Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN

GASTRITIS
No. Dokumen
No. Revisi 0
SPO TanggalTerbit
Halaman 1- 4

UPTD PUSKESMAS
SELO
KABUPATEN
BOYOLALI
dr. Febti Nila Utami
NIP.197902162009032001

1. Pengertian Penanganan Gastrititis adalah langkah-langkah yang dilakukan


petugas dalam melakukan penatalaksanaan kasus Gastritis.
Gastritis adalah proses peradangan/inflamasi pada lapisan mukosa
dan submukosa lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa
apabila terdapat akumulasi bakteri atau bahan iritan lain. Proses
inflamasi dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas di dalam melakukan penatalaksaan kasus
Gastritis di UPTD Puskesmas Selo.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor tentang Pelayanan
Klinis.
4. Referensi PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis.
Pasien datang ke Puskesmas karena rasa nyeri dan panas seperti
terbakar pada perut bagian atas. Keluhan mereda atau memburuk bila
diikuti dengan makan.Terasa mual, muntah, dan kembung.
Faktor resiko :
a. Pola makan yang tidak baik. Waktu makan yang terlambat.
Jenis makanan yang pedas, atau porsi makan yang besar.
b. Sering minum kopi dan teh.
c. Infeksi bakteri atau parasit.
d. Penggunaan analgetik dan steroid.
e. Alkoholisme.
f. Stress.
g. Usia lanjut.
h. Penyakit lainnya, seperti penyakit refluks empedu, Chron’s
PENANGANAN
GASTRITIS
No. Dokumen
No. Revisi 0
SPO TanggalTerbit
Halaman 2- 4

UPTD PUSKESMAS
SELO
KABUPATEN
BOYOLALI
dr. Febti Nila Utami
NIP.197902162009032001

disease, penyakit autoimun, atau HIV/AIDS.


2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan fisik pada tanda patognomonis :
a. Nyeri tekan pada epigastrium dan bising usus yang meningkat.
b. Bila terjdi proses inflamasi berat dapat ditemukan adanya
perdarahan, saluran cerna berupa hematemesis dan melena.
c. Pada pasien dengan gastritis kronis, biasanya ditemukan
konjungtiva agak anemis.
3. Petugas menegakkan diagnosis.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis definitive dilakukan berdasarkan pemeriksaan penunjang,
misalnya dengan endoskopi.
Diagnosis Banding :
a. Kolesistitis.
b. Kolelitiasis.
c. Chron’s disease.
d. Kanker lambung.
e. Ulkus peptikum.
f. GERD.
g. Gastroenteritis.
h. Limfoma.
i. Sarkoidosis.
Komplikasi :
a. Perdarahan saluran cerna bagian atas.
b. Ulkus peptikum (ulkus bilier).
PENANGANAN
GASTRITIS
No. Dokumen
No. Revisi 0
SPO TanggalTerbit
Halaman 3- 4

UPTD PUSKESMAS
SELO
KABUPATEN
BOYOLALI
dr. Febti Nila Utami
NIP.197902162009032001

c. Perforasi lambung.
d. Anemia.
4. Petugas memberikan terapi.
Terapi dilakukan dengan pemberian obat, antara lain :
 H2 bloker 2 kali per hari (Ranitidin 150 mg/kali, Famotidin 20
mg/kali, Simetidin 400-800 mg/kali,)
 PPI 2 kali per hari ( Omeprazole 20 mg/kali, Lansoprazole 30
mg/kali)
 Antasida dosis 3 kali 1-2 tablet per hari.
5. Petugas melakukan rujukan pasien ke fasilitas kesehatan
sekunder bila :
a. Dalam 5 hari tidak menunjukkan perbaikan.
b. Terjadi komplikasi.
c. Terdapat alarm simtom seperti perdarahan, berat badan
menurun 10% dalam waktu 6 bulan, atau mual muntah yang
berlebihan.
6. Petugas memberikan konseling dan edukasi.
Menginformasikan pada pasien dan keluarga untuk menghindari
pemicu terjadinya keluhan, seperti makan tepat waktu, makan porsi
kecil tetapi sering, dan menghindari jenis makanan yang dapat
meningkatkan asam lambung dan kembung seperti teh, kopi,
makanan pedas, dan kol.
7. Petugas meuliskan ke dalam status rekam medis semua hasil
pemeriksaan dan terapi.
8. Petugas menulis kedalam buku register
PENANGANAN
GASTRITIS
No. Dokumen
No. Revisi 0
SPO TanggalTerbit
Halaman 4- 4

UPTD PUSKESMAS
SELO
KABUPATEN
BOYOLALI
dr. Febti Nila Utami
NIP.197902162009032001

6.Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat


2. Ruang Pemeriksaan Umum
3. Pustu
4. PKD..
-

6. -

7. RekamanHistorisPerubahan
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl.MulaiDiberlakukan

Anda mungkin juga menyukai