Anda di halaman 1dari 11

Pembangkit Listrik Tenaga Air

(PLTA, klp.1)
Budi Maulana 121090061
Zulfikar Ade Putra 121090070
Kabul Minanto 121090166
M Dimas Prima 121090182
Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA)
Tenaga air telah berkontribusi banyak bagi
pembangunan kesejahteraan manusia sejak beberapa
puluh abad yang lalu
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan salah
satu pembangkit listrik yang menggunakan energi
terbarukan berupa air
Salah satu keunggulan dari pembangkit ini adalah
responnya yang cepat sehingga sangat sesuai
untuk kondisi beban puncak maupun saat terjadi
gangguan di jaringan

Sistem tenaga air mengubah energi dari air yang


mengalir menjadi energi mekanik dan kemudian
biasanya menjadi energi listrik
Beberapa alasan tambahan bahwa PLTA lebih
menguntungkan dibandingkan tipe generator lain
adalah :
Persediaan air cenderung tidak habis dan dapat
diperbaharui.
Ramah Lingkungan.
Tidak memerlukan bahan bakar.
Periode mulainya terjadi secara terus menerus.
Pengoperasiannya sederhana dan biaya
perawatannya murah.
Hampir tidak ada resiko meledak.
Tinjauan Pustaka
pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara
merubah energi potensial (dari dam atau air terjun)
menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan
dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan
bantuan generator)
Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja
dengan cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah
itu air dibuang. Pada saat beban puncak air dalam
lower reservoir akan di pompa ke upper
reservoir sehingga cadangan air pada waduk utama
tetap stabil.
Dalam penentuan pemanfaatan suatu potensi sumber tenaga
air bagi pembangkitan tenaga listrik ditentukan oleh tiga
faktor yaitu:

Jumlah air yang tersedia, yang merupakan fungsi dari


jatuh hujan dan atau salju.
Tinggi terjun yang dapat dimanfaatkan, hal mana
tergantung dari topografi daerah tersebut.
Jarak lokasi yang dapat dimanfaatkan terhadap adanya
pusat-pusat beban atau jaringan transmisi.
Perkembangan dan Potensi Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA)

PLTA telah berkontribusi banyak bagi pembangunan


kesejahteraan manusia sejak beberapa puluh abad
yang lalu
Yunani tercatat sebagai negara pertama yang
memanfaatkan tenaga air untuk memenuhi kebutuhan
energi listriknya. Pada akhir tahun 1999, tenaga air yang
sudah berhasil dimanfaatkan di dunia adalah sebesar
2650 TWh, atau sebesar 19 % energi listrik yang
terpasang di dunia
Indonesia mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga
air (PLTA) sebesar 70.000 mega watt (MW). Potensi ini
baru dimanfaatkan sekitar 6 persen atau 3.529 MW atau
14,2 % dari jumlah energi pembangkitan PT PLN
Mekanisme Proses
Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air
diubah menjadi energi kinetis dengan adanya head,
lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi mekanis
dengan adanya aliran air yang menggerakkan turbin,
lalu energi mekanis ini berubah menjadi energi listrik
melalui perputaran rotor pada generator.
Jumlah energi listrik yang bisa dibangkitkan
dengan sumber daya air tergantung pada dua
hal, yaitu jarak tinggi air (head) dan berapa
besar jumlah air yang mengalir (debit).
Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus
melalui beberapa tahapan perubahan energi, yaitu:
Energi Potensial
Energi Kinetis
Energi Mekanis
Energi Listrik
Komponen PLTA
PLTA yang paling konvensional mempunyai empat
komponen utama sebagai berikut :
Turbin
Generator
Travo
Bendungan
Jenis PLTA

PLTA jenis terusan air (water way)


PLTA jenis DAM /bendungan
PLTA jenis terusan dan DAM (campuran)

Manfaat PLTA
Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar PLTA
Dapat membuat suatu wilayah teraliri listrik yang murah
Mengurangi polusi udara karena PLTA menggunakan air
sebagai tenaga penggeraknya
Menghemat SDA yaitu minyak bumi dan batu bara
Menghemat anggaran negara

Anda mungkin juga menyukai