Anda di halaman 1dari 10

Sken E

A. Klarifikasi istilah
1. Demam : peningkatan temperature tubuh di atas normal (37oC)
2. Narkoba : berhubungan dengan atau menimbulkan narkosis (depresi,
refersibel sistem saraf pusat yang ditimbulkan oleh obat-obat, ditandai oleh
3. Infiltrat : menembus sela-sela jaringan atau bahan difusi atau penimbunan
patologis substansi di suatu jaringan yang normalnya tidak terdapat pada
jaringan tersebut atau dalam jumlah melebihi normal
4. Yeast : bentuk fungsi bersel tunggal biasanya bulat yan dihasilkan melalui
pertunasan
5. Oral thrush :
6. Candida albican : genus jamur menyerupai ragi yang merupakan patogen
yang umum yang menyebabkan berbagai infeksi

B. Identifikasi Masalah
1. Tn. Wowo, 30 tahun, seorang karyawan Hotel, datang ke praktek dokter
dengan keluhan sariawan di mulut yang tidak sembuh-sembuh sejak 3
juoga
bulan yang lalu. Tn. Wowo mengeluh sering mengalami demam
tidak terlalu tinggi. Nafsu makan dan berat badan Tn. Wowo juga
menurun. Satu bulan terakhir Tn. Wowo sudah berobat ke dokter namun
sariawan terus berulang.
2. Tn. Wowo mengaku bahwa dia pernah memakai narkoba suntik sekitar
10 tahun yang lalu dan telah berhenti kurang lebih 5 tahun terakhir. Tn.
Wowo telah menikah selama 3 tahun dan belum mempunyai anak.
3. Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum: lemah, kesadaran Compos Mentis
Tanda vital: TD: 100/70 mmHg, Nadi: 100x/menit, RR: 20x/menit,
Temp: 38oC, BB: 40kg, TB: 160cm

4. Pemeriksaan spesifik:
Kepala : konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning, oral
Thursh (+), bibir tampak kering
Leher : KGB dalam batas normal
Jantung : dalam batas normal
Paru : dalam batas normal
Abdomen : dtalam batas normal
Ekstremitas : tampak bercak kehitaman multiple ysng tidak gatal
Dan dijumpai tato pada lengan kiri atas
5. Hasil Laboratorium:
Hb: 11 gr/dl, Ht: 33, Leukosit: 4000 sel/mm3, Hitung Jenis: 0/0/2/88/7/3,
Trombosit: 196.000 sel/mm3, LED: 60 mm/jam, Urinalisis: dalam batas
normal, Feses rutin: dalam batas normal, Swab tenggorokan: yeast (+)

Hasil pemeriksaan laboratorium penunjang di RS rujukan:


Serologi HIV : (+)
Kultub swab tenggorokan : Candida Albican (+)
Rontgen thorak : Tak tampak infiltrat di kedua lapang
paru

C. Prioritas Masalah
Identifikasi masalah no.1
Alasan: sariawan yang berulang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari

D. Analisis Masalah
1a. Apa makna sariawan di mulut tidak sembuh sejak 3 bulan lalu?
1b. Apa faktor penyebab sariawan?
1c. Bagaimana patofisiologi sariawan?
1d. Apa makna Tn. Wowo 1 bulan terakhir sudah berobat ke dokter namun
sariawan terus berulang?
1e. Apa dampak dari sariawan yang tidak sembuh-sembuh?
1f. Apa makna Tn. Wowo sering mengeluh demam tidak terlalu tinggi?
1g. Apa saja jenis-jenis demam?
Jawab :

Menurut Nelwan (2007), terdapat beberapa tipe demam yang


mungkin dijumpai, antara lain:

a) Demam septic

Pada tipe demam septik, suhu tubuh berangsur naik ke tingkat


yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di
atas normal pada pagi hari. Demam sering disertai keluhan
menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun
ke tingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.

b) Demam remiten

Pada tipe demam remiten, suhu tubuh dapat turun setiap hari
tetapi tidak pernah mencapai suhu normal. Perbedaan suhu yang
mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar
perbedaan suhu yang dicatat pada demam septik.

c) Demam intermiten

Pada demam intermiten, suhu tubuh turun ke tingkat yang


normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini
terjadi dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas
demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.

d) Demam kontinyu

Pada demam tipe kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak


berbeda lebih dari satu derajat.
e) Demam siklik

Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu


tubuh selama beberapa hari yang diikuti oleh periode
bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti
oleh kenaikan suhu seperti semula.

Yang terdapat pada kasus mengalami demam kontinyu

Nelwan, R.H.H., 2007, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, Edisi Keempat, Balai
Penerbit FKUI, Jakarta.

1h. Apa faktor penyebab demam?


Jawab :
Demam dapat disebabkan oleh faktor infeksi dan non infeksi. Beberapa penyebab
demam dari infeksi meliputi infeksi dari virus, jamur, parasit maupun bakteri.
Penyebab demam non infeksi bisa dari faktor lingkungan seperti lingkungan yang
padat dan dapat memicu timbulnya stres ataupun pengeluaran panas berlebihan
dalam tubuh (Guyton & Hall, 2007).

1i. Bagaimana patofisiologi demam?


1j. Bagaimana patofisiologi nafsu makan dan berat badan menurun?
1k. Apa hubungan jenis kelamin, usia, dan pekerjaan dengan keluhan
utama?

2a. Apa saja jenis-jenis narkoba?


2b. Apa hubungan pemakaian narkoba terhadap keluhan utama?
2c. Apa saja penyakit yang disebabkan narkoba?
2d. Apa hubungan Tn. Wowo telah menikah 3 tahun dan belum mempunyai
anak dengan pemakaian narkoba suntik 10 tahun yang lalu?
2e. Bagaimana epidemiologi HIV?
Jawab :
Epidemiologi Human Immunodeficiency Virus (HIV) / Acquired
Imunnodeficiency Syndrome (AIDS)

Kasus HIV/AIDS pertama di dunia dilaporkan pada tahun


1981. Menurut UNAIDS, salah satu bagian dari WHO yang
mengurus tentang AIDS menyebutkan bahwa perkiraan jumlah
penderita yang terinfeksi HIV/AIDS di seluruh dunia sampai dengan
akhir tahun 2010 mencapai 34 juta. Dilihat dari tahun 1997 hingga
tahun 2011 jumlah penderita HIV/AIDS mengalami peningkatan
hingga 21%. Pada tahun 2011, UNAIDS memperkirakan jumlah
penderita baru yang terinfeksi HIV/AIDS sebanyak 2,5 juta. Jumlah
orang yang meninggal karena alasan yang terkait AIDS pada tahun
2010 mencapai 1,8 juta, menurun dibandingkan pada pertengahan
tahun 2000 yang mencapai puncaknya yaitu sebanyak 2,2 juta.

UNAIDS. UNAIDS World AIDS Day Report 2011. Geneva (Swizerland); 2011.

Di Indonesia, jumlah penderita HIV/AIDS terus meningkat


dari tahun ke tahun tetapi jumlah kasus baru yang terinfeksi
HIV/AIDS relatif stabil bahkan cenderung menurun. Menurut
Laporan HIV-AIDS Triwulan II Tahun 2012, didapatkan jumlah
kasus baru HIV pada triwulan kedua (April-Juni 2012) sebanyak
3.892 kasus dan jumlah kasus kumulatif HIV pada Januari 1987-
Juni 2012 sebanyak 86.762 kasus. Sedangkan kasus baru AIDS pada
triwulan kedua (April-Juni 2012) sebanyak 1.673 kasus dan jumlah
kasus kumulatif AIDS pada Januari 1987- Juni 2012 sebanyak
32.103 kasus. Pada kasus baru HIV, Provinsi Jawa Tengah
menduduki peringkat ke 7 se-Indonesia dan pada kasus baru AIDS,
Provinsi Jawa Tengah menduduki peringkat ke 2 se-Indonesia.
Kasus HIV menurut usia pada Januari-Juni 2012 terbanyak pada 25-
49 tahun. Pada kasus AIDS, terbanyak pada usia 30-39 tahun. Jenis
kelamin pada kasus HIV adalah laki-laki sebanyak 57% dan wanita
sebanyak 43%. Jenis kelamin pada kasus AIDS adalah laki-laki
sebanyak 61,8% dan perempuan sebanyak 38,1%. Jadi dapat
disimpulkan, kasus HIV dan AIDS menurut jenis kelamin lebih
banyak pada laki-laki. Pada tahun 2012 angka kematian AIDS
mengalami penurunan menjadi 0,9% dibandingkan dengan tahun
2011.

Direktorat Jendral PP dan PL Kementrian Kesehatan RI. Laporan Situasi


Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia s.d. 30 Juni 2012. Jakarta
(Indonesia); 2012.

2f. Bagaimana etiologi HIV?

2g. Bagaimana manifestasi klinis HIV?


Jawab :

Manifestasi klinis Human Immunodeficiency Virus (HIV) / Acquired


Imunnodeficiency Syndrome (AIDS)

Tanda dan gejala klinis yang ditemukan pada penderita AIDS umumnya sulit
dibedakan karena bermula dari gejala klinis umum yang didapati pada penderita
penyakit lainnya. Secara umum dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Rasa lelah dan lesu


2. Berat badan menurun secara drastis
3. Demam yang sering dan berkeringat waktu malam
4. Mencret dan kurang nafsu makan
5. Bercak-bercak putih di lidah dan di dalam mulut
6. Pembengkakan leher dan lipatan paha
7. Radang paru
8. Kanker kulit

Manifestasi klinik utama dari penderita AIDS umumnya meliputi 3

hal yaitu:

a. Manifestasi tumor
1. Sarkoma Kaposi

Kanker pada semua bagian kulit dan organ tubuh. Penyakit ini

sangat jarang menjadi sebab kematian primer.

2. Limfoma ganas

Timbul setelah terjadi Sarkoma Kaposi dan menyerang saraf serta

dapat bertahan kurang lebih 1 tahun.

b. Manifestasi oportunistik
1. Manifestasi pada Paru

 Pneumoni pneumocystis (PCP)

Pada umumnya 85% infeksi oportunistik pada AIDS


merupakan infeksi paru PCP dengan gejala sesak nafas,
batuk kering, sakit bernafas dalam dan demam.

 Cytomegalovirus (CMV)

Pada manusia 50% virus ini hidup sebagai komensal pada


paru- paru tetapi dapat menyebabkan pneumocystis. CMV
merupakan 30% penyebab kematian pada AIDS.
 Mycobacterium avilum

Menimbulkan pneumoni difus, timbul pada stadium


akhir dan sulit disembuhkan.

 Mycobacterium tuberculosis

Biasanya timbul lebih dini, penyakit cepat menjadi milier


dan cepat menyebar ke organ lain di luar paru.

c. Manifestasi gastrointestinal

Tidak ada nafsu makan, diare kronis, penurunan berat badan >10%
per bulan.

d. Manifestasi neurologis

Sekitar 10% kasus AIDS menunjukkan manifestasi neurologis yang


biasanya timbul pada fase akhir penyakit. Kelainan saraf yang umum adalah
ensefalitis, meningitis, demensia, mielopati, neuropati perifer.

Siregar, F. A. Pengenalan dan pencegahan AIDS. Sumut (Indonesia):


Universitas Sumatera Utara; 2004. (Disertasi).

2h. Bagaimana sistem imun orang yang mengalami HIV?


Jawab :
Secara bertahap sistem kekebalan tubuh yang terinfeksi oleh virus HIV akan
menyebabkan fungsi kekebalan tubuh rusak. Kekebalan tubuh yang rusak akan
mengakibatkan daya tahan tubuh berkurang bahkan hilang, sehingga penderita
akan menampakkan gejala-gejala akibat infeksi oportunistik
Djoerban Z, Djauzi S. “HIV/AIDS di Indonesia”. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi V. Editor: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Jakarta:
Pusat Penerbitan IPD FKUI. 2009; p. 2861.
2i. Bagaimana pencegahan HIV?
2j. Apa dampak HIV? (Sosial, Psikologi, Lingkungan)

3a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik?


3b. Bagaimana mekanisme abnormal pada pemeriksaan fisik?

4a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan spesifik?


4b. Bagaimana mekanisme abnormal pada pemeriksaan fisik?
4c. Apa dampak dari pemakaian tato?

5a. bagaimana interpretasi dari hasil laboratorium?


5b. Bagaimana mekanisme abnormal dari hasil laboratorium?
5c. Bagaimana siklus hidup candida albican?

6. Bagaimana cara mendiagnosis?


7. Apa diagnosis banding (DD)?
8. Apa pemeriksaan penunjang?
9. Apa working diagnosis (WD) pada kasus?
10. Bagaimana tatalaksana pada kasus?
11. Apa komplikasi pada kasus?
12. Apa prognosis pada kasus?
13. Apa SKDU pada kasus?

E. Hipotesis
Tn. Wowo, 30 tahun, mengalami sariawan yang tidak sembuh-sembuh dan
penurunan nafsu makan serta berat badan turun disebabkan oleh HIV.

F. Kerangka Konsep
Penggunaan narkoba suntik & tato
Infeksi HIV

Defisisnesi Imun

Sariawan Nafsu Makan Turun Barat Badan Turun

Anda mungkin juga menyukai