Anda di halaman 1dari 13

ADMINISTRASI KETATA USAHAAN SEKOLAH

A. Pengertian Administrasi Ketata Usahaan Sekolah

1. Pengertian Administrasi
Menurut Danim (2011) dalam bukunya Manajemen Kepegawaian di Indonesia,
mengemukakan bahwa Administrasi adalah kegiatan sekelompok manusia melalui tahapan-
tahapan yang teratur dan dipimpin secara efektif dan efisien dengan menggunakan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan agar dapat dicapai tujuan yang diinginkan.

2. Pengertian Tata Usaha


Menurut Sahertian (2008) Memberikan pengertian tata usaha yaitu suatu rangkaian
aktivitas menghimpun, mencatat, mengelola, mengadakan, mengirim, dan menyimpan
keterangan- keterangan yang diperlukan dalam setiap usaha kerja sama.
Ngalim Purwanto (2012) merumuskan pengertian tatausaha sebagai “segenap rangkaian
aktivitas menghimpun, mencatat, mengolah, mengganda, menggirim, dan menyimpan
keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap organisasi”.
Menurut Uhar Suharsaputra (2013) mengemukakan bahwa “administrasi ketatausahaan
meliputi segenap kegiatan mulai dari pembuatan, pengelolaan, penataan sampai dengan
penyimpanan semua bahan keterangan yang diperlukan oleh organisasi”
Berdasarkan pengertian diatas, bahwa pola perbuatan dalam kegiatan ketatausahan
meliputi:
 Menghimpun segala keterangan yang di perlukan.
 Mencatat berbagai keterangan baik dalam bentuk tulisan ataupun dalam audio visual
secara manual maupun elektronik sehingga dapat dibaca, dikirim, dan disimpan.
 Mengolah berbagai keterangan-keterangan yang telah dihimpun untuk dapat ddisajikan
sebagai informasi.
 Mengadakan berbagai keterangan untuk didistribusikan maupun pendokumentasian
 Mengirim berbagai keteranagan- keterangan untuk di pergunakan pihak lain
 Menyimpan berbagai keterangan untuk di pergunakan pada suatu saat

1
B. Proses Administrasi Ketata Usahaan Sekolah

1. Persuratan
Menurut Mohammad Yunus (2007) surat adalah suatu sarana komunikasi yang di
gunakan untuk menyampaikan informasi tertulus oleh suatu pihak kepada pihak lain.

Jenis-jenis surat
Surat menurut Jenisnya dibedakan atas 14 jenis;
 Surat Dinas adalah surat berisi hal penting berkenaan denan administrasi pemerintah
dan pembangunan yang dibuat oleh lembaga pemerintah
 Nota Dinas adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau oleh bawahan
kepada atasan atau setingkat yang berisi catatan singkat tentang suatu pokok
persoalan kedinasan
 Memo adalah catatan singkat yang diketik atau ditulis tangan oleh atasan kepada
bawahan tentang pokok persoalan kedinasan
 Surat Pengantar adalah surat yang ditujukan kepada seseorang atau pejabat yang
berisi penjelasan singkat tentang surat, dokumen dan atau barang, bahan lain yang
dikirimkan
 Surat Kawat atau Telegram adalah surat singkat dengan menggunakan kata-kata biasa
dan atau kata sandi mengenai hal yang perlu cepat disampaikan melalui telegraf
 Surat Keputusan adalah surat yang berisi keputusan tentang suatu hal yang ditetapkan
pleh pejabat yang berwewenang untuk itu
 Surat Edaran adalah surat yang berisi penjelasan/petunjuk cara melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan atau perintah yang telah ada
 Surat Undangan adalah surat pemberitahuan kepada seseorang untuk menghadiri
acara pada waktu dan tempat yang telah ditentukan
 Surat Tugas adalah surat yang berisi penugasan dari pejabat yang berwenang kepada
seseorang untuk melaksanakan kegiatan
 Surat Kuasa adalah surat yang berisi kewenangan penerima kuasa untuk bertindak
atau melakukan kegiatan atas nama pemberi kuasa
 Surat Pengumuman adalah surat yang berisi pemberitahuan mengenai sesuatu hal
disertai pertanggungjawaban atau pernyataan tersebut

2
 Surat Pernyataan adalah surat yang menyatakan kebenaran suatu hal disertai
pertanggungjawaban atau pernyataan tersebut
 Surat Keterangan adalah surat surat yang berisi keterangan suatu hal agar tidak
menimbulkan keraguan
 Berita Acara adalah surat yang berisis laporan tentang suatu kejadian atau peristiwa
mengenai waktu. tempat, keterangan, dan petunjuk lain sehubungan dengan
kejadian/peristiwa tersebut.
surat menurut  Sifat dan derajat surat
 Surat sangat sahasia,
 Surat rahasia,
 Surat terbatas,
 Surat biasa.
Derajat surat dikelompokkan atas tiga derajat;
 Kilat,
 Segera,
 Biasa.
Pencantuman alamat surat
Alamat surat dicantumkan pada dua tempat yaitu : sampul dan surat. Alamat pada smapul
surat terdiri atas kata ‘’Kepada Yth : nama jabatan, unit kerja dan alamat lengkap. Di depan
nama jabatan dan atau gelar pada sampul surat dan surat tidak di cantumkan penyapa seperti
Bapak, Ibu, Saudara /I

Kode surat
kode surat di bedakan atas empat kategori yaitu:
 Kode jabatan,
 Kode unit,
 Kode Perihal

Pemakaian Singkatan:
Singkatan penggunaan dan penulisannya dalam penandatanganan surat adalah a.n. (atas
nama) dipergunakan jika yang berwenang menadatangani surat menguasakan
penandatanganan surat kepada pejabat setingkat dibawahnya, dll

3
Cap Jabatan dan Cap DinasCap jabatan
Menurut Suryanto (2006) Cap jabatan dipergunakan oleh pejabat tertentu untuk
memenuhi ke absahan suatu surat dalam melaksanakan tugas sesuai dengan jabatannya.
Sedangkan cap dinas merupakan cap atau stempel yang dipergunakan oleh setiap pejabat
untuk memenuhi keabsahan suatu surat pada unit oraganisasi, unik pelaksana teknis,pusat-
pusat serta lembaga, biro di lingkungan universitas / institut atau jurusan, bagian di
lingkungan sekolah tinggi, akademik dan politeknik.
Pengurusan surat merupakan bagian dari administrasi kantor sekolah dan dilaksanakan
oleh petugas tata usaha sekolah. Pengurusan surat meliputi mencatat, mengarahkan, dan
megendalikan surat baik surat masuk maupun surat ke luar. Pengurusan Surat Masuk Proses
pengurusan surat masuk dilaksanakan oleh petugas tata usaha sekolah. Banyaknya petugas
disesuaikan dengan kebutuhan. Urutan kerjanya : menerima surat masuk dan mengecek
kebenaran alamatnya, membubuhkan tanda tangan atau paraf pada buku ekspedisi pengantar
surat, kemudian memilah surat untuk memisahkan surat dinas dan surat pribadi, memilah
surat dinas atas dasar rahasia (tertutup) dengan tidak rahasia (terbuka). Begitu juga membuka
surat-surat yang tidak rahasia mengeluarkan dari sampulnya, memilah surat-surat yang
penting dan tidak penting (rutin), dan menyampaikan surat dinas yang sudah dipilah kepada
petugas pencatat surat. Pengurusan surat keluar meliputi pencatatan pada lembar pengantar
rutin untuk surat rutin, kartu kendali untuk surat penting, dan lembar pengantar rahasia untuk
surat rahasia.
Kegiatan yang dikerjakan dalam penataan surat-menyurat dipisahkan menjadi:
pengurusan surat-menyurat masuk, pengurusan penyimpanan surat (kearsipan), dan
pengurusan surat-surat keluar.

Dalam pengurusan surat-surat masuk hal yang dilakukan adalah:


1) Mencatat nomor dan tanggal surat dalam buku agenda surat masuk yang kolomnya terdiri
dari: (tanggal diterimanya surat, nomor urut, kode, alamat surat, nomor surat, pokok
surat/keterangan)
2) Menyerahkan surat kepada alamat,
3) Surat dibaca oleh alamat yang dituju dan diberi disposisi
4) Surat dikembalikan kepada tata usaha untuk dibuatkan balasan (jika memang dikehendaki
demikian
5) Tata usaha melaksanakan disposisi.

4
6) Tata usaha menyerahkan kembali surat tersebut kepada bagian yang mengurus surat
keluar.
7) Pengarsipan surat tersebut.
2. Pengarsipan
Arsip sebagai pusat ingatan, sumber informasi, dan sumber penelitian. Bagi sekolah-
sekolah arsip harus dikelola dengan baik, dengan sistem: (1) masalah, (2) abjad, (3) tanggal,
dan (4) wilayah. Hal ini dimaksudkan agar arsip dapat ditemukan kembali dengan mudah,
cepat, dan tepat. Arsip-arsip pasif yang penting dan permanen, harus dirawat dan dijaga agar
tejamin keamanan dan keutuhannya, antara lain, arsip-arsip yang menyangkut akte tanah,
akte pendirian gedung, akte status sekolah, dan sebagainya. Untuk mencegah terjadinya
penumpukkan arsip yang tidak berguna, dilakukan penyusutan arsip, pemusnahan arsip-arsip
yang tidak berguna dengan mengikuti prosedur yang berlaku sesuai dengan PP No. 19 tahun
2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pengurusan surat keluar dilakukan dengan
urutan:

1) Surat yang sudah diketik diserahkan kepada kepala sekolah untuk disetujui dan dimintai
tanda tangan.
2) Membubuhkan cap di sebelah kiti tanda tangan pimpinan.
3) Memasukkan surat yang akan dikirim ke dalam sampul dan megrsipkan surat
tembusannya menurut cara pengarsipan.
4) Mencatat surat ke dalam akan dikirim ke dalam buku ekspedisi.
5) Mengirimkan surat tersebut ke alamat.
Cara-cara yang digunakan sebagai pedoman dalam penyimpanan arsip dilakukan:
1) Menurut tanggal masuknya surat
2) Menurut pokok/surat
3) Menurut daerah asal surat
4) Menurut abjad nama pengirim surat
Untuk lebih mudahnya, biasanya warkat arsip tersebut dimasukkan ke dalam odner. Agar
bahan-bahan yang terbuat dari kertas ini tidak lekas rusak dimakan ngengat, maka sebaiknya
diberi kapur barus. (Suryosobroto,2004)

