya adalah
sumber-sumber energi alternatif, sampah tempurung kelapa (Budi
terutama sumber-sumber energi Esmar, 2011).
terbarukan. Pengalihan sumber Briket arang adalah arang
energi yang berasal bahan bakar yang diolah lebih lanjut menjadi
minyak ke sumber energi terbaru bentuk briket (penampilan dan
diharapkan dapat mengurangi tingkat kemasan yang lebih menarik) yang
ketergantungan kepada minyak dapat digunakan untuk keperluan
bumi, apalagi mengingat potensinya energi alterntif sehari-hari sebagai
yang cukup melimpah di Indonesia. pengganti minyak tanah dan gas
Sumber energi alternatif dituntuk elpiji. Briket arang mempunyai
yang ramah lingkungan, ekonomis, banyak kelebihan yaitu bila dikemas
dan dapat diperbaharui. dengan menarik akan mempunyai
Briket arang tempurung nilai ekonomi yang lebih tinggi
kelapa merupakan salah satu dengan arang kayu yang dijual di
alternatif jenis bahan bakar yang pasar tradisional, briket mempunyai
ramah lingkungan, ekonomis, serta panas yang lebih tinggi, tidak berbau,
dapat diperbaharui dalam waktu bersih, dan tahan lama (Ignatius,
yang relatif cepat. Penggunaan bahan dkk., 2010).
tempurung kelapa ini dilakukan Sutiyono (2010) melakukan
karena melihat pemanfaatan penelitian dengan membandingkan
tempurung kelapa yang masih dua jenis perekat dalam pembuatan
kurang, sehingga tujuan pembuatan briket tempurung kelapa terhadap
briket dari arang tempurung kelapa nilai kalor yaitu perekat tapioka dan
adalah untuk mendayagunakan dan tetes tebu, hasilnya menunjukkan
meningkatkan nilai ekonomis dari briket menggunakan bahan perekat
tempurung kelapa. Selain itu, arang tapioka relatif lebih baik. Iwan
dari tempurung kelapa memiliki (2000) melaporkan peningkatan
berbagai keuntungan yang besar kadar perekat 4%, 5%, dan 6%
dibandingkan dengan batu bara cenderung meningkatkan kadar air,
ataupun arang biasa lainnya, yaitu abu, kadar zat menguap, kerapatan,
harga yang relatif murah, nilai kalor ketahanan tekan, dan nilai kalor.

