PEMBAHASAN KASUS
A. Kasus
Seorang anak laki-laki An. A (6 tahun) di temukan oleh tukang
sayur keliling di sebuah desa di Pulau Sumatera dengan badan penuh luka
dan kondisi yang mengkhawatirkan. An. A di bawa ke RSUD setempat
untuk medapatkan perawatan. Berdasarkan informasi yang di dapat, An. A
tersebut di duga dibuang oleh orang tuanya setelah ia mendapatkan siksaan
secara fisik yang begitu banyak di sekijur tubuhnya. An. A belum bisa
bicara dengan jelas, akibat dari luka di bibir dan lidahnya yang di duga
kena luka dari punting rokok. An. A akan berteriak histeris bila melihat
jarum suntik, gunting atau pisau. Sekujur tubuhnya juga ditemukan penuh
luka bekas sabetan, lecet, dan goresan benda tajam, serta bekas luka bakar
seperti dari punting rokok. Saat di di panggil namanya, An. A tidak
merespon sama sekali dan hanya memandang tanpa ekspresi. An. A tidak
dapat berkomunikasi dengan baik oleh siapapun, selain karena kondisi
bibirnya yang penuh luka sehingga sulit dipahami setiap kata yang dia
ucapkan, An.A memang tidak mau menjawab pertanyaan jika kondisi
sekitarnya banyak orang. Selain itu dari pemeriksaan medis, anak malang
itu mengalami dehidrasi parah karena tubuhnya kekurangan cairan dan
juga mengalami gizi buruk. Hal itu dapat dilihat dari kondisi fisiknya yang
kurus kering dan sangat lemah. Berdasarkan hasil penelusuran dan
pengakuan dari An. A dalam beberapa terakhir ini, didapatkan bahwa yang
melakukan penyiksaan tersebut ialah ibunya sendiri (Ny. M) berusia 25
tahun. berdasarkan informasi dari para tetangganya, keluarga Ny, M
kerapkali sering cek cok ribut dengan suaminya. Suami Ny. M (usia 35
tahun) bekerja sebagai tukang ojeg yang kadang jarang pulang. dan setiap
kali pulang, pasti selalu terdengar keduanya adu mulut saling memaki dan
kadang suaminya melakaukan kekerasan secara fisik dengan menampar
dan bahkan memukul dan Ny. M. Kini, An. A selaku korban kekerasan
2
B. Pembahasan
RUANG RAWAT : Ruang Nuri
1. Identitas Klien
Inisial : An. A
Umur : 6 tahun
Pendidikan Terakhir : tidak terkaji
Agama : tidak terkaji
Status Marital : belum menikah
Identitas Penanggung Jawab
Nama : tidak terkaji
Umur : tidak terkaji
Hubungan dengan klien : Tukang Sayur Keliling
2. Alasan Masuk
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu : Tidak
b. Pengobatan lainnya
Tidak ada penolakan saat klien Tidak ada penolakan saat klien
Penolakan
dipukuli dipukuli
Kekerasan
dalam Tidak terkaji Tidak terkaji
keluarga
Tindakan
Tidak terkaji Tidak terkaji
kriminal
mengalami
dehidrasi parah
& minum)
dan mengalami
gizi buruk
Eliminasi (BAB
2 Tidak terkaji Tidak terkaji
& BAK )
3 Istirahat tidur Tidak terkaji Tidak terkaji
4 Aktivitas Tidak terkaji Tidak terkaji
Personal
5 Tidak terkaji Tidak terkaji
Hygiene
4. Psikososial
a. Konsep diri
2) Gambaran diri : tidak ada bagian tubuh klien yang tidak
disukainya
3) Identitas diri : klien merupakan seorang anak berusia 6 tahun
4) Peran : klien merupakan seorang anak
5) Ideal diri : tidak terkaji
6) Harga diri : klien tidak mau menjawab pertanyaan jika kondisi
sekitarnya banyak orang
a. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti
Tidak terkaji
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Tidak terkaji
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
klien tidak mau menjawab pertanyaan jika kondisi sekitarnya
banyak orang
b. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan
Tidak terkaji
2) Kegiatan ibadah
Tidak terkaji
6. Status Mental
a. Penampilan
5
1 DO : Isolasi Sosial
a. Klien tidak dapat
berkomunikasi dengan baik
dengan siapapun
b. Klien tidak mau menjawab
pertanyaan jika kondisi
sekitarnya banyak orang
c. Klien terlihat ketakutan saat
dimintai keterangan
2 DO : Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri
a. Badan penuh luka dan
kondisi yang
mengkhawatirkan
b. Terdapat luka dibibir dan
lidahnya karena puntung
rorok
c. Klien belum bisa bicara
dengan jelas
d. Sekujur tubuhnya ditemukan
penuh luka bekas sabetan,
lecet, dan goresan benda
tajam
e. Tidak dapat berkomunikasi
dengan baik
8
12. Intervensi
Perencanaan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Isolasi Sosial Pasien mampu : Setelah 3 pertemuan pasien SP. 1 (tgl )
a. Menyadari penyebab 1. Identifikasi penyebab
mampu :
a. Siapa yang satu rumah dengan
isolasi sosial a. Membina hubungan saling
b. Berinteraksi dengan pasien?
percaya
b. Siapa yang dekat dengan
orang lain b. Menyadari penyebab
pasien? Apa sebabnya?
isolasi sosial, keuntungan
c. Siapa yang tidak dekat dengan
dan kerugian berinteraksi
pasien? Apa sebabnya?
dengan orang lain 2. Tanyakan keuntungan dan kerugian
c. Melakukan interaksi
berinteraksi dengan orang lain
dengan orang lain secara a. Tanyakan pendapat pasien
bertahap tentang kebiasaan berinteraksi
dengan orang lain
b. Tanyakan apa yang
menyebabkan pasien tidak
ingin berinteraksi dengan orang
lain
c. Diskusikan keuntungan bila
9
Perencanaan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
pasien meniliki banyak teman
dan bergaul akrab dengan
mereka
d. Diskusikan kerugian bila pasien
hanya mengurung diri dan tidak
bergaul dengan orang lain
e. Jelaskan pengaruh isolasi
sosial terhadap kesehatan fisik
pasien
3. Latih berkenalan
a. Jelaskan kepada klien cara
berinteraksi dengan orang lain
b. Berikan contoh cara
berinteraksi dengan orang lain
c. Beri kesempatan pasien
mempraktekan cara
berinteraksi dengan orang lain
yang dilakukan dihadapan
perawat
10
Perencanaan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
d. Mulailah bantu pasien
berinteraksi dengan satu orang
teman atau anggota keluarga
e. Bila pasien sudah menunjukan
kemajuan tingkatan jumlah
interaksi dengan 2,3,4 orang
dan seterusnya
f. Beri pujian untuk setiap
kemajuan interaksi yang telah
dilakukan oleh pasien
g. Siap mendengarkan
ekspresiperasaan pasien setelah
berinteraksi dengan orang lain,
mungkin pasien akan
mengungkapkan keberhasilan
atau kegagalannya, beri
dorongan terus menerus agar
pasien tetap semangat
11
Perencanaan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
meningkatkan interaksinya
4. Masukan jadwal kegiatan pasien
Sp 2 (tgl)
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (Sp 1)
b. Latih berhubungan sosial secara
bertahap
c. Masukan dalam jadwal kegiatan
pasien
Sp 3 (tgl)
a. Evaluasi kegiatan yang lalu
(Sp1&2)
b. Latih cara berkenalan dengan 2
orang atau lebih
c. Masukan jadwal kegiatan pasien
Keluarga mampu : Setelah 3 pertemuan keluarga Sp 1 K
Merawat pasien isolasi a. Identifikasi masalah yang dihadapi
mampu menjelaskan tentang :
sosial dirumah. a. Masalah isolasi sosial dan keluarga dalam merawat pasien
b. Penjelasan isolasi social
dampaknya kepada pasien
c. Cara merawat pasien isolasi social
b. Penyebab isolasi sosial
d. Latih (stimulasi)
c. Sikap keluarga untuk
e. RTL keluarga/jadwal keluarga
12
Perencanaan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
membantu pasien untuk merawat pasien
mengatasi isolasi
sosialnya
d. Pengobatan yang
berkelanjutan dan
mencegah putus obat
e. Tempat rujukan dan
fasilitas kesehatan yang
tersedia bagi pasien
Sp 2 K
a. keluarga evaluasi kemampuan sp1
b. latih (langsung ke pasien)
c. RTL keluarga/jadwal keluarga untuk
merawat pasien
Sp 3 K
a. Evaluasi sp 1 dan 2
b. Latih (langsung ke pasien)
c. RTL keluarga/jadwal keluarga
13
Perencanaan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
untuk merawat pasien
Sp 4 K
a. Evaluasi kemampuan keluarga
b. Evaluasi kemampuan pasien
c. Rencana tindak lanjut keluarga
- Follow up
- Rujukan
Gangguan Rasa Nyaman Setelah dulakukan 1. Melaporkan nyeri 1. Kaji tingkat nyeri yang
: Nyeri intervensi selama 3x 24 jam hilang/terkontrol dirasakan oleh anak
2. Menunjukan sikap 2. Observasi tanda-tanda vital
diharapkan rasa nyeri dapat
3. Ciptakan suasana tenang, dan
rileks dan dapat
berkurang
lakukan pendekatan secara
tidur/istirahat dengan
lemah lembut ketika
tepat
memberikan perawatan pada
anak
14
Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Gangguan proses 1. Mengidentifikasi S:-
O : klien mulai merespon
pikir penyebab
A: masalah teratasi
2. Menanyakan
P : lanjutkan SP 2
keuntungan dan
kerugian
berinteraksi
dengan orang lain
3. Melatih
berkenalan
4. Memasukan
jadwal kegiatan
pasien