6. Registrasi vital telah dikembangkan oleh Kementerian Dalam 4. Komputerisasi data kesehatan terutama menuju data individu
Negeri dan telah mulai dengan proyek percobaan di beberapa (disaggregate) meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaan
Provinsi. sistem TIK.
7. Adanya inisiatif penggunaan nomor identitas tunggal 5. Kondisi geografis Indonesia yang sangat beragam dimana infrastruktur
penduduk oleh Kementerian Dalam Negeri yang merupakan masih sangat lemah di daerah terpencil sehingga menjadi hambatan
peluang untuk memudahkan pengelolaan data sehingga modernisasi SIK.
menjadi berkualitas.
8. Kebutuhan akan data berbasis bukti meningkat khususnya
PELUANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN
1. SIK di Dinas Kesehatan pernah dikembangkan
Dinas Kesehatan pada bebera tahun yang lalu sudah ada kegiatan
ke arah pengembangan SIK provinsi namun keberlanjutannya
perlu ditingkatkan. Oleh karena itu komitmen dari berbagai pihak
khususnya Dinas Kesehatan itu sendiri perlu ditingkatkan
sehingga pengembangan SIK itu sendiri dapat dilaksanakan dan
memberikan suatu manfaat berupa informasi yang dapat
digunakan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat
2. Tersedianya SDM untuk mengelola SIK
Pelatihan bagi tenaga pengelola SIK juga telah dilaksanakan
oleh vendor yang mana pada saat itu telah dilatih tenaga
administrator dan user serta dari pihak Dinas Kesehatan
Kota serta Rumah Sakit, ditambah lagi dengan pelatihan
yang diikuti dalam pelaksanaan SIKNAS on line yang
diselenggarakan di Bandung serta tersedianya tenaga-
tenaga IT . Dengan melihat potensi SDM yang ada ini maka
pengembangan SIK sudah saatnya dilaksanakan.
3. Pemekaran beberapa Kabupaten baru
Dengan dimekarkannya beberapa kabupaten yang baru
merupakan peluang bagi pengembangan SIK tingakat kabupaten
karena dengan makin desentralisasinya maka alur pelaporan dari
kecamatan dapat lebih dipercepat waktunya, serta
keakuratannya dapat dipercaya. Data dari puskesmas tersebut di
rekap di tingkat kabupaten kemudian diteruskan ke provinsi.
Pemekaran ini juga memperpendek rentan kendali pelayanan
kesehatan dan akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
4. Adanya kerja sama dengan Departemen
Kesehatan RI
Adanya kerjasama dengan Pihak Departemen Kesehatan
dalam pengadaan sarana dan prasaranan pendukung SIK
serta adanya dukungan dana merupakan peluang yang
perlu dikembangakan dan ditingkatkan kerjasama dari pihak
Dinas Kesehatan dengan Pihak Pusdatin Depkes.
Peningkatan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga
pengelola SIK
5. Adanya kerja sama dengan instansi terkait
6. Pengembangan kebijakan dan standar dilaksanakan
untukmewujudkan SIK yang terintegrasi, yang dapat menyediakan
data secara real time yang mudah diakses dan berfungsi sebagai
sistem pendukung pengambilan keputusan (Decision Support
System).
7. Penguatan manajemen SIK pada semua tingkat sistem kesehatan
dititik-beratkan pada ketersediaan standar operasional yang jelas,
pengembangan dan penguatan kapasitas SDM, dan pemanfaatan
TIK, serta penguatan advokasi bagi pemenuhan anggaran.
8. Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektor untuk
meningkatkan statistik vital melalui upaya penyelenggaraan
Registrasi Vital di seluruh wilayah Indonesia dan upaya inisiatif
lainnya.
9. Penetapan kebijakan dan standar SIK dilakukan dalam kerangka
desentralisasi di bidang kesehatan.
10. Peningkatan penyelenggaraan sistem pengumpulan,
pengolahan, analisis, penyimpanan, diseminasi dan
pemanfaatan data/ informasi dalam kerangka kebijakan SIK
terintegrasi
11. Pengembangan Bank Data Kesehatan harus memenuhi berbagai
kebutuhan dari para pemangku kepentingan dan dapat diakses
dengan mudah, serta memperhatikan prinsip-prinsip
kerahasiaan dan etika yang berlaku di bidang kesehatan dan
kedokteran.
12. Pemanfaatan TIK dilakukan dalam menuju upaya pengumpulan
data disaggregate/individu.
13. Pengembangan SDM pengelola data dan informasi kesehatan
dilaksanakan dengan menjalin kerjasama dengan Perguruan
Tinggi dan lintas sektor terkait serta terpadu dengan
pengembangan SDM kesehatan lainnya.
14. Pengembangan dan penyelenggaraan SIK dilakukan
dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan
termasuk lintas sektor dan masyarakat madani.
15. Peningkatan budaya penggunaan data melalui advokasi
terhadap pimpinan di semua tingkat dan pemanfaatan
forum-forum informatika kesehatan yang ada.
16. Peningkatan penggunaan solusi-solusi eHealth untuk
mengatasi masalah infrastruktur, komunikasi, dan
kekurangan sumberdaya manusia dalam sistem kesehatan
TERIMA KASIH