Jurnal Chemica Vo/. 16 Nomor 1 Juni 2015, 27 - 36


29
Pengaruh Jumlah Perekat Kanji terhadap Lama Briket Terbakar menjadi Abu

Kelapa (Cocos nucifera, L.) Bahan yang digunakan


termasuk famili Arcaceae dari genus adalah tempurung kelapa yang
cocos yang mempunyai dua varietas seragam (jenis dan umurnya) yang
yaitu varietas dalam dan genjah. diperoleh dari Malili Kabupaten
Kelapa merupakan tanaman tropis Luwu Timur, tepung tapioka, air, dan
yang penting bagi Negara-negara oksigen murni.
Asia dan Pasifik, disamping dapat
memberikan devisa bagi Negara juga B. Prosedur Kerja
merupakan mata pencaharian jutaan Prosedur kerja meliputi
petani karena seluruh bagiannya persiapan bahan baku, pengarangan,
dapat bermanfaat bagi kehidupan penggilingan dan penyaringan,
manusia (Suhardiyono, 1988). pencampuran dengan perekat,
Kelapa hampir ditemukan pencetakan dan pengempaan,
diseluruh wilayah Indonesia, pengeringan, penentuan lama
melintas dari daerah sepanjang pembakaran dengan menggunakan
pantai hingga ke daerah-daerah tungku.
pegunungan. Kelapa merupakan
tumbuhan asli daerah yang beriklim 1. Persiapan bahan baku
tropika disepanjang katulistiwa dan Tempurung kelapa terlebih
tersebar ke daerah-daerah lain baik dahulu dibersihkan dari serabut-
melalui arus gelombang laut maupun serabutnya dan dikeringkan secara
perantara manusia (Wahyuni dan alami di bawah sinar matahari
Mita, 1995). Tumbuh ditepi pantai selama 2 hari dengan tujuan agar
dan daerah yang terletak diantara 23 bahan baku yang digunakan kering
o
LU dan 23 oLS, sampai pada sehingga mudah terbakar.
ketinggian 600-700 meter di atas
permukaan laut, suhu optimum 27 oC 2. Pengarangan (pirolisis)
dengan fluktuasi suhu 6–7 oC, curah 130 kg tempurung kelapa
hujan 1.800-2.000 mm/tahun, dimasukkan ke dalam Kiln Drum
kelembaban udara 6–80 % dan pH (tabung pirolisis), lalu dilakukan
tanah optimum 5,5–6,5 (Pranowo pembakaran yang dibantu dengan
dan Setyamidjaja dalam Darwin, nyala api dari dasar tabung sampai
2001). semua tempurung terbakar menjadi
arang. Selama pembakaran
METODE PENELITIAN berlangsung, asap yang dihasilkan
A. Alat dan Bahan dialirkan melalui pipa pendingin,
Alat-alat yang digunakan sehingga terkondensasi menjadi
dalam penelitian ini terdiri dari drum menjadi cair yang dikenal dengan
pengarangan (tahap pirolisis), mesin asap cair yang ditampung dalam
penggiling, wadah plastik, oven, wadah penampungan. Setelah semua
cetakan briket, timbangan analitik, tempurung terbakar menjadi arang,
gelas kimia, batang pengaduk, hot api di dasar tabung dipadamkan, lalu
plate, gelas ukur, thermometer, lubang asap ditutup, sampai api
eksikator, ayakan, dan Bomb benar-benar padam.
Calorimeter Adiabatik.

Jurnal Chemica Vo/. 16 Nomor 1 Juni 2015, 27 - 36


30
Pengaruh Jumlah Perekat Kanji terhadap Lama Briket Terbakar menjadi Abu

3. Pendinginan dan penyortiran 7. Pencetakan dan pengempaan


Setelah semua tahap Hasil adonan tepung arang
pengarangan telah selesai, kiln drum dengan kanji kemudian dicetak
dibiarkan menjadi dingin. menjadi briket menggunakan cetakan
Pendinginan dilakukan selama yang telah dibuat oleh peneliti.
kurang lebih 2 jam. Setelah kiln
drum dingin maka tutup bisa dibuka 8. Pengeringan
dan arang bisa dikeluarkan untuk Briket arang yang dihasilkan
dipisahkan dari abu. Arang yang kemudian dikeringkan dalam oven
sudah dingin selanjutnya dikemas pada suhu 90oC selama 2x24 jam.
dalam plastik. Setelah itu dilakukan pengemasan
dalam kantong plastik dan ditutup
4. Penggilingan dan penyaringan rapat untuk menjaga agar briket tetap
Arang digiling dengan dalam keadaan kering.
menggunakan mesin giling dan
diayak untuk mendapatkan berbagai 9. Penentuan nilai kalor
ukuran, diantaranya 30, 40, 50, dan Penentuan nilai kalor bakar
60 mesh. pada penelitian ini menggunakan
bomb kalorimeter dengan berat
5. Persiapan perekat bahan yang digunakan sekitar 1
Tepung tapioka ditimbang gram. Menurut Tirono dan Ali
sebanyak 5 gram, 7 gram, 9 gram, 11 (2011) langkah-langkah
gram, 13 gram, dan 15 gram. pengujiannya nilai kalor bahan bakar
Tapioka tersebut dicampur dengan adalah sebagai berikut:
air masing-masing dengan a. Siapkan 2 liter air, kemudian
perbandingan 1 : 1, lalu dipanaskan masukkan ke dalam oval bucket.
sambil diaduk untuk mendapatkan b. Timbang 1 gram dari bahan bakar
pasta yang lengket. yang diuji, kemudian masukkan
ke dalam combustion capsule.
6. Pencampuran dengan perekat c. Pasang kawat sepanjang 10 cm
Menimbang serbuk arang sehingga mengenai bahan bakar
tempurung kelapa berturut-turut 95 uji tanpa mengenai permukaan
gram, 93 gram, 91 gram,89 gram, 87 besi combustion capsule dengan
gram, 85 gram,83 gram, dan 81 menggunakan bantuan bomb head
gram. Kemudian masing masing support stand.
dicampur dengan pasta kanji yang d. Masukkan 1 gram bahan bakar
telah dibuat, sehingga diperoleh yang diuji dalam combustion
campuran serbuk arang dengan kanji capsule tadi bersama dengan
masing-masing mengandung kanji kawat ke dalam oxygen bomb.
berturut-turut 5%, 7%, 9%, 11%, e. Hubungkan semua peralatan
13%, dan 15%. Campuran tersebut bomb kalorimeter dengan listrik.
berupa adonan kemudian f. Isi oxygen bomb dengan oksigen
dihomogenkan dengan cara diaduk yang bertekanan 30 atm – 35 atm
berulang-ulang, hingga siap dicetak menggunakan bantuan auto
menjadi briket. charger.

Jurnal Chemica Vo/. 16 Nomor 1 Juni 2015, 27 - 36


31
Pengaruh Jumlah Perekat Kanji terhadap Lama Briket Terbakar menjadi Abu

g. Setelah selesai, masukkan oxygen terhadap lama pembakaran briket


bomb ke dalam oval bucket yang arang dapat diuji dengan
telah berisi air. menggunakan uji-F dengan analisis
h. Kemudian masukkan oval bucket pada taraf signifikan α = 0,05.
ke dalam kalorimeter adiabatik, Hipotesis yang akan diuji,
lalu tutup. dirumuskan sebagai berikut:
i. Pindahkan posisi switch ke posisi a. H0 = Tidak terdapat pengaruh
on. yang signifikan jumlah
j. Sterilkan/samakan suhu air di perekat kanji terhadap nilai
oval bucket dengan suhu water kalor briket arang
jacket dengan menggunakan tempurung kelapa
switch hot/cold. H1 = Terdapat pengaruh yang
k. Setelah sama, catat suhu yang signifikan jumlah perekat
terjadi. kanji terhadap nilai kalor
l. Kemudian, bakar bahan bakar briket arang tempurung
yang diuji tersebut. kelapa
m. Beberapa saat kemudian, catat b. Kriteria pengujiannya, terima Ho,
kembali suhu yang terjadi pada jika F hitung Ftabel ( = 0,05,
air. dan dk = 5, demikian sebaliknya.
n. Alat dimatikan kemudian bomb
dikeluarkan. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Penentuan Lama Pembakaran
10. Penentuan lama pembakaran Pembuatan briket arang dari
a. Siapkan tungku yang sedang tempurung kelapa dengan
menyala menggunakan perlakuan variasi
b. Masukkan 2 buah briket (yang jumlah perekat kanji 5%, 7%, 9%,
telah ditimbang sebelumnya), 11%, 13%, dan 15%. Briket yang
lalu catat waktu yang dibutuhkan telah dikeringkan dimasukkan
sampai semua briket habis masing-masing sebanyak 3 buah (20
terbakaar ( bara api padam) gram) ke dalam tungku pembakaran,
c. Lakukan dua kali pembakaran dimana di dalamnya sudah ada bara
untuk setiap konsentrasi perekat. api. Bersamaan masuknya briket,
waktu mulai dicatat sampai semua
11. Uji hipotesis briket jadi abu (tidak ada lagi bara
Data yang diperoleh dari api). Setiap variasi jumlah kanji
hasil penentuan nilai kalor kemudian dilakukan pembakaran sebanyak 2
diolah dengan analisis statistik yaitu kali (duplo). Hasil pengukuran lama
analisis varians (anova). Untuk pembakaran ditunjukkan pada Tabel
membuktikan hipotesis bahwa ada 1.
pengaruh variasi jumlah perekat

Tabel 1. Hasil pengamatan Jumlah Perekat dan Lama Briket Terbakar


No Jumlah Perekat Lama Pembakaran (menit)
5 336
1 5 341,5
5 347
2 7 7 369 360,5

Jurnal Chemica Vo/. 16 Nomor 1 Juni 2015, 27 - 36


32
Pengaruh Jumlah Perekat Kanji terhadap Lama Briket Terbakar menjadi Abu

7 352
3 9 384
9 387,0
9 390
4 11 396
11 390,5
11 385
5 13 389
13 396,5
13 394
6 15 400
15 397,0
15 394

Data ini merupakan hasil pada Tabel 1 Digambarkan Dalam


rata-rata dari dua kali pengulangan Bentuk Grafik Seperti pada Gambar
(duplo) untuk setiap perlakuan. Data 1.

410
400
396.5 397
390 390.5
387
380
370
360 360.5
350
340 341.5
330
320
310
1 3 5

Gambar 1. Grafik Hubungan Antara Jumlah Perekat (Sb Y) Terhadap Lama


Pembakara Biket Arang Tempurung Kelapa (Sb X)

Lama pembakaran briket lebur dari arang tempurung dan


merupakan parameter mutu yang tepung kanji sebagai bahan dasar dari
penting bagi briket sebagai bahan pembuatan briket.
bakar karena menentukan salah satu Semakin tinggi kadar kanji,
kualitas briket. Semakin lama semakin kuat perlekatan antara
terbakar, semakin baik pula partikel-partikel arang, yang akan
kualitasnya. Berdasarkan Gambar 4.1 meningkatkan keutuhan briket. Hal
terlihat bahwa lama pembakaran ini akan ikut berdampak terthadap
semakin tinggi dengan meningkatnya mudah tidaknya briket terbakar.
jumlah perekat yang digunakan, dan Semakin keras suatu bahan bakar,
optimal pada 15%. Pengujian termal semakin lama bahan tersebut
ini bermaksud untuk mengetahui titik terbakar, dan dengan demikian

Jurnal Chemica Vo/. 16 Nomor 1 Juni 2015, 27 - 36


33
Pengaruh Jumlah Perekat Kanji terhadap Lama Briket Terbakar menjadi Abu

jumlah energi pembakaran yang Pada Tabel 2, terlihat


dihasilkan akan semakin besar pula. signifikansi kenormalan data pada
Asymp.sig. (2-tailed). Variabel
B. Uji Normalitas persen kanji dan lama terbakar briket
Sebagai prasyarat untuk memiliki nilai signifikans lebih besar
melakukan uji inferensial untuk dari 0.05 (1.0 > 0.05 dan 0.623 >
melihat sejauh mana pengaruh 0.05). Dengan demikian, distribusi
jumlah perekat kanji terhadap lama kedua sampel adalah normal.
briket terbakar, maka dilakukan uji Artinya, syarat untuk melakukan uji
normalitas, hasilnya seperti tertera regresi terpenuhi.
pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data Pengaruh Jumlah Perekat Kanji terhadap
Lama Briket Terbakar

Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Variabel Jumlah Perekat Kanji
dan Lama Briket Terbakar

Berdasarkan Tabel 3, nilai kanji semakin lama briket terbakar,


signifikansi (0,01) lebih kecil dari dan optimal pada kadar 13%.
=0,05, berarti terdapat hubungan Analisa fasa bahan dasar
yang erat antara jumlah perekat kanji arang tempurung kelapa dan tepung
dengan lama briket tempurung tapioka dilakukan dengan X-ray
kelapa terbakar, demikian pula Diffraction (XRD). Analisis XRD
halnya dengan koefisien dilakukan untuk mengetahui
determinasinya sebesar 0,840, yang kandungan yang terdapat pada arang
berarti ada sekitar 84% kenaikan tempurung kelapa dan tepung
lama brikert terbakar disebabkan tapioka. Data senyawa/unsur yang
oleh kenaikan persentase perekat diperoleh dari hasil pengujian
kanji. Berdasarkan Tabel 1 dan dengan XRD disajikan pada Tabel 4.
Gambar 1, semakin tinggi kadar

Jurnal Chemica Vo/. 16 Nomor 1 Juni 2015, 27 - 36


34
Pengaruh Jumlah Perekat Kanji terhadap Lama Briket Terbakar menjadi Abu

Tabel 4. Hasil XRD Tepung Tapioka dan Arang Tempurung


Tepung Kanji Arang Tempurung
Senyawa/unsur Kadar (%) Senyawa/unsure Kadar (%)
SiO2 (Tridymite) 67 C 83
AlF3 8.8 SiO2 (quartz) 15
SiO2 (hypothetical) 2.9 Fe 0.30
C 19 MgO 1.4
MgF2 0.88
C4H6O6·H2O 1
Fe2O3 0.3

Berdasarkan hasil XRD, ini yakni menggunakan tekanan


komposisi tepung kanji didominasi kempa yang lebih tinggi.
SiO2 dalam bentuk tridymite sebesar
67%, C sebesar 19%, dan AlF3 DAFTAR PUSTAKA
sebesar 8,8%, sedangkan pada arang Agus dan Dewi. 2007. Pengaruh
tempurung didominasi oleh C Kerapatan dan Suhu Pirolisa
sebesar 83% dan SiO2 dalam bentuk Terhadap Kualitas Briket
quartz sebesar 15 %. SiO2 dalam Arang Serbuk Kayu Sengo.
bentuk tridymite mempunyai sifat Yogyakarta: Fakultas
termal ekspansi yang lebih tinggi Kehutanan Institut Pertanian
dibandingkan SiO2 dalam bentuk (INTAN) Yogyakarta.
quartz. Hal ini yang diduga Ahmad et al. 2010. Pemanfaatan
mempengaruhi meningkatnya nilai Limbah Cangkang Pala
kalor briket dengan bertambahnya Sebagai Bahan Briket Arang
jumlah perekat kanji. untuk Mendukung Kebutuhan
Energi Nasional. Yogyakarta:
KESIMPULAN DAN SARAN Seminar Nasional Teknik
A. Kesimpulan Mesin UMY 2010.
Berdasarkan hasil penelitian Alwathan. 2009. Pengaruh
dapat disimpulkan bahwa jumlah Pemanfaatan Sampah Plastik
perekat kanji yang digunakan dalam pada Pembriketan Sampah
pembuatan briket arang tempurung Kering. Samarinda: Politeknik
kelapa berpengaruh terhadap Negeri Samarinda, Jurnal
keutuhan dan kekerasan briket yang Mekanik,Vol.2 No.1, Januari
terbentuk, sehingga menentukan 2009.
lama pembakaran briket tersebut. Amin. 2006. Karakteristik
Semakin tinggi persentase kanji Pembakaran Biobriket
semakin lama waktu pembakaran Campuran Batubara dan Sabut
briket, dan optimal pada 15%. Kelapa. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta,
B. Saran Jurnal Media Mesin, Vol. 7,
Adapun hal-hal yang No. 2, Juli 2006, 77-84.
disarankan untuk peneliti selanjutnya Aquino. 2009. Pengaruh Variasi
dalam menyempurnakan penelitian Jumlah Perekat Terhadap
Karakteristik Briket Arang

Jurnal Chemica Vo/. 16 Nomor 1 Juni 2015, 27 - 36


35
Pengaruh Jumlah Perekat Kanji terhadap Lama Briket Terbakar menjadi Abu

Tongkol Jagung. Semarang: Bahan Bakar Alternatif.


Universitas negeri Semarang. Semarang: Universitas
Jurnal Profesional, Vol. 8, No. Diponegoro.
1, Mei 2010, ISSN 1693-3745. Ignatius et al. 2010. Upaya
Badan Penelitian dan Pengembangan Penerapan Teknologi
Pertanian Departemen Pengolahan Arang Tempurung
Pertanian. 2007. Prospek dan Kelapa untuk Meningkatkan
Arah Pengembangan Nilai Tambah Petani Di
Agribisnis Kelapa. Jakarta: Kecamatan Sei Raya
Agro Inovasi. Kabupaten Bengkayang. Jurnal
Badan Standar Nasional. 2000. IPREKAS- Ilmu Pengetahuan
Standar Mutu Briket di dan Rekayasa.
Pasaran (SNI1-6235-2000). Indriyatmoko. 2010. Prospek
Jakarta. Penggunaan Briket Batu
Budi Esmar. 2011. Tinjauan Proses Bara Sebagai Bahan
Pembentukan dan Penggunaan Pengganti Minyak dan Gas.
Arang Tempurung Kelapa Palembang: Jurusan Teknik
Sebagai Bahan Bakar. Jakarta: Mesin Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta. Universitas Sriwijaya.
Jurnal Penelitian Sains Volume Iwan. 2000. Identifikasi Sifat Fisik
14. dan Kimia Briket Arang dari
Darwin. 2001. Pembuatan Briket Sabut Kelapa (Cocos Nucifera
Arang dari Kotoran Sapi L). Bogor: Institut Pertanian
Perah dengan Penambahan Bogor.
Tempurung Kelapa. Bogor: Nodali. 2009. Uji Komposisi Bahan
Institut Pertanian Bogor. Pembuat Briket Biorang
Djajeng dan Broto. 2009. Kajian Tempurung Kelapa dan Serbuk
Teknis dan Ekonomis Kayu Terhadap Mutu yang
Pengolahan Briket Bungkil Biji Dihasilkan. Medan:
Jarak Pagar Sebagai Bahan Universitas Sumatra Utara.
Baku Tungku. Balai Besar Sinurat. 2011. Studi Pemanfaatan
Penelitian dan Pengembangan Briket Kulit Jambu Mete dan
Pascapanen Pertanian: Buletin Tongkol Jagung Sebagai
Teknologi Pascapanen Bahan Bakar Alternatif.
Pertanian Vol.5 2009. Makassar: UNHAS.
Elly dan Suprihatin. 2009. Kinetika Sutiyono. 2010. Pembuatan Briket
Pembakaran Briket Arang Arang dari tempurung Kelapa
Enceng Gondok. FTI UPN dengan Bahan Pengikat Tetes
“Veteran” Jatim, Jurnal Tebu dan Tapioka. Surabaya:
Penelitian Ilmu Teknik Vol.9, Universitas Pembangunan
No. 1 Juni 2009: 70-77. Nasional “Veteran” Jawa
Feri dan Fathul. 2009. Optimasi Timur. Jurnal Kimia dan
Kondisi Operasi Pirolisis Teknologi ISSN 0216-163.
Sekam Padi Untuk Tatun et al. 2011. Pengaruh
Menghasilkan Bahan Bakar Campuran Minyak Jelantah
Briket Bioarang Sebagai Terhadap Karakteristik Briket

Jurnal Chemica Vo/. 16 Nomor 1 Juni 2015, 27 - 36


36
Pengaruh Jumlah Perekat Kanji terhadap Lama Briket Terbakar menjadi Abu

Arang Sampah Sebagai Bahan (Coconut Shell Chorcoal).


Bakar Alternatif. Jakarta: Jurnal Neutrino Vol. 3, No. 2,
Politeknik Negeri Jakarta. April 2011.
Jurnal Material dan Energi Zainal dan Ferry. 2005. Prospek
Indonesia Vol. 01, No. 03 Pengolahan Hasil Samping
(2011) 160-166. Buah Kelapa. Bogor: Pusat
Tirono dan Ali. 2011. Efek Suhu Penelitian dan Pengembangan
Pada Proses Pengarangan Perkebunan. Jurnal Perspektif,
Terhadap Nilai Kalor Briket Vol. 4, No, 2, Desember 2005:
Arang Tempuruh Kelapa 55-63.

Jurnal Chemica Vo/. 16 Nomor 1 Juni 2015, 27 - 36

Anda mungkin juga menyukai