Konversi Satuan :
Satuan Kuantitas :
1 lusin = 12 buah
1 gros = 12 lusin
1 gros = 144 buah
1 kodi = 20 lembar
1 rim = 500 lembar
Rumus Kecepatan
Kecepatan = Jarak : Waktu;
Jarak = Kecepatan x waktu;
Waktu = Jarak : Kecepatan
Rumus Debit
Perbandingan
Rumus Skala
Persegi = s x s, keliling 4 x s;
Persegi panjang = p x l, keliling = 2( p +l);
Segitiga = 1/2 x alas x t;
Jajargenjang = alas x tinggi ;
Belahketupat = 1/2 x d1 x d2 ;
Layang-layang = 1/2 x d1 x d2;
Trapesium = 1/2 (a +b) x tinggi;
Lingkaran = πr², keliling = 2πr
Dalam operasi pembagian bilangan bulat juga berlaku aturan, sebagai berikut :
Pengolahan Data
Advertisement
(12 + 3) + 7 = 12 + (3 +7)
15 + 7 = 12 + 10
22 = 22
(4 x 3) x 5 = 4 x (3 x 5)
12 x 5 = 4 x 15
60 = 60
3 x (5 + 7) = 3 x 5 + 3 x 7
= 15 + 21
= 36
3 x (9 – 2) = 3 x 9 – 3 x 2
= 27 – 6
= 21
Contoh:
7500 – 30 × 50 : 3 + 250
= 7500 – 500 – 250
= 6750
18 = 2 x 32
27 = 33
—————
faktor yang sama adalah 3, yang berpangkat paling kecil adalah 32 = 9
23 + 33 = (2 × 2 × 2) + (3 × 3 × 3)
= 8 + 27
= 35
63 – 43 = (6 × 6 × 6) – (4 × 4 × 4)
= 216 – 64
= 152
23 × 43 = (2 × 2 × 2) × (4 × 4 × 4)
= 8 × 64
= 512
63 : 23 = (6 × 6 × 6) : (2 × 2 × 2)
= 216 : 8
= 27
Contoh
1 m3 = 1.000 dm3 = 1.000.000 cm3 = 1.000.000.000 mm3
1.000.000.000 m3 = 1.000.000 dam3 = 1.000 hm3 = 1 km3
Pengurutan Data
6 8 7 5 9 8 8 6 9 7
10 6 6 8 8 7 7 5 5 10
4 5 9 9 5 4 4 5 6 10
Menafsirkan Data:
– Nilai Terkceil
– Nilai Terbesar
– Nilai Rata-rata, dan sebagainya
Menyederhanakan Pecahan
Menyederhanakan pecahan dapat dilakukan dengan membagi pembilan dan penyebut dengan
menggunakan bilangan yang sama contoh:
Mengurutkan Pecahan
Langkah-langka mengurutkan pecahan
– Samakan penyebut pecahan yang akan diurutkan
– Penyamaan bisa sobat lakukan dengan menggunakan KPK
– Jika penyebutnya sudah sama tinggal urutkan pembilangnya dari yang terkecil atau yang
terbesar.
Jadikanlah penyebutnya kelipatan sepuluh kemudian tarik koma kekiri sesuai dengan angka
nol di penyebutnya
Untuk lebih lengkapnya tentang cara cepat mengubah pecahan biasa ke bilangan desimal atau
sebaliknya bisa sobat baca di mengubah pecahan.
Mengalikan Pecahan dengan Bilangan Bulat
Contoh:
Skala
Sistem Koordinat
Sebuah bidang koordinat cartesius terbetuk oleh dua buah sumbu. Sumbu tegak
(sumbu y) dan sumbu mendatar (sumbu x).
Dari titik nol sumbu tegak ke atas dan sumbu mendatar ke kanan mempunyai nilai
positif.
Dari titik nol sumbu tegak ke bawah dan sumbu mendatar ke kiri mempunyai nilai
negatif.
Mencari titik koordinat suatu objek didapat dengan mencari letak pada sumbu x ke
kanan atau ke kiri dengan letak pada sumbu y ke atas atau ke bawah.
Sumbu x juga disebut dengan absis (x) dan sumbu y disebut dengan ordinat (y).
Rata-Rata : Rata-rata dicari dengan menjumlahkan semua sample dibagi dengan jumlah
sampel.
Nilai Maksimum : Adalah nilai tertinggi dari semua data yang ada.
