Anda di halaman 1dari 5

VLSM (Variable Length Subnet Masks)

VLSM merupakan pengembangan dari teknik subnetting, dimana semuanya itu


merupakan langkah atau cara yang ditempuh agar IPv4 tetap bisa digunakan.
IPv4 yang sudah lama diperkirakan tidak mampu lagi memberi alamat kepada
semua pengguna jaringan di seluruh dunia, namun hingga kini masih kita
gunakan. Subnetting dan VLSM merupakan salah satu cara untuk menghemat
penggunaan IPv4.

1. SUBNETTING
a) Berdasarkan jumlah area network
Semisal kita memiliki IP network 192.168.1.0 /24 kemudian karena
pengembangan akan dibagi menjadi 4 network.
(1) ?????
192.168.1.0/24
(2) ?????

(3) ?????
(4) ?????

Jawaban:
Menhitung jumlah host di network 192.168.1.0 /24
/24 -> 11111111.11111111.11111111.00000000
host = 28 = 256
kemudian 256 / 4 (sesuai kebutuhan) = 64 host (termasuk Network
Address dan Broadcast Address)
2n= 64
n= 6
berarti: 11111111.11111111.11111111.11000000
maka /26 merupakan subnet mark untuk network yang baru
(1) 192.168.1.0/26 **)
(2) 192.168.1.64/26
(3) 192.168.1.128/26
(4) 192.168.1.192/26 **)

Sebagai catatan: untuk subnetting versi Cisco tidak mengijinkan untuk


menggunakan subnet baru yang pertama (1) 192.168.1.0/26 dan
terakhir (4) 192.168.1.192/26

b) Berdasarkan jumlah Host per area network


Terkadang subnetting tidak selalu berdasarkan jumlah network baru yang
diinginkan , tetapi juga berdasarkan jumlah host yang ada di setiap
areanya. Pendekatan ini juga yang nantinya akan digunakan oleh VLSM.

7 6 5 4 3 2 1 0
128 64 32 16 8 4 2 1

Semisal kita memiliki network 172.17.0.0/24 yang akan dibagi menjadi 2


network yaitu A dan B. Dimana A akan berisikan 20 Host dan B akan
berisikan 35 Host. Jumlah itu tidak termasuk Network Address (NA) dan
Broadcast Address (BA). Kemudian kita diminta mencari IP network
beserta Subnet Mask yang baru.

Yang perlu diperhatikan adalah jumlah


host di tiap network bukan lagi jumlah
networknya.
Jumlah host terbanyak yaitu 35 Host.
Perhatikan posisi angka 35 pada table
diantara 64 dan 32, maka kita memilih angka yang terbesar (64).

Kemudian hitung jumlah host di network mula-mula, 172.17.0.0/24.


/24 = jumlah host 256
jumlah network baru = 256 host/64 host = 4 network
dari jumlah host 64, kita dapat menentukan subnet mask yaitu 2n=64
n = 6, berarti /26
berarti network yang baru
1. 172.17.0.0/26
2. 172.17.0.64/26 -> untuk network dengan jumlah 35 host
3. 172.17.0.128/26 -> untuk network dengan jumlah 20 host
4. 172.17.0.192/26

LATIHAN
Berikan Network Address dan Subnet Mask untuk masing-masing
network yang baru
1. 172.17.0.0/23
a) 10 host
b) 20 host
c) 30 host
2. 10.10.0.2/22
a) 15 host
b) 32 host
c) 16 host

2. VLSM
Jika anda paham kerja dari subnetting maka anda dapat melakukan
VLSM.

Contoh: 10.0.0.0/8
Kenapa tidak
Subnet in /16 subnets: subnet pertama?
Karena
10.0.0.0/16 menggunakan
aturan Cisco
10.1.0.0/16

10.2.0.0/16

10.3.0.0/16

Etc.

Subnet one of the subnets (10.1.0.0/16)

10.1.0.0/24

10.1.1.0/24
10.1.2.0/24

10.1.3.0/24

Etc

Perhatikan contoh kasus ke-2, pada host 20 mendapatkan Network


172.17.0.128/26.

Padahal kita ketahui /26 memiliki jumlah host 64 - 2 (NA & BA) = 62
host.

Maka masih terjadi pemborosan IP, kita dapat menggunakan network


yang lebih besar yaitu /27 (max 32-2).

Maka network 172.17.0.128/26:

1. 172.17.0.128/27 -> untuk host 20

2. 172.17.0.160/27 -> network sisa

**Catatan: untuk kasus ini tidak menggunakan VLSM versi Cisco (karena
tidak ada Subnet Network dan Subnet Broadcast).

JANGAN BINGUNG!

VLSM dan Subnetting versi CISCO mengenal NETWORK ADDRESS dan


BROADCAST ADDRESS pada subnet. (jika keluar di ujian CCNA gunakan cara
ini)

LATIHAN VLSM:
Tentukan Network Address, Subnet Mask, Host Range dan Broadcast
Address untuk masing-masing Network baru.
1. 172.17.0.0/24
a. 5 host
b. 7 host
c. 16 host
2. 170.17.0.0/16
a. 100 host
b. 50 host
c. 10 host
3. 10.0.0.0/8
a. 127 host
b. 30 host
c. 65 host
d. 32 host

Anda mungkin juga menyukai