PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obat didefinisikan sebagai suatu substansi atau bahan yang di gunakan untuk mendiagnosa,
menyembuhkan, mengatasi, membebaskan atau mencegah penyakit. Obat telah di gunakan
manusia sejak peradapan kuno. Misalnya orang – orang Mesir pada zaman dahulu telah
menggunakan magnesium, soda, garam besi dan sulfur sebagai bahan obat.
Jalur vena di pakai khususnya untuk tujuan agar obat yang diberikan dapat bereaksi dengan cepat
misalnya pada situasi gawat darurat, obat dimasukkan ke vena sehinnga obat langsung masuk
sistem sirkulasi menyebabkan obat dapat beraksi lebih cepat di banding dengan cara enternal atau
parental yang lain yang memerlukan waktu absorbsi.
Pemberian obat intervena dilakukan dengan berbagai cara. Pada pasien yang tidak dipasang infus,
obat di injeksikan langsung pada vena. Biasanya di cari vena besar yaitu vena basilika atau vena
sefalika pada lengan. Pada pasien yang di pasang infus, obat dapat di berikan melalui botol infus
atau melalui karet pada selang infus yang dibuat untuk memasukkan obat.
Untuk memasukkan obat melalui vena, perawat harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan. Jangan lakukan penusukan sebelum yakin
mendapatkan vena yang mudah di tusuk. Pengulangan tusukan dapat menyebabkan rasa sakit pada
pasien.
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi dari injeksi intravena?
2. Sebutkan macam-macam pemberian obat melalui injeksi intravena ?
3. Sebutkan kegunaan dari injeksi intravena?
4. Sebutkan tempat lokasi injeksi intravena?
5. Jelaskan prosedur kerja injeksi intravena?
6. Sebutkan kelebihan dan kekurangan pemberian injeksi intravena?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari injeksi intravena
2. Untuk mengetahui macam-macam pemberian obat melalui injeksi intravena
3. Untuk mengetahui kegunaan dari injeksi intravena
4. Untuk mengetahui tempat injeksi intravena
5. Untuk mengetahui prosedur kerja injeksi intravena
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pemberian injeksi intravena
D. Sistematika
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
BAB III : KESIMPULAN
BAB II
PEMBAHASAN
M. Prosedur kerja
1). Pemberian Obat Melalui Intravena ( Secara Langsung )
Persiapan alat :
1. buku catatan pemberian obat atau kartu obat
2. kapas alkohol
3. sarung tangan
4. obat yang sesuai
5. spuit 2ml – 5 ml
6. bak spuit
7. baki obat
8. plester
9. perlak pengalas
10. karet pembendung ( tourniquet )
11. kasa steril ( bila perlu )
Prosedur Kerja :
- Cuci tangan
- Siapkan obat dengan prinsip enam benar
- Indentifikasi klien
- Beri tahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan
- Atur klien pada posisi yang nyaman
- Pasang perlak pengalas
- Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
- Letakkan karet pembendung ( torniquet )
- Pilih area penususkan yang bebas dari tangda kekakuan, peradangan atau rasa gatal.
Menghindari gangguan absorpsi obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan
- Pakai sarung tangan
- Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol , dengan gerakan sirkuler dari
arah dalah keluar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metodr oni dilakukan
untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme
- Pegang kapas alkohol dengan jari - jari tengah pada tangan non dominan
- Buka tutup jarum
- Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penususkan dengan tangan non
dominan. Membuat kulit lebih kencang dan vena tidak befrgeser, memudahkan penusukan
- Pegang jarum pada posisi 300 sejajar vena yang akn ditusuk perlahan pasti
- Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum kedalam vena
- Lakukan aspirasi dengan tangan nono dominan menahan barel dari spuit dan tangan dominan
menarik plunger
- Observasi adanya draah dalam spuit
- Jika ada darah, lepaskan terniquet dan masukkan obat perlahan – lahan
- Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkkan (300) , sambil
melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan
- Tutup area penusukkan dengan menggunakan kassa steril yang diberi betadin
- Kembalikan posisi klien
- Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan
- Buka sarung tangan
- Cuci tangan
- Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Prosedur Kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
3. Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukkan ke dalam spuit.
4. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantong.
5. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran.
6. Lakukan penyuntikan dengan memasukan jarum spuit hingga menembus bagian tengah dan
masukkan obat berlahan – lahan ke dalam kantong atau wadah cairan.
7. Setelah selesai, tarik spuit dan campur larutan dengan membalikan kantong cairan secara
perlahan – lahan dari satu ujung ke ujung lain.
8. Perikasa kecepatan infus
9. Cuci tangan
10. Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat.
Prosedur Kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai yang akan dilakukan.
3. Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukan ke dalam spuit.
4. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah selang intravena.
5. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan setop aliran.
6. Lakukan penyuntikan denagn memasukan jarum spuit hinnga menembus bagian tengah dan
masukan obat secara perlahan – lahan ke dalam selang intravena.
7. Setelah selesai, tarik spuit.
8. Periksa kecepatan infus dan observasi reaksi obat
9. Cuci tangan
10. Catat obat yang telah di berikan dan dosisnya.
BAB III
KESIMPULAN
Pemberian obat melaui injeksi intravena dapat dilakukan dengan cara langsung dan tidak
langsung. Cara langsung yaitu spuit langsung di tusukan pada vena. Sedangkan cara tidak
langsung yaitu dimana spuit di tusukkan pada infus melalui wadah intravena ( wadah / kantong
infus ) dan melalui selang intravena (pada selang infus yang terbuat dari karet).
Pada pemberian obat secara langsung, obat dalam darah di peroleh secara cepat, tepat dan dapat
disesuaikam langsung dengan respon penderita. Namun obat yang di suntikkan tidak dapat di tarik
kembali.
DAFTAR PUSTAKA