Anda di halaman 1dari 5

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PTK

A. Pengertian
Adalah Semua upaya yang dilakukan oleh lembaga untuk mempertahankan para
pegawai agar tetap berada dilingkungan organisasi dan mengupayakan pula kedinasan
keterampilan, pengetahuan, serta sikapnya agar mutu kerjanya bisa tetap dipertahankan.

B. Proses Pembinaan Dan Pengembangan PTK


a. Cara-Cara Pembinaan :
 Mandiri : kursus-kursus, membaca artikel,Internet melalui membaca buku.
 Kelompok :Lokakarya, Seminar, Simposium promosi.

b. Sistem Pembinaan :
1. Sistem Karier
a. Sistem Karier Tertutup
b. Sistem Karier Terbuka
2. Sistem Prestasi Kerja
3. Sistem Kenaikan pangkat

C. Kenaikan Pangkat Tenaga Kependidikan


Macam-macam kenaikan pangkat :
Kenaikan pangkat regular
Kenaikan Pangkat Pilihan
Kenaikan Pangkat Anumerta
Kenaikan Pangkat Pengabdian
Kenaikan Pangkat Tugas Belajar
Kenaikan Pangkat Menjadi Pejabat Negara
Kenaikan Pangkat Penugasan di Luar Instansi
Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah

Kelengkapan Berkas Usulan Kenaikan Pangkat REGULER Tenaga Kependidikan:


I. Tenaga Staf Kependidikan:
1. Ke Gol. I/b, I/c berkas rangkap 2 dilegalisir (Kabag. Kepegawaian / KTU)
 Surat Pengantar dari atasan (PD.II);
 Fotocopy KARPEG;
 Fotocopy SK Konversi NIP;
 Fotocopy SK CPNS dan PNS (bagi yang pertama naik pangkat);
 Fotocopy SK Kenaikan Pangkat Terakhir;
 Fotocopy DP-3 (2 tahun terakhir >> setiap unsur minimal bernilai BAIK);

 Fotocopy SK Penyesuaian Masa Kerja (bila ada).

2. Dari Gol. I/d ke II/a berkas rangkap 2 dilegalisir (Kabag. Kepegawaian / KTU)
 Surat Pengantar dari atasan (PD.II);
 Fotocopy KARPEG;
 Fotocopy SK Konversi NIP;
 Fotocopy SK Kenaikan Pangkat Terakhir;
 Fotocopy Ijazah yang dilegalisir Sekolah/Diknas.;
 Fotocopy DP-3 (2 tahun terakhir >> setiap unsur minimal bernilai BAIK);
 Fotocopy SK Penyesuaian Masa Kerja (bila ada).

3. Ke Gol. II/b, II/c, II/d berkas rangkap 2 dilegalisir (Kabag. Kepegawaian / KTU)
 Surat Pengantar dari atasan (PD.II);
 Fotocopy KARPEG;
 Fotocopy SK Konversi NIP;
 Fotocopy SK CPNS dan PNS (bagi yang pertama naik pangkat);
 Fotocopy SK Kenaikan Pangkat Terakhir;
 Fotocopy DP-3 (2 tahun terakhir >> setiap unsur minimal bernilai BAIK);
 Fotocopy SK Penyesuaian Masa Kerja (bila ada);
 ***lulusan SMP sederajat untuk kenaikan pangkat terakhir melampirkan ijazah yang
dilegalisir Sekolah/Diknas.

4. Dari Gol. II/d ke III/a berkas rangkap 3 dilegalisir (Kabag. Kepegawaian / KTU)
 Surat Pengantar dari atasan (PD.II);
 Fotocopy KARPEG;
 Fotocopy SK Konversi NIP;
 Fotocopy SK CPNS dan PNS (bagi yang pertama naik pangkat);
 Fotocopy SK Kenaikan Pangkat Terakhir;
 Fotocopy Ijazah yang dilegalisir Sekolah/Diknas.;
 Fotocopy Tanda Lulusan Ujian Dinas;
 Fotocopy DP-3 (2 tahun terakhir >> setiap unsur minimal bernilai BAIK).