Nilai Minimum : Nilai terkecil atau terendah dari semua data.
Modus : Nilai yang paling banyak muncul
Penyajian data dapat dilakukan dengan bentuk:
a. Tabel
b. Diagram Batang
c. Diagram Lingkaran
d. Bentuk Lain
Demikian sobat rangkuman rumus matematika kelas 6 SD yang kami buat. Silahkan di
download bagi yang membutuhkan.
Kumpulan Soal Luas Bagian Lingkaran. Lingkaran adalah suatu garis lengkung yang kedua
ujungnya dan semua titik yang terletak pada garis lengkung tersebut mempunyai jarak yang
sama jauh terhadap suatu titik tertentu. Lingkaran mempunyai diameter (garis tengah) dan
jari-jari (radius). Jari-jari lingkaran adalah ½ diameter. Dalam menentukan keliling dan luas
lingkaran ada huruf atau simbol yang bernama pi. π (pi) adalah hasil perbandingan antara
keliling lingkaran dengan diameter lingkaran. Nilai π yang lazim digunakan adalah 3,14 atau
22/7. Nilai π sampai 10 tempat desimal adalah 3,14159265358.
Dengan cepat teman saya itu pun menyelesaikan soal tersebut seperti berikut ini:
Melihat cara penyelesaiannya, saya hanya bisa melongo waktu itu. “Cuma satu baris?
Padahal saya mencoba menyelesaikannya berbaris-baris, dan belum ketemu juga”, itu yang
ada di pikiran saya. Kemudian, saya pun bertanya ke teman saya itu, kenapa cara
pengerjaannya seperti itu?
Dengan senang hati, ia pun menjelaskan ke saya. Ia katakan bahwa, soal semacam tersebut
dapat dengan mudah diselesaikan dengan rumus “cepat” berikut ini.
Dengan mengganti b dengan 1/a, katanya, maka soal tadi dapat diselesaikan dengan cepat
seperti yang sudah dikerjakannya tadi.
Saya yang tak terbiasa menggunakan rumus “cepat” ketika di SMA dulu, penasaran ingin
tahu alasan kenapa rumus “cepat” tersebut bisa dipakai. Tapi sayang, teman saya itu tak
memberi tahu saya. Malahan ia menambah lagi rumus cepat yang sudah ia ketahuinya, yaitu:
Akhirnya, ngobrol-ngobrol pun beres. Ia bergegas pulang menuju kost-kost-annya. Saya pun
begitu, pulang dengan rasa penasaran yang mengganjal.
Di kost-kost-an, dengan penuh rasa penasaran ingin tahu, saya pun mengutak-atik rumus
“cepat” yang telah ia gunakan tersebut. Setelah beberapa waktu lamanya, akhirnya,
terpecahkan juga rahasia rumus “cepat” yang dipakai teman saya tersebut. Saya berhasil
menelusuri asal-muasal rumus “cepat” tersebut, berhasil menguak rahasianya. (Duh rasanya
begitu senang sekali, tak bisa saya ekspresikan dengan kata-kata).
Hasil penelusuran saya tersebut, setelah saya rapikan, seperti berikut ini.
(a + b)3 = (a + b)2(a + b)
= a3 + b3 + 3a2b + 3ab2
= a3 + b3 + 3ab (a + b)
Sehingga, a3 + b3 = (a + b)3 – 3ab (a + b). Rumus “cepat” (1) dapat saya buktikan
kebenarannya. Kemudian, dengan cara serupa, saya pun berhasil menelusuri asal-muasal
rumus “cepat” (2).
Walaupun apa yang telah saya lakukan tersebut sederhana, tapi bagi ukuran saya waktu itu
adalah sesuatu yang menggembirakan hati, menyenangkan pikiran, dan memuaskan dahaga
keingin-tahuan saya.
Sejak saat itu, bila ada rumus-rumus “cepat” yang saya temui di buku-buku bimbingan tes,
saya pun terpacu untuk menelusuri asal-muasalnya. Dengan cara seperti itu, saya seringkali
berhasil memecahkan rahasia rumus-rumus “cepat” yang selama ini beredar luas di kalangan
siswa yang mengikuti bimbingan test.
