Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN KEGIATAN

PELAYANAN FARMASI DAN GUDANG OBAT

PUSKESMAS KELURAHAN BB
KECAMATAN BB
TAHUN 2018
BAB 1
PENDAHULUAN

A. DEFENISI

1. Apoteker
Adalah seorang yang memiliki latar belakang pendidikan apoteker yang
bertugas dan bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan layanan
farmasi
2. Asisten Apoteker
Adalah seorang yang memeiliki latar belakang pendidikan asisten apoteker
atau DIII Farmasi yang bertugas membantu apoteker dalam menjalankan
kegiatan layanan farmasi
3. Resep
Adalah lembar permintaan obat yang dibuat oleh dokter yang didalamnya
berisikan Bagian Atas tertulis nama Puskesmas/Klinik/Rumah Sakit/ Dokter
Praktek/ Alamat, No Telpon. Bagian Bawah tertulis Resep dengan nama Obat
serta jumlah dan aturan pakainya, nama dokter, tanda tangan dokter, nama
pasien, umur pasien, berat badan pasien dang tanggal resep.
4. Resep Racikan
Adalah resep yang didalamnya terdapat permintaan obat yang harus melalui
proses peracikan dengan beberapa jenis obat dalam jumlah tertentu untuk di
Campur menjadi puyer dan dibagi menjadi beberapa bungkus/ capsul.
5. Etiket
Adalah kertas yang ditempel atau diterakan pada obat yang diberikan pada
pasien yang berisikan tanggal, nama pasien, dan aturan pakai
6. Tablet
Adalah bentuk sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa
bahan pengisi yang jika obat rusak atau kadaluarsa ditandai dengan ciri- ciri
terjadi perubahan warna, bau, tampak noda, bintik-bintik, pecah.
7. Kapsul
Adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak
yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, yang jika rusak
atau kadaluarsa ditandai dengan ciri-ciri terjadi perubahan warna pada
kapsul, kapsul terbuka, kosong, rusak atau lengket satu dengan yang lain.
8. Sirup
Adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau pengganti gula yang terdiri dari
obat dengan atau tanpa bahan tambahan, yang jika rusak atau kadaluarsa
ditandai dengan ciri-ciri cairan menjadi keruh atau timbul endapan,
konsistensi berubah, warna atau bau berubah, wadahnya rusak bocor.
9. Salep
Adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit
atau selaput lendir yang jika rusak atau kadaluarsa ditadai dengan ciri-ciri
warna dan bau berubah, tube atau tutupnya rusak.
10. Injeksi
Adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang
harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan yang
disuntik secara merobek jaringan kedalam kulit atau melalui kulit atau selaput
lendir
BAB II
RUANG LINGKUP PELAYANAN
.
Ruang lingkup dari kebijakan ini adalah pelayanan klinis yang ada di
Puskesmas Kelurahan Cengkareng Timur, Meliputi

1. Penerimaan dan penyimpanan obat


2. Pelayanan resep dari poli-poli di Puskesmas
a. Persiapan Sebelum Pelayanan
b. Penerimaan Resep
c. Pengambilan dan Peracikan Obat
d. Penyerahan Obat
3. Administrasi
a. Perhitungan dan Pembagian Resep
b. Penghitungan Obat setiap hari
c. Penghitungan Obat Keras Tertentu (OKT)
d. Penyimpanan Resep
e. Stock Opname
4. Catatan Mutu
5. Kartu Stok
6. Resep
7. Catatan Pengeluaran Obat Harian
8. Buku Penerimaan Obat
BAB III
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Proses Penerimaan dan Penyimpanan Obat


Setiap obat yang diterima diperiksa terlebih dahulu jumlah, kualitas dan
kadaluarsa. Setelah itu lembar penerimaan ditanda tanganioleh petugas
layanan farmasi dan obat yang diterima dicatat jumlah, kadaluarsa, nama
pabrik dan no. Batch. Obat yang telah diterima disusun berdasarkan
Abjad,alfabetis dan dibedakan dalam bentuk,jenis dan golongannya,
penyusunannya berdasarkan sistem FIFO dan FEFO dan diberikan Label
tahun Kadaluarsa ( Tahun 2018 warna Kuning, Tahun 2019 warna Biru,
Tahun 2020 warna Hijau, Tahun 2021 warna Meraah, Tahun 2022 warna
orange dan Tahun 2023 warna Coklat)untuk membantu mengkontrol
kadaluarsa obat.
B. Proses Persiapan Sebelum Pelayanan
Melengkapi Obat-obat yang kosong untuk pelayanan. Obat yang telah
disediakan dikemas dalam kantong plastik. Nomor urut resep disusun dan
etiket disiapkan dengan memberikan tanggal.
C. Proses Penerimaan Resep
1. Sebelum menerima resep, pastikan pasien menerima nomor Urut Tunggu.
2. Periksa Kelengkapan Resep (nama dokter, nama pasien, umur pasien,
berat badan dan tanggal resep, sediaan dan jumlah dan aturan pakai
obat)
3. Resep yang diterima diberi nomor Resep
4. Pada Belakang Resep diberi Stempel Aktifitas
5. Paraf pada kolom resep diterima
6. Serahkan pada Petugas peracikan
D. Pengambilan dan Peracikan Obat
Resep dibaca dengan teliti, apabila terdapat hal-hal yang perlu
dikonsultasikan dengan dokter penulis resp, maka Petugas farmasi segera
mengkonfirmasikan kepada dokter penulis resep. Kemudian obat diracik
sesuai jumlah dan dosis yang diminta dalam resep. Untuk resep racikan
perhitungkan kembali jumlah dan dosis obat yang diminta dalam resep.
Setelah itu dikemas dan diberikan etiket.
Bila kurang jelas lakukan konfirmasi dengan dokter penulis resep secara
langsung atau memelalui teelfon. Bila obat yang terdapatr dalam resep tidak
ada, petugas segera mengkonfirmasi kepada dokter penulis resp untuk
diganti dengan obat yang mempunyai indikasi sama dan apabila tidak ada
gantinya dibuatkan resep luar.
Petugas memberikan paraf pada kolom labeling dan peracikan obat. Etiket
Putih untuk Obat Dalam dan Etiket Biru untuk Obat Luar, kemudian petugas
memberikan paraf verifikasi dibelakang resep.
E. Proses Penyerahan Obat
1. Periksa Kembali obat yang sudah dikemas
2. Cocokan etiket apakah sudah sesuai dengan yang diresep (nama obat,
nama pasien, umur dan aturan pakainya)
3. Panggil nomor urut resep
4. Konfirmasi nama, umur dan penyakit pasien berdasarkan resep obat
5. Serahkan obat pada pasien dan berikan informasi mengenai indikasi,
dosis dan cara pakai.
6. Jangan lupa ambil nomor urut kembali
7. Jangan lupa memberikan paraf penyerahan dibelakang resep
8. Senyum dan Ucapkan salam semoga cepat sembuh
F. Perhitungan dan Pembagian Resep
Setelah jam pelayanan, resep dihitung dengan dibagi berdasarkan
jenis pelayanan yaitu resep umum, mtbs, narkotika, gigi, kia/kb imunisasi, tb
paru, gizi. Selanjutnya ditukis sdalam buku laporan jumlah resep.
G. Penghitungan obat setiap hari
Penggunaan obat setiap hari ditulis dalam buku laporan penggunaan
obat harian.
H. Penghitungan Obat Keras Tertentu
Untuk Obat Keras Tertentu yang terdiri dari atas obat jenis narkotika
dan psikotropika pengeluaran obat ditulis dalam kartu stok dengan
mencantumkan tanggal resep, nama pasien, umur pasien, nomor resep,
nama dokter dan jumlah obat. Selanjutnya penghitungan obat dilakukan
dengan mencocokan jumlah fisik dengan kartu stock obat.
I. Penyimpanan Resep
Resep yang sudah dihitung disimpan pada suatu tempat yang mudah dicari
untuk memudahkan pencarian resep bila terjadi sesuatu.
J. Stock Opname
Stock Opname dilakukan tiap akhir bulan pada hari kerja.

K. Catatan Mutu
1. Waktu tunggu resep racikan
a. Pasien datang untuk menyerakan resep kemudian Catat Waktu
pada kolom cheklist (dibelakang resep)
b. Resep diberikan nomor urut sambil dipriksa kelengkapan resep
oleh petugas
c. Paraf pada kolom resep diterima
d. Serahkan resep pada petugas peracikan
e. Obat yang sudah diracik kemudian dibungkus dan diberi etiket
f. Cek kembali kesesuaian jumlah bungkus/obat racikan kembali
dengan nama, umur serta aturan pakai.
g. Panggil nama serta nomor urut dan konfirmasikan kembali dengan
nama, umur dan penyakit. Catat Waktu penyerahan obat pada
kolom ceklist.
h. Serahkan obat disertai informasi tentang indikasi pengobatan dan
aturan pakai.
i. Hitung sasaran mutu tunggu resep racikan dengan cara
Waktu perhitungan tiap 1 bulan
Tanggal Nomor Resep Racikan Waktu Tunggu

Total = .......................Lembar Total


=.................Menit

Jumlah Resep racikan dalam 1 bulan


=....................................Lembar
Jumlah Waktu tunggu resep racikan dalam 1 bulan =
........................Menit
Waktu tunggu resep racikan = Ʃ Waktu tunggu resep racikan dlm 1
bulan
Ʃ Resep racik dalam 1 bulan
= .............................menit/hari
Waktu tunggu pasien > 30 menit = .........................lembar =
..............%
Jika ≤ 30 menit maka sasaran mutu tercapai 100%

2. Obat Kadaluarsa
a. Membuat monitoring stok opname setiap bulan
b. Mencocokan hasil stok opname antara fisik dengan jumlah yang
tertera dikartu stok sambil melihat kadaluarsanya
c. Menghitung nilai hasil stok

Obat kadaluarsa = Ʃ Jumlah Obat kadaluarsa x 100%


Ʃ jumlah stok opname
Target : 0 % setiap bulan

3. Obat Rusak
a. Memeriksa semua penerimaan obat, dilihat secara visual,
disampling menurut sediaan bentuk sesuai dengan pedoman
kerusakan obat.
b. Membuat monitoring stok opname setiap bulan
c. Mencocokan hasil stok opname antara fisik dengan jumlah yang
tertera dikartu stok dan mencatatnya dalam buku obat rusak
d. Menghitung jumlah obat hasil stok opname

Obat Rusak = Ʃ Obat per item yang rusak x 100%


Ʃ Total obat per item
Target : 0 % dihitung setiap bulan
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Etiket Obat
2. Bungkus Obat dan Puyer
3. Blanko resep
4. Rak Obat
5. Lemari penyimpanan Obat
6. Lemari narkotika
7. Kartu Stok
8. Label Kadaluarsa
9. Buku pengeluaran Obat Harian
10. Buku Pencatatan Pemakaian Obat Narkotika
11. Buku Sasaran Mutu
12. Buku Pencatatan Jumlah resep Setiap Hari
13. Form Pencatatan Pemberian Informasi Obat Kepada Pasien
14. Nomor Urut Resep
15. LPLPO
BAB V
PENUTUP

Demikian panduan penyelenggaraan pelayanan farmasi ini dibuat sebagai


acuan pelayanan bagi petugas di puskesmas kelurahan cengkarenng timur. Mudah-
mudahan dengan adanya pedoman pelayanan ini, dapat lebih memudahkan semua
pihak terkait dengan penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan internal maupun
eksternal.
LAMPIRAN

1. Etiket Obat

2. Bungkus Obat dan Puyer

3. Blanko resep

4. Rak Obat

5. Lemari penyimpanan Obat

6. Lemari narkotika

7. Kartu Stok

8. Label Kadaluarsa
9. Buku pengeluaran Obat Harian

10. Buku Pencatatan Pemakaian Obat Narkotika

11. Buku Sasaran Mutu

12. Buku Pencatatan Jumlah resep Setiap Hari

13. Form Pencatatan Pemberian Informasi Obat Kepada Pasien

14. Nomor Urut Resep

15. LPLPO

Anda mungkin juga menyukai