5. Ke Gol. III/b, III/c, III/d berkas rangkap 3 dilegalisir (Kabag. Kepegawaian / KTU)
 Surat Pengantar dari atasan (PD.II);
 Fotocopy KARPEG;
 Fotocopy SK Konversi NIP;
 Fotocopy SK CPNS dan PNS (bagi yang pertama naik pangkat);
 Fotocopy SK Kenaikan Pangkat Terakhir;
 Fotocopy DP-3 (2 tahun terakhir >> setiap unsur minimal bernilai BAIK);
 ***lulusan SMA sederajat untuk kenaikan pangkat terakhir melampirkan ijazah yang
dilegalisir Sekolah/Diknas.
 ***lulusan SARMUD/Diploma/Akademi/Sarjana untuk kenaikan pangkat terakhir
melampirkan ijazah yang dilegalisir Dekan/Direktur.

D. Evaluasi dan Penilaian Kinerja Tenaga Pendidik/Kependidikan


Banyak usaha yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas tenaga
pendidik di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tentang keprofesionalan
seorang guru. Salah satunya dengan diadakannya program SERTIFIKASI GURU.
Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, sertifikat
pendidik diberikan kepada guru/dosen yang telah memenuhi persyaratan kualifikasi
akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran.
Sertifikat pendidik diberikan kepada seseorang yang telah menyelesaikan program
pendidikan profesi pendidik dan lulus ujian sertifikasi guru. Dalam hal ini, uji sertifikasi guru
dimaksudkan sebagai pengendalian mutu hasil pendidikan, sehingga seseorang yang
dinyatakan lulus dalam uji sertifikasi guru diyakini akan mampu melaksanakan tugas
mendidik, mengajar, melatih, membimbing, dan menilai hasil belajar peserta didik.
Dalam Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007, tentang Sertifikasi Guru. Dalam
Jabatan, tersirat bahwa empat kompetensi guru profesional ini dapat diukur melalui 10
komponen, yaitu:
1. kualifikasi akademik,
2. pendidikan danpelatihan,
3. pengelaman mengajar,
4. peencanaan dan pelaksanaanpembelajaran,
5. penilaian dari atasan dan pengawas,
6. prestasi akademik,
7. karya pengembangan profesi,
8. keikutsertaan dalam forum-forum ilmiah,
9. pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial
10. penghargaanyang relevan dengan bidang pendidikan.
Sepuluh komponen portofolio tersebut merupakan refleksi dari empat kompetensi
guru. Setiap komponen portofolio dapat memberikan gambaran satu atau lebih kompetensi
guru peserta sertifikasi, dan secara akumulatif dari sebagian atau keseluruhan komponen
merefleksikan keempat kompetensi guru yang bersangkutan.
Pandangan (mengenai sosok utuh Kompetensi Profesional Guru) ini menyebutkan
bahwa sebagai guru yang berkompeten, seharusnya memiliki:
1. pemahaman terhadap karakteristik peserta didik
2. penguasaanbidang studi, baik dari sisi keilmuan maupun kependidikan,
3. kemampuanpenyelenggaraan pembelajaran yang mendidik
4. kemauan dan kemampuan mengembangkan profesionalitas dan kepribadian secara
berkelanjutan (Ditnaga-DIKTI, 2009).

E. Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan


Telah disebutkan bahwa tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar
dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Disekolah guru berada dalam kegiatan
administrasi sekolah. Sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang
jumlah serta mutunya telah ditetapkan.
Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiataan
kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan
sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik pikiran maupun
tenaganya. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat.
Dalam hubungannya dengan pengadministrasian, seorang guru dapat berperan sebagai
berikut :

a. Pengambilan inisiatif, pengarah, dan penilaian kegiatan-kegiatan pendidikan. Hal ini


berarti guru turut serta memikirkan kegiatan-kegiatan pendidikan yang direncanakan
serta nilainya.
b. Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi anggota suatu
masyarakat. Guru harus mencerminkan suasana dan kemauan masyarakat dalam arti
yang baik.

c. Orang yang ahli dalam mata pelajaran. Guru bertanggung jawab untuk mewariskan
kebudayaan kepada generasi muda yang berupa pengetahuan.

d. Penegak disiplin, guru harus menjaga agar terciptanya suatu disiplin.

e. Pelaksana administrasi pendidikan, disamping menjadi pengajar, guru pun


bertanggung jawab akan kelancaran jalannya pendidikan dan ia harus melaksanakan
kegiatan-kegiatan administrasi.

f. Pemimipin generasi muda, masa depan generasi muda terletak di tangan guru. Guru
berperan sebagai pemimpin mereka dalam mempersiapkan diri untuk anggota
masyarakat yang dewasa.

g. Penerjemah kepada masyarakat, artinya guru berperan untuk menyampaikan segala


perkembangan kemajuan dunia sekitar kepada masyarakat, khusunya masalah-
masalah pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai