Anda di halaman 1dari 2

PENGGUNAAN OBAT YANG

DIBAWA SENDIRI OLEH


PASIEN/KELUARGA PASIEN
(REKONSILIASI OBAT)
No. Dokumen :

ESA HILANG No. Revisi :


DUA TERBILANG
SOP Tgl Terbit :

Halaman :
UPTD
PUSKESMAS Dr. Vera Agustina
TELUK KARANG NIP. 19850819 201001 2 028

1.Pengertian Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah suatu proses yang mencakup
kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi
pasien
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemantauan terapi obat
3. Kebijakan Permenkes No. 73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek
4. Prosedur
a. Menetapkan Kriteria Pasien dari:
1) Pasien anak-anak dan lanjut usia.
2) Ibu hamil dan menyusui
3) Menerima Obat lebih dari 5 (lima) jenis (polifarmasi).
4) Pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau hati.
5) Pasien dengan terapi jangka panjang/penyakit kronis (TB, DM).
6) Pasien yang menerima obat dengan pemberian khusus (inhalasi).

b. Pengumpulan Data Pasien


Data dasar pasien merupakan komponen penting dalam proses
PTO. Data tersebut dapat diperoleh dari wawancara dengan pasien,
anggota keluarga, dan tenaga kesehatan lain.
c. Pemantauan Terapi Obat
1) Memilih pasien yang memenuhi kriteria
2) Membuat catatan awal mengenai pengobatan pasien yang telah
dilakukan
3) Memperkenalkan diri pada pasien jika akan melakukan
pemantauan terapi pasien
4) Mengambil data yang dibutuhkan dengan metode wawancara
baik secara langsung maupun tidak langsung (telepon) kepada
pasien terkait terapi obat
5) Melakukan evaluasi terhadap pemantauan terapi obat pasien
meliputi efek samping obat masalah terkait obat (Drug Related
Problem)
6) Mengkonsumsikan kepada dokter terkait apabila ditemukan
ketidaksesuaian
6. Unit Terkait

SKEMA SPO PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)

Apoteker memilih pasien Menentukan waktu dan


sesuai dengan kriteria Meminta izin pada pasien tempat wawancara dengan
pasien yang telah untuk melakukan PTO pasien atau anggota
ditetapkan keluarga pasien

Apoteker mengambil dan Meminta nomor telepon


Apoteker membuat catatan
mencatat data yang pasien bila wawancara
awal mengenai pengobatan
diperoleh melalui
pasien yang telah dilakukan dilakukan secara telepon
wawancara

Apoteker
Apoteker melakukan mengkomunikasikan ke
evaluasi dan dokumentasi dokter bila menemukan
ketidaksesuaian

REFERENSI :
1. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, 2009, Pedoman Pemantauan
Terapi Obat, Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Depkes RI halaman 3
2. Permenkes No. 73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
3. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, 2011, Pedoman Cara Pelayanan
Kefarmasian yang Baik (CPFB), Depkes RI halaman 24

Anda mungkin juga menyukai