1. Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik ≥ 90 mmHg.
2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis hipertensi dan melakukan
pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan hipertensi.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Jenis-Jenis Pelayanan yang
disediakan.
4. Referensi Pedomam Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2002 Hal 26-27,
Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.
5. Ruang Lingkup Poli Umum Puskesmas Negara
6. Prosedur/langkah- a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
langkah b. Petugas menulis identitas pasien di buku register
c. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan
nyeri kepala, mudah emosi, telinga berdengung, rasa berat di tengkuk,
sulit tidur, mata berkunang-kunang dan pusing.
d. Petugas menanyakan apakah pasien memiliki riwayat penyakit darah
tinggi sebelumnya, apakah sedang mengkonsumsi obat antihipertensi,
bila ya jenis obat anthipertensi apa yang sedang digunakan.
e. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
f. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
g. Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik, yaitu:
Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal < 130 < 85
Perbatasan 130-139 85-89
Hipertensi tingkat 1 140-159 90-99
Hipertensi tingkat 2 160-179 100-109
Hipertensi tingkat 3 ≥ 180 ≥ 110
1 dari 2
Pemberian obat anti hipertensi bersamaan dengan pengaturan diit dan
latihan jasmani, bila diperlukan dapat dilakukan pemberian obat tunggal
atau kombinasi.
Captopril 12,5 mg/ 25 mg
Reserpin 0,1 mg/ 0,25 mg
Amlodipin 10mg
tensigard
HCT 1 x 25 mg sesuai dengan indikasi dan klasifikasi hipertensi.
i. Petugas mempersilahkan pasien mengambil obat di apotik
j. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan , diagnose dan terapi di
rekam medik pasien
k. Petugas menulis hasil diagnose, terapi di buku register
7. Dokumen Terkait Catatan Medik,
Buku Register,
Blanko Resep
8. Unit Terkait UGD
Laboratorium
Loket Obat
2 dari 2