Anda di halaman 1dari 6

7.

12 Aplikasi survei magnetik

Survei magnetik adalah metode yang cepat dan hemat biaya dan merupakan salah satu metode
geofisika yang paling banyak digunakan. (Paterson & Reeves 1985).

Survei magnetik digunakan secara ekstensif dalam pencarian mineral logam, diselesaikan dengan
cepat dan ekonomis dengan metode airbone.

Survei magnetik mampu menemukan lokasi endapan sulfida masif (Gambar 7.25), terutama bila
digunakan beriringan dengan metode elektromagnetik (lihat Bagian 9.12). Namun, target utama
dari survei magnetik adalah bijih besi. Rasio magnetit untuk haematite harus besar untuk
menghasilkan anomali yang signifikan, haematit umumnya tidak bersifat magnetis (lihat Bagian
7.2). Gambar 7.26 menunjukkan total anomali medan magnet dari suatu survei airbone di bagian
Middleback Utara, Australia Selatan, di mana terlihat bahwa bijih hematit tidak berhubungan
dengan anomali mayor. Gambar 7.27 menunjukkan hasil survei aeromagnetik di wilayah
Semenanjung Eyre di Australia Selatan yang mengungkapkan adanya anomali besar memanjang
dari Barat-timur. Pelintasan tanah berikutnya dilakukan Di atas anomali ini menggunakan metode
magnet dan gravitasi (Gambar 7.28) dan ditemukan bahwa magnet dan profil gravitasi
menunjukkan ketinggian yang sama. Pemboran pada ketinggian ini mengungkapkan adanya bijih
magnetit dengan kedalaman dangkal dengan kandungan besi sekitar 30%.

Gunn (1998) telah memaparkan lokasi-lokasi tempat hidrokarbon di Australia dengan Survei
aeromagnetik, meskipun kemungkin besar cara ini hanya bisa dilakukan pada lingkungan yang
spesifik.

Pada penelitian geoteknik dan arkeologi, survei magnetik dapat digunakan untuk menggambarkan
patahan di bedrock dan untuk memetakan metalik yang terkubur, seperti pipa, pekerjaan tambang
tua dan bangunan. Gambar 7.29 menunjukkan peta kontur medan magnet apartemen yang di
Bristol, Daerah Inggris yang telah dieksploitasi cadangan batubara pada masa lampau dan masalah
kestabilan akan muncul dengan adanya poros tua dan bekas pekerjaan yang terkubur (Clark 1986).
Poros bergaris hingga diameter 2m ditemukan di bawah anomali A dan D, sementara anomali
lainnya seperti B dan C, diketahui, atau diduga, terkubur dengan dengan benda-benda logam.

Anda mungkin juga menyukai