Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) UDARA DI TERMINAL

BERIMAN KOTA TOMOHON TAHUN 2018


Sinthia Brigyta Pangerapan*, Oksfriani Jufri Sumampouw*, Woodford Baren Soleiman
Joseph*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Karbon Monoksida (CO) merupakan racun yang cukup lama dalam sejarah manusia. Sumber utama
dari CO adalah asap knalpot kendaraan terutama mesin berbahan bakar bensin. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengukur Kadar CO udara di Terminal Beriman Kota Tomohon tahun
2018. Jenis penelitian ini observasional dengan pendekatan cross-sectional. Lokasi sampling dalam
penelitian ini berada di Terminal Beriman Kota Tomohon, dalam penelitian ini ada tiga titik yang
mewakili di Terminal Beriman Kota Tomohon, yaitu (i) titik 1 jalan keluar masuk terminal (ii) titik 2
tempat parkiran (iii) tempat jualan pedagang. Kadar CO di dapatkan dari hasil pengukuran dengan
menggunakan alat CO Meter dengan menggunakan metode NDIR. Hasil penelitian yang dilakukan
menunjukkan kadar CO udara di terminal Beriman Kota Tomohon terendah terjadi di titik 3 sebesar
1.063 µg/Nm3. Nilai tertinggi terjadi di titik 1 pada pagi hari di hari libur minggu ke-2 sebesar 9.734
µg/Nm3 dan di titik 1 pada pagi hari di hari libur minggu ke-1 sebesar 7.558 µg/Nm3. Hasil penelitian
mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
Kesimpulan penelitian ini yaitu kadar CO di terminal Beriman Tomohon berkisar 1.063-9.734
µg/Nm3. Hal ini menunjukkan kualitas udara berdasarkan kadar CO masih baik sehingga dibutuhkan
upaya untuk menjaga kualitas udara di terminal Beriman Tomohon.

Kata Kunci: Kadar CO, CO Meter, Udara, Terminal

ABSTRACT
Carbon Monoxide (CO) was poison in human history. The main source of CO is the exhaust fumes of
vehicles, especially gasoline engines. The purpose of this study was to measure the ambient CO levels
in Terminal Beriman Tomohon. The type of research was an observational with cross-sectional
approach. The sampling location was located in Terminal Beriman Tomohon City. In this research,
there are three points that represent at Terminal Beriman Tomohon City, it is (i) terminal exit (ii)
parking place iii) place of merchant's selling. CO concentration obtained from the measurement using
the tool CO Meter using NDIR method. The result of this study that the lowest ambient CO levels
Terminal Beriman Tomohon city occurred at point 3 of 1,063 μg / Nm3. The highest levels occurs at
point 1 in the morning of the 2nd week's holiday of 9,734 μg / Nm3 and at point 1 in the morning on
the holiday of week 1 is 7,558 μg / Nm3. The results of the study refer to PP No. 41 Tahun 1999 on the
Control of Air Pollution. The conclusion of this research was that the ambient CO levels of Terminal
Beriman Tomohon City is about 1,063-9,734 μg / Nm3. This shows the air quality based on ambient
CO levels was still good so it takes effort to maintain the air quality at Terminal Beriman Tomohon
City.

Keywords: CO level, CO Meter, City terminal, Air ambient


PENDAHULUAN Tomohon merupakan sebuah kota
Karbon Monoksida (CO) merupakan gas yang mengalami peningkatan
yang jika terhirup ke dalam paru-paru pertumbuhan dan pembangunan yang
akan ikut peredaran darah dan akan sangat cepat. Salah satunya terminal Kota
menghalangi masuknya oksigen yang Tomohon melayani kendaraan dengan
dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini terjadi jumlah yang berbeda setiap harinya.
karena gas CO bersifat racun, ikut Dengan tingginya tingkat penggunaan
bereaksi secara metabolis dengan darah. kendaraan bermotor, khususnya
Keadaan ini menyebabkan darah menjadi penggunaan kendaraan bermotor yang
lebih mudah menangkap gas CO dan masuk dan keluar area terminal juga akan
menyebabkan fungsi vital darah sebagai mengeluarkan berbagai zat pencemar,
pengangkut oksigen terganggu. (Mukono, salah satunya yaitu CO. Keluarnya
1997) berbagai zat pencemar di Terminal
Kasus kematian karena keracunan CO Beriman Kota Tomohon akan berdampak
di Inggris pada tahun 1985 sebanyak 1365 pada kesehatan masyarakat seperti sopir,
orang. Di Prancis pada tahun 1991 telah petugas parkir, dan penjual yang ada
tercatat sebanyak 17,5 per 100.000 disekitar area Terminal. Setiap harinya ada
penduduk telah keracunan gas CO dan 5% begitu banyak kendaraan masuk dan
diantaranya meninggal dunia. Di Amerika keluar sehingga akan mempengaruhi
Serikat pada tahun 1998 tercatat bahwa lingkungan sekitar Terminal.
600 orang meninggal dunia karena Oleh karena itu, untuk menciptakan
keracunan gas CO. (Mukono, 2011). lingkungan yang aman dan nyaman di
Penelitian yang dilakukan oleh kawasan terminal bagi sopir, penumpang,
Soedjono (2002) di 15 terminal induk di petugas parkir, pekerja, ataupun para
Jawa Tengah diperoleh hasil bahwa pedagang yang kondusif bagi para
kualitas udara rata-rata di terminal yang penggunaannya perlu dilakukan pengujian
ada di Jawa Tengah sudah tercemar dan kualitas udara di Terminal Beriman Kota
memiliki konsentrasi bahan pencemar Tomohon. Tujuan penelitian ini yaitu
yang melebihi nilai baku mutu yang untuk mengukur kadar CO udara di
ditetapkan oleh PP No. 41 Tahun 1999, Terminal Beriman Kota Tomohon.
dimana konsentrasi rata-rata CO sebesar
17.594,96 g/m3 (baku mutu 2.260 g/m3).
METODE PENELITIAN sebanyak 3 kali, yaitu (1) pagi hari pada
Jenis penelitian yang digunakan yaitu pukul 08.00 WITA, (2) siang hari pada
observasional deskriptif dengan pukul 12.00 WITA, (3) sore hari pada
pendekatan cross-sectional. Pengukuran pukul 15.00 WITA. Alat yang digunakan
kadar CO dilakukan pada Juni 2018. untuk mengukur kadar CO yaitu CO
Pengukuran CO dilakukan pada 2 hari Meter. Hasil penelitian ini selanjutnya
tidak sibuk dan hari sibuk. Jadi dinarasikan dan dibandingkan dengan
pengambilan sampel dilakukan selama 4 nilai ambang batas berdasarkan peraturan
hari yaitu 1-2 Juni dan 8-9 Juni 2018. yang ada.
Pengukuran CO dilakukan pada 3 titik
yaitu (1) jalan keluar masuk terminal, (2) HASIL DAN PEMBAHASAN
tempat parkiran, (3) tempat jualan Hasil Pengukuran kadar CO udara di
pedagang. Pengukuran dilakukan selama 1 Terminal Beriman Kota Tomohon Tahun
jam di tiap titik dan masing-masing 2018 dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Hasil pengukuran kadar CO udara


Kadar CO udara pada pengukuran hari Secara umum, kadar CO ditemukan
ke-1 hari kerja (1 Juni 2018) ditemukan berkisar antara 1.063-9.734µg/Nm3. Nilai
tertinggi di titik 1 pada siang hari yaitu di rata-rata kadar CO yaitu sebesar 2.590
jalan keluar masuk terminal sebesar 3.893 µg/Nm3. Nilai ini masih berada di bawah
µg/Nm3, sedangkan kadar CO udara nilai baku mutu menurut Peraturan
terendah terdapat di titik 3 pada sore hari Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang
yaitu di tempat jualan pedagang sebesar Pengendalian Pencemaran Udara yaitu
3
1.374 µg/Nm . sebesar 30.000 µg/Nm3 untuk 1 jam
Kadar CO udara pada hari ke-2 hari pengukuran. Menurut United State
libur (2 Juni 2018), diperoleh nilai Environmental Protection Agency (EPA),
tertinggi di titik 1 pada pagi hari yaitu di Standar Ambient Kualitas Udara untuk
jalan keluar masuk terminal sebesar CO sebesar 35 ppm (44.000 µg/Nm3)
7.758µg/Nm3, sedangkan kadar CO udara untuk pengukuran selama 1 jam dan 9
terendah terdapat di titik 3 pada sore hari ppm (11.000 µg/Nm3) untuk pengukuran
yaitu di tempat jualan pedagang sebesar selama 8 jam.
3
1.374 µg/Nm . Hasil Penelitian ini sejalan dengan
Kadar CO udara pada hari ke-3, hari penelitian dari Yulianti (2013) tentang
kerja (8 Juni 2018) ditemukan tertinggi di analisis konsentrasi gas karbon monoksida
titik 1 pada pagi hari yaitu di jalan keluar (CO) pada ruas jalan gajah mada
3
masuk terminal sebesar 6.431µg/Nm , Pontianak. Hasil pengukurannya
sedangkan kadar CO udara terendah menunjukkan bahwa nilai konsentrasi gas
terdapat di titik 3 pada pagi hari yaitu di karbon monoksida (CO) adalah 24.944
tempat jualan pedagang sebesar µg/Nm3. Konsentrrasi gas CO
3
1.063µg/Nm . memperoleh nilai tertinggi yang masih
Kadar CO udara pada hari ke-4 hari memenuhi syarat baku mutu. Demikian
libur (9 Juni 2018) diperoleh nilai juga Hasil Penelitian ini sejalan dengan
tertinggi di titik 1 pada pagi hari yaitu di penelitian dari Muzzayid (2014) tentang
jalan keluar masuk terminal sebesar studi konsentrasi kadar CO di jalan
9.734µg/Nm3, sedangkan kadar CO udara pettarani kota makasar. Hasil
terendah terdapat di titik 3 pada siang dan pengukurannya menunjukkan bahwa
sore hari yaitu di tempat jualan pedagang konsentrasi karbon Monoksida (CO) udara
3
sebesar 1.145µg/Nm . Ambien pagi hari rata-rata sebesar
3290,87 µg/Nm3, Konsentrasi karbon
Monoksida (CO) udara Ambien siang hari Lokasi pasar juga berada di terminal
rata-rata sebesar 2511,25µg/Nm3 dan Beriman Kota Tomohon, dan pasar
Konsentrasi karbon Monoksida (CO) tersebut juga merupakan pasar yang
udara Ambien sore hari rata-rata sebesar sangat sering dikunjungi oleh berbagai
2436,66 µg/Nm3, masih berada di bawah wisatawan dari manca negara pada hari
standar baku Mutu udara ambien libur. Sehingga hari libur merupakan
berdasarkan PP RI NO 41 Tahun 1999 puncaknya kepadatan kendaraan.
sebesar 30.000µg/Nm3 di jalan A.P Hasil penelitian ini sejalan dengan
Pettarani kota Makassar. penelitian dari Irmayanti (2014) tentang
Kusuma (2013) dalam penelitiannya analisis kadar CO dan NO2 serta keluhan
juga menjelaskan bahwa walaupun dalam kesehatan pedagang asongan di Terminal
kadar tidak terlalu tinggi, pengaruh CO Amplas. Hasil pengukurannya
terhadap kesehatan manusia cukup nyata menunjukkan bahwa kadar CO tertinggi
teramati. Pajanan CO diketahui dapat pada pagi hari yaitu di jalan keluar masuk
memengaruhi kerja jantung (sistem terminal disebabkan oleh banyaknya
kardiovaskuler), sistem syaraf pusat, dan jumlah kendaraan yang melintasi jalan
semua organ tubuh yang peka terhadap tersebut. Demikian juga hasil penelitian
kekurangan oksigen. ini sejalan dengan penelitian dari Ramli
Kadar CO tertinggi terjadi di titik 1 (2015) tentang pengukuran konsentrasi
pada pagi hari di hari libur. Hasil ini polutan di sekitar kawasan Terminal
dipengaruhi oleh banyaknya jumlah Malengkari. Hasil pengukurannya
kendaraan yang melintasi jalan tersebut menunjukkan bahwa nilai tertinggi
serta titik pengambilan sampel di pagi hari diterukur pada hari libur dimana padat
merupakan puncaknya kepadatan kendaraan.
kendaraan karena adanya aktifitas Semakin banyak jumlah kendaraan
masyarakat pada pagi hari yaitu berangkat yang melintasi jalan tersebut maka kadar
kerja, ke sekolah, dan pergi ke pasar. karbon monoksida (CO) yang di buang ke
Aktifitas pada hari libur merupakan udara juga akan semakin meningkat.
puncaknya kepadatan kendaraan karena Sumber pencemar utama karbon berasal
adanya aktifitas masyarakat yang pergi ke dari pembakaran bahan bakar fosil di
pasar pada saat hari libur sehingga hari udara berupa gas buangan. Gas buangan
libur merupakan hari sibuk karena tersebut berasal dari kendaraan bermotor
banyaknya aktifitas yang pergi ke pasar. dan aktifitas industri. Kontribusi dari gas
buangan kendaraan bermotor tersebut dada, kesukaran bernafas, kelemahan otot-
mencapai 60-70%. (Wardhana, 2004) otot, tidak sadar dan bisa mengakibatkan
Gas karbon monoksida (CO) yang kematian. (Mukono, 2005).
dihasilkan oleh kendaraan bermesin
bensin (premium) adalah sekitar 1% pada KESIMPULAN

waktu berjalan dan sekitar 7% pada waktu Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kadar

tidak berjalan, sementara mesil disel CO udara di Terminal Beriman Kota

menghasilkan gas karbon monoksida (CO) Tomohon berkisar antara 1.063-9.734

sebesar 0,2 % pada saat berjalan dan µg/Nm3. Nilai ini masih memenuhi syarat

sekitar 4% pada waktu berhenti. (Siswanto baku mutu Peraturan Pemerintah No. 41

dalam Sarudji, 2010). Kendaraan tahun 1999 tentang Pengendalian

bermotor merupakan sumber polutan CO Pencemaran Udara yaitu 30.000 µg/Nm3.

yang utama (sekitar 59,2%), maka daerah-


SARAN
daerah yang berpenduduk padat dengan
Dari hasil penelitian yang dilakukan yaitu
lalu lintas ramai memperlihatkan tingkat
kadar CO di terminal Beriman Kota
polusi CO yang tinggi. Konsentrasi CO di
Tomohon masih berada dibawah baku
udara per waktu dalam satu hari
mutu menurut Peraturan Pemerintah RI
dipengaruhi oleh kesibukan atau aktivitas
No. 41 Tahun 1999. Namun untuk tetap
kendaraan bermotor yang ada. Semakin
mengontrol kondisi udara agar tetap stabil
ramai kendaraan bermotor yang ada,
dan tidak tercemar perlu disarankan hal-
semakin tinggi tingkat polusi CO di udara.
hal berikut:
(Fardiaz, 1992)
1. Kepada pemerintah disarankan untuk
Gas CO merupakan gas yang
meningkatkan penghijauan di
berbahaya bagi tubuh, karena daya ikat
kawasan Terminal Beriman Kota
gas CO terhadap hemoglobin 210 kali dari
Tomohon
daya ikat oksigen (O2) terhadap
2. Kepada peneliti lain, disarankan untuk
hemoglobin, akibatnya fungsi hemoglobin
melanjutkan penelitian ini dengan
untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh
menambah cakupan penelitian
menjadi terganggu. Berkurangnya
3. Kepada petugas pos di jalan keluar
penyediaan oksigen ke seluruh tubuh akan
masuk terminal, kepada pedagang
menyebabkan pusing, rasa tidak enak pada
yang berjualan di terminal, maupun
mata, telinga berdengung, mual, muntah,
penumpang sebaiknya menggunakan
detak jantung meningkat, rasa tertekan di
masker ketika melakukan aktivitas Ramli, I. 2015. Analisis Tingkat
disekitar terminal Beriman sebagai Pencemaran Udara Kawasan
Terminal Malengkeri di Kota
upaya pencegahan terhadap keluhan
Makasar. Jurnal Teknik
gangguan kesehatan. Lingkungan. (Online)
(http://repository.unhas.ac.id/bitstr
DAFTAR PUSTAKA eam/handle/123456789/14303/JU
Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara. RNAL%20TERMINAL%20YAS
Yogyakarta: Kansius TI.pdf?sequence=1) (diakses
tanggal 9 april 2018)
Irmayanti. 2014. Analisis Kadar CO dan
NO2 Serta Keluhan Kesehatan Republik Indonesia. 1999. Peraturan
Pedagang Asongan di Terminal Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999
Amplas Tahun 2014. Skripsi. Tentang Pengendalian
Medan: Universitas Sumatera Pencemaran Lingkungan.
Utara Sarudji, D. 2010. Kesehatan Lingkungan.
Kusuma. 2013. Pengaruh Bahan Bakar Cetakan Pertama. Bandung: Karya
Pada Aktivitas Transportasi Putra Darwati
Terhadap Pencemaran Udara. Soedjono. 2002. Pengaruh Kualitas
Volume 5 No. 1. Teknik Sipil Udara (Debu, CO, NO, SO)
Politeknik Negeri Bandung. Terminal Terhadap Gangguan
Mukono, H.J. 1997. Pencemaran Udara Fungsi Paru Pada Pedagang
dan Pengaruhnya terhadap Tetap Terminal Bus Induk Jawa
Gangguan Saluran Pernafasan. Tengah. Jurnal Kesehatan
Surabaya: Airlangga University Lingkungan Indonesia. (Online)
Press (https://ejournal.undip.ac.id/index.
php/jkli/article/view/9708)
Mukono, HJ. 2005. Toksikologi
(diakses tanggal 9 april 2018)
Lingkungan. Surabaya: Airlangga
University Press Wardhana, W. 2004. Dampak
Pencemaran Lingkungan.
Mukono, H.J. 2011. Prinsip Dasar
Yogyakarta: Penerbit Andi Offset
Kesehatan Lingkungan.
Surabaya: Airlangga University Yulianti, Sendi. 2013. Analisis
Press Konsentrasi Gas Karbon
Monoksida (CO) Pada Ruas Jalan
Muzzayid. 2014. Studi Konsentrasi Kadar
Gajah Mada Pontianak. Jurnal
Karbon Monoksida (CO) di Jalan
Teknik Lingkungan. (Online)
A. p Pettarani Kota Makasar
(http://jurnal.untan.ac.id/index.ph
Tahun 2014. Makasar: Jurnal
p/jmtluntan/article/view/5554)
Kesehatan Masyarakat.
(diakses tanggal 10 juli 2018)
(http://repositori.uinalauddin.ac.id
/6604/1/MUZAYYID_opt.pdf)
(akses tanggal 10 Juli 2018)

Anda mungkin juga menyukai