Anda di halaman 1dari 4

Portofolio Kasus Bedah

No. ID dan Nama Peserta : dr. Maulvi Nazir


No. ID dan Nama Wahana : RSUD Kab. Bengkayang
Topik : Benign Prostate Hyperplasia
Tanggal (kasus) : 16 Januari 2016
Nama Pasien : Tn. L Umur : 73 th
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Diantus
Tempat Presentasi : RSUD KAB. Bengkayang
Obyektif Presentasi :
 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka
 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa
 Neonatus  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa  Lansia  Bumil
 Deskripsi : Laki-laki, 73 tahun, kencing mengedan sejak 1 tahun terakhir, kencing
tidak lampias walaupun sudah mengedan, pancaran air melemah, jumlah kencing
sedikit namun sering. Biasanya kencing lebih sering di malam hari. Pemeriksaan
fisik didapatkan TD : 150/90mmHg, DRE : tonus sfingter ani baik, ampula rekti
paten, permukaan mukosa licin, prostat teraba membesar simetris kanan dan kiri,
konsistensi kenyal pada prostat kanan dan kiri, tidak teraba nodul, tidak ada nyeri
tekan, reflek bulbokavernosus baik.
 Tujuan : Memberikan penatalaksanaan yang tepat untuk mencegah komplikasi
lebih lanjut
Bahan Bahasan :  Tinjauan Pustaka  Riset  Kasus  Audit
Cara Membahas:  Diskusi  Presentasi dan Diskusi  E-mail  Pos
Data Pasien : Nama : Tn.L
Nama Klinik : Telp : Terdaftar Sejak :
Data utama untuk bahan diskusi
1. Diagnosis/Gambaran Klinis: BPH
Laki-laki, 73 tahun, kencing mengedan sejak 1 tahun terakhir, kencing tidak
lampias walaupun sudah mengedan, pancaran air melemah, jumlah kencing sedikit
namun sering. Biasanya kencing lebih sering di malam hari. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD : 150/90mmHg, DRE : tonus sfingter ani baik, ampula rekti paten,
permukaan mukosa licin, prostat teraba membesar simetris kanan dan kiri,
konsistensi kenyal pada prostat kanan dan kiri, tidak teraba nodul, tidak ada nyeri
tekan, reflek bulbokavernosus baik.
2. Riwayat Pengobatan: belum pernah mendapat pengobatan.
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit: Hipertensi +
4. Riwayat Keluarga: tidak ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit serupa.
5. Riwayat Pekerjaan: pasien sudah tidak bekerja
6. Lain-lain: -
Daftar Pustaka:
a. Basuki B. Purnomo. Dasar-Dasar Urologi. Jakarta. CV Sgung Seto; 2000.
b. Wim De Jong; Buku Ajar Ilmu Bedah, 2005.
c. Price Wilson; Patofisiologi. 2004
Portofolio Kasus Bedah

Hasil Pembelajaran:
1. Diagnosis BPH
2. Penatalaksanaan BPH

RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO :


1. SUBYEKTIF:
Laki-laki, 73 tahun, kencing mengedan sejak 1 tahun terakhir, kencing tidak
lampias walaupun sudah mengedan, pancaran air melemah, jumlah kencing
sedikit namun sering. Biasanya kencing lebih sering di malam hari. Sesuai
dengan keluhan pasien kemungkinan adanya suatu kelainan pada traktus
urinarius atau system reproduksi pria.
Pasien mengaku adanya riwayat darah tinggi yang terkontrol dengan obat captopril
3x25mg tab. Pasien menyangkal adanya riwayat Diabetes Mellitus, asma, dan penyakit
Jantung. Keluhan demam (-), mual muntah (-), batuk pilek (-), sesak (-), BAB normal.

2. OBYEKTIF:

Pemeriksaan fisik didapatkan TD : 150/90mmHg, Nadi 72x/menit, frekuensi


pernapasan 18x/menit, suhu 36.8oC. Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
Thorax :pergerakan simetris kanan kiri. Paru: suara dasar vesikuler, tidak terdapat ronkhi
dikedua paru dan wheezing. Jantung : S1S2 tunggal regular. DRE : tonus sfingter ani
baik, ampula rekti paten, permukaan mukosa licin, prostat teraba membesar
simetris kanan dan kiri, konsistensi kenyal pada prostat kanan dan kiri, tidak
teraba nodul, tidak ada nyeri tekan, reflek bulbokavernosus baik.

Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan:


Hb : 11,6 g/dL
Ht : 35 %
Leukosit : 13.400/mm3
Eritrosit : 3,83 juta/ mm3
Trombosit : 256.000 / mm3
Ureum
Urinalisis : : 39 mg/dL
Creatinin : 0,7 mg/dL
Warna
As. Uratkuning: 4,1
GDS : 148 mg/dl
pH urin 5.5

Berat jenis 1.025

Leukosit 2-3 sel/lpb

Eritrosit 0-1/LBP

Silinder negatif

Kristal negative

Bakteri negatif
Portofolio Kasus Bedah

3. ASSESSMENT (PENALARAN KLINIS):

Pasien datang dengan keluhan sulit berkemih, hal ini mengarah pada traktus
urogenital, baik dari uretra, vesica urinaria, ureter, maupun ginjal.
Pasien juga mengeluhkan adanya hesitansi, intermitensi, dan rasa tidak puas
setelah berkemih, hal ini mengarah pada adanya gejala obstruktif daripada gejala iritatif
seperti demam (-) maupun nyeri saat BAK (-). Untuk gejala obstruktif, dapat dipikirkan
adanya batu ataupun tumor yang menekan traktus urogenital.

Berdasarkan keluhan LUTS yang dialami kemungkinan besar kelainan berasal


dari prostat. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik dan didapatkan pada DRE tonus
sfingter ani baik, ampula rekti paten, permukaan mukosa licin, prostat teraba
membesar simetris kanan dan kiri, konsistensi kenyal pada prostat kanan dan
kiri, tidak teraba nodul. Hal ini semakin menguatkan kemungkinan bahwa terjadi
pembesaran prostat yang tidak mengarah ke keganasan. tidak ada nyeri tekan,
reflek bulbokavernosus baik.
Dijumpai adanya nyeri tekan suprapubis dan blast penuh menandakan adanya
obstruksi di vesika urinaria atau uretra, seperti Vesicolithiasis maupun BPH. Menilai dari
faktor usia, berisiko tinggi terjadinya BPH, dan dari hasil urinalisis yang tidak
menunjukkan adanya kristal yang mengarahkan pada Vesicolithiasis, diagnosis lebih
mengarah pada BPH.
Penatalaksaan pada pasien ini adalah tindakan invasive berupa prostatektomi.
Pada pasien ini juga terdapat riwayat Hipertensi terkontrol penatalaksaan yang
kita berikan untuk hipertensinya adalah captopril 3x25mg.
4. PLAN :

Pengobatan :
Pasien mendapatkan therapy berupa:
-IVFD RL 15 tetes/menit
-Pemasangan Kateter 3-way
-Injeksi Ceftriaxone 2 x 1 g
-Injeksi Ranitidin 2 x 50mg
-Injeksi ketorolac 2x 30mg
Portofolio Kasus Bedah

-Captopril 3x25mg
-Pro Open Prostatectomy

Pendidikan :
Dilakukan kepada pasien dan keluarga untuk membantu proses penyembuhan dan
pemulihan pasien. Perlu dijelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang
diderita pasien. Edukasi yang diberikan pada pasien adalah menghindari mengangkat
beban berat, tingkatkan konsumsi protein dan kurangi konsumsi lemak. Serta menjaga
kebersihan luka operasi.

Konsultasi :
Dijelaskan mengenai perlunya konsultasi secara rutin kepada spesialis bedah untuk
mengetahui perkembangan keadaan pasien post operasi dan perawatan luka operasi untuk
mencegah terjadinya komplikasi.

Rujukan :
Pasien tidak memerlukan rujukan karena tatalaksana dan fasilitas di Rumah Sakit sudah
memadai.

Saran : diperlukan adanya PSA untuk mengidentifikasi BPH atau Ca Prostat pre operasi,
dan adanya biopsi untuk jaringan prostat yang telah diangkat.

Anda mungkin juga menyukai