TINJAUAN PUSTAKA
Keputusan Investasi
Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata dari suatu
laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan.
Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari
aspek waktu tertentu :
Likuiditas
Solvabilitas
Aktivitas
2.4 Dividen
2.4.1 Pengertian Dividen
Keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam setiap periodenya akan
didistribusikan kepada pemegang saham dan sebagian lagi akan ditahan untuk
diinvestasikan lagi dalam bentuk yang lebih menguntungkan. Pendapatan yang
perusahaan salurkan kepada pemegang saham biasa disebut dengan dividen.
Adapun defenisi dividen menurut Gitman (2006:590) adalah A source
of cash flow to stockholder and provides information about firm s current and
future performance.
Artinya sumber dari aliran kas untuk pemegang saham dan memberikan informasi
tentang kinerja perusahaan saat ini dan yang akan datang.
Pengertian dividen menurut Niswonger et at. (2004:583) sebagai berikut :
A dividend is a distribution by a corporation its share shareholders dividends
may be paid in cash in stock of company on the other property. Three dates are
important in distribution of dividends :
1. The date of declaration is the date on which the directors take formal
action to declare the dividend on which the dividend is recorded in the
accounting records.
2. The date of the recorded is date on which ownership of share is to be
determinate for purpose of distribution of the dividend.
3. The date of payment is the on which the dividend is to be distributed on
paid.
Artinya dividen adalah suatu distribusi oleh korporasi pemegang saham, mungkin
dibayar dalam uang tunai, dalam bentuk saham perusahaan, atau dalam bentuk
property lainnya yang dimiliki oleh perusahaan. Tiga tanggal penting dalam
pendistribusian dividen yaitu :
1. Tanggal pengumuman yaitu tanggal dimana direktur mengambil
tindakan formal untuk mengumumkan dividend dan dicatat dalam
arsip akuntansi.
2. Tanggal pencatatan yaitu tanggal dimana kepemilikan atas saham
ditentukan untuk tujuan distribusi dividen.
3. tanggal pembayaran yang tanggal dimana dividen didistribusikan
dalam bentuk pambayaran dividen.
Kedua defenisi diatas pada dasarnya dinyatakan bahwa dividen adalah
pembayaran sejumlah kas atau uang yang dilakukan oleh perusahaan kepada para
pemegang saham berdasarkan jumlah lembar saham yang dimilikinya.
Jika dilihat dari sumber pembayaran dividen merupakan pembagian laba
ditahan oleh perseroan kepada pemeganga sahamnya. dimana seluruh laba ditahan
dianggap bebas untuk dibagikan kecuali jika diberikan indikasi mengenai
pembatasan yang dikenakan terhadap laba ditahan. Laba yang dibatasi ini
dilaporkan dalam bentuk tersendiri yang menggambarkan tujuan dari
pencadangan tersebut. dividen untuk saham dinyatakan dalam satuan rupiah
bukan sebagai persentase dari nilai nominal. Untuk saham preferen dinyatakan
satuan moneter atau sebagai persentase dari nilai nominal.
4. Kontrak pinjaman
Kontrak pinjaman apabila menyangkut pinjaman jangka panjang,
seringkali membatasi kemampuan perusahaan untuk membayar
dividen tunai. Pembatasan yang dimaksudkan untuk melindungi para
kreditur yaitu : dividen yang akan datang hanya akan boleh dibayar
dari keuntungan yang diperoleh sesuai ditandatanganinya kontrak
pinjaman (artinya tidak boleh dibayarkan pada laba tahun yang
ditahan).
5. Pengembalian Aktiva
Semakin cepat pertumbuhan perusahaan, semakin besar kebutuhannya
untuk membiayai pengembangan aktiva perusahaan. Semakin banyak
dana yang dibutuhkan dikemudian hari, semakin banyak laba apabila
ingin menambah modal dari luar maka sumber alami yang tersedia
adalah para pemegang saham sekarang yang sudah mengenal
perusahaan. Jika keuntungannya dibayarkan kepada mereka sebagai
dividen dan terkena tarif pajak perorangan yang tinggi, maka hanya
sebagian laba saja yang dapat ditanam kembali.
6. Tingkat Pengembalian
Tingkat pengembalian atas asset menentukan laba pembentukan
dividen yang dapat digunakan oleh pemegang saham baik ditanamkan
kembali didalam perusahaan maupun ditempat lain.
7. Stabilitas Keuntungan
Perusahaan yang keuntungannya relatif teratur seringkali dapat
memperkirakan bagaimana keuntungan dikemudian hari, maka
keuntungan seperti itu kemungkian besar akan membagikan
keuntungan dalam bentuk dividen dengan persentase yang lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan yang keuntungannya yang
berfluktuasi.
8. Pasar Modal
Perusahaan besar yang sudah mantap, dengan profitabilitas yang tinggi
dan keuntungan yang teratur, dengan mudah dapat masuk kepasar
modal atau mmperoleh macam-macam dana dari luar untuk
pembiayaannya. Perusahaan yang sudah mantap akan mempunyai
tingkat dividen yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan kecil atau
yang masih baru.
9. Kendali Perusahaan
Jika perusahaan hanya memperkuat usahanya dari pembiayaan intern
maka pembiayaan dividen akan berkurang, kebijakan ini dijalankam
atas pertimbangan bahwa menambah modal dengan menjual saham
biasanya akan mengurangi pengendalian atas perusahaanitu oleh
golongan pemegang sahamyang kini sedang berkuasa. Selain itu
penjualan saham tambahan akan memperbesar resiko fluktuasinya
keuntungan bagi para pemegang saham.
10. Keputusan Kebijakan dividen
Hampir semua perusahaan ingin mempertahankan dividen pershare
pada tingkat yang konstan. Tetapi naiknya dividen selalu terlambat
dibandingkan dengan naikya keuntungan. artinya dividen itu baru akan
dinaikkan jika sudah jelas bahwa meningkatnya keuntungan itu benar-
benar mantap dan nampak cukup permanen.
2.5 Leverage
Dalam manajemen keuangan leverage adalah penggunaan asset dan
sumber dana oleh perusahaan yang memiliki dengan maksud agar meningkatkan
keuntungan potensi pemegang saham, dituturkan sartono (2001:257). Perusahaan
yang menggunakan operating dan financial leverage dengan tujuan agar
keuntungan yang di peroleh lebih besar daripada biaya asset dan sumber dana,
dengan meningkatkan keuntungan pemegang saham.
2. Kreditor akan melihat pada ekunaitas, atau dana yang diperoleh sendiri,
sebagai suatu batas keamanan, sehingga semakin tinggi proporsi dari
jumlah modal yang diperoleh dari pemegang saham, maka semakin kecil
resiko yang harus dihadapi oleh kreditor.
3. Jika perusahaan mendapatkan hasil dari investasi yang didanai dengan
dana hasil pinjaman lebih besar daripada bunga yang dibayar, maka
pengembalian dari modal pemilik akan diperbesar.
Rasio total hutang dengan total aktiva yang biasa disebut dengan rasio
hutang (debt ratio), mengukur prosentase besarnya dana atau aset
perusahaan yangdigunakan untuk mengukur besarnya Debt Ratio, yaitu:
TotalLiabi lities
Debt Ration = 100 %
TotalAsset
2. Debt to Equity Ratio
Yang sering disebut juga dengan coverage ratio merupakan rasio antara laba
sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga. Rasio ini mengukur sampai
sejauh mana kemampuan perusahaan untuk memenuhi beban tetapnya
berupa bunga dengan laba yang diperolehnya, atau mengukur berapakali
besarnya laba bisa menutupi beban bunganya. Semakin tinggi rasio itu maka
akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar bunga.
Adapun rumus untuk mengukur Time Interest Earning Ratio, yaitu:
EBIT
Time Interest Earning Ratio = 100%
BebanBunga
Menurut Friend dan Lang (1988), Crutchley dan Hansen (1989) dan
Jensen, Solberg dan Zorn (1992) terdapat hubungan negative antara kepemilikan
manajerial dengan kebijakan hutang. Sedangkan Putu Anom (2003) mengatakan
bahwa kebijakan hutang dapat digunakan untuk memprediksi kepemilikan
manajerial satu tahun kedepan Berdasarkan analisis dan temuan penelitian
terdahulu, maka hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: