PPENDAHULUAN
Latar belakang
Gangguan muskuloskeletal pada usia lanjut merupakan salah satu darisedemikian banyak kasus
geriatri yang lazim dijumpai di praktik sehari-hari. Pada kenyataannya, sedikit sekali jenis kelainan
muskuloskeletal yang bersifat endemis pada usia lanjut. Tidak dapat disangkal bahwa kaum usia
lanjut lebih sering menderita osteoarthritis, osteoporosis, arthritis gout, dan berbagai patah tulang
yang sering terjadi pada lansia juga sehingga penggantian sendi melalui tindakan bedah,
farmakologi, ataupun dengan menggunakan alat bantu jalan. Untuk dapat memahami kelainan
muskuloskeletal pada kelompok usia lanjut, perubahan-perubahan seiring dengan pertambahan usia
yang timbul pada otot, tulang, persendian, jaringan ikat, dan persarafan harus diketahui.
Pada usia lanjut dijumpai proses kehilangan massa tulang dan kandungan kalsium tubuh, serta
perlambatan remodelling dari tulang. Massa tulang akan mencapai puncak pada pertengahan usia
duapuluhan (di bawah usia 30 tahun). Penurunan massa tulang lebih dipercepat pada wanita pasca
menopause. Dengan menambah aktivitas tubuh, dapat memperlambat proses kehilangan massa
tulang, bahkan mengembalikannya secara temporer. Tetapi, tidak terdapat bukti nyata bahwa
aktivitas yang intensif dapat mencegah secara sempurna kehilangan massa tulang tersebut. Latihan
yang teratur hanya dapat memperlambat laju kehilangan massa tulang. Dengan demikian, hanya
mereka yang mampu hidup pada usia yang sangat lanjut yang mungkin akan menderita berbagai
komplikasi dari hilangnya massa tulang seperti osteoporosis dan fraktur.
Proses degenerasi juga terjadi pada persendian dapat dijumpai pada hampir semua manusia usia
lanjut. Namun, kenyataannya tidak sedikit dari mereka yang berusia 30 tahun atau lebih muda juga
mengalami proses tersebut pada beberapa sendi. Faktor- faktor lain seperti predisposisi genetik,
riwayat trauma pada persendian, obesitas, nutrisi, dan overuse dapat berinteraksi secara kompleks
dalam proses degenerasi sendi. Proses degenerasi sendi cenderung mengenai sendi tertentu dan
nyeri sendi tidak selalu timbul. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas mengenai
penyakit tulang dan patah tulang pada lansia tersebut.
Rumusan masalah
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahamipenyakit tulang dan
patah tulang pada lansia.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa STIKes Santo Borromeus dapat mengetahui dan memahami konsep penyakit tulang
pada lansia.
b. Mahasiswa STIKes Santo Borromeus dapat mengetahui dan memahami konsep patah tulang pada
lansia.
1.3 Manfaat Makalah
Bermanfaat untuk membantu serta membimbing mahasiswa dalam belajar memahami konsep
mengenai keperawatan lansia/gerontik khususnya mengenai penyakit tulang dan patah tulang pada
lansia. Selain itu juga dapat bermanfaat sebagai bahan bacaan untuk mahasiswa yang sedang belajar
tentang keperawatan gerontik.
Bab II
Pembahasan