Anda di halaman 1dari 16

1.

Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Perempuan


ALAT REPRODUKSI WANITA

Terdiri dari alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga
panggul . eksternal (sampai vagina ): fungsi kopulasi Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum,
transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran.Fungsi sistem reproduksi wanita
dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon gondaotropin / steroid dari poros hormonal
thalamus – hipothalamus – hipofisis – adrenal – ovarium.Selain itu terdapat organ/sistem
ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah
tertentu, pigmen dan sebagainya.

1. GENITALIA EKSTERNAL
a. Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons
pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae
externum kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.
b. Monspubis/monsveneris
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.Pada masa pubertas daerah
ini mulai ditumbuhi rambut pubis.

c. Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak
mengandung pleksus vena.Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.Ligamentum
rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.Di bagian bawah perineum, labia
mayora menyatu( pada commisura posterior )
d. Labia minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut.
Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf .
e. Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan
corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.Homolog embriologik
dengan penis pada pria.Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh
darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitive.
f. Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora.
Berasal dari sinus urogenital.Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae
externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene
kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa hymen yang abnormal, misalnya
pirmer tidak terhubung (hymen imperforate) menutupi total lubang fagina , dapat
menyebabkan darah menstruasi terkumpul dirongga genetalia inerna.
g. vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di
bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix
disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix
lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis.
Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid.Fungsi vagina : untuk
mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi
(persetubuhan).Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus
urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di
sekitar cervix uteri. Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di
sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.
h. Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma
pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus
profunda, m.constrictor urethra).Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara
anus dan vagina.Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong
(episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.
2. GENITALIA INTERNAL
a. Uterus
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa).
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks
uterus, isi konsepsi dikeluarkan.Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks
uteri.
b. Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus
dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot
polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam
rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum
(luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri
internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang
ostium externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida)
berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina
ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung
glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air.
Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.
c. Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada
ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa
otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan
sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal
dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus
intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica
urinaria. Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama
pertumbuhan dan perkembangan wanita.
d. Ligamenta penyangga uterus
Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale,
ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum,
ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina.
e. Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri
ovarica cabang aorta abdominalis.
f. Salping / Tuba Falopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-
kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai
cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta
mukosa dengan epitel bersilia. Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars
ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan
ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya (gambar).
a. Pars isthmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali
transfer gamet.
b. Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada
hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.
c. Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat
dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum yang keluar saat
ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.Mesosalping Jaringan
ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus
g. Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang
kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan
saraf. Terdiri dari korteks dan medula. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan
pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar
epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-
hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum
pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan
fimbriae. Fimbriae “menangkap” ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi. Ovarium
terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan
jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap
arteri renalis.
2. Anatomi dan Fisiologi System Reprodusi laki –laki

ORGAN REPRODUKSI PRIA


System reproduksi pria terdiri atas genetalia eksternal (penis dan skrotum) dan genetalia
internal (testis dan system duktus ekskresi) dengan struktur aksesorisnya. Fungsi utama
system reproduksi pria adalah memproduksi dan menyalurkan seperma dari organ repoduksi
pria ke organ reproduksi wanita .fungsi sepesifik struktur individu di rangkum dalam kotak
1. GENETALIA EKSTERNAL
a. Penis
Penis adalah organ kelamin pria dan terdiri atas suatu badan yang mengandung dua
koluman lateral (korpus karvenosum) dan bagian pusat jaringan erektil( konpus spongiosum)
dan glans penis yang merupakan pelumas dari kopus sponglosum. Lubang eksternal uretra
terdapat pada glans penis. Glans penis ini tertutupi oleh lipatan kulit yang di retraksikan
yang disebut kulup atau prepusium, yang sering kali dibuang dengan sirkumsisi(sunat). Dua
kopus kavernosum ditutupi oleh jaringan ikat fibrosa yang tebal dan terhubung erat di
sepanjang bagiannya. Dasar koluman terbagi menjadi dua krura. Prosesus fibrosa yang
lonjong dan kuat yang melekat kuat ke tulang pubis
Korpus kavervosum menerima suplasi darah dari cabang arteri dorsalis penis.
Cabang arteri ini terus terbagi dari berakhir dalam jaringan kapiler. Yang cabbangnya
terbuka secara langsung ke dalam ruangan kavernosa,ruangan karvernosa biasanya kosong,
dan organnya flaksid, pengisian darah ke ruang kavernosa menyebabkan penis menjadi
membengkak dan terdistensi (ereksi) aliran darah tersebut yang dikontrol oleh system saraf
otonom( saraf vasodilator) bervariasi sesuai dengan giliran seksual, ketika penis distimulasi
secara intens implus dari system syaraf otonom memicu denyut pelepasan semen
disepanjang utera(ejakulasi) ukuran penis dapat berfariasi bermakna saat kondisi flaksid
namun lebih sedikit ukuraya ketika penis ereksi
b. Skrotum

Skroktum sebuah struktur yang menyerupai kantong yang berada pada antara penis dan
anus yang terdiri atas jaringan ikat fasialis yang mengandung serat otot halus (fasial dartos)
dengan kulit yang berlipat lipat yang terletak diatasnya kulit skrotum berpigmentasi disertai
rambut yang tumbuh acak dan kelenjar sabasea, tampilan skrotum yang berkerut disebabkan
oleh faksial dartos yang terletak dibawahnya, otot yang terdapat pada fasial dartos berespon
terhadap dingin dan berkontaksi menonjolkan tampilan yang berkerut saat stroktum
didekatnkan ke dinding tubuh,

Di dalam skrotum terdapat dua komperten yang dipisahkan oleh septum medial yang
merupakan peluasan dari fasial dartos. Setiap komponen berisi satu testis dan struktur yang
menyertainya, suatu daerah di permukaan eksternal skrotum pada garis tengah menandai
posisi septum medial.skrotum mempertahankan suhu 2• sampai 3•f lebih rendah dari suhu
tubuh normal sehinga terjadinya kemungkinan sepermatosis

2. GENETALIA INTERNAL
a. Testis
Testis adalah sepasang organ glandular berbentuk oval yang terletak diluar abdomen
didalam skretum,testis merupakan pengontrol penting dalam repoduksi pria dengan panjang
sekitar 5cm testis terletak pada pelindung fiblusa tunikal albunea, yang membagi menjadi
lobus lobus,setiap lobus berisi tubulus seminiferus,duktus yang bergulung gulung
spermatogenesis terjadi didinding tubulus ini,testis juga berisi sel-sel penghasil
testotirum,sel interstisial leydig, dan sel penyangga yang lebih besar,sel sertoli yang sangat
penting untuk transportasi sperma di dalam tubulus seminiferus
Selama dalam kehidupan janin testis berada dalam abdomen ,setelah janin berkembang
,testis bergerak kebawah dan memasuki skrotum melalui kenalis ingunalis sesaat sebelum
janin dilahirkan fungsis testis bergantung pada kerjasama antara otak, hipotalamus, dan
kelenjar hipofisis dan fungsi testis adalah skresi testosterone (hormone pria) dan
spermatogenesis (produksi dan pelepasan spermatozoa) keduanya dimulai saat terjadinya
pubrtas dan dalam kondisi normal ,akan berlangsung dengan baik sampai masa usia lanjut
b. Produksi hormone tekstular
Testosterone diproduksi ketika luteizing hormone(lh) yang dilepaskan dari kelenjar
hipifisis anterior menstimulus sel-sel interstinal(laydig) pada testi peria dewasa. Hal ini
sama saja seperti pelepasan (lh) pada jumlah besar pada pertengahan siklus memicu awitan
ovula pada wanita.pada pria kadang (lh) dikenal oleh hormone pastimulasi sel interstisal
pelepasan LH dikendalikan oleh hormone yang berasal diotak dan hipotalamus terdapat
hubungan timbale balik antara pelapasan LH dan produksi testoseron
Testosterone mempertahankandan karakteristik ses sekunder pada peria seperti
perkembangan dan maturasi genetalia eksternal,prostat dan faksikula,seminalis
pertumbuhan rambut pada tubuh dan wajah, dan maturasi laring testosterone juga
berkontrbuksi pada pertumbuhan tubuh dan perkembangan secara umum
Peran utama testosterone dalam repoduksi adalah mempertahankan
berlangsungngnya spermatogrnesis jika jumlah hormone ini tidak normal,filtirasi akan
terganggu
c. Spermatogenesis
Produksi spermatozoa dimulai dan dipertahankan dalam tubulus seminiforus testis tubulus
seminiferus memiliki struktur panjang dan bergulung gulung yang mengandung lugmen
tampa dilepaskanya meiosis terjadi selama proses ini dan jumlah kromosom dalam sel
dikurangi menjadi setengah atau dalam jumlah haploid ,spermatozoa yang matang secara
struktual dihasilkan lengkap dengan kepala badan dan ekor kematangan spermatozoa
memerlukan wakktu 60 hari
Sepermatogenesis adalah proses sensitive terhadap panas perbedaan 2• sampai 3•f antara
sukhu skrotum dan abdomen memungkinkan spermatogenensis berlangsung secara normal
dalam lingkungan yang lebih dingin, produksi testosterone tidak dipengaruhi oleh suhu, oleh
karena itu kegagalan testis untuk turun ke skrotum sangat menganggu spermatogenesis
tetapi tida mempengaruhi produksi testosterone.

3. Proses terjadinya menstruasi pada perempuan


Siklus reproduksi wanita
Menstruasi merupakan peristiwa pengeluaran darah mucus dan sel-sel epitel dari uterus
secara priodik menstruasi biasanya terjadi dengan iteral setiap bulan selama priode
reproduksi,kecuali selama kehamilan dan menyusui,pristiwa ini biasanya tersupresi.
Menstruasi merupakan bagian dari siklus menstruasi suatu komponen penting dalam
reproduksi wanita.
a. Haid (menstruasi)
Wanita sehat dan tidak hamil tiap hari secara teratur mengeluarkan darah dari alat
kandungan yang sering disebut haid. Haid merupakan cirri khas wanita dimana terjadi
perubahan pada siklus alat kandungan sebagai persiapan hamil ,proses perubahan ini
merupakan hal yang kompleks saling mempengaruhi dan merupakan kerjasama harmonis
antara korteks serebi ,hipotalamus,hipofisis dan ovarium secara pengaruh glandual
tyroida, kortek adrenal dan dan kelenjar endrokrin lainya
b. Siklus menstruasi
Pada selaput leher rahim terjadi perubahan berulang-ulang lamnaya siklus haid
pada wanita tidak sama siklus haid yang normal di anggap 28 hari .perubahan
endrotorium sesuai dengan siklus haid menerima ovum tang telah dibuahi dibawah
pengaruh hormone –hormone ovarium.ovarium memproduksi telur matang yang dapat
dibuahi dan menghasilkan estrogrn dan progesterone.
Apabila estrogen dan progesterone turun terjadi vasokatriksi peleburan darah
yang diikuti vaso dilatasi sehingga terjadi pelepasan lapissan endrometrium yang di sebut
menstruasi
1) Menstruasi atau Pendarahan
Fase keluarnya darah haid ini dimulai pada hari pertama menstruasi dan
berlangsung sampai hari ke-5 dari siklus menstruasi. Beberapa sumber menyebutkan bisa
berlangsung sampai hari ke-7 dan ini masih dianggap normal. Peristiwa berikut terjadi
selama fase haid ini: Hormon progesteron turun drastis. Lapisan rahim luruh dan keluar
dalam bentuk darah menstruasi. Darah yang keluar sekitar 10 ml sampai 80 ml. Pada fase
menstruasi ini Anda mungkin mengalami kram perut. Kram ini disebabkan oleh kontraksi
rahim dan otot-otot perut untuk mengusir darah haid. Selama pekan ini, kondisi fisik
berada pada titik terendah, bahkan bisa dikatakan memiliki energi terendah diantara fase
siklus menstruasi lainnya. Oleh sebab itu, wanita cenderung lemas dan ingin beristirahat.
Meskipun butuh istirahat, namun tiduran saja di kamar juga tidak dianjurkan. Lakukanlah
gerakan ringan seperti berjalan di halaman, melihat pemandangan, dan aktifitas ringan
lainnya. Di samping itu, penuhilah kebutuhan cairan dan asupan makanan, karena pada
fase ini Anda butuh energi ekstra.
2) Fase Folikular
Ini disebut fase folikuler karena kelenjar pituitari (hipofisia) melepaskan hormon
yang disebut Follicle Stimulating Hormone (FSH), yang merangsang folikel dalam
ovarium untuk tumbuh menjadi dewasa (matang). Fase ini juga dimulai dari hari pertama
menstruasi, tetapi berlangsung sampai hari ke-13 dari siklus menstruasi. Peristiwa berikut
terjadi selama fase ini: Kelenjar hipofisis di otak mengeluarkan hormon FSH yang
merangsang sel-sel telur dalam ovarium untuk tumbuh. Salah satu sel telur mulai masak di
dalam struktur yang disebut folikel (kantung). Dibutuhkan 13 hari bagi sel telur untuk
mencapai kematangan. Ketika sel telur matang, folikel mengeluarkan hormon yang
merangsang rahim untuk membentuk lapisan pembuluh darah dan jaringan lunak yang baru
disebut endometrium. Ini merupakan langkah untuk pemulihan dari fase menstruasi yang
pertama. Selain itu, estrogen dan testosteron mulai meningkat selama fase ini. Hal ini akan
memberikan dorongan energi, dan juga dapat meningkatkan mood dan otak. Anda bahkan
mungkin merasa lebih tegas dan berani mengambil risiko. Testosteron merangsang libido
sedangkan estrogen membuat wanita merasa lebih terbuka dan menekan nafsu makannya.
3) Fase Ovulasi
Ovulasi adalah puncak dari semua kerja keras tubuh selama fase menstruasi
sebelumnya. Atas perintah otak melalui produksi homron LH (luteinizing hormone) sel
telur yang sudah matang akan dilepaskan dari folikel di ovarium ke saluran tuba (tuba
fallopi) dan akan bertahan selama 12-24 jam. Kejadian ini terjadi pada hari ke-14 dari
siklus, sel telur yang dilepaskan tersapu ke tuba falopi oleh silia fimbriae. Fimbriae adalah
struktur berebntuk seperti jari-jari yang terletak di ujung tuba falopi dekat dengan ovarium.
Sedangkan silia yang merupakan rambut getar yang halus yang depat menghantarkan sel
telur menuju ke rahim. Pada fase ini Estrogen dan testosteron meningkat ke tingkat puncak,
sehingga meningkatkan efek dari fase folikular. Anda mungkin merasa bahwa Anda
terlihat lebih baik dan merasa lebih percaya diri sehingga akan lebih mudah untuk
verbalisasi pikiran dan perasaan. Plus, gairah seks akan berada di puncak tertinggi
4) Fase Luteal
Disebut fase luteal karena pada fase menstruasi ini terbentuk korpus luteum pada
ovarium yang merupakan bekas folikel setelah ditinggal sel telur. Korpus luteum
menghasilkan hormon progesteron. Ini adalah fase menstruasi yang terkahir. Fase luteal
dimulai pada hari ke-15 dan berlangsung sampai akhir siklus menstruasi. Peristiwa berikut
terjadi selama fase luteal: Sel telur dilepaskan selama fase ovulasi tetap di tuba falopi
selama 24 jam. Jika sel sperma tidak membuahi sel telur dalam waktu tersebut, sel telur
akan hancur. Hormon progesteron yang menyebabkan rahim untuk mempertahankan
endometrium akan habis pada akhir siklus menstruasi. Hal ini menyebabkan dimulainya
kembali fase siklus menstruasi berikutnya. Pada fase luteal estrogen dan testosteron akan
menurun dan sebagai gantinya tubuh mulai memproduksi progesteron seperti penjelasan di
atas. Ini adalah hormon anti-kecemasan alami, sehingga Anda berada pada suasana
perasaan yang ‘stabil’ setelah ‘menggebu-gebu’ pada fase Ovulasi
4. Proses terjadinya ereksi dan ejakulasi pada laki – laki
http://www.sexuil.com/2012/09/proses-terjadinya-ereksi-dan-ejakulasi.html
Proses Terjadinya Ejakulasi
Ejakulasi (ejaculation) adalah proses pengeluaran air mani (biasanya membawa sperma) dari
saluran reproduksi pria dan biasanya disertai dengan orgasme. Ini biasanya (secara alamiah)
merupakan tahapan akhir atau puncak rangsangan seksual, dan merupakan sebuah komponen
penting dari konsepsi alam. Pada kasus yang jarang, ejakulasi terjadi karena penyakit prostat.
Ejakulasi juga terjadi secara spontan selama tidur (“mimpi basah”). Anejaculation adalah kondisi
tidak bisa ejakulasi.

Tahapan:
a. Stimulan
Pendahuluan terjadinya ejakulasi biasanya berupa gairah seksual laki-laki yang
menimbulkan ereksi (tegang) pada penis, meskipun dalam hal ini tidak setiap rangsangan atau
ereksi mengarah pada ejakulasi. Rangsangan seksual yang dialami penis saat hubungan seksual di
vagina, mulut dan dubur, atau rangsangan manual (masturbasi) dapat memberikan stimulus yang
diperlukan bagi seorang pria untuk mencapai orgasme dan ejakulasi. Laki-laki mencapai orgasme
biasanya setelah 5-10 menit setelah dimulainya hubungan intim penis-vagina, dengan
mempertimbangkan keinginan mereka dan orang-orang dari pasangan mereka. Sebagian besar
pria dapat mencapai orgasme cepat atau menunda sampai nanti jika itu memang mereka
inginkan. Sebuah stimulasi yang berkepanjangan baik melalui pemanasan (mencium, membelai
dan stimulasi langsung zona sensitif seksual sebelum penetrasi selama hubungan seksual) atau
mengocok (selama masturbasi) meningkatkan rangsangan untuk mencapai puncak dan biasanya
menghasilkan pengeluaran suatu cairan pra-ejakulasi. Sementara kehadiran sperma dalam cairan
pra-ejakulasi dianggap langka, sperma dari ejakulasi sebelumnya (terakhir) masih ada pada uretra
dapat ikut terbawa dalam cairan pra-ejakulasi. Penting untuk dicatat bahwa beberapa kuman
penyakit menular (termasuk HIV) sering dapat hadir dalam pra-ejakulasi.
Ejakulasi dini adalah ungkapan yang digunakan ketika ejakulasi terjadi sebelum waktu
yang dikehendaki. Jika seorang pria tidak bisa ejakulasi dalam waktu yang tepat setelah
rangsangan seksual yang lama, meskipun keinginannya untuk melakukannya, hal itu disebut
ejakulasi tertunda atau anorgasmia. Sebuah orgasme yang tidak disertai dengan ejakulasi dikenal
sebagai orgasme kering.
Ejakulasi
Ketika seorang pria telah mencapai tingkat rangsangan yang cukup, ejakulasi pun dimulai. Pada
titik itu, di bawah kendali sistem saraf parasimpatik, air mani yang mengandung sperma
dimuncratkan keluar. Air mani yang dikeluarkan melalui uretra disertai dengan irama kontraksi.
kontraksi ritmis ini adalah bagian dari orgasme laki-laki. Mereka dihasilkan oleh otot
bulbospongiosus di bawah kendali refleks tulang belakang pada tingkat saraf tulang belakang S2-4
melalui saraf pudenda. Orgasme laki-laki yang khas berlangsung beberapa detik.

Setelah awal orgasme, Kumpulan-kumpulan air mani mulai mengalir dari uretra, mencapai puncak
pelepasan dan kemudian berkurang mengalir. Orgasme yang khas terdiri dari 10-15 kontraksi,
meskipun pria tidak mungkin secara sadar mengetahui berapa banyak itu terjadi. Setelah
kontraksi pertama telah terjadi, ejakulasi akan terus sampai selesai sebagai suatu proses spontan.
Pada tahap ini, ejakulasi tidak dapat dihentikan. Tingkat kontraksi secara bertahap melambat
selama orgasme. Kontraksi awal terjadi pada interval rata-rata 0,6 detik dengan meningkatnya
kenaikan sebesar 0,1 detik per kontraksi. Kontraksi kebanyakan pria maju dengan interval
berirama teratur selama orgasme. Banyak pula pria yang mengalami kontraksi yang tidak
beraturan selama orgasme.
Ejakulasi dimulai pada kontraksi pertama atau kedua dari orgasme. Bagi kebanyakan pria
semburan pertama terjadi selama kontraksi kedua. Semburan pertama atau kedua biasanya
merupakan pengeluaran cairan mani yang terbesar dan dapat berisi 40 persen atau lebih dari
total volume ejakulasi. Setelah puncak ini, aliran dari setiap nadi berkurang. Ketika aliran berakhir,
kontraksi otot orgasme terus terjadi tanpa tambahan cairan air mani. Sebuah studi sampel kecil
tujuh orang menunjukkan rata-rata dari 7 semburan air mani (berkisar antara 5 dan 10 kontraksi)
diikuti oleh rata-rata 10 lebih kontraksi tanpa sperma yang dikeluarkan.
Alfred Kinsey mengukur jarak semburan ejakulasi. Pada tiga-perempat laki-laki, memancarkan air
mani dari penis, “Pada beberapa pria saat ejakulasi, jarak air maninya dari ujung penis dapat
mencapai dari beberapa inci sampai satu-dua kaki, atau bahkan sejauh lima atau enam (jarang
delapan) kaki”. Masters dan Johnson melaporkan bahwa jarak ejakulasi tidak lebih dari 30-60 cm.
Namun jarak ejakulasi, tidak ada hubungannya dengan fungsi seksual, seperti selama penetrasi
penis dalam vagina jarak ejakulasi tidak memainkan peranan. Menetesnya air mani dari penis
biasanya cukup untuk pembuahan.
Periode refrakter
Kebanyakan pria mengalami periode refrakter segera setelah orgasme, selama itu mereka tidak
mampu mencapai ereksi, dan waktu yang lebih lama lagi sebelum mereka mampu mencapai
ejakulasi selanjutnya. Lamanya masa refraktori sangat bervariasi untuk setiap individu. Umur
mempengaruhi waktu pemulihan, pria yang lebih muda biasanya pulih lebih cepat daripada pria
yang lebih tua, meskipun tidak selalu begitu.
Namun, beberapa pria dapat mencapai rangsangan seksual yang cukup segera setelah
ejakulasi, dan lain-lain mungkin memiliki periode refrakter kurang dari 15 menit. Periode
pemulihan singkat dapat memungkinkan mereka untuk melanjutkan tanpa hambatan bermain
seksual dari satu ejakulasi rangsangan seksual ke ejakulasi selanjutnya. Namun, kebanyakan pria
tidak suka dirangsang (dengan hampir segala sentuhan dan cara) pada masa-masa awal periode
refrakter.

Volume
Kekuatan dan jumlah air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi akan sangat bervariasi antar pria
dan mungkin berisi antara 0,1 dan 10 mililiter (Sebagai perbandingan, perhatikan bahwa satu
sendok teh adalah 5 ml dan sendok makan 15 ml.). Volume air mani dipengaruhi oleh waktu yang
telah berlalu sejak ejakulasi sebelumnya; semakin lama durasi rangsangan, semakin banyak pula
volume air mani. Durasi stimulasi yang mengarah ke ejakulasi bisa mempengaruhi volume. Secara
abnormal volume rendah dikenal sebagai hypospermia, meskipun hal itu adalah normal untuk
jumlah air mani pria usia tua.
Kualitas
Jumlah sperma dalam ejakulasi juga sangat bervariasi, tergantung pada banyak faktor, termasuk
waktu sejak ejakulasi terakhir, usia, tingkat stres, dan testosteron. oligospermia adalah istilah
untuk jumlah sperma yang rendah dengan volume air mani yang rendah pula, sedangkan tidak
adanya sperma dari air mani disebut azoospermia.
5. System predaran darah pada janin
Faktor –faktor yang berkaitan dengan predaran darah janin
Forame ovale,
1. Duktus arteriosus bothali
2. Duktus venosus arantii
3. Vena dan arteri umbilikalis
Mekanisme peredaran darah janian.
a. Darah yang kaya akan nutrisi dan O² dialirkan melalui vena umbilicus menuju hati dimana
terdapat duktus venosusarentii, langsung nenuju dan masuk ke vena kava interior lalu
masuk ke atrium kanan jantung janin
b. Dari atrium kanan sebagai darah masuk ke atrium kiri melalui voramen ovale
c. Sebagian kecil darah dari atrium kanan masuk ke venttrikel kanan
d. Darah yang masuk ke antrium kiri akan dipompa ke antrium kiri dan dari vertikel kiri
dipompa masuk ke aorata dan kemudin dialirkan keseluruh tubuh janin
e. Cabang aorta dibagimenjadi dua arteri hipogestrika internal yang mempunyai cabang
arteri umbilikalis.
f. Drah dari vertical kanan dipompa menuju paru-paru,tetapi karena paru paru belum
berkembang maka darah dalam arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta menuji ductus
arteriosus bolthali
g. Darah yang dialirkan menuju paru paru akandialirkan kembali menuju jantung melalui
vena pulnomonalis
h. Darah yang menuju plasenta melalui vena arteri umbilikasi terpecah menjadi kapiler
untuk mendapatkan nutrisi dan O² untuk tumbuh janin
i. System metabolism janin dan CO² dilepaskan dalam sirkulasi retoplasntaruntuk
selanjutnya dibuang melalui pembuangan yang terdapat pada tubuh ibu
6. Macam macam bentuk panggul
Pangul, dinamakan seperti itu karena bentunya seperti wadah ,merupakan suatu tulang
yang berbentuk lingkaran yang menghubungkan batang tubuh dengan tulang paha
,kolumna vetrabatra atau tulang belakang menempel pada panggul dari arah atas dan
memindahkan berat badan bagian atas ke panggul –panggul dan sebaliknya memindahkan
berat badan ke tungkai bawah ,rongga panggul berisi organ organ generative dan
merupkan saluran saluran yang harus dilewati janin se;lama kelahiran
a. Struktur tulang
Panggul dibangun oleh empat tulang yang saling berhubungan dan tulang panggul (os
koksa. Atau inominata) disamping dan didepan dan sacrum dari koksiks di belakang
secara anatomi tulang panggul di bagi menjadi 3 bagian yaitu
1. Tulang Usus (Os. Ilium)
-Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan bagian
belakang tulang panggul
-Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebut crista
iliaca
-Ujung depan dan belakang crista iliaca menonjol : spina iliaca
anterior superior dan spina iliaca posterior superior

2. Tulang Duduk (Os. Ischium)

-Terdapat disebelah bawah tulang usus


-Pinggir belakang menonjol : spina ischiadica
-Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang mendukung badan saat duduk disebut
tuber ischi

3. Tulang Kemaluan (Os. Pubis)


- Terdapat disebelah bawah dan depan tulang usus
- Dengan tulang duduk dibatasi foramen obturat
-Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus:
ramus superior ossis pubis

b. Bidang luas panggul


Bidang luas panggul merupakan bidang ukuran panggul yang besar,bidang ini terbentuk
antara pertengahan sisfesis ,pertengahan acetabulum, pertemuan antara ruas kedua
dan ketiga tulang belakang,ukuran muka 11.75 cm dan ukuran melintang 12,5cm
c. Bidang sempit panggul
Bidang sempit panggul merupakan bidang panggul dengan ukuran yang kecil bidang ini
terdapat sebelah bawah simfisis kedua spina ischiadica, ukuran muka belakang 11,5cm
ukuran melintang 12,5cm diameter segitalis posterior adalah dari sekrum ke
pertengahan anteripina ischiadica 5 cm
d. Menurut Caldwell-Moloy ada 4 bentuk panggul :
1) Panggul Gynecoid : Bentuk panggul ideal, bulat dan merupakan jenis panggul
tipikal wanita
2) PanggulAndroid: bentuk PAP seperti segitiga, merupakan jenis jenis panggul tipikal
pria
3) Panggul Antropoid : bentuk PAP seperti elips, agak lonjong seperti telur
4) Panggul Platipeloid : bentuk PAP seperti kacang atau ginjal, picak, menyempit
arah muka belakang.
Daftar pustaka

1. Mochtar R. 2001.Sinopsis obstetri. Jakarta : EGC,

2. Manuaba, IBG. 2005 Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan keluarga berencana.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai