Anda di halaman 1dari 2

Lukemia yang digolongkan menurut jenis sel darah putih yang terkena yaitu:

Leukemia Myeloid Kronis (Chronis Myeloid Leukemia, atau CML)


Pada jenis ini merupakan leukemia yang sering terjadi pada orang dewasa (pada kelompok umur yang lebih muda). Gejala
yang diperlihatkan biasanya disebabkan anemia atau pembesaran limpa yang mencolok, dengan nyeri serta distensi
abdomen. Dan juga perdarahan dapat terjadi karena trombositopenia.

Leukemia Limfositik Kronis (Chronic Lymphocytic Leukemia, atau CLL)


Pada jenis ini merupakan leukemia yang terjadi pada usia lebih dari 55 tahun, dan jarang sekali terjadi pada anak-anak.
Pada jenis ini ditandai dengan penimbunan secara progresif dari limfosit ganas di dalam sistem limfatik dan retikular
dengan kenaikan limfosit di dalam darah dan sumsum tulang.

Leukemia Myeloid Akut (Acute Myeloid Leukemia, atau AML)


Pada jenis ini sel darah sangat tidak normal, tidak dapat berfungsi seperti sel darah normal, dan juga jumlahnya
meningkat dengan cepat. Sel yang dominan adalah sel myeloid. Kondisi pasien dengan leukemia jenis ini memburuk
dengan cepat dan dapat mengenai anak maupun orang dewasa.

Leukemia Limfoblastik Akut (Acute Lymphoblastic Leukemia, atau ALL)


Pada jenis ini terutama mengenai anak-anak, namun dapat juga mengenai orang dewasa. Leukemia jenis ini merupakan
jenis leukemia terbanyak pada anak (sekitar 75-80% leukemia pada anak).

Leukemia jenis lainnya


Hairy Cell Leukemia, merupakan suatu jenis leukemia kronik yang jarang ditemukan.

Penyebab dan faktor resiko Leukemia

Penyebab leukemia masih belum dapat diketahui secara pasti hingga kini. Namun menurut hasil penelitian, orang dengan
faktor resiko tertentu lebih meningkatkan resiko timbulnya penyakit leukemia. Faktor resiko tersebut adalah :

Radiasi dosis tinggi


Radiasi dengan dosis sangat tinggi, seperti waktu bom di jepang pada masa perang dunia, menyebabkan peningkatan
insiden penyakit ini.

Pajanan terhadap zat kimia tertentu


zat kimia tersebut seperti Benzene, formaldehida, dll.

Sindrom Down
Sindrom down dan berbagai kelainan genetik lainnya yang disebabkan oleh kelainan kromosom dapat meningkatkan
resiko kanker.

Human T-Cell Leukemia Virus (HTLV-1)


Virus tersebut menyebabkan leukemia T-cell yang jarang ditemukan. Jenis virus lainnya yang dapat menimbulkan
leukemia adalah retrovirus dan virus leukemia feline.

Sindroma Mielodisplastik
Sindroma mielodisplastik adalah suatu kelainan pembentukan sel darah yang ditandai berkurangnya kepadatan sel
(Hiposelularitas) pada sumsum tulang. Penyakit ini sering didefenisikan sebagai pre-leukemia. Orang dengan kelainan
ini beresiko tinggi untuk berkembang menjadi leukemia.

Merokok
Merokok memiliki resiko juga terhadap terjadinya penyakit ini.

Gejala umum dari Leukemia


Gejala umum yang terdapat pada penderita leukemia adalah Demam atau berkeringat malam, sering mengalami infeksi,
merasa lemah atau capek, pucat, sakit kepala, mudah berdarah atau memar (misal muda memar bila terbentur ringan),
nyeri pada tulang atau sendi, pembengkakan atau rasa tidak nyaman di perut akibat pembesaran limpa, pembesaran
kelenjar getah bening terutama di leher dan ketiak, penurunan berat badan.

Gejala pada stadium leukemia kronik


Pada stadium ini sel leukemia dapat berfungsi hampir seperti sel normal. Mungkin tidak ada gejala yang dirasakan selama
beberapa waktu. Diagnosis pada tahap ini dapat ditentukan saat pemeriksaan medical check up rutin. Jika muncul gejala
umumnya ringan dan perlahan-lahan semakin memberat. Leukemia kronis tidak menampilkan gejala yang spesifik
(khas) tetapi gejala yang dapat juga menjadi gejala penyakit lain seperti demam tidak tinggi, letih, keringat dingin, perut
sering merasa tidak enak, dan adakalanya terdapat juga pembesaran limpa. Kadangkala juga terjadi kehilangan nafsu
makan dan berat badan menurun. Biasanya gejala-gejala ringan itu berlangsung selama 3-6 bulan. Terkadang leukemia
kronis ini dapat dibilang memiliki perkembangan yang menyesatkan, hanya menunjukkan sedikit tanda klinis dan gejala
hingga penyakit cukup lanjut. Manifestasi oral pada leukemia stadium ini ditemukan mukosa mulut yang pucat,
perdarahan yang berkepanjangan setelah pencabutan gigi dan petekia pada mukosa, tampak ulserasi superfisial pada
mukosa oral.

Gejala pada stadium akut


Pada stadium ini gejala akan timbul dan memberat secara cepat dan lebih parah. Gejala leukemia akut lainnya yaitu
muntah, penurunan konsentrasi, kehilangan kendali otot, dan kejang. Sel leukemia juga dapat berkumpul di buah zakar
dan menyebabkan pembengkakan. Sering leukemia akut menyebabkan demam tinggi yang berkaitan dengan infeksi. Ada
yang diikuti dengan perdarahan dan pada yang lebih parah, sel darah putih yang belum matang itu berkelompok
membendung pembuluh darah yang menyebabkan sesak nafas dan stroke. Pada penderita stadium ini memiliki tanda-
tanda oral yang mengarahkan pada diagnosis adalah sebanyak tanda-tanda ekstraoral. Tanda-tanda oral yang paling
sering adalah limfadenopati pada daerah servikal dan submandibularis, ulserasi, pembesaran gingiva, perdarahn gigi
secara spontan, petekia, dan ekimosis. Ulserasi yang terjadi lebih luas daripada ulserasi yang terjadi pada stadium kronis.
Pembesaran gingiva pada leukemia akut dapat demikian nyata sehingga gigi hampir seluruhnya tertutup. Pembesaran
gingiva karena leukemia ditandai dengan penampilan yang mengkilap, bersifat edema dan "Boggy".

http://asnuldentist.blogspot.com/2011/01/leukemia.html

Anda mungkin juga menyukai