Sumber :
Sebelum pengujian, data dibuat selisih antara hasil posttest dikurangi dengan data hasil
pretest. Dari data ini dapat dilihat efek hepatoprotektor dari tiap kelompok. Jika selisih
bernilai positif dan besar berarti kelompok tersebut memiliki efek hepatoprotektor yang
buruk. Semakin kecil selisihnya maka semakin baik efek hepatoprotektor yang dihasilkan.
Setelah data dibuat dalam bentuk selisih, selanjutnya akan diuji normalitasnya dengan
dengan uji Saphiro Wilk. Jika didapatkan distribusi dan varian data normal maka akan
dilakukan uji one-way ANOVA. Jika distribusi data tidak normal maka akan dilakukan uji
Kruskal-Wallis.31 Jika hasil uji ANOVA / Kruskal-Wallis signifikan maka dapat dilanjutkan
dengan uji lanjut untuk mengetahui kelompok mana yang memberikan efek berbeda pada
kadar ALT.
Disamping menguji kenormalan data, dilakukan juga Homogenity of Variance dengan
Levene test. Jika variasi data tiap kelompok homogen maka uji lanjut yang digunakan adalah
uji duncan atau tukey, tetapi jika data tidak homogen, maka uji lanjut akan dilakukan dengan
uji Tamhane.