Anda di halaman 1dari 7

TUGAS GEOFISIKA TERAPAN

Penggunaan Metode MT dan CSAMT dalam Industri Migas dan Mineral

Penyusun:
April Yadhi (12021012)
Daud Al Amin Rahmatulloh (12021014)
Ogi Wijaya Tarigan (12021018)
Arkan Emillul Fata (12021025)
Azka Afiifah (12021037)
Sulthan Pramudito B.A.A (12021046)
M. Luthfi S.N. (12021066)
Raynald Ariyaputera (12021038)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2022
Definisi MT
Metode MT adalah metode elektromagnetik (EM) pasif yang mengukur fluktuasi medan listrik
(E) dan medan magnet (H) alam dengan arah ortogonal di permukaan bumi sebagai cara untuk
menghitung konduktivitas struktur bumi dalam rentang kedalaman beberapa puluh meter sampai
beberapa ratus kilometer

Fungsi MT
Penggunaan dari sistem Magnetotelurik banyak digunakan untuk melakukan eksplorasi terhadap
ketersediaan sumber daya. Metode ini banyak diterapkan ke banyak aplikasi eksplorasi
eksplorasi hidrokarbon (minyak dan gas), eksplorasi panas bumi, penyerapan karbon , eksplorasi
pertambangan, serta pemantauan hidrokarbon dan air tanah . Terlepas dari eksplorasi sumber
daya metode MT bisa digunakan untuk penyelidikan mantel dalam, pemetaan aliran air
sub-glasial, dan penelitian prekursor gempa, serta penelitian kerak dalam.

Pengaplikasian MT dalam Industri Migas


Metode magnetotellurik (MT) merupakan metode elektromagnetik (EM) pasif yang mengukur
fluktuasi medan listrik (E) dan medan magnet (H) alami pada arah yang ortogonal dengan arah
permukaan bumi dengan tujuan untuk menentukan konduktivitas bawah permukaan bumi dari
kedalaman puluhan meter hingga ribuan meter [2]. Cakupan rentang frekuensi dari medan
elektromagnetik yang bisa direkam oleh metode ini adalah 300-0.001 Hz [3]. Induksi medan
magnet di bawah permukaan bumi dihubungkan dengan medan EM dan resistivitas batuan. Pada
umumnya, kebanyakan batuan adalah konduktor yang buruk. Resistivitas batuan tersebut akan
besar secara ekstrim jika batuan tersebut bersifat kompak. Hukum Archie, penjelasan secara
empiris untuk mendapatkan nilai resistivitas formasi batuan (ρ). Metoda MT mampu memetakan
struktur geologi serta menampilkan zona interest berdasarkan kontras tahanan jenis material
bawah permukaan secara baik serta sejalan dengan data pendukung

Beberapa tahap pengolahan data MT diantaranya adalah, seleksi time series, transformasi
Fourier, robust processing¸seleksi cross power, dan inversi 2D.
A. Seleksi Time Series
Pada pemrosesan data MT, terutama yang dilengkapi dengan data remote reference, perlu
dilakukan seleksi data time series dengan cara mencari perpotongan waktu pengukuran yang
seolah-olah antara data MT dan data remote reference dilakukan pada waktu yang bersamaan.
B. Transformasi Fourier
Transformasi Fourier merupakan suatu fungsi yang dapat mengubah sinyal dari time series
menjadi frequency domain. Fourier transform hanya dapat digunakan untuk space atau time
series yang merupakan fungsi kontinu [2]. Berikut ini adalah fungsi dari Fourier transform
dengan adalah fungsi gelombang dalam frequency domain, adalah fungsi gelombang dalam time
domain, i adalah bilangan imaginer, adalah frekuensi angular, dan t adalah waktu.
C. Robust Processing
Robust processing adalah teknik pemrosesan statistik yang menggunakan bobot iterative dari
residual untuk mengidentifikasi dan menghapus data yang menyimpang oleh noise
non-Gaussian. Robust processing menggunakan beberapa pengukuran dari departure suatu
kontribusi individual dari rata-rata untuk merendahkan bobot outlier pada iterasi selanjutnya [2].
D. Seleksi Cross Power
Seleksi cross power merupakan tahap yang membutuhkan waktu cukup lama karena pada tahap
ini, harus dilakukan seleksi pada tiap titik data MT agar data tersebut memiliki trend yang
smooth. Proses seleksi dilakukan dengan cara menghidupkan dan mematikan data pada grafik
cross power agar kumpulan data yang dipilih membuat kurva MT dapat terlihat smooth.
E Inversi 2D
Inversi adalah suatu proses pengolahan data lapangan yang melibatkan teknik penyelesaian
matematika dan statistik untuk memperoleh distribusi sifat fisis bawah permukaan. Analisis
terhadap data lapangan dilakukan dengan cara melakukan pencocokan kurva antara model
matematika dengan data lapangan [7]. Pada penelitian ini digunakan metode inversi Nonlinear
Conjugate Gradient (NLCG). Permasalahan inversi diselesaikan dengan meminimalisir sebuah
fungsi objek, S. Fungsi objek berisi jumlah beban weighted dari model fungsi objektif dan data
misfit
Pengaplikasian MT dalam Industri Mineral
Sepuluh bunyi magnetotelurik (MT) direkam dalam rentang 300 Hz hingga 200 detik sepanjang
profil 11 km melintasi jarak yang panjang, konduktor sub vertikal timur-barat yang terdefinisi
dengan baik di sekitar Chibougamau. Konduktor ini telah diakui oleh teknik elektromagnetik
transien udara dan dikonfirmasi oleh metode elektromagnetik darat lainnya. Tujuan utama survei
MT adalah untuk lebih memahami dan membatasi struktur konduktor, terutama jangkauannya di
kedalaman. Ini Studi ini adalah yang pertama menunjukkan kegunaan metode MT untuk
eksplorasi mineral di sub-provinsi Abitibi. Bawah permukaan daerah survei secara kasar dapat
dibagi menjadi bagian utara resistif, bagian tengah konduktif (berisi lembar konduktif), dan batas
selatan resistif. Meskipun beberapa data terdistorsi oleh pergeseran statis atau efek tiga dimensi,
terdapat bukti bahwa data dari bagian konduktif pusat relatif bebas dari distorsi statis. Oleh
karena itu, dengan mempertimbangkan informasi geologi dan geofisika yang ada dan dengan
pemodelan dua dimensi yang luas, disimpulkan bahwa lembaran konduktif dengan konduktivitas
2 S . m-I dan lebar 25 m harus mencapai kedalaman tidak lebih dari 750 m; blok konduktif
tambahan diperlukan di bawah lembaran ini. Inti dari lubang bor telah menunjukkan hal itu
konduktivitas lembaran dekat permukaan terutama disebabkan oleh mineral sulfida dan grafit.
Dipercaya juga grafit itu di batuan metasedimen di bawah bagian tengah mungkin bertanggung
jawab atas konduktivitas di kedalaman. Terdapat batas yang jelas dalam hal karakteristik
geolistrik antara bagian utara profil MT yang berada di sub-provinsi Optica dan profil MT
selatan terletak di sub-provinsi Abitibi. Di bawah sub-provinsi Optica, tidak ada struktur selain
blok yang sangat resistif dengan ketebalan minimal 20 km. Sebaliknya, lapisan konduktif
ditemukan di kerak atas di bagian barat dan tengah sub-provinsi Abitibi.

Ada dua metode untuk explorasi mineral menggunakan MT, yaitu Apparent resistivity cross
section dan Two-dimensional modelling. Orang-orang cenderung memakai Two-dimensional
modelling karena dapat lebih mudah membuat interpretasi. Two-dimensional modelling
dibangun dari penampang resistivitas semu.
Definisi CSAMT
Controlled source audio-frequency magnetotellurics (CSAMT) merupakan salah satu metode
geofisika yang merupakan metode hasil pengembangan metode terdahulu magnetotellurics (MT).
Metode CSAMT merupakan teknik sounding elektromagnetik dengan resolusi tinggi. Metode
CSAMT diperkenalkan oleh Goldstein (1971) dan Strangway (1975) tujuannya adalah untuk
menyelesaikan permasalahan audio-frequency magnetotellurics (AMT), yaitu digunakannya
sumber alami dan ketidakstabilannya.

CSAMT (Controlled Source Audio Magnetotelluric) merupakan sebuah teknik pengukuran


medan EM (atau bisa dikatakan sebagai jenis MT) dalam interval frekuensi 0.1 Hz – 10 kHz
(Audio MT), namun dengan bantuan berupa sumber buatan dipol listrik (Non-Pasif).

Fungsi CSAMT
Fungsi dari metode CSAMT adalah untuk menentukan nilai tahanan-jenis batuan bawah
permukaan untuk mempelajari struktur geologi dengan cara memanfaatkan gelombang
elektromagnetik dan merupakan perluasan dari metode MT, dengan beberapa kelebihan antara
lain dapat memakai sumber buatan (aktif) dan mempunyai interfal frekuensi 0,1 – 10 KHz,
sehingga metode ini sangat cocok untuk penelitian pada area panas bumi.

Pengaplikasian CSAMT dalam Industri Migas


Penggunaan metode CSAMT dalam industri migas di aspek eksplorasinya merupakan salah satu
metode yang menghasilkan perolehan data yang cepat dan biaya yang rendah. Salah satu aplikasi
metode CSAMT dalam industri migas salah satunya dalam makalah geoconvention dengan judul
“Application of CSAMT to oil shale exploration in Tongchuan area of Ordos basin, China”.
Dalam studi ini, penulis mengumpulkan empat profil CSAMT yang dikumpulkan oleh Xi’an
Center of Geological Survey, China Geological Survey dari April, 2011 sampai Juni, 2011 di
area Tongchuan di cekungan Ordo. Untuk menganalisis hubungan anomali resistivitas dan
penyebaran serpih minyak, dikumpulkan juga tiga data pengeboran. Hasil dari studi ini ialah
menunjukkan adanya hubungan yang erat antara distribusi serpih minyak dan fitur amplitudo
tinggi (seperti sabuk) dalam anomali HPF (High Pass Filter) dari resistivitas CSAMT yang
terlihat serta bagian-bagian dari serpih minyak dalam ketiga data pengeboran sesuai dengan
tingginya nilai dari anomali HPF (High Pass Filter).

Pengaplikasian CSAMT dalam Industri Mineral


Pengaplikasian CSAMT dalam industri mineral seperti dalam mengidentifikasi litologi batuan
bawah permukaan di daerah Kasihan, Tegalombo, Pacitan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi litologi batuan yang terkait dengan struktur lapisan bawah tanah
berdasarkan kontras resistivitas lingkungan dan menginterpretasikan distribusi resistivitasnya.
Akuisisi data di lapangan menggunakan peralatan CSAMT model Stratagem 26716 Rev. D. Data
diolah dengan menggunakan transformasi Bostic. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
daerah penelitian Kasihan terdiri dari litologi yang merupakan satuan batupasir yang tersusun
dari pasir konglomerat dan batupasir vulkanik, serta beberapa daerah masih dihubungkan oleh
batupasir vulkanik andesit dan intrusi konglomerat. Adapun sebaran mineral pirit yaitu ke arah
Barat Daya-Timur laut dan mineral pirit di daerah ini mengandung besi yang cukup banyak.
(Hadi, 2007)
Referensi:
Arsana, Kadek. 2012. Makalah Elektromagnetik. http://www.scribd.com/
doc/96233633/40451299-Makalah-Elektromagnetik. Diakses pada tanggal 02 Desember 2022.
Bahri, A. Syaeful., Nat Bagus Jaya S, Wahyu Sugeng M. 2010. Pemetaan Sungai Bawah
Permukaan Di Wilayah Kars Seropan Gunungkidul Menggunakan Metoda Geofisika
VLF-EM-VGRAD. Surabaya. ITS Library - Undergraduate Theses, Physics, RSF RSF 551.48
Mul p, 2010 Dianto, Aan. 2011. METODE GEOFISIKA EKSPLORASI MT DAN CSAMT.
http://aanddianto.wordpress.com/2011/01/14/metode-geofisika-eksplorasi-mt-dan-csamt/.
Dimasani, Lalu Ahmad. 2012. Metode Elektromagnetik Very Low Frekuensi (VLF-EM)
http://www.scribd.com/doc/76156728/ Metode-Elektromagnetik-Very-Low-Frekuensi-Vlf-em.
Gaffar, Eddy Z.,Dadan D. Wardhana, danDjedi S. Widarto. 2007. Studi Geofisika Terpadu Di
Lereng Selatan G. Ungaran, Jawa Tengah dan Implikasinya Terhadap Struktur Panas Bumi.
JURNAL METEOROLOGI DAN GEOFISIKA, Vol. 8 No.2 November 2007 : 98 –118, ISSN
1411-3082.
Zhang, Ping & Chouteau, Michel. (2011). The use of magnetotellurics for mineral exploration:
an experiment in the Chibougamau region of Quebec. Canadian Journal of Earth Sciences. 29.
621-635. 10.1139/e92-054.
Zhang, Chunguan, et al. “Application of CSAMT to Oil Shale Exploration in Tongchuan Area of
Ordos Basin, China.” Geoconvention, 2018, pp. 1–4,
https://geoconvention.com/wp-content/uploads/abstracts/2018/200_GC2018_Application_of_CS
AMT_to_oil_shale_exploration_Tongchuan_area_Ordos_basin_China.pdf.

Anda mungkin juga menyukai