5
C. Tata Ruang Kantor / Sekolah
1. Pedoman letak

Menurut Ary Gunawan (2002) Kantor sebagai tempat diselenggarakannya pekerjaan tata
usaha didalamnya terdapat pegawai, perabot kantor, mesin kantor, dan alat-alat kantor.
Karena kantor berfungsi sebagai tempat diselenggarakannya aktifitas kantor, maka penataan
yang dilakukan harus diperhatikan untuk kelancaran proses aktifitas kantor yang dilakukan.
Pengaturan perabor kantor, alat-alat, dan mesin kantor hendaknya tepat dalam mengambil
tempat yang berhubungan dengan prosedur kerja dan penggunakan perlengkapan kantor yang
tersedia. Sedangkan pengaturan tempat kerja atau ruangan harus disesuaikan dengan suasana
kerja, segi pengawasan, dan human relation antar pegawai maupun dengan piimpinan kantor.
Namun di Sekolah Dasar Laboratorium Universitas Negeri Malang (UM) tidak
menggunakan tata cara penyusunan tata letak ruang kantor, hal tersebut terjadi  karena kedala
yang dihadapi oleh sekolah yaitu tentang kurangnya lahan sekolah untuk membangun
ruangan yang dibutuhkan oleh sekolah ini. Seharusnya pedoman tata ruang kantor yang benar
dalam penyusunan ruangan di sekolah yaitu harus berdekatan antara ruang kepala sekolah,
ruang TU, dan ruang guru, hal tersebut dapat menunjang proses aktifitas kantor yang akan
dilakukan. Untuk pengaturan tata ruang tata usaha di sekolah ini belum memenuhi syarat atau
standar yang telah ditentukan, hal tersebut dapat tejadi karena kurangnya ruangan yang
direalisasikan dari UM.
Dengan pengaturan tata ruang tata usaha yang belum benar maka akan terjadi kerancuan
dalam melakukan aktifitas kantor, sebagai contoh dampak yang akan terjadi jika tidak ditata
sesuai dengan pedoman tata letak yaitu kalau ada rapat yang akan diselenggarakan di sekolah
ini maka tidak disampaikan secara lisan namun disampaikan dari mulut ke mulut, selanjutnya
pegawai maupun staf sekolah tidak akan semua dapat mengikuti rapat tersebut karena ada
beberapa guru bidang studi yang sudah meninggalkan sekolah karena jam mengajar mereka
telah habis.
Sebagai langkah awal dalam merencanakan ruang kantor adalah perlu diketahui hubungan
satuan yang melaksanakan tata usaha itu dengan satuan-satuan yang lainnya dan
memperhatikan sifat pekerjaan. Hal itu perlu dilakukan dalam menetukan letak dan susunan
yang tepat bagi satuan tersebut. Beberapa pedoman yang harus diperhatikan dalam
menetukan letak, yakni:

6
 Satuan-satuan yang tugas pekerjaannya khusus melayani publik hendaknya diletakkan
di tempat yang mudah didatangi oleh publik. Namun di sekolah ini ruang tata
usahanya agak jauh dari jangkauan publik. Seharusnya ruang tata usaha letaknya lebih
dekat dan mudah diakses oleh publik.
 Satuan-satuan pekerjaan yang pekerjaannya berhubungan erat satu sama lain
hendaknya dikelompokkan pada satu tempat. Namun ruangan yang memeliki satuan
kerja yang erat tidak sesuai dengan pedoman yang ditentukan, karena ruangannya
terpisah, seharusnya ruangan tersebut jadi satu sehingga dapat memudahkan
koordinasi antar pegawai-pegawai lainnya.

 Satuan pusat yang mengerjakan semua kerja ketatausahaan dari organisasi tersebut
hendaknya diberi tempat di tengah sehingga satuan-satuan  lainnya dapat mudah
menghubungi. Di sekolah ini sudah memenuhi pedoman yang telah ditetapkan.

 Satuan kerja yang bersifat gaduh hendaknya dijauhkan dari satuan lain. Di sekolah ini
sudah memenuhi pedoman yang telah ditetapkan.

2. Asas Tata Ruang Kantor

a. Asas Jarak Terpendek

Menurut Danim (2011) Proses tata ruang yang baik memungkinkan penyelesaian sesuatu
pekerjaan kantor menempuh jarak sependek-pendeknya. Yakni dua titik yang dihubungkan
dengan garis lurus , dalam hal ini titik diartikan meja tugas pegawai dan titik yang satunya
meja tugas pegawai lainya. Pada SD LAB UM dapat disimpulkan, untuk letak masing-masing
staf sudah baik, yakni bagian depan ditempati oleh staf bendahara yang bertugas mencatat,
merekap keuangan siswa, membuat laporan keuangan siswa, membuat daftar gaji guru
beserta pegawai, mengerjakan tugas lain yang diberi oleh atasan dan kepala sekolah. Staf
persuratan/arsip bertugas menerima surat masuk, mengagendakan surat masuk dan keluar,
mengarsipkan surat masuk dan keluar. Pada posisi tengah ditempati oleh staf urusan
kesiswaan dan perlengkapan yang bertanggung jawab terhadap buku induk siswa,
administrasi kesiswaan, perlengkapan dan barang sekolah. Pada posisi belakang ditempati
oleh kepala tata usaha yang bertangggung jawab terhadap semua kegiatan keadministrasian
sekolah dan melaporkan kegiatan keadministrasian sekolah kepada kepala sekolah.
Berdasarkan acuan asas jarak terpendek dan kondisi yang ada pada SD LAB UM, kami rasa
7
untuk koordinasi antar staf sudah cukup baik, namun ada kendala yang membuat ruang gerak
yang terlalu sempit.

1) Asas Rangkaian Kerja

Tata ruang kantor yang baik menempatkan para pegawai dan alat-alat kantor menurut
rangkaian yang sejalan dengan urut-urutan penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. Proses
pekerjaan harus harus bergerak majudan bukan bergerak mundur atau menyilang. Pada SD
LAB UM, rangkaian kerja yang diterapkan kurang baik, karena anatara ruang tata usaha dan
ruang kepala sekolah berjauhan, sehingga komunikasi antara para staf tata usaha dengan
kepala sekolah kurang efktif.

2) Asas Segenap Ruangan

Tata ruang kantor yang baik mempergunakan semaksimal mungkin ruangan yang ada,
sehingga tidak ada ruangan yang dibiarkan tidak terpakai. Di sekolah ini tidak ada ruangan
yang tidak memiliki fungsi, karena sekolah ini kekurangan ruangan maka semua ruangan
yang telah ditetapkan fungsinya telah terpakai. Hendaknya di sekolah ini memiliki cukup
ruang untuk akftifitas kantor sehingga dapat memperlancar pekerjaan kantor.

3) Asas Perubahan Susunan Tempat Kerja

Penyusunan tata ruang kantor yang baik memungkinkan diadakannya perubahan dengan
mudah atau disusun kembali tanpa banyak menelan biaya, waktu, dan proses pekerjaan yang
sedang berjalan. Jadi tata ruang kantor bersifat fleksibel dan tidak bersifat permanen. Namun
di sekolah ini bersifat permanen, penyusunan tata ruang tata usaha tidak pernah dirubah
penyusunannya, hal tersebut terjadi karena kurangnya ruangan yang ada di sekolah ini. 

3. Jenis Tata Ruang

Jenis tata ruang yang digunakan di SD LAB UM adalah jenis tata ruang terbuka, yang
didalamnya terdapat beberapa seksi/bagian yang bekerjasama tanpa dibatasi sekat,
dikarenakan luas kantor yang terbatas jenis tata ruang terbuka cocok digunakan pada ruangan
yang lahanya terbatas dan cukup dibatasi dengan perabot kantor (almari, meja kerja), tetapi

8
pada tata ruang terbuka yang dimiliki oleh SD LAB UM juga memiliki kekurangan yakni
kebisingan umum disebabkan pergerakan umum atau gangguan tamu.

4. Teknik Tata Letak

Teknik tata ruang yang dapat kelompok deskripsikan dari SD LAB UM, tidak ada teknik
khusus yang digunakan dalam tata ruang di SD LAB UM, jadi dapat disimpulkan bahwa
teknik tata letak dalam menyusun kantor di SD LAB UM dapat dikategorikan kurang, hal ini
terindikasi dari kendala-kendala yang ada, di SD LAB UM belum ada kantor umum yang
memfasilitasi para tenaga pendidik hanya terdapat kantor untuk ruang tenaga administrasi
saja dengan ukuran 2,7m x 8m dan ruang khusus kepala sekolah dengan ukuran 8m x 7m
maka dari itu kelompok tidak mendapatkan informasi tentang teknik tata ruang dalam
menyusun ruangan kantor  yang sesuai dengan teori yang kelompok ketahui dari perkuliahan
manajemen perkantoran, apabila kami sesuaikan dengan teori di tempat kami mengadakan
observasi, meja kerja yang semestinya disusun menurut garis lurus dan menghadap ke arah
yang sama, masih belum kami dapatkan, bagian yang bekerja sama letaknya harus
berdekatan, bagian pelaksanaan yang penting harus berdekatan dengan kamar pimpinan, dan
di SD LAB UM sendiri untuk ruang kepala sekolah ada sendiri dengan jarak yang cukup jauh
dengan kantor tenaga administrasi sekolah,  bagian yang melayani masyarakat banyak
(public) ditempatkan di depan, untuk bagian yang melayani masyarakat seperti halnya tenaga
administrasi sekolah menurut kelompok masih kurang efektif apabila merujuk pada teori
karena letak ruangan tenaga administrasi yang merupakan bagian utama yang langsung
berhadapan dengan kepentingan umum tempatnya terlalu menjorok ke dalam, ruang rapat
harus diletakkan di bagian gedung yang bersusunan tenang, sedangkan di SD LAB UM
belum ada ruang khusus untuk rapat sehingga dalam penyelenggaraan rapat meminjam
tempat kelas-kelas yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, harus terdapat ruangan
arsip untuk mengumpulkan arsip dari semua bagian untuk ruangan arsip di SD LAB UM
masih belum ada ruang arsip khusus sehingga penempatan untuk arsip-arsip masi
dikumpulkan menjadi satu dengan ruang tenaga administrasi,  teknik-teknik dalam menyusun
kantor yang kami ketahui dari mata perkuliahan manajemen perkantoran masih belum ada
dan belum dapat  diterapkan secara optimal, sehingga para pegawai tidak dapat bekerja secara
efektif dan efisien, hal tersebut terjadi karena kendalanya, di SD LAB UM masih belum ada
9
kantor khusus untuk para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang sesuai standar, dan
hingga saat ini, di SD LAB UM masi menggunakan kantor yang tersedia saja.

D. Peran Guru dalam Administrasi Ketata Usahaan Sekolah

Telah dikatakan di depan bahwa administrasi tata usaha adalah kegiatan melakukan
pencatatan untuk segala sesuatu yang terjadi dalam sekolah untuk digunakan sebagai bahan
keterangan bagi pimpinan.
Telah disebutkan pula bahwa tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar mengajar
di sekolah. Sekolah merupakan sub sistem pendidikan nasional dan di samping sekolah,
system pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen, komponen lainya. Guru harus
juga memahami apa yang terjadi di lingkungan kerjanya.
Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah, terutama ketata usahaan
sekolah. Sekolah melaksanakan kegiatanya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta
mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrai atau ketata usahaan sekolah itu peranan
guru amat penting, seperti penetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan,
pengorganisasiaan, pengarahan, pengkoordinasiaan, pembiayaan, dan penilaian kegiatan
kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana sekolah, personalia sekolah, keuangan dan hubungan
sekolah-masyarakat guru harus memberikan sumbangan baik tenaga maupun pikiran.
Administrasi sekolah terutama yang berkaitan dengan ketata usahaan adalah pekerjaan
yang bersifat kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan bukan
bersifat individual. Oleh karena itu semua personel sekolah terutama guru harus ikut terlibat.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh seorang guru dalam hal ketatausahaan di
sekolahnya. Diantaranya adalah :

1. Pencatatan Murid

Pencatatan terhadap siswa ini terutama adalah siswa baru-siswa perkelas-persemester-dan


yang mengulang kelasnya, pindahan, serta jumlah siswa yang keluar karena lulus atau bahkan
karena drop out. Dengan pencatatan inilah maka dengan mudah diketahui jumlah siswa dan
perkembangannya pada setiap tahun ajaran.

Di samping itu tugas lainnya adalah pencatatan daftar hadir siswa, dalam rangka untuk
menghitung keaktifan siswa dan partisipasinya dalam kerjasama dan sebagai alat kontrol
10
dalam menegakkan tata tertib sekolah. Dan yang terpenting adalah data tentang prestasi
muridnya. Untuk dapat melihat kemajuan atau kemunduran dengan segera dapat dilihat dari
dokumentasi siswa tersebut. Semua hasil pencatatan ini diperlukan sekali sebagai bahan
laporan yang nyata kepada atasannya. Oleh karena itu tidak boleh hilang atau rusak.
Dokumentasi ini bisa juga sebagai bahan laporan untuk orang tua siswa.

2. Pencatatan tentang Guru

Data tentang keadaan guru harus dicatat dengan baik, terutama tentang jumlah, data
pribadi, masa kerja, dan bahan untuk usulan kenaikan pangkatnya dan gaji berkala. Demikian
pula kehadiran guru melaksanakan tugas sebagai pegawai, terutama PNS, yang sangat
berguna untuk pembinaan guru itu selanjutnya. Pada gilirannya nanti semua data itu akan
berguna sebagai bahan bimbingan, perencanaan, pengawasan, koordinasi dan pendidikannya.
Data yang dicatat dengan rapi dan lengkap akan sangat menunjang untuk mengatasi masalah
yang dialami sekolah maupun pribadi guru itu sendiri. Data yang lengkap akan memberikan
petunjuk untuk mengambil keputusan bagi kepala sekolah.

3. Pencatatan Proses Belajar Mengajar (PBM)

Pengaturan proses belajar mengajar pun harus dilakukan dengan tertib. Hal ini akan
mempengaruhi bagi kelancaran proses pendidikan di sekolahnya.

4. Penertiban Buku-buku Tata Usaha

Mengingat kegiatan komunikasi lembaga pendidikan baik secara lisan maupun tertulis
dengan pihak luar dan dalam lembaga pendidikannya. Komunikasi dalam bentuk tertulis
dilaksanakan melalui surat, telegram, nota, dan lain-lain. Sehingga perlu penertiban surat-
menyurat ini, baik surat masuk maupun surat keluar. Buku-buku tata usaha di antaranya ;

a. Buku agenda
b. Buku arsip

c. Buku ekspedisi

11
Masih banyak kesempatan lain yang mengharuskan guru ikut berperan atau terlibat dalan
administrasi sekolah, terutama berkaitan dengan tata usaha sekolah, Beberapa di antaranya
ialah:

1) Merencanakan penggunaan ruang-ruang di sekolah


2) Merumuskan kebijakan tentang pembagian tugas mengajar guru-guru

3) Menyelidiki buku-buku sumber bagi guru dan buku-buku pelajaran bagi murid-murid

4) Berperan dalam hal surat-menyurat di lingkungan sekolah

5) Berperan sebagai penerima, penyortir, pencatat, pengarah, pengolah, peñata arsip pada
proses surat menyurat. (Amri,2012)

12
DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarman dan Khairi. 2011. Administrasi Pendidikan. Bandung : CV.Alfabeta.

Darwis, Amri. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Pekanbaru : Ammpujari.

Gunawan, Ary H. 2002. Administrasi Sekolah (Administasi Pendidikan Mikro). Jakarta :

PT.Rineka Cipta.

Mohammad,Yunus.2007. Materi Pokok Keterampilan Menulis. Jakarta : UT.

Purwanto, M Ngalim. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : PT.Remaja


Rosdakarya,cet 2.

Sahertian, Piet A. 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta : Rineka

Cipta.

Suharsaputra, Uhar. 2013. Administrasi Pendidikan. Bandung : PT.Refika Aditama.

Suryanto,Alex dan Haryanta.2006. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Suryosobroto. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

13

Anda mungkin juga menyukai