Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN KTD, KPC, KNC

SYOK ANAFILAKTIK

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas


Kota Metro No. Dokumen : 800/ /SOP/UKP/ /2016 Yosomulyo
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2016 Ka UPTD Puskesmas Yosomulyo

No. Revisi :
SOP UKP
Hendarto, SKM, M.Kes
Halaman : 1/2
NIP 197701141996021001
A. Pengertian : Penanganan komplikasi akibat anastesiyaitu syok anafilaktik adalah cara-
cara mengatasi komplikasi yang mungkin terjadi pada setiap tindakan
pengobatan pasien.
B. Tujuan : Sebagai pedoman kerja bagi Dokter/Dokter Gigi/Perawat Gigi/ Bidan
menangani kejadian tidak diinginkan yaitu komplikasi akibat anastesi
yaitu syok anafilaktik di UPTD Puskesmas Yosomulyo.
C. Kebijakan : SK Kepala UPTD Puskesmas Yosomulyo
D. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit, 2011
E. Alat dan :
Bahan

Diagram Alir
F. Prosedur

1. Petugas menghentikan pemberian obat Hentikan


penyebab reaksi anafilaktik. pemberian obat Atur posisi pasien
2. Petugas membaringkan pasien dengan penyebab reaksi
tungkai lebih tinggi dari Kepala. anafilaktik
3. Petugas memberikan injeksi adrenalin
Beri injeksi
1:1000 (1 mg/ml) perlahan-lahan secara adrenalin IM
IM pada lengan atas/ Paha :
a. Dosis Dewasa : 0,3 – 0,5 ml
b. Dosis Anak : 0,01 ml/kg BB petugas memberikan Jika tidak terdapat
4. Bila tidak ada reaksi terhadap adrenalin IM adrenalin secara IV reaksi terjadi
atau terjadi kegagalan sirkulasi dan syok, perlahan-lahan kegagalan
petugas memberikan adrenalin secara IV selama 10 menit sirkulasi dan syok
perlahan-lahan selama 10 menit
Dosisi Dewasa : 5 ml adrenalin 1:10.000
(0,1 mg/ml) ATAU 0,5 ml Bebaskan jalan nafas
adrenalin 1:1000 (1mg/ml)
diencerkan dalam 10 ml
NaCl fisiologis. segera melaporkan
Dosis Anak : 0,1 ml/kg BB larutan kejadian kepada atasan
adrenalin 1:10.000 ATAU unit kerja
0,01 ml/kg BB larutan
adrenalin 1:10.000 yang
diencerkan dalam 10 ml Atasan unit kerja
membuat laporan
NaCl fisionogis. kejadian dengan formulir
5. Petugas membebaskan jalan nafas (kalau laporan kejadian
perlu membuat jalan napas melalui mulut
atau intubasi endotrakea).
PENANGANAN KTD, KPC, KNC
SYOK ANAFILAKTIK

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas


Kota Metro No. Dokumen : 800/ /SOP/UKP/ /2016 Yosomulyo
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2016 Ka UPTD Puskesmas Yosomulyo

No. Revisi :
SOP UKP
Hendarto, SKM, M.Kes
Halaman : 2/2
NIP 197701141996021001
6. Saksi segera melaporkan kejadian kepada
atasan unit kerja. Korban dan Atasan unit kerja
7. Atasan unit kerja membuat laporan atasan unit kerja memeriksa laporan
kejadian dengan formulir laporan kejadian. menandatangani dan melakukan
8. Korban menandatangani formulir laporan formulir laporan investigasi sederhana
kejadian
kejadian.
9. Atasan unit kerja menandatangani formulir
laporan kejadian.
10. Atasan unit kerja memeriksa laporan dan Tim keselamatan
pasien melakukan
melakukan investigasi sederhana. investigasi lanjutan
11. Atasan unit kerja melaporkan kejadian kejadian
kepada tim kelamatan pasien maksimal
2x24 jam.
12. Tim keselamatan pasien melakukan Buat rekomendasi
investigasi lanjutan kejadian. dan rencana kerja
13. Tim keselamatan pasien membuat hasil dari investigasi
rekomendasi dan rencana kerja hasil dari
investigasi.
14. Tim keselamatan pasien melaporkan hasil Melaporkan kepada
investigasi lanjutan, rekomendasi dan kepala puskesmas
rencana kerja kepada Kepala Puskesmas.
15. Tim keselamatan pasien memberikan
untuk perbaikan dan pembelajaran kepada
unit kerja terkait. Buat analisa dan trend
16. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian insiden atau
kecelakaan kerja di
kejadian insiden atau kecelakaan kerja di unit kerjanya setiap 1
unit kerjanya setiap 1 bulan 1 x. bulan 1 x

G. Hal-hal yang :
perlu
diperhatikan
.
H. Unit Terkait 1. Dokter gigi
2. perawat Gigi
I. Dokumen
Terkait

J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai