Topik : Budaya
Tema : Kesenian
Judul : Tarian Untuk Sejuta Harapan
Diangkat dari karakter seorang penari wanita hebat dan kreatif
dalam dunia seni tari, seorang yang rela mengorbankan waktunya
untuk menemukan bibit penerus budaya bangsa, dengan
semangatnya sampai saat ini beliau masih sangat berperan delam
melestarikan budaya bangsa dengan menurunkannya kepada
benyak generasi muda. Mungkin beliau hanyah salah satu contoh
seorang seniman yang ada di Banyumas namun kemampuan dan
kreatifitasnya tidak bisa di ragukan lagi,hampir semua anak
didiknya bisa mencicipi rasanya berlomba di kancah Nasional,
bahkan mendapatkan apresiasi dari presiden kita bpk. SBY. Beliau
mempunyai juga sanggar Tari yang bernama sanggar Darmo
Yuwono dan juga Graha mustika, Beliau adalah seorang ibu dari 3
anak dan seorang isteri dari bpk kepala seksi dinas pariwisata dan
kebudayaan, kehidupannya pun tak muluk-muluk, Beliau
sangatlah ramah dan disukai oleh seniman lainnya di Banyumas
maupun diluar Banyumas. Beliau adalah Ibu Kustiyah yang biasa
di panggil akrab dengan nama Bu Kus.
Banyumas merupakan salah satu daerah yang ada di Jawa Tengah yang
sangat berpotensi dalam bidang kesenian, pariwisata dan
kebudayaan. Pada prinsipnya kebudayaan Banyumas merupakan
bagian tak terpisahkan dari kebudayaan Jawa, namun dikarenakan
kondisi dan letek geografis yang jauh dari pusat kekuasaan keratin ke
budayaan Bayumasan kurang dikenal luas. Banyak sekali
kebudayaan Banyumas yang mampu bersaing dengan kebuadayaan
lainnya dalam event bergengsi, misalnya adalah tarian tradisional
Banyumas. Tarian Banyumasan yang terkenal Sigrak dan Enerjik
memiliki khas tersendiri yaitu tariannya menggambarkan kehidupan
masyarakat Banyumas. Sigrak dan Enerjik, itu pula yang dimiliki
seniman banyumas dalam berkresi dan melestarikan budaya bangsa.
Dengan latar belakang kehidupan dan pandangan masyarakat
Banyumas sangat dijiwai oleh semangat kerakyatan dan antusian
masyarakat akan kesenian cukup tinggiyang mengakibatkan pada
berbagai sisi budaya Banyumas dapat terus berkembang. Seperti
semakin banyak lahirnya penari-penari muda dan berpotensi setiap
harinya hal tersebut terlihat dari banyaknya eksistensi penari-penari
tersebut dalam menyambut pembukaan Porprov kemarin yang diikuti
oleh lebih dari 300 penari yang berasal dari Purwokerto dan sekitarnya.
Di jaman yang serba modern ini, yang dimana masyarakat
sedang menggebu-gebunya terhadap kebudayaan westernisasi,
Bu Kus, seorang ibu sekaligus seorang guru tari memilih
hidupnya untuk menjadi seniman sekaligus guru tari. Menjadi
guru tari yang sudah menjadi pilihan Bu Kus ini semata-mata
karena kecintaannya terhadap seni tari, justru membuat
kesenian ini selalu ada dan terus berkembang dengan
melahirkan tarian-tarian baru yang menjadi ciri khas dan
kesenian Banyumas yang di buat bersama oleh seniman-
seniman tari Banyumas.
Semangat yang dimiliki Bu Kus untuk selalu menghidupkan
seni tari di Banyumas ini ternyata tidak sia-sia. Banyak karya
yang diciptakannya sehingga banyak pula penghargaan yang di
raihnya seperti pelatih Tari terbaik Banyumas. Namun
penghargaan bukan merupakan hal yang terpenting bagi Bu
Kus, namun seni tari yang selalu hidup di jaman yang serba
modern ini adalah impiannya demi menjaga kesenian yang
menjadi ciri khas bangsa terutama Banyumas.
No. VIDEO AUDIO
1 Scene 1 Aktifitas Ibu Kus sedang mengajar muridnya
Cast :
1. Ibu Kus
2. Suami Ibu Kus
3. Bapak Bambang Widodo
4. Bapak Amrin Ma’ruf
5. Murid Ibu Kus