Baiklah, segitu dulu saja ceritanya ya…, lain kali insya Allah saya akan membahas baik-
buruknya penggunaan rumus “cepat” (Ada satu cerita yang sangat menggelikan tentang hal
ini. Mau tahu? Silakan tunggu di postingan mendatang…). Sampai di sini dulu ya…, mudah-
mudahan bermanfaat.
Sebagai bahan latihan untuk Anda, cobalah telusuri asal-muasal rumus-rumus “cepat” berikut
ini.
1. Persamaan garis yang melalui titik (0, a) dan (b, 0) adalah ax + by = ab.
2. Perhatikan gambar berikut. Panjang PQ dapat ditentukan dengan mudah, yaitu:
Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan positif, nol, dan negatif.
Berikut adalah rumus-rumus untuk menghtung bilangan bulat:
Penjumlahan
bilangan positif.
Contoh: 6 + 7 = 13
adversitemens
Contoh: 5 + -4 = 1
Contoh: 7 + -8 = -1
Pengurangan
1) Bilangan positif dikurangi bilangan positif yang memiliki angka lebih kecil
Contoh: 10-8 = 2
Contoh: 3-7 = -4
bilangan negatif.
Contoh: -6 – (-9) = -15
Perkalian
bilangan positif.
Contoh: 12 x 12 = 144
Contoh: 8 x -9 = 73
3) Bilangan negatif dikalikan dengan bilangan negatif akan menghasilkan bilangan negatif.
Contoh: -3 x -3 = 9
Pembagian
positif.
Contoh: 6 : 6 = 1
negatif.
Contoh: 12 : -4 = -3
Contoh: -21 : -3 = -7
Contoh: -36 : 6 : -6
1) jika ada operasi hitung berjajar (+) dan (-) maka operasi itu adalah
pengurangan.
Contoh: 6 + (-4) = 2
2) Jika ada operasi hitung berjajar (-) dan (+) maka operasi itu adalah
pengurangan.
contoh: 6 – (8) = -2
Contoh: 8 – (-11) = 8 + 11 = 19
KPK adalah singkatan dari Kelipatan Persekutuan Kecil dan FPB adalah singkatan dari
Faktor Persekutuan Besar.
Faktor dari 9= 1, 3, 9
Bilangan prima adalah bilangan yang habis dibagi oleh 1 dan bilangan itu sendiri. Contoh
bilangan prima: 2, 3, 5, 7, 11, 13, dst…
Faktor 12= 1, 2, 3, 4, 6, 12
Menggunakan Tabel
: 12 36
2 6 18
23 9
31 3
Operasi hitung campuran adalah sebuah perhitungan yang merupakan gabungan berbagai
jenis operasi hitung (penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian). Mengerjakan
operasi hitung harus mendahulukan operasi x (kali), : (bagi), + (tambah), baru kemudian –
(kurang). Berikut ini adalah kumpulan rumus matematika sd kelas 5 mengenai operasi
hitung campuran:
Contoh: 2² = 2 x 2 = 4
4² = 4 x 4 = 16
11² = 11 x 11 = 121
Contoh:
Contoh :
Satuan Ukuran
Satuan Jarak
Contoh 1: Merubah 1500 km ke dalam m
Satuan Kecepatan
Waktu =
Contoh: Menghitung kecepatan sepeda motor yang menempuh jarak 160 km selama 4 jam.
= = 40 km/jam
Satuan Waktu
mengukuran waktu ada dua, menggunakan notasi 12 jam atau notasi 24 jam.
= 41, 66 menit
= 1,66 jam.
Sudut
Bangun Datar
Persegi
Bangun datar berbentuk bujur sangkar dengan ukuran keempat sisi yang sama.
Persegi panjang
Bangun datar yang memiliki dua sisi sejajar dan sama panjang.
Jajar genjang
Bangun datar yang memiliki dua pasang sisi yang sejajar dan sama serta dua sudut tumpul
dan dua sudut lancip.
Belah ketupat
Bangun datar yang memiliki empat sisi dan titik sudut, dua pasang sudut sama besar dan
diagonal berpotongan tegak lurus.
Trapesium
Bangun yang memiliki sepasang sisi sejajar tapi tidak sama panjang dan sudut di antara sisi
sejajar besarnya 180°.
Layang-Layang
Bangun yang memiliki empat sisi, dimana dua pasang sisinya sama panjang dan ada dua
sudut yang besarnya sama.
Lingkaran
Bangun datar yang memiliki satu sisi dan memiliki simetri putar tak terhingga.
Segitiga