: Kepada Yth:
Lampiran :
Hal di
Demikian surat undangan ini, mengingat pentingnya acara ini kami mohon
untuk datang tepat waktu.
Ke
GARIS LINTANG DAN GARIS BUJUR
Garis Lintang
Garis Bujur
Garis Bujur adalah garis yang membujur, membagi bola bumi menjadi
dua, yaitu bagian barat dan timur. Garis tersebut menghubungkan ke dua
kutub dan melewati kota Greenwich, Inggris. Pengukurannya dalam derajat,
menit dan detik. Misalnya 5o10’ 30” B.
Sedangkan menurut para Ilmuwan pengertian Garis Bujur adalah garis
maya yang ditarik dari kutub utara hingga ke kutub selatan atau sebaliknya.
Dengan pengetahuan seperti itu berarti derajat antar garis bujur semakin
melebar di daerah khatulistiwa dan makin menyempit di daerah kutub. Jika
pada Garis Lintang, daerah yang dilalui garis khatulistiwa (equator)
dianggap sebagai nol derajat, untuk Garis Bujur, tempat yang dianggap
sebagai nol derajat adalah garis dari kutub utara ke kutub selatan yang tepat
melintasi kota Greenwich di Inggris. Jadi, garis bujur yang berada di sebelah
barat Greenwich disebut Bujur Barat dan garis yang berada disebelah timur
disebut Bujur Timur. Jarak kedua garis bujur itu dari Greenwich hingga pada
batas 180º (seratus delapan puluh derajat). Pada jarak itu, Bujur Barat dan
Bujur Timur kembali bertemu.
Garis bujur inilah yang pada perkembangannya dijadikan sebagai
patokan dalam menentukan waktu di berbagai belahan dunia. Sehingga
sering kali pada setiap kapal terdapat dua jam yang digunakan. Jam yang
menunjukkan waktu berdasarkan waktu di kota Greenwich dan jam yang
menunjukkan waktu lokal atau berdasarkan matahari. Selisih dari dua jam
yang berbeda itulah para pelaut secara praktis dapat menentukan derajat
garis bujur dimana mereka berada. Sama seperti garis lintang, jarak antar
garis bujur juga disebutkan dalam satuan derajat. Penulisannya pada
koordinat juga sama seperti penulisan untuk Garis Lintang. Yang
membedakan hanyalah symbol huruf di belakangnya. Misalnya huruf B untuk
Bujur Barat dan huruf T untuk Bujur Timur. Pada peta internasional, huruf E
(East) untuk Bujur Timur dan huruf W (West) untuk Bujur Barat.
Titik di barat bujur 0° dinamakan Bujur Barat sedangkan titik di timur
0° dinamakan Bujur Timur. Kombinasi garis lintang dan garis bujur ini
berguna untuk menentukan suatu lokasi di permukaan bumi. Garis Lintang
menandakan sumbu x dan garus bujur menandakan sumbu y dalam sistem
koordinat cartesian. Sebagi contoh kota Sabang di pulau We berada pada
koordinat 6oLU 95o BT, dan kota Merauke di Papua memiliki koordinat 11oLS
dan 141oBT.
Koordinat adalah titik pertemuan (titik potong) antara Garis Lintang dan
Bujur. Jika suatu tempat sudah bisa disebutkan Garis Lintang dan Bujur-nya
maka dapat segera dicari posisinya pada peta yang sudah dilengkapi dengan
kedua garis tersebut. Kita hanya tinggal melihat angka derajatnya yang
tertulis pada sisi gambar peta. Titik pertemuan kedua garis itu dianggap
telah menyebutkan posisi suatu tempat pada peta.
Bujur kadangkala dinotasikan oleh abjad Yunani λ, menggambarkan
lokasi sebuah tempat di timur atau barat Bumi dari sebuah garis utara-
selatan yang disebutMeridian Utama. Longitude diberikan
berdasarkan pengukuran sudut yang berkisar dari 0° di Meridian Utama ke
+180° arah timur dan −180° arah barat. Tidak seperti lintangyang
memiliki ekuator sebagai posisi awal alami, tidak ada posisi awal alami
untuk bujur. Oleh karena itu, sebuah dasar meridian harus dipilih.
mengadopsi meridian Greenwich sebagai Meridian utama universal atau titik
nol bujur.
Ternyata pengetahuan tentang Garis Lintang dan Bujur ini sudah
cukup lama didapat orang. Kabarnya Eratosthenes, seorang ahli matematika
dan juga seorang ahli geografi dari Yunani sudah pernah membicarakan
tentang Garis Lintang dan Bujur ini pada abad ketiga sebelum masehi. Dan
pada abad kedua setelah masehi, Hipparchus adalah orang yang dianggap
pertama kali menggunakan kedua garis ini untuk menentukan posisi suatu
tempat. Di kemudian hari pengetahuan dan penggunaan Garis Lintang dan
Bujur makin disempurnakan oleh para ahli setelah mereka berdua.
Di khatulistiwa, matahari berada tepat di atas kepala pada tengah hari dalam
equinox. Dan panjang siang hari sama sepanjang tahun kira-kira 12 jam.
Antara equinox Maret dan September, latitud bagian utara Bumi menuju
Matahari yang dikenal sebagai Tropik Cancer, bagian bumi paling utara di
mana Matahari dapat berada tepat di atas kepala. Bagian selatan Bumi
terjadi antara equinox bulan September dan Maret dinamakan Tropik
Capricorn.
Pengertian Garis Lintang - Garis lintang itu adalah garis maya yang
melingkari bumi ditarik dari arah barat hingga ke timur atau sebaliknya ,
sejajar dengan equator (garis khatulistiwa). Garis lintang terus melingkari
bumi, dari equator hingga ke bagian kutub utara dan kutub selatan bumi.
Menurut penamaannya, kelompok garis yang berada di sebelah selatan
equator disebut Lintang Selatan (S). Sedangkan kelompok garis yang berada
di sebelah utara equator disebut Lintang Utara (U).
Jarak antar garis dihitung dalam satuan derajat. Garis lintang yang tepat
berada pada garis khatulistiwa disebut sebagai 0º (nol derajat). Makin ke
utara atau ke selatan, angka derajatnya makin besar hingga pada angka 90º
(Sembilan puluh derajat) pada ujung kutub utara atau kutub selatan. Satuan
derajat bisa juga disebut Jam sehingga setiap derajat terbagi menjadi 60
menit (diberi symbol ‘) dan setiap menit terbagi lagi menjadi 60 detik (diberi
symbol ”).
Jika misalnya garis lintang suatu tempat tertulis seperti ini : 57º 27′ 14”S,
maka dibaca sebagai 57 derajat 27 menit 14 detik Lintang Selatan. Pada
system pemetaan internasional huruf U sebagai Lintang Utara diganti
dengan huruf N (North). Sedangkan Lintang Selatan tetap menggunakan
huruf S karena Selatan dalam bahasa Inggris (South) juga berawalan huruf
S.
Pada jarak itu, Bujur Barat dan Bujur Timur kembali bertemu. Garis bujur
inilah yang pada perkembangannya dijadikan sebagai patokan dalam
menentukan waktu di berbagai belahan dunia. Sehingga sering kali pada
setiap kapal terdapat dua jam yang digunakan. Jam yang menunjukkan
waktu berdasarkan waktu di kota Greenwich dan jam yang menunjukkan
waktu lokal atau berdasarkan matahari. Selisih dari dua jam yang berbeda
itulah para pelaut secara praktis dapat menentukan derajat garis bujur
dimana mereka berada. Sama seperti garis lintang, jarak antar garis bujur
juga disebutkan dalam satuan derajat. Penulisannya pada koordinat juga
sama seperti penulisan untuk Garis Lintang. Yang membedakan hanyalah
symbol huruf di belakangnya. Misalnya huruf B untuk Bujur Barat dan huruf
T untuk Bujur Timur. Pada peta internasional, huruf E (East) untuk Bujur
Timur dan huruf W (West) untuk Bujur Barat.
Kombinasi garis lintang dan garis bujur ini berguna untuk menentukan suatu
lokasi di permukaan bumi. Garis Lintang menandakan sumbu x dan garus
bujur menandakan sumbu y dalam sistem koordinat cartesian. Sebagi contoh
kota Sabang di pulau We berada pada koordinat 6oLU 95o BT, dan kota
Merauke di Papua memiliki koordinat 11oLS dan 141oBT.
Pengertian Peta
Peta adalah gambaran konvensional muka bumi atau benda angkasa yang
meliputi perwujudan, letak maupun data yang berkaitan, seperti tampaknya
apabila dilihat dari atas.
Kedudukan Globe
Kedudukan Globe agak condong, sesuai dengan kemiringan sumbu bumi
yaitu 66½º terhadap garis ekliptika.
Kegunaan Globe
1. Mengetahui proses gerhana, baik untuk waktu tempat
terjadinya.
2. Mengetahui proses perubahan musim berdasarkan perubahan
posisi semu matahari terhadap bumi.
3. Menghitung pembagian waktu di bumi berdasarkan garis bujur.
4. Mengetahui pembagian iklim di permukaan bumi berdasarkan
garis lintang.
5. Membandingkan luas daratan dengan luas lautan di permukaan
bumi.
6. Sebagai media peragaan bentuk bumi dan rotasinya.
7. Mengetahui besarnya skala nominal tentang jarak, bentuk, dan
luas di permukaan bumi.
8. Menentukan jenis proyeksi untuk pemetaan tempat tertentu.
Bukti bentuk bumi menyerupai bola
1. Bayangan bumi yang berbentuk lingkaran pada saat gerhana
bulan.
2. Hasil pemotretan rupa bumi dari satelit luar angkasa.
3. Ekspedisi Magalhaens mengelilingi bumi.
4. Awan dan puncak gunung tertinggi yang masih terlihat terang
walaupun matahari sudah tenggelam.
Hal-hal yang mencerminkan gambaran secara global dari atlas
1. Indeks tanda yang dapat mempermudah pengguna atlas dalam
mencari dan menemukan informasi letak suatu objek unsur-unsur
geografi lain yang disusun urut menurut abjad.
2. Daftar Isi merupakan petunjuk tentang isi atlas itu sendiri secara
urut setiap halaman sehingga mampu mempermudah pengguna atlas
dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
3. Garis lintang dan bujur yaitu garis yang dapat digunakan untuk
mencari informasi geografis (terutama letak, pembagian waktu, dan
iklim suatu negara). Indonesia berada diantara 6ºLU- 11ºLS dan
diantara 95º BT- 141º BT, sehingga berdasarkan letak ini, Indonesia
beriklim tropis.
Garis lintang (parallel)
Garis lintang adalah garis khayal pada permukaan bumi yang melintang dan
melingkar secara horizontal, dimulai dari garis lingkar khatulistia (0º).
Indonesia selama ini lekat dengan julukan Negeri Khatulistiwa. Hal ini tak
lain didasarkan oleh posisinya yang memang berada tepat di sepanjang garis
khatulistiwa yang membelah bumi menjadi dua bagian. Indonesia sebagai
salah satu Negara tropis dikenal dengan tanahnya yang subur. Indonesia
bahkan tersohor dengan identitas agraris serta baharinya. Dengan letak
astronomis Indonesia yang berada tepat di garis khatulistiwa tersebut, wajar
jika kemudian iklim dan kondisi angin cenderung panas. Letak astronomis
memang sangat berpengaruh terhadap beberapa hal. Dan di dalam artikel ini
ada dua hal yang akan dijawab: “di mana letak astronomis Indonesia” dan
“apa saja pengaruhnya terhadap kondisi di Indonesia.”
Sebelum mengetahui detil angkanya, jauh lebih baik jika mengerti apa yang
dimaksud dengan letak astronimis. Secara sederhana, letak astronimis
adalah letak sebuah wilayah yang dipandang berdasarkan posisi garis bujur
dan juga garis lintangnya. Untuk Indonesia sendiri, letak astronomisnya
sebagai berikut:
Lantas, apa yang dimaksud dengan garis lintang dan juga garis bujur?
Berikut jawabannya:
Garis Lintang
adalah sebuah garis imajiner atau maya yang memutari bumi dan ditarik dari
arah selatan sampai ke arah utara, demikian sebaliknya. Garis lintang ini
sejajar dengan garis equator atau yang dikenal dengan nama garis
khatulistiwa. Garis Lintang membentang mulai dari equator sampai ke
wilayah kutub utara juga selatan. Garis lintang ini memberi pengaruh
terhadap zona iklim suatu wilayah. Mereka yang letaknya berada di antara
titik 23,27 o LU – 23,27 o LS dikenal dengan iklim tropis sebab pada titik
tersebutlah matahari bersinar hampir sepanjang waktu. Wilayah tropis ini
hanya memiliki dua musim yakni panas dan penghujan. Dilihat dari garis
lintangnya, Indonesia masuk ke dalam kategori ini. Iklim lainnya adalah sub-
tropis dengan 4 musim dan iklim kutub.
Garis Bujur
Adalah garis imajiner yang membelah bumi secara horizontal, dari barat ke
timur. Garis ini disebut juga garis meredien. Pada garis lintang, titik 0 o tepat
pada garis khatulistiwa, maka pada garis bujur titik 0 o –nya ada pada garis
kutub utara menuju kutub seatan yang secara tepat mengenai sebuah kota
di Greenwich Inggris. Garis bujur ini membagi beberapa tempa ke dalam
wilayah waktu yang berbeda. Untuk Indonesia, berdasarkan Keputusan
Presiden No.41 Tahun 1987 terdapat 3 zona waktu yakni WIB WITA dan
WIT.
Letak astronomi adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan
garis bujurnya. Mengenai tempat atau posisi astronomisnya, indonesia
berada diantara 6 °LU-11°LS dan diantara 95°BT-141°BT. Wilayah Indonesia
paling utara adalah Pulau weh di nanggroe Aceh Darussalam yang berada di
6° LU. Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Roti di Nusa Tenggara
Timur yang ada di 11°LS. dibagian Wilayah Indonesia yang berada pada
bagian paling barat adalah di ujung utara Pulau Sumatra yang ada di 95°BT.
Ada juga wilayah Indonesia timur atau dibagian paling timur di Kota
Merauke yang berada pada 141°BT.
1. Garis Lintang
Letak astronomi adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan
garis bujurnya. Mengenai tempat atau posisi astronomisnya, indonesia
berada diantara 6 °LU-11°LS dan diantara 95°BT-141°BT. Wilayah Indonesia
paling utara adalah Pulau weh di nanggroe Aceh Darussalam yang berada di
6° LU. Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Roti di Nusa Tenggara
Timur yang ada di 11°LS. dibagian Wilayah Indonesia yang berada pada
bagian paling barat adalah di ujung utara Pulau Sumatra yang ada di 95°BT.
Ada juga wilayah Indonesia timur atau dibagian paling timur di Kota
Merauke yang berada pada 141°BT.
1. Garis Lintang
Letak suatu tempat (Negara) dapat dilihat dari tiga tinjauan, sebagai berikut:
Letak atau posisi dari ketiga tinjauan di atas akan sangat besar
mempengaruhi kondisi permukaan suatu negara, baik kondisi reliefnya,
cuaca, iklim, flora dan fauna dan lain sebagainya.
Posisi geografis atau letak astronomi adalah letak suatu wilayah atau Negara
berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Garis lintang akan sangat
berpengaruh terhadap keadaan cuaca dan iklim suatu Negara, sedangkan
garis bujur (meridian) akan sangat berpengaruh terhadap waktu.
Berdasarkan posisi geografis ini Indonesia terletak pada lintang 60 LU hingga
110 LS dan terletak pada garis bujur 950 BT hingga 1410 BT.
Posisi geografis atau letak astronomis Indonesia ini membawa akibat
(pengaruh) sebagai berikut:
- Letak lintang 60 LU hingga 110 LS menyebabkan Indonesia beriklim trofis
- Letak bujur 950 BT hingga 1410 BT menyebabkan Indonesia terbagi
menjadi 3 daerah waktu, yakni :
1) Waktu Indonesia Barat dengan patokan garis bujur 1050 BT meliputi
Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Selisih waktunya
7 jam lebih awal dengan GMT
2) Waktu Indonesia Tengah (WITA) dengan patokan garis bujur 1200,
meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, NTT, NTB, Sulawesi dan
pulau-pulau kecil disekitarnya. Selisih waktunya 8 jam lebih awal dari GMT.
3) Waktu Indonesia Timur (WIT) dengan patokan garis bujur 1350 BT
meliputi Kepualuan Maluku, Papua, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Dengan selisih waktu lebih awal 9 jam dari GMT.
GMT (Greenwich Meridian Time) merupakan garis meridian yang dijadikan
patokan waktu di dunia, terletak di Greenwich, Inggris. Kota Greenwich ini
terletak pada bujur 00.
Jumlah waktu di bumi siang dan malamnya adalah 24 jam. Itu adalah waktu
yang dibutuhkan oleh bumi dalam berotasi. Jadi kita bisa membayangkan
bumi kita ini dibelah oleh 24 garis bujur/garis meridian, yang membujur dari
bumi utara ke bumi selatan atau sebaliknya. Ketahuilah, setiap pergeseran
bumi sejauh 150maka akan terdapat selisih waktu 1 jam, maksudnya waktu
yang ditempuh bumi untuk bergeser sejauh 15 derajat adalah 1 jam.
Keliling Lingkaran bumi adalah 3600, waktu rotasi bumi adalah 24 jam ( 1
hari).
3600/24 Jam = 150-------> Pergeseran bumi dalam rotasi = 1 jam. Jadi
perbedaan waktu setiap 150 garis bujur/meridian adalah 1 jam.
Misalnya: panjang Indonesia dari Sabang sampai Marauke adalah
460 (950 BT - 1410 BT) maka = 460 / 150 = 3. Itulah sebabnya di Indonesia
terdapat 3 perbedaan waktu yakni WIB, WITA dan WIT. Antara WIB dan
WITA terdapat selisih waktu 1 jam, WITA dan WIT juga 1 jam.
Contoh Jam 09.00 WIB = Jam 10.00 WITA = Jam 11.00 WIT.
1. Letak astronomis
2. Letak geografis
3 Iklim di Indonesia
b. Iklim laut : terjadi karena laut yang sangat luas sehingga menimbulkan
penguapan dan berpotensi terjadinya hujan
Angin Muson
a. Angin muson barat : angin muson yang berasal dari samudra pasifik
menuju Indonesia dan dibelokkan oleh gaya corioli (musim hujan) karena
banyak perairan. Terjadi pada bulan oktober-april
b. Angin muson timur :.Angin muson yang berasal dari Australia menuju
Indonesia (musim kemarau) karena 2/3 bagian Australia adalah gurun.
terjadi pada bulan april-oktober
Dampak positif
Dampak negatif
Mata pencaharian :
Petani
Pedagang
Buruh
Pegawai kantor
Dampak positif
Dampak negatif
Lahan kering
Mata pencaharian
Dampak positif :
Pusat perekonomian
Sumber pertanian
Dampak negatif :
Lahan lembab
Mata pencaharian
Pertanian
Perkebunan
Dampak positif :
Dampak negatif :
Mata pencaharian
Berkebun
Peternak
Pedagang
5. Flora
a. Iklim
Hutan musim
Sabana
Steppa
Hutan bakau/mangrove
b. Karakteristik
6. Fauna
Bagian timur
Bagian tengah
a. Mamalia : babi rusa, Anoa, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet
sabang, beruang, tarsius, dan banteng
Bagian barat
c. Jenis burung : burung hantu, gagak, jalak, elang, merak, kutilang, dll
c. Masa perundagian
Pada masa perundagian ditandai dengan adanya alat-alat logam
Karena alat logam masih sedikit maka alat-alat dari batu belum
ditinggalkan
a. Zaman batu
b. Zaman logam
Tembaga(eropa)
Perunggu (eropa,indonesia)
Besi (eropa,indonesia)
Sebelum mengetahui detil angkanya, jauh lebih baik jika mengerti apa yang
dimaksud dengan letak astronimis. Secara sederhana, letak astronimis
adalah letak sebuah wilayah yang dipandang berdasarkan posisi garis bujur
dan juga garis lintangnya. Untuk Indonesia sendiri, letak astronomisnya
sebagai berikut:
Garis Lintang adalah sebuah garis imajiner atau maya yang memutari bumi
dan ditarik dari arah selatan sampai ke arah utara, demikian sebaliknya.
Garis lintang ini sejajar dengan garis equator atau yang dikenal dengan
nama garis khatulistiwa. Garis Lintang membentang mulai dari equator
sampai ke wilayah kutub utara juga selatan. Garis lintang ini memberi
pengaruh terhadap zona iklim suatu wilayah. Mereka yang letaknya berada
di antara titik 23,27 o LU – 23,27 o LS dikenal dengan iklim tropis sebab pada
titik tersebutlah matahari bersinar hampir sepanjang waktu. Wilayah tropis
ini hanya memiliki dua musim yakni panas dan penghujan. Dilihat dari garis
lintangnya, Indonesia masuk ke dalam kategori ini. Iklim lainnya adalah sub-
tropis dengan 4 musim dan iklim kutub.
Garis Bujur Adalah garis imajiner yang membelah bumi secara horizontal,
dari barat ke timur. Garis ini disebut juga garis meredien. Pada garis lintang,
titik 0 o tepat pada garis khatulistiwa, maka pada garis bujur titik 0 o –nya
ada pada garis kutub utara menuju kutub seatan yang secara tepat
mengenai sebuah kota di Greenwich Inggris. Garis bujur ini membagi
beberapa tempa ke dalam wilayah waktu yang berbeda. Untuk Indonesia,
berdasarkan Keputusan Presiden No.41 Tahun 1987 terdapat 3 zona waktu
yakni WIB WITA dan WIT.
(26)
Komentar
ElisabethAprilia23
Terpelajar
Pengaruh garis Lintang adalah Garis lintang ini memberi pengaruh terhadap
zona iklim suatu wilayah. Mereka yang letaknya berada di antara
titik23,27 o LU – 23,27 o LS dikenal dengan iklim tropis sebab pada titik
tersebutlah matahari bersinar hampir sepanjang waktu. Wilayah tropis ini
hanya memiliki dua musim yakni panas dan penghujan. Dilihat dari garis
lintangnya, Indonesia masuk ke dalam kategori ini.
pengaruh garis Bujur adalah Pada garis lintang, titik 0 o tepat pada garis
khatulistiwa, maka pada garis bujur titik 0 o –nya ada pada garis kutub utara
menuju kutub seatan yang secara tepat mengenai sebuah kota di Greenwich
Inggris. Garis bujur ini membagi beberapa tempa ke dalam wilayah waktu
yang berbeda. Untuk Indonesia, berdasarkan Keputusan Presiden No.41
Tahun 1987 terdapat 3 zona waktu yakni WIB WITA dan WIT.
(24)
Indonesia juga berada pada zona cincin api yaitu daerah patahan yang
rawan gempa. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.
Indonesia memiliki posisi geografis yang sangat unik dan strategis. Hal ini
dapat dilihat dari letak geografis Indonesia yang berada di antara dua
samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasific. Letak geogrfis
Indonesia sekaligus berada di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua
Australia/Oseania.
Indonesia memiliki perairan yang menjadi salah satu urat nadi perdagangan
internasional. Posisi ini menempatkan Indonesia berbatasan laut dan darat
secara langsung dengan 10 (sepuluh) negara tetangga di Asia Tenggara. Di
darat, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Papua New Guinea (PNG) dan
dengan Timor-Leste. Sedangkan di laut, Indonesia berbatasan dengan India,
Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Papua New Guinea, Ausralia
dan Timor-Leste. Letak dan jumlah pulau di Indonesia yang begitu banyak
menjadi kekuatan dan kesempatan. Kekuatan dan kesempatan itu bisa
diperoleh jika pulau-pulau yang sebagian besar merupakan kepulauan yang
subur dan kaya diolah dengan baik. Dengan kemampuan menggali dan
memanfaatkan potensi kekayaan alam yang ada, Indonesia akan banyak
memiliki pilihan produk yang dapat dikembangkan sebagai komoditi
perdagangan, baik untuk pasar lokal maupun untuk pasar internasional. Dan
dengan keindahan dan keanekaragaman budaya kepulauan tersebut dapat
menjadi sumber penerimaan negara andalan atau devisa melalui sektor
industri pariwisata.
Dengan kondisi dan letak geografis seperti ini, dituntut koordinasi dengan
pihak-pihak terkait untuk mengamankan kepulauan Indonesia tersebut dari
pihak-pihak yang tidak berhak menggunakan atau memilikinya. Di pihak lain,
banyak dan luasnya pulau menuntut suatu bentuk perencanaan dan strategi
pembangunan yang cocok dengan keadaan geografis Indonesia. Indonesia
mempunyai iklim tropik basah yang dipengaruhi oleh angin monsoon barat
dan monsun timur. Iklim yang dimiliki ini menyebabkan Indonesia hanya
mengenal dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Dengan
kondisi iklim yang demikian itu menyebabkan beberapa produk hasil bumi
dan industri menjadi sangat spesifik. Dengan demikian diperlukan usaha
untuk memanfaatkan keunikan produk Indonesia tersebut untuk
memenangkan persaingan di pasar lokal maupun dunia. Indonesia
merupakan negara yang kaya akan bahan tambang dan seperti telah sejarah
buktikan, salah satu jenis tambang di Indonesia, yakni minyak bumi pernah
menjadikan negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat
besar, sehingga pada saat itu target pertumbuhan ekonomi kita berani
ditetapkan sebesar 7,5 % ( masa Repelita II ). Meskipun saat ini minyak
bumi tidak lagi menjadi primadona dan andalan komoditi ekspor Indonesia,
namun Indonesia masih banyak memiliki hasil tambang yang dapat
menggantikan peran minyak bumi sebagai salah satu sumber devisa negara.
Selain minyak bumi Indonesia juga memiliki hasil tambang lain seperti biji
besi, timah, tembaga, batu bara, emas, gas bumi dan lain-lain.
Ada beberapa jenis kondisi geografis bangsa Indonesia. Yaitu kondisi fisis,
serta kondisi Indonesia ditinjau dari lokasinya.
1. Kondisi Fisis Indonesia:
a. Letak geografis;
b. Posisi Silang;
c. Iklim;
d. Sumber-Sumber Daya Alam;
e. Faktor-Faktor Sosial Politik
Politik; Indonesia berada di antara dua sistem politik yang berbeda, yaitu
demokrasi Australia dan demokrasi Asia Selatan;
Ekonomi; Indonesia berada di antara sistem ekonomi liberal Australia dan
sistem ekonomi sentral Asia;
Ideologi; Indonesia berada di antara ideologi kapitalisme di Selatan dan
komunis di sebelah utara;
Sistem Pertahanan; Indonesia berada di ntara sistem pertahanan maritim
di selatan, dan sistem pertahanan kontinental di utara.
Ikuti
3 jawaban
Laporkan Penyalahgunaan
Jawaban
Peringkat
3. Laut yang luas dan garis pantai yang panjang membuat Indonesia
menyimpan hasil laut seperti ikan, kerang, serta bahan tambang seperti
minyak bumi. Hal itu dapat menambah pendapatan Negara
Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi_In...
http://yaziedrisqullah.blogspot.com/
Letak Astronomis
Indonesia memiliki iklim tropis yang mengakibatkan sebagian besar
floran dan fauna dapat tumbuh dan berkembang ,
2. Indonesia memiliki cuaca yang tidak terlalu ekstrim
3. Adanya perbedaan suhu pada tempat tertentu
4. Adanya 12 jam siang dan 12 jam malam sehingga dapatmembedakan
waktu
Geografis
(20)
1 Vote
KEUNTUNGAN LETAK ASTRONOMIS INDONESIA :
1. Kawasan Indonesia yg terdiri dari banyak pulau membuat Indonesia kaya
akan budaya, karena terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dll. Selain itu
juga, akan timbul banyak bentukan alam seperti danau, gunung api, pantai,
dll.
2. Laut yg luas & garis pantai yg panjang membuat Indonesia menyimpan
hasil laut seperti ikan, karang serta bahan tambang seperti minyak bumi. Hal
itu dapat menambah pendapatan negara.
3. Letaknya yg berada dikawasan tropis membuat Indonesia kaya akan hasil
hutan, berbagai jenis tanaman & berbagai jenis hewan.
4. Tanah Indonesia yg subur membuat Indonesia menghasilkan banyak hasil
pertanian.
5. Wilayah hutan yg masih cukup luas menjadikan hutan Indonesia sebagai
paru paru dunia.
(Erwin Edwar Spd, SMP PGRI KADUNGORA)
3 Votes
Letak astronomis adalah letak suatu tempat dilihat dari posisi garis lintang
dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis imajiner yang membentang
horisontal melingkari bumi sedangkan garis bujur merupakan garis imajiner
yang melingkari bumi secara vertikal.
Garis Lintang dan Bujur dibagi menjadi dua yaitu Garis Lintang Utara dan
Garis Lintang Selatan yang dibatasi oleh garis ekuator(khatulistiwa) dan
Garis Bujur Barat dan dan Bujur Timur yang dibatasi oleh Greenwich Mean
Time.
Jika dilihat dari posisi astronomis Indonesia terletak di kawasan iklim tropis
dan berada di belahan timur bumi.
Sedangkan pengaruh dari letak dilihat dari garis bujur, maka Indonesia
memiliki perbedaan waktu yang dibagi menjadi tida daerah waktu yaitu
Indonesia bagian timur (WIT), Indonesia bagian tengah(WITA), dan
Indonesia bagian barat(WIB).
Daftar isi
Luas total
Nama Tahun Perairan Status internasional
km² mi²
Kelimutu 1992 50 20
Manupeu Tanah
1998 880 340
Daru
Bali Barat
Luas total
Nama Tahun Perairan Status internasional
km² mi²
World Network of
Bromo Tengger Biosphere
1983 503 194
Semeru Reservesbersama
dengan Gunung Arjuno
Gunung
2004 155 60
Ciremai
Gunung
1992 400 150
Halimun-Salak
Sebagian
Karimunjawa 1986 1.116 431
besar
Kepulauan Sebagian
1982 1.080 420
Seribu besar
Ujung Kulon 1992 1.206 466 443 km² Situs Warisan Dunia[6]
Alas Purwo
Baluran
Ciremai
Gede Pangrango
Halimun-Salak
Karimunjawa
Merbabu
Seribu
Meru Betiri
Ujung Kulon
Luas total
Nama Tahun Perairan Status internasional
km² mi²
Bukit Baka
1992 1.811 699
Bukit Raya
Danau
1999 1.320 510 Situs Ramsar
Sentarum
Kayan
1996 13.605 5.252
Mentarang
World Network of
Tanjung Puting 1982 4.150 1.370
Biosphere Reserves
Betung Kerihun
Danau Sentarum
Gunung Palung
Kayan Mentarang
Kutai
Sebangau
Tanjung Puting
Luas total
Nama Tahun Perairan Status internasional
km² mi²
Aketajawe-
2004 1.673 646
Lolobata
Teluk
2002 14.535 5.611 90%
Cenderawasih
Manusela
Lorentz
Teluk Cenderawasih
Wasur
Luas total
Nama Tahun Perairan Status internasional
km² mi²
Bantimurung -
2004 480 185
Bulusaraung
Bogani Nani
1991 2.871 1.108
Wartabone
Kepulauan
2004 3.620 1,400 700 km²
Togean[10]
World Network of
Lore Lindu 1982 2.290 884
Biosphere Reserves
Rawa Aopa
1989 1.052 406 Situs Ramsar
Watumohai
World Network of
Sebagian Biosphere Reserves
Taka Bone Rate 2001 5.308 2.049
besar Calon Situs Warisan
Dunia[11]
World Network of
Sebagian Biosphere Reserves
Wakatobi 2002 13.900 5.370
besar Calon Situs Warisan
Dunia[12]
Bantimurung - Bulusaraung
Bunaken
Wakatobi
Lore Lindu
Togean
Luas total
Nama Tahun Perairan Status internasional
km² mi²
Bukit Tiga
1995 1.277 493
Puluh
World Network of
Siberut 1992 1.905 735
Biosphere Reserves
Batang Gadis
Berbak
Bukit Duabelas
Gunung Leuser
Kerinci Seblat
Sembilang
Siberut
Tesso Nilo
Way Kambas
Negara Indonesia
Tipe Alam
Taman Nasional Gunung Leuser biasa disingkat TNGL adalah salah satu
Kawasan Pelestarian Alam di Indonesia seluas 1.094.692 Hektar yang secara
administrasi pemerintahan terletak di dua Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Provinsi Aceh yang terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Aceh Barat
Daya,Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tamiang,
sedangkan Provinsi Sumatera Utara yang terdeliniasi TNGL meliputi
Kabupaten Dairi, Karo dan Langkat.
Taman nasional ini mengambil nama dari Gunung Leuser yang menjulang
tinggi dengan ketinggian 3404 meter di atas permukaan laut di Aceh. Taman
nasional ini meliputi ekosistem asli dari pantai sampai pegunungan tinggi
yang diliputi oleh hutan lebat khas hujan tropis, dikelola dengan sistem
zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, menunjang budidaya,pariwisata, dan rekreasi.
Taman Nasional Gunung Leuser memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu : a.
perlindungan sistem penyangga kehidupan; b. pengawetan keanekaragaman
jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya; c. pemanfaatan secara
lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Secara yuridis formal keberadaan Taman Nasional Gunung Leuser untuk
pertama kali dituangkan dalam Pengumuman Menteri Pertanian Nomor:
811/Kpts/Um/II/1980 tanggal 6 Maret 1980 tentang peresmian 5 (lima)
Taman Nasional di Indonesia, yaitu; TN.Gunung Leuser, TN. Ujung Kulon, TN.
Gede Pangrango, TN. Baluran, dan TN. Komodo. Berdasarkan Pengumuman
Menteri Pertanian tersebut, ditunjuk luas TN. Gunung Leuser adalah 792.675
ha. Pengumuman Menteri Pertanian tersebut ditindaklanjuti dengan Surat
Direktorat Jenderal Kehutanan Nomor: 719/Dj/VII/1/80, tanggal 7 Maret
1980 yang ditujukan kepada Sub Balai KPA Gunung Leuser. Dalam surat
tersebut disebutkan bahwa diberikannya status kewenangan pengelolaan
TN. Gunung Leuser kepada Sub Balai KPA Gunung Leuser.
Diterimanya Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera ke daftar Situs Warisan
Dunia pada tahun 2004, membuat Taman Nasional Gunung Leuser juga
masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, bersama
dengan Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan
Selatan.
Sebagai dasar legalitas dalam rangkaian proses pengukuhan kawasan hutan
telah dikeluarkan Keputusan Menteri Kehutanan nomor: 276/Kpts-II/1997
tentang Penunjukan TN. Gunung Leuser seluas 1.094.692 hektaree yang
terletak di Provinsi daerah Istimewa Aceh dan Sumatera Utara. Dalam
keputusan tersebut disebutkan bahwa TN. Gunung Leuser terdiri dari
gabungan:
Taman Nasional
Taman Nasional di Taman Nasional di
di Bali dan Nusa
Pulau Sumatera Pulau Jawa
Tenggara
1. Gunung
1. Ujung Kulon **) 1. Bali Barat
Leuser *) **)
2. Gunung
2. Siberut *) 2. Kepulauan Seribu
Rinjani
3. Kerinci Seblat **) 3. Gunung Halimun 3. Komodo *) **)
4. Gunung Gede 4. Manupeu
4. Bukit Tigapuluh
Pangrango *) Tanah Daru
5. Laiwangi
5. Bukit Duabelas 5. Karimunjawa
Wanggameti
6. Bromo Tengger
6. Berbak ***) 6. Kelimutu
Semeru
7. Sembilang 7. Meru Betiri
8. Bukit Barisan
8. Baluran
Selatan **)
9. Way Kambas 9. Alas Purwo
10. Batang Gadis 10. Gunung Merapi
11. Gunung
11. Tesso Nilo
Merbabu
12. Gunung Ciremai
Taman Nasional
Taman Nasional di Taman Nasional di
di Maluku dan
Pulau Kalimantan Pulau Sulawesi
Papua
1. Gunung Palung 1. Bunaken 1. Manusela
2. Danau 2. Bogani Nani 2. Aketajawe -
Sentarum ***) Wartabone Lolobata
3. Teluk
3. Betung Kerihun 3. Lore Lindu *)
Cendrawasih
4. Bukit Baka-Bukit
4. Taka Bonerate 4. Lorentz **)
Raya
5. Tanjung 5. Rawa Aopa
5. Wasur
Puting *) Watumohai
6. Kutai 6. Wakatobi
7. Kayan 7. Kepulauan
Mentarang Togean
8. Bantimurung -
8. Sebangau
Bulusaraung
Keterangan:
Taman Nasional
Taman Nasional di Taman Nasional di
di Bali dan Nusa
Pulau Sumatera Pulau Jawa
Tenggara
1. Gunung
1. Ujung Kulon **) 1. Bali Barat
Leuser *) **)
2. Gunung
2. Siberut *) 2. Kepulauan Seribu
Rinjani
3. Kerinci Seblat **) 3. Gunung Halimun 3. Komodo *) **)
4. Gunung Gede 4. Manupeu
4. Bukit Tigapuluh
Pangrango *) Tanah Daru
5. Laiwangi
5. Bukit Duabelas 5. Karimunjawa
Wanggameti
6. Bromo Tengger
6. Berbak ***) 6. Kelimutu
Semeru
7. Sembilang 7. Meru Betiri
8. Bukit Barisan 8. Baluran
Selatan **)
9. Way Kambas 9. Alas Purwo
10. Batang Gadis 10. Gunung Merapi
11. Gunung
11. Tesso Nilo
Merbabu
12. Gunung Ciremai
Taman Nasional
Taman Nasional di Taman Nasional di
di Maluku dan
Pulau Kalimantan Pulau Sulawesi
Papua
1. Gunung Palung 1. Bunaken 1. Manusela
2. Danau 2. Bogani Nani 2. Aketajawe -
Sentarum ***) Wartabone Lolobata
3. Teluk
3. Betung Kerihun 3. Lore Lindu *)
Cendrawasih
4. Bukit Baka-Bukit
4. Taka Bonerate 4. Lorentz **)
Raya
5. Tanjung 5. Rawa Aopa
5. Wasur
Puting *) Watumohai
6. Kutai 6. Wakatobi
7. Kayan 7. Kepulauan
Mentarang Togean
8. Bantimurung -
8. Sebangau
Bulusaraung
Keterangan:
Taman nasional ini berada di bagian selatan propinsi Papua dengan luas
4.138 km2 dengan lahan basah, desa-desa tradisional, burung-burung
endemik, dan gundukan tanah sebagai tempat tinggal rayap. Binatang yang
tinggal disini meliputi kuskus dan kangguru. Kalau kamu ingin berpetualang
ke Taman Nasional Wasur, waktu paling tepat ya selama musim kemarau,
yaitu antara bulan Juli – Januari.
2. Taman Nasional Betung Kerihun
Travelers, ini merupakan salah satu taman nasional cantik yang ada di
Kalimantan Barat. Fauna di taman ini sangat kaya, seperti 300 spesies
burung dimana 25 spesies merupakan endemik di Borneo, 162 spesies ikan,
dan 54 mamalia. Yang menarik lagi, Taman Nasional Betung
Kerihun merupakan rumah bagi orang utan yang hampir punah.
3. Taman Nasional Bunaken
Taman Nasional Bunaken terletak di Sulawesi Utara dan menjadi pusat Coral
Triangle serta menjadi habitat sekitar 390 spesies koral, ikan, moluska,
reptil, dan beberapa spesies mamalia laut lainnya. Tempat ini juga menjadi
ekosistem air laut tropis terlengkap di Indonesia dengan keadaan bawah laut
sebening kristal. Banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang
membuktikan keindahan Bunaken dengan cara diving dan snorkeling. Apa
kamu juga tertarik, travelers?
4. Taman Nasional Way Kambas
Way Kambas merupakan salah satu taman nasional tertua di Indonesia.
Luasnya mencapai 1.300 km2 di sekitar Sungai Way Kambas, atau tepatnya
di pesisir timur Lampung. Taman ini juga menjadi rumah bagi spesies hewan
yang dilindungi, seperti gajah, badak, dan harimau. Gajah Sumatara
atau Elephas maximus sumatranus merupakan sub-spesies dari gajah Asia
atau Elephas maximus.
5. Taman Nasional Gunung Leuser
About
Latest Posts
PegiPegi
UMUM
Taman Nasional Komodo (TN. Komodo) merupakan kawasan yang terdiri dari
beberapa pulau dengan perairan lautnya. Pulau-pulau tersebut merupakan
habitat satwa komodo (Varanus komodoensis) yaitu reptil purba yang tersisa
di bumi. Kondisi alamnya unik, terdapat padang savana yang luas dengan
pohon lontarnya (Borassus flabellifer).
Letak kawasam TN Komodo di ujung barat Propinsi Nusa Tenggara Timur,
tepatnya di antara Pulau Sumbawa (Nusa Tenggara Barat) dan Pulau Flores
(Nusa Tenggara Timur). Secara administratif kawasan ini terletak di dalam
wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi Nusa
Tenggara Timur.
Status dan sejarah Kawasan
1. Tahun 1911, satwa komodo pertama kali ditemukan oleh JKH Van Steyn
2. Tahun 1912, satwa tersebut diberi nama Varanus komodoensis oleh PA.
Owens
3. Tahun 1912, Sultan Bima mengeluarkan surat keputusan untuk
melindungi komodo
4. Tahun 1938, Residen Flores mengeluarkan keputusan tentang
pembentukan Suaka Margasatwa Pulau Rinca, Pulau Padar disusul
penetapan Suaka Margasatwa Pulau Komodo pada tahun 1965.
5. Pada 6 Maret 1980, Menteri Pertanian menunjuk P. Komodo, Padar, dan
Rinca sebagai Taman Nasional Komodo
6. Tahun 1986, UNESCO menetapkan sebagai Cagar Biosphere (Man and
Biosphere Reserve)
7. Tahun 1991, UNESCO menetapkan sebagai Warisan Dunia (World
Heritage Site)
8. Tahun 1992, Komodo ditetapkan oleh Presiden RI sebagai Simbol
Nasional
9. Tahun 1992, Perubahan fungsi Suaka Margasatwa P.Komodo, P. Rinca
dan P. Padar seluas 40.728 Ha dan Penunjukan Perairan Laut seluas
132.572 Ha menjadi Taman Nasional Komodo.
10. Tahun 2000, ditetapkan kawasan pelestarian alam perairan oleh
Menteri Kehutanan dengan luas 132.572 Ha.
11. Tahun 2006, TN. Komodo termasuk 20 Taman Nasional Model di
Indonesia.
FISIK
Geologi
Kawasan TN. Komodo terletak pada
pertemuan dua lempengan kontinen Sahul
dan Sunda. Gesekan antara kedua
lempengan tersebut, telah menimbulkan
letupan vulkanis besar dan tekanannya
menyebabkan pengangkatan terumbu
karang dan fenomena vulkanis itulah yang
menjadikan pulau-pulau di kawasan TN.
Komodo. Komodo Barat, oleh para ahli
diperkirakan terbentuk pada era jurasic atau
sekitar 130 juta tahun lalu, sedangkan
Komodo Timur, Rinca, dan Padar, diperkirakan terbentuk sekitar 49 juta
tahun lalu dalam era Eosin. Pulau-pulau tersebut berubah terus menerus
melalui proses erosi dan penumpukan. Berdasarkan geologis berskala
1:250.000 oleh Van Bemmelen tahun 1949, formasi batu yang tersebar di TN.
Komodo adalah formasi andesit, deposit vulkanis dan formasi efusif.
Topografi
Terdapat topografi Taman Nasional Komodo
bergelombang, berupa bukit-bukit dan gunung-
gunung. Dibeberapa tempat terdapat lereng yang
terjal dan curam dengan kemiringan mencapai 80
% dan ketinggiannya berkisar antara 0-735 m dpl.
Gunung yang tertinggi adalah Gunung Satalibo
(735 m dpl) terletak di P. Komodo, dan Gunung Ora (667 m dpl) di P. Rinca.
Iklim
Kawasan TN. Komodo sangat dipengaruhi oleh hujan musim dengan tingkat
kelembaban yang tinggi. Iklim TN. Komodo berdasarkan klasifikasi Schmidt
dan Ferguson iklimnya termasuk klasifikasi jenis F (sangat kering). Bulan
kering antara april sampai oktober dan bulan basah antara bulan November
sampai dengan Maret. Curah hujan rata-rata 200-1500 mm per tahun. Suhu
umumnya berkisar antara 17 – 34 C, dengan tingkat kelembaban rata-rata
36 %.
BIOTIK
Padang savana yang mendominasi
daratan, dengan keadaan alam yang
kering terbatas sumber mata air tawar
dan suhu udara yang panas
merupakan habitat baik bagi reptil purba biawak komodo (Varanus
komodoensis)
Flora
Ekosistem TN. Komodo dipengaruhi oleh iklim yang dihasilkan dari musim
kemarau panjang, suhu udara tinggi dan curah hujan rendah. Disamping itu
TN. Komodo terletak dalam zonasi transisi antara flora dan fauna Asia dan
Australia. Ekosistem perairannya dipengaruhi oleh dampak El-Nino/La Nina,
yang berakibat memanasnya lapisan air laut di sekitarnya dan sering terjadi
arus laut yang kuat.
Berikut adalah tipe-tipe vegetasi yang terdapat di Taman Nasional Komodo
1. Padang Rumput dan Hutan Savana; Terdapat padang rumput dan hutan
savana yang luasnya mencapai kurang lebih 70% dari luas TN.
Komodo.Tumbuh berbagai jenis rumput diantaranya ; Setaria adhaerens,
Chloris barbata, Heteropogon contortus, Themeda gigantea dan Themeda
gradiosa yang diselingi oleh pohn lontar (Borassus flobellifer) yang
merupakan tumbuhan khas.
2. Hutan Tropis Musim (dibawah 500 m dpl); sekitar 25% dari luas kawasan
Komodo meruapakan vegetasi hutan tropis musim dengan jenis
tumbuhan, antara lain : kesambi (Schleichera oleosa), asem (Tamarindus
indica), kepuh (Sterculia foetida), dan beberapa jenis tumubuhan
lainnya.
3. Hutan di atas 500 m dpl; pada ketinggian di atas 500 m dpl. Di puncak-
puncak bukit, vegetasinya antara lain; Collophyllum spectobile, Colona
kostermansiana, Glycosmis pentaphylla, Ficus urupaceae, Mischarpus
sundaicus, Podocarpus netrifolia, Teminalia zollingeri, Uvaria ruva, rotan
(Callamus sp.), bambu (Bambusa sp.), dan pada tempat yang cukup tedh
biasanya ditemukan lumut yang hidup menempel di bebatuan.
4. Hutan Bakau ; terdapat di teluk yan terlindungi dari hempasan
gelombang. Jenis vegetasinya, antara lain; Rhizophora sp., Rhizophora
mucronata, dan Lumnitzera racemosa merupakan jenis vegetasi yang
dominan. Namun secara umum terdapat pula api-api (Aicennia
marina),Bruguiera sp., Capparis seplaria, Ceriops tagal, dan Sonneratia
alba. Komunitas pohn bakau TN Komodo merupakan
penghalang/benteng fisik alami terhadap erosi tanah dan akarnya
menjadi tempat pembiakan, berpijah,
dan daerah perlindungan bagi ikan,
kepiting,udang, dan moluska.
5. Terumbu Karang ; terumbu karang
merupakan komunitas yang terdiri dari
sejumlah tumbuhan dan satwa
perairan laut, baik yang hidup maupun
yang telah mati. Terumbu karang di TN Komodo merpakan habitat
penting bagi sekitar 1000 jenis ikan. Misalnya; barakuda, bengkolo,
kerapu, kakap, dll serta jenis lainnya seperti lumba-lumba, pari manta,
paus, gurita, penyu hijau, penyu lekang, penyu sisik, kuda laut, lobster
dapat dijumpai di perairan Taman Nasional Komodo. Selain itu lebih dari
250 jenis koral pembentuk karang, sedikitnya 105 jenis crustaceae, dan
70 jenis bunga karang.
Fauna
Mamalia ; antara lain, rusa (Cervus timorensis), anjing hutan (Cuon alpinus),
babi hutan (Sus scrofa), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), kuda liar
(Equus caballus) dan kerbau liar (Bubalus bubalus), musang (Paradoxurus
hermaphroditus), tikus besar Rinca (Ratus ritjanus), dan kalong buah
(Cynopterus brachyotis dan Pteropsis sp.)
Burung ; tercatat terdapat 111 jenis burung,
antara lain ; burung gosong (Megapodius
reinwardti), kakatua jambul kuning (Cacatua
sulphurea), perkutut (Geopelia striata), tekukur
(Streptopelia chinensis), pergam hijau (Ducula
aenea), Philemon buceroides, burung raja udang
(Halcyon capensis), dan burung kacamata laut
(Zosterops chloris).
Reptil; terdapat 34 jenis Reptil. Disamping reptil Komodo, jenis reptil
lainnya, antara lain; ular kobra (Naja naja), ular russel (Viperia russeli), ular
pohon hijau (Trimeresurus albolabris), ular sanca (Python sp.), ular laut
(Laticauda colubrina), kadal (Scinidae, Dibamidae, dan Varanidae), tokek
(Gekko sp.), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu hijau (Chelonia
mydas).
WISATA ALAM
Daya tarik utama TN. Komodo yaitu adanya
reptil raksasa purba biawak komodo
(Varanus
komodoensis),
tetapi keaslian dan
kekhasan alamnya,
khususnya
panorama savana
dan panorama
bawah laut, merupakan daya tarik pendukung yang
potensial.
Wisata bahari misalnya, memancing, snorkeling, diving, kano, bersampan.
Sedangkan di daratan, potensi wisata alam yang bisa dilakukan adalah
pengamatan satwa, hiking, dan camping. Mengunjungi Taman Nasional
Komodo dan menikmati pemandangan alam yang sangat menawan
merupakan pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan.
Beberapa lokasi yang menarik untuk dikunjungi :
1. Loh Liang : merupakan daerah konsesi wisata yang dikelola oleh PT. Putri
Naga Komodo (PT. PNK). Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain
pengamatan satwa komodo, rusa, babi hutan, pengamatan burung,
bermain kano dll.
2. Pantai Merah : merupakan pantai dangkal yang indah dengan terumbu
karang yang menawan. Aktivitas yang biasa dilakukan oleh turis yang
berkunjung adalah snorkeling atau mandi matahari.
3. Loh Sebita : Loh Sebita merupakan daerah mangrove dan aktivitas yang
cukup menarik untuk dilakukan adalah pengamatan burung serta
treking.
4. Loh Buaya : merupakan daerah konsesi wisata yang dielola oleh PT. Putri
Naga Komodo (PT. PNK). Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain
pengamatan satwa komodo, rusa, kerbau, burung, monyet ekor panjang,
kuda liar, pengamatan burung, bermain kano, dll.
5. Pulau Kalong : Aktivitas yang dapat dikunjungi antara lain pengamatan
koloni kelelawar dalam jumlah yang cukup besar. Pengamatan paling
menarik dilakukan pada saat sore hari dimana kelelawar mulai keluar
untuk mencari makan.
6. Golo Kode : Dari puncak bukit yang dikenal dengan Golo Kode,
pengunjung dapat menyaksikan panorama dan bentang alam yang cukup
fantastik karena keterwakilan berbagai tipe ekosistem dapat disaksikan
dari tempat ini.
7. Selat Molo : selat yang memiliki arus deras seperti air sungai yang
mengalir pada saat pasang.
Terdapat 36 dive site di dalam kawasan TN. Komodo di antara lain yang
sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara untuk menyelam dan
snorkelling:
1. Pulau Tatawa.
2. Pantai Merah.
3. Gililawa Laut.
4. Loh Dasami.
5. Pillar Steen.
6. Batu Bolong.
7. Taka Makasar.
Dan masih banyak dive site yang lainnya yang tidak kalah menarik dengan
keindahan bawah lautnya.
Cara mencapai lokasi :
1. Lewat darat :
Pengunjung dapat menggunakan perjalanan
darat dari dari Bali - Mataram (P. Lombok) –
Bima - Sape (P. Sumbawa), kemudian
diteruskan dengan perjalanan menggunakan
kapal feri setiap hari menuju Labuan Bajo. Dari
Labuan Bajo pengunjung dapat berkunjung ke
Taman Nasional Komodo menggunakan kapal
boat atau speedboat.
2. Lewat udara :
Pengunjung dapat menggunakan transportasi udara dari Bali (Denpasar)
menuju Labuan Bajo setiap hari dengan maskapai penerpangan yang ada
diantaranya; Indonesian Air Transport (IAT), Merpati, dan Trigana Air.
Kantor: Balai Taman Nasional Komodo, Jalan Kasimo, Manggarai Barat, NTT
86554 telp. (0385) 41004, 41005 Fax. (0385) 41006
Email: tn_komodo@yahoo.com
Pembentukan: Pengumuman Menteri Pertanian tanggal 6 Maret 1980
tentang Pembentukan Taman Nasional Komodo
Penunjukkan: Ditunjuk sebagai Taman Nasional Komodo oleh Menteri
Kehutanan melalui SK No. 306/Kpts-II/1992 tanggal 29 Februari 1992.
Letak: Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT
Curah Hujan: kurang dari 800 mm per tahun
Temperatur: Suhu tahunan tertinggi 43oC sedangkan suhu minimum 17oC.
Bulan November merupakan bulan terpanas dalam setahun
Letak Geografis: 119o09’00’’ - 119o55’00” BT dan 8o20’00” - 8o53’00” LS
PENGERTIAN
Taman Nasional adalah Kawasan Pelestarian Alam yang mempunyai
ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk
tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,
pariwisata, dan rekreasi.
1. memiliki sumber daya alam hayati dan ekosistem yang khas dan unik
yang masih utuh dan alami serta gejala alam yang unik;
2. memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh;
3. mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelangsungan proses
ekologis secara alami; dan
4. merupakan wilayah yang dapat dibagi kedalam zona inti, zona
pemanfaatan, zona rimba, dan/atau zona lainnya sesuai dengan
keperluan.
1 TN Kelimutu 1 TN Aketajawe-Lolobata
5 TN Komodo 5 TN Wasur
6 TN Manupeu Tanah
Daru
7 TN Laiwangi Sulawesi
Wanggameti
1 TN Bantimurung –
Bulusaraung
7 TN Gunung Merapi
7 TN Sebangau
8 TN Tanjung Puting
g tersedia untuk diklat yang akan diselenggarakan. Sama dengan permintaan pengajar, Pusdiklat harus mengirimkan surat permintaan untuk calon peserta
diklat kepada unit-unit terkait. Kemudian berdasarkan surat jawaban, proses registrasi dan seleksi administrasi dapat dilaksanakan. Permasalahan muncul
ketika surat jawaban tenaga pengaja
Para dewa kemudian berunding lagi untuk menentukan pemberat yang akan mereka taruh di tengah
pulau itu. Mereka memutuskan menggunakan Gunung Jamurdwipa yang yang sangat terkenal bagi
makhluk-makhluk gaib dan sangat tinggi menjulang di dalam laut selatan. Para dewa kemudian
memberikan pengarahan dan meminta ijin para penghuni Gunung Jamurdwipa aga segera pindah
tempat, karena gunung yang mereka tempati akan dipindahkan ke tengah-tengah pulau Jawa.
Dari hasil pengukuran yang telah mereka lakukan terdahulu, ternyata lokasinya dihuni oleh dua
orang yang sedang bekerja di tengah hutan belantara. Ke dua orang itu tenyata empu yang sedang
membuat keris. Para dewa kemudian mengutus Dewa Panyarikan dan Batara Naradha beserta para
pengawal untuk memberitahu kepada kedua orang itu agar segera pindah karena tempatnya akan
diletakkan Gunung Jamurdwipa.
Para utusan dewa itu terpesona melihat kedua empu yang sedang mengerjakan keris masing-
masing tanpa bantuan alat apapun. Empu itu sedang mencampur segala macam bahan logam dan
dengan tangan kosong mereka menggunaka telapak tangan dan jari-jari untuk menempa dan
memilin campuran bubuk logam itu hingga menggumpal.
Pekerjaan empu pada waktu itu tentu saja tidak bisa disela karena memelukan konsantrasi tingkat
tinggi untuk mengolah bijih logam itu. Para utusan pun mau menunggu, dan sambil melihat betapa
takjubnya mereka mengetahui cara pembuatan keris yang dilakukan oleh para empu itu. Gumpalan
besi itu kemudian dipukul-pukul dan diurut-urut oleh para empu itu hanya menggunakan tangan
mereka. Dan yang lebih menakjubkan lagi gumpalan besi itu membara dan menyala-nyala namun
tangan para empu itu tidak terbakar sedikitpun.
Pekerjaan empu itu sebenarnya belum selesai namun karena ada utusan penting, maka
pekerjaanya di hentikan sementara dan menemui utusan dari kayangan tersebut. Empu tersebut
kemudian memperkenalkan diri. Yang satunya bernama Mpu Permadi sedangkan yang satunya lagi
bernama Mpu Rama. Setelah saling memperkenalkan diri dan sedikit basa-basi, akhirnya Batara
Naradha dan Dewa Panyarikan mengutarakan maksud kedatangannya
Batara Naradha pun segera menyampaikan maksud kedatangannya dan didukung oleh pernyataan
Sewa Panyarikan, yaitu menyarankan agar kedua empu itu segera pundah dari lokasi itu karena
akan ditepatkan gunung besar yang akan digunakan untuk menyeimbangkan pulau Jawa yang
sedang miring. Batara Naradha menjelaskan hal ikhwal terjadinya gempa dan keadaan pulau Jawa
yang sangat mengkawatirkan mengharapkan agar kedua orang itu mau mengerti dan menuruti
kehendaknya tanpa ada halangan satupun. Tidak lupa Dewa Panyarikan pun menjelaskan
pentingnya pekerjaan itu demi kelangsungan hidup para penghuni pulau Jawa.
Mpu Permadi dan Mpu Rama tertegun dan saling berpandangan. Nampak dari gurat wajahnya
seperti tidak berkenan dengan kehendak para dewa. Ke dua empu itu mempunyai kepentingan
terkait dengan pekerjaannya yang belum selesai. Dan ternyata ke-dua empu itu tidak berkenan bila
harus berpindah tempat, sementara pekerjaan membuat kerisnya baru saja dimulai dan harus
diselesaikian dilokasi itu. Kedua empu itu berpendapat jika pembuatan kerisnya tidak selesai
dengan sempurna akan mendatangkan malapetaka bagi manusia, maka harus mereka meminta
harus menunggu hingga pekerjaannya selesai.
Kedua utusan itupun berpendapat jika perkara ini adalah perkara yang bersifat mendesak, sehingga
jikalau harus menggunakan pemaksaan pun akan dijalankannya. Kedua utusan itu tak henti-
hentinya menerangkan bahwa tugas yang diembannya adalah demi kelangsungan hidup umat di
pulau Jawa. Namun kedua empu itu juga kokoh pada pendiriannya, jika pengerjaan keris itu tidak
sempurna juga akan mendatangkan mala petaka bagi manusia.
Kedua kubu itu pun terlibat adu mulut yang sangat menegangkan. Nampaknya suasananya semakin
menjadi tidak terkendali. Karena alasan yang sangat mendesak, maka kedua utusan dewa pun
menggunakan pemaksaan dengan mengerahkan seluruh bala tentara pengawalnya untuk
menyerang kedua empu itu. Kedua empu itu segera memasang kuda-kuda untuk menyambut
serangan bala tentara kayangan itu. Nampaknya pertarungan itu tidaklah seimbang mengingat
kesaktian dari kedua empu itu dalam waktu yang tdak lama semua bala tentara itu berhasil
dikalahkan.
Kini tinggal berempat mereka berhadap-hadapan dan terjadilah duel satu lawan satu. Pertarungan
sengit pun tak bisa dihindarkan. Pertarungan kali ini nampak seimbang, sehingga pertempurannya
berlangsung lama dan wilayah sekitar pertempuran itu nampak berantakan, banyak batu-batu
berhamburan dan hancur jadi debu, pohon-pohon besar bertumbangan dan asap atau debu
mengepul.
Batara Guru kemudian memberi titah kepada Dewa Bayu untuk memberikan pelajaran buat Mpu
Rama dan Mpu Permadi. Dewa Bayu diperintah untuk segera memindahkan Gunung Jamurdwipa
dengan meniupnya. Batara guru tidak peduli dengan keselamatan kedua empu itu, karena telah
menentang para dewa dan membahayakan keselamatan umat manusia.
Berangkatlah Dewa Bayu ke Laut Selatan. Dengan kesaktiannya, Dewa Bayu segera meniup
gunung itu. Tiupan Dewa Bayu yang bagaikan angin topan berhasil menerbangkan Jamurdwipa
hingga melayang-layang di angkasa dan kemudian jatuh tepat di perapian kedua empu tersebut.
Kedua empu yang berada di tempat itu pun ikut tertindih oleh Gunung Jamurdwipa hingga tewas
seketika. Kemudian roh kedua empu tersebut tidak bisa diterima di alam baka sehingga menjadi
penunggu gunung itu.
Meskipun kedua empu sakti itu telah tewas tertimpa gunung, namun sisa-sisa kesaktiannya tidak
padam. Bahan keris yang masih dalam proses pengerjaanya masih menyala dan tidak dapat
dipadamkan kecuali oleh kedua orang empu yang sudah tewas tersebut dan terus menerus
membara dan karena tertimbun oleh gunung, lama kelamaan semakin membara dan membesar.
Karena bertambah besar baranya, maka tempatnya menjadi terbatas sedangkan tekanannya
menjadi meningkat. Bara api yang makin membesar itu menyembur ke atas dengan membakar
bebatuan dan tanah yang menimbunnya hingga meleleh. Oleh karena tanah dan bebatuan yang
meleleh tadi mnimbulkan lobang yang semakin hari semakin bertambah luas hingga sekarang
menjadi kawah.
dan surat jawaban calon peserta diklat tidak tepat waktu. Proses selanjutnya dari masing-masing proses bisnis ini akan tersendat dan akan memengaruhi
standar mutu program tersebut dan dapat juga memengaruhi kalender diklat tahun tersebut. PEMBAHASAN Dalam setiap penyelenggaraan diklat, unsur
utama yang harus ada adalah tenaga pengajar dan peserta diklat. Setiap Pusdiklat memiliki program diklat yang disusun dalam kalender diklat untuk satu
tahun.
Adalah sejenis bangsa jin atau makhluk halus yang berwujud manusia mirip kera yang bertubuh
besar dan kekar dengan warna kulit hitam kemerahan, tubuhnya ditutupi rambut lebat yang tumbuh
di sekujur tubuh. Genderuwo terutama dikenal dalam masyarakat di Pulau Jawa (orang Sunda
menyebutnya “gandaruwo” dan orang Jawa menyebutnya “gendruwo”). Habitat hunian
kegemarannya adalah batu berair, bangunan tua, pohon besar teduh atau sudut-sudut yang lembab
sepi dan gelap. Pusat domisili makhluk ini dipercaya berada di Hutan Jati Donoloyo, kecamatan
Sloghimo, sekitar 60 km di sebelah timur Wonogiri, dan di wilayah Lemah Putih, Purwosari,
Girimulyo, Kulon Progo sekitar 60 km ke barat Yogyakarta.
Legendanya:
Makhluk halus ini dipercaya dapat berkomunikasi dan melakukan kontak langsung dengan manusia.
Kisah-kisah misteri menyebutkan kalau genderuwo dapat mengubah penampakan dirinya mengikuti
wujud fisik seseorang untuk menggoda manusia. Genderuwo dipercaya sebagai sosok makhluk
yang cabul, karena kegemarannya menggoda istri-istri kesepian yang ditinggal suami atau para
janda bahkan sampai melakukan hubungan seksual dengan mereka. Dipercaya bahwa benih
daripada genderuwo dapat menyebabkan seorang wanita menjadi hamil dan memiliki keturunan dari
genderuwo. Menurut legenda, genderuwo memiliki teknik permainan cinta dan vitalitas yang hebat,
sehingga wanita-wanita korban pencabulannya seringkali merasakan puas dan nikmat yang luar
biasa. Biasanya wanita korban yang disetubuhi oleh genderuwo tidak akan sadar sedang
bersetubuh dengan genderuwo karena genderuwo akan menyamar sebagai suami atau kekasih
korban dalam melakukan pencabulannya. Disebutkan pula kalau genderuwo memiliki libido dan
gairah seksual yang besar dan jauh di atas manusia, sehingga ia amat mudah terangsang melihat
kemolekan perempuan dan senang menggoda perempuan.
Asal Usulnya:
Asal-usul genderuwo dikatakan berasal dari arwah orang yang meninggal secara tidak sempurna,
bisa akibat bunuh diri, penguburannya tidak sempurna ataupun kecelakaan. Sehingga ia belum mau
naik ke akhirat.Genderuwo tidak dapat dilihat oleh orang biasa tapi pada saat tertentu dia dapat
menampakkan dirinya bila merasa terganggu. Pada dasarnya tidak semua genderuwo jahat, ada
genderuwo yanbg jahat ada pula yang baik. Semuanya tergantung bagaimana kita bersikap, mau
berteman atau bermusuhan padanya.
source:
http://daerah.sindonews.com/read/843053/22/cerita-rakyat-
asal-usul-gunung-slamet-1394506631
Pada zaman dahulu kala ada seorang putri kedaton kerajaan Pemalang yang mempunyai paras
yang cantik dengan rambut terurai panjang sampai ke pinggul. Putri itu bernama Raden Ayu Sekar
Arum. Dalam perjalanan usianya, Sekar Arum tumbuh sebagai gadis keraton yang cinta pada
rakyat. Apalagi sifat sosialnya tergolong tinggi. Rakyat jelata yang hidup kurang mampu selalu
menjadi perhatiannya, sehingga kegemaran wanita yang selalu cinta dengan warna hijau itu tidak
segan-segan turun ke karang pedesaan untuk mengetahui secara langsung, apakah para abdi
dalem terutama punggawa kerajaan bekerja dengan baik atau hanya sekedar sandiko dawuh.
Di saat itulah, Sekar Arum bisa membuktikan dengan kepalanya sendiri bahwa rakyat dibawah
kepemimpinan ayahnya masih perlu uluran tangan dari dirinya dan juga para penjabat yang
dianggap mampu untuk membagikan sedikit rejeki kepada mereka.
Patih Jongsari, kepercayaan ayahnya itu ternyata menaruh hati kepada dirinya karena sebagai putri
tunggal yang cantik, dirinya juga membuat para lelaki kerjaan menjadi incaran dan bahan
pembicaraan.
Sebagai wanita yang tidak mau melukai hati lelaki lain, maka Sekar Arum membuat sayembara
yang isinya “bila ada pemuda kerajaan yang sakti mandra guna dan bisa mengayomi rakyat maka
dirinya mau dipersunting untuk dijadikan istri.
Nampaknya sayembara yang diucapkan oleh putri kedaton itu terdengar oleh Raden Mangoneng
asal Madiun. Kebetulan Raden Mangoneng sengaja datang ke Pemalang untuk mencari ilmu dan
mencari kehidupan.
Ternyata dalam sayembara yang diadakan oleh Sekar Arum hanya 2 orang pemuda saja yang
berhasil mendaftar tak pelak kedua tokoh sakti tersebut memulai pertandingan di alun-alun keraton.
Perkelahian sengit dengan mengeluarkan beberapa tenaga dalam andalan telah makan beberapa
jam lamanya. Namun, belum juga ada yang kalah.
Perkelahian itu akhirnya bergeser sampai ke daerah hutan lebat yang dikenal wingit, 30 km ke arah
selatan. Daerah yang menjadi kekuasaan para dedemit itu, jalma mara jalma mati (siapa yang
datang, pasti mati) dikenal dengan nama “Randu Alas”. Perkelahian dua tokoh sakti itu ternyata
tidak selesai juga dalam satu hari, sehingga sekarang daerah tersebut dinamakan “Randudongkal”.
Perkelahian pun digeser ke utara sedikit. Raden Mangoneng dan Patih Jongsari menyingkir untuk
mengatur tenaga dan nafas, maka setelah ramai menjadi desa, daerah tersebut dikenal dengan
nama “Desa Semingkir”.
Entahlah, tiba-tiba angin besar bertiup dengan kencangnya, 2 pemuda sakti itu terbang sekitar 15
km ke daerah utara. Di situ Raden Mangoneng melihat ada kubangan besar seperti gua ular setelah
kakinya menancap di lumpur tengah hutan. Dalam perkataannya, bila nanti daerah itu ramai maka
dia menamakan daerah itu menjadi desa Lenggerong diambil dari kata “Gerong” (berlubang)
Dalam kurun waktu 3 hari, dua orang pemuda yang ingin merebut hati seoarng gadis cantik
kerajaan tersebut, tidak ada yang mau mengalah antara satu dengan lain. Mereka ingin
membuktikan bahwa siapa yang sakti, dialah yang pantas mendampingi Sekar Arum.
Tibalah dua pemuda itu di pinggiran hutan, mereka saling bertengkar mulut hingga burung binatang
di hutan “Siraung” (kini dusun Sirau). Semuanya kabur karena melengkingnya suara sakti yang
dipertengkarkan dalam adu mulut itu. Mengakhiri perkelahaian itu. Patih Jongsari kemudian
mengambilkan air kepada Mangoneng karena kehausan. Kebetulan di sekitar daerah tersebut ada
segenthong air. Mereka meminum air tersebut sampai hilang dahaga. Tempat ditemukannya air stu
guci itu dikenal dengan nama dusun “Sigenthong, Seawaka”.
Kemudian setelah rasa haus hilang dan menyadari betapa bodohnya meraka karena hanya
merebutkan seorang perempuan keajaaan dan nyawa seabagai taruhannya. Maka daerah tempat
berkumpul dan menjalin persahabatan akibat perang mulut itu yang pada muaranya dapat
merasakan kenikmatan berkawan, lalu mereka berdua menamakan desa “Paduraksa”, diambil dari
kata “Padu” (perang mulut) dan “raksa” (merasakan kenikmatan), hingga tokoh kerajaan baik dari
putra asli daerah yaitu Patih jongsari dan pendatang Raden Mangoneng dapat bersatu membangun
Pemalang. Diskriminasi tidak sejalan dengan ide dua tokoh itu. Untuk bersatu membangun
Pemalang tentunya ide dari luar bersifat membangun juga diperlukan.
SEJARAH BERDIRINYA PEMALANG
Pra Mataram
Keberadaan Pemalang dapat dibuktikan berdasarkan berbagai temuan
arkeologis pada masa prasejarah. Temuan itu berupa punden berundak dan
pemandian di sebelah Barat Daya Kecamatan Moga. Patung Ganesha yang
unik, lingga, kuburan dan batu nisan di desa Keropak. Selain itu bukti
arkeologis yang menunjukkan adanya unsur-unsur kebudayaan Islam juga
dapat dihubungkan seperti adanya kuburan Syeikh Maulana Maghribi di
Kawedanan Comal. Kemudian adanya kuburan Rohidin, Sayyid Ngali paman
dari Sunan Ampel yang juga memiliki misi untuk mengislamkan penduduk
setempat.
Eksistensi Pemalang pada abad XVI dapat dihubungkan dengan catatan
Rijkloff van Goens dan data di dalam buku W. Fruin Mees yang menyatakan
bahwa pada tahun 1575 Pemalang merupakan salah satu dari 14 daerah
merdeka di Pulau Jawa, yang dipimpin oleh seorang pangeran atau raja.
Dalam perkembangan kemudian, Panembahan Senopati dan Panembahan
Seda Krapyak dari Mataram menaklukkan daerah-daerah tersebut, termasuk
di dalamnya Pemalang. Sejak saat itu Pemalang menjadi daerah vasal
Mataram yang diperintah oleh Pangeran atau Raja Vasal.
Pemalang dan Kendal pada masa sebelum abad XVII merupakan daerah
yang lebih penting dibandingkan dengan Tegal, Pekalongan dan Semarang.
Karena itu jalan raya yang menghubungkan daerah pantai utara dengan
daerah pedalaman Jawa Tengah (Mataram) yang melintasi Pemalang dan
Wiradesa dianggap sebagai jalan paling tua yang menghubungkan dua
kawasan tersebut.
Populasi penduduk sebagai pemukiman di pedesaan yang telah teratur
muncul pada periode abad awal Masehi hingga abad XIV dan XV, dan
kemudian berkembang pesat pada abad XVI, yaitu pada masa meningkatnya
perkembangan Islam di Jawa di bawah Kerajaan Demak, Cirebon dan
kemudian Mataram.
Pada masa itu Pemalang telah berhasil membentuk pemerintahan tradisional
pada sekitar tahun 1575. Tokoh yang asal mulanya dari Pajang bernama
Pangeran Benawa. Pangeran ini asal mulanya adalah Raja Jipang yang
menggantikan ayahnya yang telah mangkat yaitu Sultan Adiwijaya.
Kedudukan raja ini didahului dengan suatu perseturuan sengit antara dirinya
dan Aria Pangiri.
Sayang sekali Pangeran Benawa hanya dapat memerintah selama satu
tahun. Pangeran Benawa meninggal dunia dan berdasarkan kepercayaan
penduduk setempat menyatakan bahwa Pangeran Benawa meninggal di
Pemalang, dan dimakamkan di Desa Penggarit (sekarang Taman Makam
Pahlawan Penggarit).
[sunting]Kadipaten bawahan Mataram
Pemalang menjadi kesatuan wilayah administratif yang mantap sejak R.
Mangoneng, Pangonen atau Mangunoneng menjadi penguasa wilayah
Pemalang yang berpusat di sekitar Dukuh Oneng, Desa Bojongbata pada
sekitar tahun 1622. Pada masa ini Pemalang merupakan apanage dari
Pangeran Purbaya dari Mataram. Menurut beberapa sumber R Mangoneng
merupakan tokoh pimpinan daerah yang ikut mendukung kebijakan Sultan
Agung. Seorang tokoh yang sangat anti VOC. Dengan demikian Mangoneng
dapat dipandang sebagai seorang pemimpin, prajurit, pejuang dan pahlawan
bangsa dalam melawan penjajahan Belanda pada abad XVII yaitu
perjuangan melawan Belanda di bawah panji-panji Sultan Agung dari
Mataram.
Pada sekitar tahun 1652, Sunan Amangkurat II mengangkat Ingabehi
Subajaya menjadi Bupati Pemalang setelah Amangkurat II memantapkan
tahta pemerintahan di Mataram setelah pemberontakan Trunajaya dapat
dipadamkan dengan bantuan VOC pada tahun 1678.
[sunting]Masa Perang Diponegoro
Menurut catatan Belanda pada tahun 1820 Pemalang kemudian diperintah
oleh Bupati yang bernama Mas Tumenggung Suralaya. Pada masa ini
Pemalang telah berhubungan erat dengan tokoh Kanjeng Swargi atau
Kanjeng Pontang. Seorang Bupati yang terlibat dalam perang Diponegoro.
Kanjeng Swargi ini juga dikenal sebagai Gusti Sepuh, dan ketika perang
berlangsung dia berhasil melarikan diri dari kejaran Belanda ke daerah
Sigeseng atau Kendaldoyong. Makam dari Gusti Sepuh ini dapat
diidentifikasikan sebagai makam kanjeng Swargi atau Reksodiningrat. Dalam
masa-masa pemerintahan antara tahun 1823-1825 yaitu pada masa Bupati
Reksadiningrat. Catatan Belanda menyebutkan bahwa yang gigih membantu
pihak Belanda dalam perang Diponegoro di wilayah Pantai Utara Jawa
hanyalah Bupati-bupati Tegal, Kendal dan Batang tanpa menyebut Bupati
Pemalang.
Sementara itu pada bagian lain dari Buku P.J.F. Louw yang berjudul De Java
Oorlog van 1825 -1830 dilaporkan bahwa Residen Van den Poet
mengorganisasi beberapa barisan yang baik dari Tegal, Pemalang dan Brebes
untuk mempertahankan diri dari pasukan Diponegoro pada bulan September
1825 sampai akhir Januari 1826. Keterlibatan Pemalang dalam membantu
Belanda ini dapat dikaitkan dengan adanya keterangan Belanda yang
menyatakan Adipati Reksodiningrat hanya dicatat secara resmi sebagai
Bupati Pemalang sampai tahun 1825. Dan besar kemungkinan peristiwa
pengerahan orang Pemalang itu terjadi setelah Adipati Reksodiningrat
bergabung dengan pasukan Diponegoro yang berakibat Belanda
menghentikan Bupati Reksodiningrat.
Pada tahun 1832 Bupati Pemalang yang Mbahurekso adalah Raden
Tumenggung Sumo Negoro. Pada waktu itu kemakmuran melimpah ruah
akibat berhasilnya pertanian di daerah Pemalang. Seperti diketahui
Pemalang merupakan penghasil padi, kopi, tembakau dan kacang. Dalam
laporan yang terbit pada awal abad XX disebutkan bahwa Pemalang
merupakan afdeling dan Kabupaten dari karisidenan Pekalongan. Afdeling
Pemalang dibagi dua yaitu Pemalang dan Randudongkal. Dan Kabupaten
Pemalang terbagi dalam 5 distrik. Jadi dengan demikian Pemalang
merupakan nama kabupaten, distrik dan Onder Distrik dari Karisidenan
Pekalongan, Propinsi Jawa Tengah.
Pusat Kabupaten Pemalang yang pertama terdapat di Desa Oneng. Walaupun
tidak ada sisa peninggalan dari Kabupaten ini namun masih ditemukan
petunjuk lain. Petunjuk itu berupa sebuah dukuh yang bernama Oneng yang
masih bisa ditemukan sekarang ini di Desa Bojongbata. Sedangkan Pusat
Kabupaten Pemalang yang kedua dipastikan berada di Ketandan. Sisa-sisa
bangunannya masih bisa dilihat sampai sekarang yaitu disekitar Klinik
Ketandan (Dinas Kesehatan). Pusat Kabupaten yang ketiga adalah
kabupaten yang sekarang ini (Kabupaten Pemalang dekat Alun-alun Kota
Pemalang). Kabupaten yang sekarang ini juga merupakan sisa dari bangunan
yang didirikan oleh Kolonial Belanda. Yang selanjutnya mengalami beberapa
kali rehab dan renovasi bangunan hingga kebentuk bangunan joglo sebagai
ciri khas bangunan di Jawa Tengah.
[sunting]Masa kolonial Belanda dan seterusnya
Dengan demikian Kabupaten Pemalang telah mantap sebagai suatu kesatuan
administratif pasca pemerintahan Kolonial Belanda. Secara biokratif
Pemerintahan Kabupaten Pemalang juga terus dibenahi. Dari bentuk
birokratif kolonial yang berbau feodalistik menuju birokrasi yang lebih sesuai
dengan perkembangan di masa sekarang.
[sunting]Hari jadi dan sesanti
Cerita rakyat
Sumpah setia Nyai Widuri
Negara Indonesia
Tipe Alam
Kriteria vii, ix
Ujung Kulon
Luas 122.956 Ha
Didirikan 1980
Situs 1991
Warisan
Dunia
Taman Nasional Ujung Kulon terletak di bagian paling barat Pulau Jawa, Indonesia. Kawasan
Taman nasional ini juga memasukan wilayah Krakatau dan beberapa pulau kecil disekitarnya
seperti Pulau Handeuleum dan Pulau Peucang. Taman ini mempunyai luas sekitar 122.956 Ha;
(443 km² di antaranya adalah laut), yang dimulai dari tanjung Ujung Kulon sampai denganSamudera
Hindia.
Taman Nasional ini menjadi Taman Nasional pertama yang diresmikan di Indonesia, dan juga sudah
diresmikan sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO pada tahun 1991,
karena wilayahnya mencakupi hutan lindung yang sangat luas. Sampai saat ini kurang lebih 50
sampai dengan 60 badak hidup di habitat ini.
Pada awalnya Ujung Kulon adalah daerah pertanian pada beberapa masa sampai akhirnya hancur
lebur dan habis seluruhpenduduknya ketika Gunung Krakatau meletus pada tanggal 27
Agustus 1883 yang akhirnya mengubahnya kawasan ini kembali menjadi hutan.
Izin untuk masuk ke Taman Nasional ini dapat diperoleh di Kantor Pusat Taman Nasional di
Kota Labuan atau Tamanjaya. Penginapan dapat diperoleh di Pulau Handeuleum dan Peucang.
Taman Nasional Ujung Kulon bersama Cagar Alam Krakatau merupakan asset nasional, dan telah
ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.
Untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Situs Warisan
Alam Dunia, UNESCO telah memberikan dukungan pendanaan dan bantuan teknis.
Daftar isi
Kawasan Ujung Kulon pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli Botani Jerman, F.
Junghun pada Tahun 1846, ketika sedang mengumpulkan tumbuhan tropis. Pada masa itu
kekayaan flora dan fauna Ujung Kulon sudah mulai dikenal oleh para peneliti. Bahkan perjalanan ke
Ujung Kulon ini sempat masuk di dalam jurnal ilimiah beberapa tahun kemudian. Tidak banyak
catatan mengenai Ujung Kulon sampai meletusnya gunung krakatau pada tahun 1883. Namun
kemudian kedahsyatan letusan Krakatau yang menghasilkan gelombang Tsunami setinggi kurang
lebih 15 meter, telah memporak-porandakan tidak hanya pemukiman penduduk di Ujung Kulon,
tetapi satwaliar dan vegetasi yang ada. Meskipun letusan Krakatau telah menyapu bersih kawasan
Ujung Kulon, akan tetapi beberapa tahun kemudian diketahui bahwa ekosistem-vegetasi dan
satwaliar di Ujung Kulon tumbuh baik dengan cepat.
Perkembangannya kemudian, beberapa areal berhutan ditetapkan sebagai kawasan yang
dilindungi, secara berurutan yaitu sebagai berikut:
Tahun 1921[sunting | sunting sumber]
Berdasarkan rekomendasi dari Perhimpunan The Netherlands Indies Society for The Protectin of
Nature, Semenanjung Ujung Kulon dan Pulau Panaitan ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda
sebagai Kawasan Suaka Alam melalui SK Pemerintah Hindia Belanda Nomor : 60 Tanggal 16
Nofember 1921.
Tahun 1937[sunting | sunting sumber]
Besluit Van Der Gouverneur – General Van Nederlandch – Indie dengan keputusan Nomor : 17
Tanggal 24 Juni 1937 menetapkan status kawasan Suaka Alam tersebut kemudian diubah menjadi
Kawasan Suaka Margasatwa dengan memasukkan Pulau Peucang dan Pulau Panaitan.
Tahun 1958[sunting | sunting sumber]
Berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor : 48/Um/1958 Tanggal 17 April 1958 Kawasan Ujung
Kulon berubah status kembali menjadi Kawasan Suaka Alam dengan memasukkan kawasan
perairan laut selebar 500 meter dari batas air laut surut terendah.
Tahun 1967[sunting | sunting sumber]
Melalui SK Menteri Pertanian Nomor : 16/Kpts/Um/3/1967 Tanggal 16 Maret 1967 Kawasan Gunung
Honje Selatan seluas 10.000 Ha yang bergandengan dengan bagian Timur Semenanjung Ujung
Kulon ditetapkan menjadi Cagar Alam Ujung Kulon.
Tahun 1979[sunting | sunting sumber]
Melalui SK Menteri Pertanian Nomor : 39/Kpts/Um/1979 Tanggal 11 Januari 1979 Kawasan Gunung
Honje Utara seluas 9.498 Ha dimasukkan ke dalam wilayah Cagar Alam Ujung Kulon.
Tahun 1992[sunting | sunting sumber]
Melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 284/Kpts-II/1992 Tanggal 26 Februari 1992, Ujung
Kulon ditunjuk sebagai Taman Nasional Ujung Kulon dengan luas total 122.956 Ha terdiri dari
kawasan darat 78.619 Ha dan perairan 44.337 Ha.
Dalam hal penegasan batas-batas hutan negara, perkembangan penataan batasnya adalah sebagai
berikut:
Tahun 1980[sunting | sunting sumber]
Dilaksanakan Tata Batas di Cagar Alam Gunung Honje, Berita Acara Tata Batas pada Tanggal 26
Maret 1980, dan disyahkan Tanggal 2 Februari 1982 oleh Menteri Pertanian.
Tahun 1995[sunting | sunting sumber]
Dilaksanakan Rekonstruksi Batas Taman Nasional Ujung Kulon wilayah G. Honje oleh Badan
Planologi Kehutanan. Badan Planologi Kehutanan, Taman Nasional Ujung Kulon bekerjasama
dengan Pemerintah New Zealand melaksanakan pemasangan sebanyak 6 ( enam ) yang terdiri dari
1 ( satu ) unit Rambu suar, dan 5 (lima) unit pelampung sebagai batas perairan laut.
Tahun 1999[sunting | sunting sumber]
Badan Planologi Kehutanan melaksanakan pemasangan rambu suar kuning di Tj. Alang – alang
dan pemancangan titik referensi di Tj. Sodong, Tj. Layar, Tj. Alang – alang, Tj. parat dan Tj. Cina.
Badan Planologi Kehutanan melaksanakan pengukuran batas alam pantai Semenanjung Ujung
Kulon. Sesuai SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 758/Kpts-II/1999 Tanggal 23
September 1999 menetapkan Kawasan Perairan Taman Nasional Ujung Kulon seluas 44.337 Ha
sebagai Kawasan Pelestarian Alam Perairan.
Tahun 2004[sunting | sunting sumber]
Balai Pemantapan Kawasan Hutan ( BPKH ) Wilayah XI Jawa – Madura melaksanakan
Rekonstruksi Batas Taman Nasional Ujung Kulon di daerah Gunung Honje.
Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai kawasan yang dilindungi berdasarkan Undang-
undang No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam dan Undang-undang No.41 tahun
1999 tentang Kehutanan, telah mendapat pengakuan sebagai kawasan yang penting dan
dibanggakan secara nasional dan internasional, antara lain:
Tahun 1992[sunting | sunting sumber]
Komisi Warisan Dunia UNESCO menetapkan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Natural World
Heritage Site (Situs Warisan Alam Dunia) dengan Surat Keputusan Nomor: SC/Eco/5867.2.409
Tanggal 1 Februari 1992.
Sebagai Kawasan Strategis Nasional dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup (dalam Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional).
Sebagai Taman Nasional Model berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan
Konservasi Alam Nomor SK 69/IV-Set/HO/2006 tanggal 3 Mei 2006 Tentang Penunjukan 20 (Dua
Puluh) Taman Nasional Sebagai Taman Nasional Model.
Letak dan Luas[sunting | sunting sumber]
Peta yang menunjukkan luas dan letak dari Taman Nasional Ujung Kulon
Ekosistem daratan/teresterial, terdiri dari hutan hujan tropika dataran rendah yang terdapat di
wilayah Gunung Honje, Semenanjung Ujung Kulon, Pulau Peucang dan Pulau Panaitan.
Ekosistem perairan laut terdiri dari terumbu karang dan padang lamun yang terdapat di wilayah
perairan Semenanjung Ujung Kulon, Pulau Handeuleum, Pulau Peucang dan Pulau Panaitan.
Ekosistem pesisir pantai terdiri dari hutan pantai yang terdapat di sepanjang pesisir pantai
dan hutan mangrove di bagian timur laut Semenanjung Ujung Kulon.
Ketiga ekosistem tersebut mempunyai hubungan saling ketergantungan dan membentuk dinamika
proses ekologi yang sangat kompleks di dalam kawasan.
Tipe ekosistem[sunting | sunting sumber]
Hutan pantai[sunting | sunting sumber]
Dimulai dengan formasi pes-caprae yang merupakan vegetasi pioner terdapat di sepanjang tepi
pantai barat dan selatan. Di atas pasir dekat dengan garis pasang tertinggi antara lain
dijumpai Ipomoea pes-caprae (katang-katang), Spinifex littoreus (jukut kiara), Desmodium
umbellatum (kanyere laut) dan Sophora tomentosa (tarum laut). Di sepanjang pantai selatan di atas
bukit pasir menghadap laut terdapat Pandanus tectorius (pandan duri) membentuk tegakan-tegakan
murni dan Pandanus bidur (pandan bidur) walaupun agak jarang.
Selanjutnya di lapisan lebih dalam ditemui Lantana camara (cente), Hibiscus
tiliaceus (waru), Thespesia populnea (waru laut), Tournefortia argentea (babakoan). Lebih turun ke
dalam ditemui Drypetes sumatrana (taritih), Laportea stimulans (pulus). Tepat di belakang bukit
pasir yang datar dan lembab ditemui Arenga obtusifolia (langkap), Corypha utan(gebang) dan
jenis palma lainnya. Kadang-kadang tegakan pandan diganti oleh formasi Barringtonia karena
tanahnya lebih lembab dan terlindung oleh angin.
Formasi Barringtonia di pantai selatan ditandai oleh adanya Barringtonia asiatica (butun), Cerbera
manghas (bintaro), Terminalia catappa (ketapang), Syzygium spp. (kopo),Hernandia peltata (kampis
cina), Calophyllum inophyllum (nyamplung), Buchanania arborescens (poh-pohan) dan Pongamia
pinnata (malapari). Formasi ini juga didapati di pantai utara, di atas pasir karang dalam jalur
memanjang sempit dari pantai ke arah dalam sejauh 5-15 m. Di tempat-tempat tertentu yang
terbuka di bagian barat daya di temuiPemphis acidula (cantigi laut) dan Ardisia humilis (lampeni).
Hutan mangrove[sunting | sunting sumber]
Jenis-jenis bakau yang paling umum terdapat ialah padi-padi (Lumnitzera racemosa), Api-api
(Avicennia spp.), Bakau-bakau (Rhizophora spp.), bogem (Sonneratia alba) dan pedada
(Bruguiera spp.). Kadang-kadang terdapat Nypa fruticans dan paku laut (Acrostichum aureum) di
muara sungai payau. Hutan mangrove yang luas terdapat pada jalur yang luas sepanjang sisi utara
tanah genting meluas ke arah utara sepanjang pantai sampai Sungai Cikalong dan Legon
Lentah Pulau Panaitan. Di atas sebelah barat laut Pulau Handeuleum dan kedua pulau kecil di
sebelah selatan dekat Pulau Handeuleum terdapat hutan rawa nipah yang tidak begitu luas, juga di
muara Cijungkulon dan Cigenter di pantai utara Semenanjung Ujung Kulon.
Hutan rawa air tawar[sunting | sunting sumber]
Hutan ini dicirikan dengan jenis-jenis lembang (Typha angustifolia), teki (Cyperus spp.), walingi
(Cyperus pilosus), dan lampeni (Ardisia humilis), yang kadang-kadang membentuk tegakan murni.
Pohon yang terdapat di daerah ini antara lain dari familia Palmae misalnya Salacca edulis (salak)
dan Caryota mitis (sayar). Hutan ini umumnya berbatasan dengan hutan hujan dataran rendah.
Hutan rawa musiman ini terdapat di bagian utara Semenanjung Ujung Kulon dekat dengan Tanjung
Alang-alang, Nyiur, Jamang, dan sungai Cihandeuleum.
Hutan hujan tropika dataran rendah[sunting | sunting sumber]
Tipe hutan hujan ini menutupi hampir sebagian besar Semenanjung Ujung Kulon, Pulau Panaitan,
Pulau Peucang dan Gunung Honje. Hutan hujan ini ditandai dengan banyaknya palma dari berbagai
spesies terutama Arenga obtusifolia (langkap) yang sering dijumpai dalam tegakan murni di daerah
yang letaknya rendah. Spesies palem yang lain adalah Oncosperma filamentosa (nibung), Arenga
pinnata (aren), Caryota mitis (sayar), Areca catechu (jambe), Areca pumida (bingbin), Corypha
gebanga (gebang), Licuala spinosa (kaman), Calamus spp. dan Daemonorops spp. (rotan). Selain
itu terdapat spesies Lagerstroemia flos-reginae (bungur), Ficus spp. (kiara), Diospyros
macrophylla (ki calung), Vitex pubescens (laban), Anthocephalus chinensis (hanja) dan Planchonia
valida (putat).
Di daerah yang relatif terbuka seperti di dataran tinggi Telanca mempunyai sedikit pohon besar
tetapi rapat oleh semak dan tumbuhan sekunder seperti Achasma spp. (tepus),Nicolaia spp.
(honje), Donax cannaeformis (bangban), dan Lantana camara (cente) yang bercampur dengan
berbagai jenis rotan dan kadang-kadang terdapat Syzygium polyanthum (salam) dan Leea spp.
(sulangkar) serta beraneka ragam spesies liana misalnya Cayratia geniculata (areuy
kibarela), Ziziphus tupula (areuy jinjing kulit), Uncaria sp. (areuy kolebahe) dan Embelia
javanica (areuy kecembeng).
Gunung Payung mempunyai hutan primer yang rimbun dan lebih mencirikan vegetasi pegunungan,
dengan pohon Dillenia excelsa (ki segel), Pentace polyantha (ki sigeung),Vitex pubescens (laban)
dan lain-lain.
Padang rumput[sunting | sunting sumber]
Di dalam padang rumput sering ditemui beberapa spesies rumput, di antaranya Cyperus
pilosus, Cyperus compactus, Panicum repens, Panicum colonum, Andropogon sp.,Isachne
meliacea, Imperata cylindrica (lalang) dan Melastoma polyanthum (harendong).
Pohon Kiara termasuk kedalam famili moraceae, merupakan tumbuhan raksasa rimba yang berbatang besar,
tajuknya rapat, daunnya berbentuk lonjong serta pohon yang dapat mematikan tumbuhan lain dan hanya
terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon
Flora di Taman Nasional Ujung Kulon membentuk berbagai formasi hutan, dimana formasi hutan ini
dicirikan adanya dominasi oleh jenis/spesies tertentu. Ditinjau dari tipe hutan, flora di kawasan ini
terdiri dari hutan pantai, hutan hujan tropika dataran rendah, hutan hujan tropika pegunungan, hutan
rawa air tawar, hutan mangrove dan padang rumput. Formasi hutan yang cukup lengkap ini
mengandung keragaman plasma nutfah serta spesies tumbuhan berguna dan langka yang sangat
tinggi. Beberapa jenis tumbuhan diketahui langka dan di pulau jawa hanya terdapat di TN Ujung
Kulon antara lain : Batryohora geniculata, Cleidion spiciflorum, Heritiera percoriacea, dan Knema
globularia. Banyak pula berbagai jenis tumbuhan yang telah dimanfaatkan masyarakat baik untuk
kayu pertukangan, obat-obatan, tanaman hias maupun pangan. Jenis-jenis yang telah dimanfaatkan
tersebut antara lain bayur (Pterospemum javanicum) dan berbagai rotan (Calamus sp.) sebagai
bahan pertukangan; kayu gaharu (Aquilaria malaccensis), Kayu cempaka (Michelia campaca)
dan kayu jambe (Areca catechu) sebagai bahan obat-obatan; Anggrek (Dendrobium sp.) sebagai
tanaman hias; tangkil (Gnetum gnemon) dan salak (Salacca edulis) sebagai bahan pangan.
Hutan pantai umumnya dicirikan oleh adanya jenis-jenis nyamplung (Calophyllum
innophyllum), butun (Barringtonia asiatica), Klampis Cina(Hemandia peltata), ketapang (Terminalia
catappa), cingkil (Pongamia pinnata) dan lain-lain. Formasi hutan pantai ini umumnya dikenal
sebagai formasi barringtonia dengan spesies yang kurang beranekaragam
dan nyamplung merupakan jenis yang lebih khas tipenya. Formasi ini terdapat sepanjang pantai
Barat dan Timur Laut Semenanjung Ujung Kulon, Pulau Peucang, sepanjang pantai Utara dan teluk
Kasuaris Pulau Panaitan. Umumnya formasi ini hidup di atas pasir karang dalam jalur sempit
memanjang sepanjang pantai dengan lebar 5 sampai 15 meter.
Fauna[sunting | sunting sumber]
Badak Jawa, Hewan khas dari Taman Nasional Ujung Kulon dan termaksud hewan yang dilindungi di tempat
ini
Taman Nasional Ujung Kulon memiliki beragam jenis satwa liar baik bersifat endemik maupun
penting untuk dilindungi. Secara umum kawasan ini masih mampu menampung perkembangbiakan
berbagai populasi satwa liar. Beberapa jenis satwa endemik penting dan merupakan jenis langka
yang sangat perlu dilindungi adalah Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus), Owa Jawa (Hylobates
moloch), Surili (Presbytis aigula) danAnjing hutan (Cuon alpinus javanicus).
Semenanjung Ujung Kulon pada saat ini merupakan habitat terpenting dari Badak Jawa, yang
populasinya diperkirakan ada 50-60 ekor, serta merupakan satu-satunya tempat di dunia dimana
secara alami Badak Jawa mampu berkembang biak pada dekade terakhir ini. Di taman nasional ini
diperkirakan ada sekitar 30 jenis mamalia, yang terdiri dari mamalia ungulata
seperti Badak, Banteng, Rusa, Kijang, Kancil, dan Babi Hutan, mamalia predator seperti Macan
Tutul, Anjing Hutan, Macan Dahan, Luwak dan Kucing Hutan, mamalia kecil seperti walang
kopo, tando,landak, bajing tanah, kalong, bintarung, berang-berang, tikus, trenggiling dan jelarang.
Diantara Primata terdapat dua jenis endemik, yaitu Owadan Surili. Sedang jenis Primata lain
adalah Lutung (Presbytis cristata), Kukang (Nycticebus coucang) dan Kera ekor panjang (Macaca
fascicularis) mempunyai populasi yang cukup baik dan tersebar di sebagian kawasan.
Banteng (Bos javanicus) merupakan binatang berkuku terbesar dan terbanyak jumlah populasinya
(± 500 ekor). Satwa ini hanya terdapat di Semenanjung Ujung Kulon dan Gunung Honje, serta tidak
dijumpai di Pulau Panaitan. Rusa (Cervus timorensis) di Semenanjung Ujung Kulon dan Gunung
Honje terdapat dalam jumlah dan penyebaran yang sangat terbatas,dan di Pulau Peucang tedapat
dalam jumlah yang sangat banyak, dan di Pulau Panaitan menunjukan perkembangan yang
semakin banyak. Babi hutan (Sus scrofa), muncak (Muntiacus muntjak) dan pelanduk (Tragulus
javanicus) relatif umum terdapat di seluruh kawasan, tetapi celeng (Sus verrucosus) hanya di jumpai
di Semenanjung Ujung Kulon dan Gunung Honje.
Jumlah Fauna
Pulau Panaitan adalah sebuah pulau yang terletak paling barat di Ujung Semenanjung Kawasan
Taman Nasional Ujung Kulon yang dipisahkan oleh sebuah selat sempit. Pulau Panaitan merupakan
pulau yang tidak kalah menariknya dengan Pulau Peucang. Pulau dengan luas ± 17.000 Ha ini
memiliki berbagai potensi obyek wisata alam yang sangat menarik untuk dikunjungi.
Perbukitan Pulau Panaitan terbentuk oleh hutan yang masih asli dengan kombinasi vegetasi Hutan
Mangrove, Hutan Pantai dan Hutan Hujandataran rendah. Keadaan hutannya yang masih asli ini
dihuni oleh berbagai jenis satwa liar seperti rusa, kancil, babi hutan, kera ekor
panjang,buaya, kadal, ular phyton, dan aneka jenis burung.
Di Pulau Panaitan ini juga terdapat Arca Ganesha beserta benda-benda peninggalan sejarah
lainnya yang mempunyai nilai historis sangat tinggi dan merupakan peninggalan zaman hindu kuno,
tepatnya di Puncak Gunung Raksa. Kawasan pantai berbatu dan berpasir putih dengan terumbu
karang yang indah di dalamnya sangat baik untuk kegiatan wisata alam bahari
seprti menyelam dan snorkeling. Riak ombak di lautnya cukup tinggi sehingga cocok
untuk berselancar.
Pada beberapa bagian kawasan daratan pulau ini sudah tersedia jalan setapak untuk
mengakomodasikan kegiatan tersebut di atas, namun belum dilengkapi dengan sarana/fasilitas
pendukung wisata lainnya terutama layanan akomodasi yang memadai bagi wisatawan.
Pulau Handeleum[sunting | sunting sumber]
Pulau Handeleum
Pulau Handeuleum terletak di antara gugusan pulau-pulau kecil yang berada di ujung timur laut
pantai Semenanjung Ujung Kulon. Luas Pulau Handeuleum ± 220 Ha. Di Pulau ini terdapat
satwa rusa (Rusa timorensis), dan ular phyton. Pulau ini dikelilingi oleh hutan mangrove.
Pesona yang bisa dinikmati di Pulau ini adalah daerah Cigenter, Padang Penggembalaan Cigenter,
dan Cikabeumbeum yang jika ditempuh bisa menghabiskan waktu selama 2 (dua) hari. Untuk
melewati daerah tersebut diperlukan perahu/kano karena akan menyusuri sungai.
Hal menarik lainnya yang bisa dilakukan di pulau ini adalah bersampan/canoing menyusuri Sungai
Cigenter sambil melihat tipe hutan hujan tropissepanjang sungai. Pada bagian hulu sungai terdapat
rute jalan setapak yang melintasi tumbuhan bamboo menuju air terjun yang bertingkat.
Pulau Peucang[sunting | sunting sumber]
Pulau Peucang merupakan lokasi yang paling ramai dikunjungi oleh para pengunjung baik dalam
maupun luar negeri. Pulau dengan luas kawasan ± 450 ha ini dilengkapi dengan sarana dan
prasarana serta berbagai obyek wisata alam yang dapat dikunjungi oleh Wisatawan. Fasilitas yang
ada di Pulau Peucang antara lain Penginapan, Pusat Informasi, Dermaga, dan lain sebagainya.
Pantai di Pulau Peucang memiliki karakteristik yang khas yaitu pasir putih dan hamparan yang luas.
Obyek wisata alam yang dapat dinikmati di pulau ini antara lain Tracking ke Karang
Copong, Berenang, Snorkeling dan Menyelam. Wildlife viewing dapat dinikmati dengan
menyeberang ke Padang Penggembalaan Cidaon yang memakan waktu ± 15 menit dengan
menggunakan boat kecil yang berkapasitas 6 (enam) orang. Di Cidaon ini kita dapat mengamati
atraksi satwa seperti Banteng, Merak, Rusa, dan Babi Hutan. Selain itu kita juga dapat melihat situs
sejarah peninggalan kolonialBelanda berupa Mercusuar Tanjung Layar dan bekas
pembangunan Dermaga di Tanjung Layar dan Cibom.
Semenanjung Ujung Kulon[sunting | sunting sumber]
Wilayah Semenanjung Ujung Kulon merupakan habitat Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus),
sehingga dalam pengelolaan wisata alam untuk lokasi ini sangat terbatas sekali. Hal ini dikarenakan
agar tidak mengganggu habitat Badak Jawa. Luas wilayah Semenanjung Ujung Kulon ini ± 38.000
Ha. Kegiatan wisata alam yang dapat di lakukan di lokasi ini antara
lain Trekking, Berkemah dan Wildlife Viewing.
Di Semenanjung Ujung Kulon terdapat jalur tetap yang dapat digunakan untuk Trekking. Fasilitas
lainnya adalah Pos Jaga yang terdapat dibeberapa titik seperti Karang Ranjang,Cibunar,
dan Cidaon. Selain trekking, kegiatan wisata lainnya yang dapat dilakukan adalah Wildlife Viewing di
Padang penggembalaan Cidaon dan Cigenter, berkemah diTanjung Layar, dan wisata budaya
di Goa Sang Hyang Sirah.
Gunung Honje[sunting | sunting sumber]
Gunung honje merupakan salah satu wilayah Taman Nasional Ujung Kulon. Luas wilayah Gunung
Honje ± 19.500 Ha dan disekitarnya dikelilingi oleh 19 (sembilan belas) desa penyangga baik yang
berbatasan langsung maupun tidak langsung. Salah satu desa yang menjadi pintu gerbang masuk
ke Taman Nasional Ujung Kulon adalah Desa Tamanjaya.
Obyek wisata menarik yang terdapat diseputar Tamanjaya antara lain Desa Nelayan
Cibanua, Curug cipaniis, sumber air panas Cibiuk, dan wildlife viewing owa jawa di Curug Cikacang.
Akomodasi yang terdapat di Tamanjaya antara lain Penginapan Sundajaya,
penyewaan perahu/kapal, perkumpulan pemandu wisata/guide local, dan pusat pembuatan souvenir
patung badak.
Pusat latihan gajah ini didirikan pada tahun 1985. Sampai saat ini telah berhasil mendidik dan menjinakan gajah
sekitar 290 ekor.
Atraksi budaya di luar taman nasional:Festival Krakatau pada bulan Juli di Bandar Lampung.
Musim kunjungan terbaik: bulan Juli s/d September setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi: Bandar Lampung-Metro-Way Jepara menggunakan mobil sekitar dua jam (112 km),
Branti-Metro-Way Jepara sekitar satu jam 30 menit (100 km), Bakauheni-Panjang-Sribawono-Way Jepara sekitar
tiga jam (170 km), Bakauheni-Labuan Meringgai-Way Kambas sekitar dua jam.
Kantor: Jl. Raya Way Jepara
Labuan Ratu Lama, Lampung
Telp. (0725) 44220
Dinyatakan Menteri Pertanian, Tahun 1982
Ditunjuk Menteri Kehutanan, SK No. 14/Menhut- II/1989 dengan luas 130.000 hektar
Ditetapkan Menteri Kehutanan, SK No. 670/Kpts-II/1999
dengan luas 125.621,3 hektar
Letak Kab. Lampung Tengah dan Kab. Lampung
Timur, Provinsi Lampung
Temperatur udara 28° - 37° C
Curah hujan 2.500 - 3.000 mm/tahun
Ketinggian tempat 0 - 60 m. dpl
Letak geografis 4°37’ - 5°15’ LS, 106°32’ - 106°52’ BT
Way Kambas adalah tempat pusat latihan gajah-gajah Sumatera dan merupakan pusat latihan gajah
pertama di Indonesia. Di tempat ini gajah-gajah liar Sumatera dilatih dan dimanfaatkan untuk
pertunjukan seperti permainan sepak bola, berenang, dan lain sebagainya. Pengunjung dapat
menunggang gajah dengan didampingi ...
*siapa yang ga ngiler dan kepingin liat kepintaran hewan ini?? konon katanya gajah merupakan
hewan terpintar diantara hewan-hewan pintar lainnya loh >.< haduuuh ! bangga nya jadi orang
indonesia yang punya tempat se-menakjubkan ini :))*
lucunyaaa :D
Taman Nasional Way Kambas a(TNWK) diumumkan/dinyatakan oleh Menteri Pertanian, tahun 1982
Ditunjuk oleh Menteri Kehutanan SK. No. 14/Menhut-II/1989 dengan luas 130.000 ha
Berlokasi di Kecamatan Way Jepara, Labuan Meringgai, Sukadana, Purbolinggo, Rumbia dan
Seputih Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung-INDONESIA
Temperatur Udara di tempat ini berkisar 28° - 37° C
Curah Hujan : 2500 - 3.000 mm/tahun
Ketinggian Tempat ini sekitar 0 - 60 m dpl.
Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang terletak di sebelah utara Lampung ini identik dengan
gajah, walaupun sebetulnya taman nasional itu juga tempat hidup satwa langka seperti badak,
harimau sumatera serta hewan langka lainnya. Taman Nasional yang sudah ditetapkan sebagai
taman nasional oleh Menteri Kehutanan dengan SK No. 670/Kpts-II/1999 itu merupakan taman
nasional yang sudah terkenal ke mancanegara. Taman Nasional Way Kambas mempunyai luas
125.621,3 hektar dan secara administratif pemerintahan terletak di Kab. Lampung Timur dan
Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung. Temperatur udara 28° - 37° C. Curah hujan 2.500
- 3.000 mm/tahun. Ketinggian tempat 0 - 60 m. dpl. Letak geografis 4°37’ - 5°15’ LS, 106°32’ -
106°52’B T. Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah
yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di
Sumatera.
Di Taman Nasional Way Kambas, kita bisa menikmati hal berikut ini yaitu atraksi gajah yang sudah
terlatih. Atraksi gajah yang seperti apa yang bisa kita nikmati disana? Atraksi yang bisa kita dilihat
adalah atraksi gajah menari, sampai atraksi gajah dengan iringan musik, misalnya sepak bola gajah
yang cukup popular di kalangan wisatawan lokal, mengalungkan bunga, berjabat tangan, dan
berenang. Jika mau, kita bisa menunggang gajah-gajah ini dengan membayar sejumlah uang
tentunya.
Gajah-gajah di taman nasional itu tidak berada dalam kehidupan liar yang sebenarnya karena
mereka semua berada dalam program pelatihan gajah. Gajah-gajah yang masih liar dijinakkan dan
dilatih di Pusat Pelatihan Gajah Way Kambas. Pusat pelatihan ini didirikan untuk mengatasi masalah
gajah liar yang kehidupannya terdesak karena habitatnya digunakan untuk ladang pertanian.
Lokasi ini juga merupakan Proyek Penelitian Pembangunan Populasi Badak Sumatera di habitat
aslinya serta penelitian Populasi Harimau Sumatera. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah
Tracking di hutan Rimba atau berperahu motor kehulu atau hilir sungai untuk mengamati Flora dan
Fauna dengan dipandu petugas.
Selain itu, jika berminat kita bisa mengelilingi Taman Nasional dengan menunggang gajah, tenang
saja karena gajah – gajah tersebut sudah terlatih. Hm, bisa membayangkan sensasi yang bisa kita
dapat dengan menunggangi mamalia darat terbesar ? Jika beruntung, kita bisa juga menjumpai
berbagai satwa liar penghuni taman nasional way kambas. Namun, waktu terbaik untuk bisa melihat
satwa – satwa liar itu adalah di pagi atau sore hari. Bagaimana dengan safari malam hari? Patinya,
di malam hari tentu sensasi dan pemandangan yang bisa kita nikmati berbeda. Ketika malam hari,
kita bisa melihat hewan yang aktif di malam hari, seperti babi hutan. Tapi jangan lupa untuk
membawa lotion anti nyamuk, kalo ngga dijamin badan kita akan penuh bentol akibat gigitan
nyamuk hutan nan ganas. Dan jangan pak parfum atau wangi-wangian yah! Hewan disana sensitif
dengan bau asing , nanti bukannya dapat objek hewan yang cantik , yang ada hewan-hewan nya
pada kabur lagi ..
hihi
Oia, di Taman Nasional way kambas juga tersedia kios makanan yang menjual berbagai makanan
dan minuman serta tentunya souvenir sebagai pertanda petualangan kita di Way Kambas.
Fasilitas yang tersedia yaitu : musholla, parkir, pesanggrahan, arena atraksi, kios makanan dan
cinderamata serta fasiitas umum lainnya.
Tips Perjalanan
Taman Nasional Way Kambas adalah taman nasional yang terletak di daerah dataran rendah
dimana suhu udara sangat tinggi dengan terik matahari yang bisa membakar kulit. Agar kita merasa
nyaman selama menikmati petualangan di Way Kambas, sebaiknya kita meyiapkan baju tangan
panjang, topi (kalo ada topi rimba) untuk melindungi wajah kita. Usahakan memakai sepatu yang
meutupi tumit.
Jika kita memutuskan untuk menginap, kita bisa mendirikan tenda atau menginap di mess pawang
gajah.
Potensi Flora
Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri
dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera.
Kawasan ini terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar dan hutan
payau/pantai dengan jenis floranya yaitu: Api-api (Avicenia marina), Pidada (Sonneratia sp.), Nipah
(Nypa fructicans), gelam (Melaleuca leucadendron), Salam (Eugenia polyantha), Rawang
(Glocchidion boornensis), Ketapang (Terminalia cattapa), Cemara Laut (Casuarina equisetifolia),
Pandan (Pandanus sp.), Puspa (Schima walichii), Meranti (Shorea sp.), Minyak (Diptorecapus
gracilis), Merbau (Instsia sp.), Pulai (Alstonia angustiloba), Bayur (Pterospermum javanicum),
Keruing (Dipterocarpus sp.), Laban (Vitex pubescens) dan lain-lain.
Potensi Fauna
Taman Nasional Way Kambas merupakan habitat Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis),
Gajah Sumatera (Elephas maximus), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrensis),
Tapir (Tapirus indicus), Beruang madu (Helarctos malayanus), Anjing hutan (Cuon alpinus), Rusa
(Cervus unicolor), Ayam hutan (Gallus gallus), Rangkong (Buceros sp.), Owa (Hylobates moloch),
Lutung Merah (Presbytis rubicunda), Siamang (Hylobates syndactylus), Bebek Hutan (Cairina
scutulata), Burung Pecuk Ular (Anhinga melanogaster) dan sebagainya.
Catatan kaki :
Musim kunjungan terbaik pada bulan Juli sampai dengan bulan September. Beberapa lokasi/obyek
yang menarik untuk dikunjungi antara lain:
Gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat Latihan Gajah (PLG) terletak 9 Km dari pintu gerbang Plang Ijo
didirikan pada tahun 1985 dan telah menghasilkan sekitar 290 ekor gajah yang terlatih. Gajah-gajah
dapat dijadikan sebagai gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pada Pusat
Latihan Gajah tersebut dapat disaksikan Pelatih dan mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan
atraksi gajah yang sangat luar biasa (main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan
bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya).
Way Kanan, untuk kegiatan Penelitian dan penangkaran Badak Sumatera dengan fasilitas
laboratorium alam dan wisma peneliti.
Rawa Kali Biru, Rawa Gajah, dan Kuala Kambas, untuk kegiatan menyelusuri sungai Way Kanan,
pengamatan satwa (bebek hutan, kuntul, rusa, burung migran), pdang rumput dan hutan mangrove.
Taman Nasional Way Kambas (TNWK)
Berkunjung ke Lampung jangan melewatkan kunjungan Anda ke Taman Nasional Way Kambas
(TNWK). Taman Nasional ini berdiri sejak tahun 1998 merupakan tempat penangkaran badak
Sumatera untuk upaya melindungi kelestarian populasi badak Sumatera di dunia. Terdapat empat
ekor badak di penangkaran ini, satu ekor jantan yang didatangkan dari Amerika Serikat, badak
jantan bernama Andalas dan tiga ekor betina, masing-masing Bina, Ratu dan Rosa.
Taman Nasional Way Kambas, perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri dari hutan
rawa air tawar, padang alang-alang atau semak belukar dan hutan pantai di Sumatera. Untuk
mencapai lokasi TNWK, dapat melalui Bandar Lampung-Metro-Way Jepara. Menggunakan mobil,
sekitar dua jam dengan jarak tempuh 112 kilometer, Branti-Metro-Way Jepara sekitar satu jam 30
menit dengan jarak tempuh 100 kilometer, Bakauheni-Panjang-Sribawono-Way Jepara sekitar tiga
jam dengan jarak tempuh 170 kilometer dan Bakauheni-Labuan Meringgai-Way Kambas sekitar dua
jam.
Taman Nasional Way Kambas, satu dari dua kawasan konservasi yang berbentuk taman nasional
di Provinsi Lampung, selain Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), yang ditetapkan
melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 670/Kpts-II/1999 tanggal 26 Agustus 1999,
kawasan TNWK mempunyai luas lebih kurang 125,631.31 hektar.
Secara gaeografis, Taman Nasional Way Kambas berada di bagian tenggara Pulau Sumatera di
wilayah Provinsi Lampung. Tahun 1924, kawasan hutan Way Kambas (Lampung Timur) dan
Cabang (Lampung Tengah) disisihkan sebagai daerah hutan lindung, bersama-sama dengan
beberapa daerah hutan yang tergabung didalamnya.
Namun demikian, setelah ditetapkannya sebagai kawasan suaka marga satwa hampir selama dua
puluh tahun, terutama periode 1968 – 1974, kawasan ini mengalami kerusakan habitat cukup berat,
yaitu ketika sebagian wilayahnya dibuka untuk Hak Pengusahaan Hutan, kawasan tersebut beserta
segala isinya termasuk satwa, banyak mengalami kerusakan.
Pendirian kawasan pelestarian alam Way Kambas dimulai sejak tahun 1936 oleh Resident
Lampung, Mr. Rookmaker dan disusul dengan Surat Keputusan Gubernur Belanda tanggal 26
Januari 1937 Stbl 1937 Nomor 38. Pada tahun 1978 Suaka Margasatwa Way Kambas diubah
menjadi Kawasan Pelestarian Alam (KPA) oleh Menteri Pertanian dengan Surat Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 429/Kpts-7/1978 tanggal 10 Juli 1978 dan dikelola oleh Sub Balai Kawasan
Pelestarian Alam (SBKPA).
Kawasan Pelestarian Alam (KPA) dirubah menjadi Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam
(KSDA) yang dikelola oleh SBKSDA dengan luas 130,000 ha. Tahun 1985, dengan Surat
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 177/Kpts-II/1985 tanggal 12 Oktober 1985. Pada tanggal 1
April 1989, bertepatan dengan Pekan Konservasi Nasional di Kaliurang Yogyakarta, dideklarasikan
sebagai Kawasan Taman Nasional Way Kambas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor 444/Menhut-II/1989 tanggal 1 April 1989 dengan luas 130,000 hektar.
Kemudian, tahun 1991 atas dasar Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor
144/Kpts/II/1991 tanggal 13 Maret 1991 dinyatakan sebagai Taman Nasional Way Kambas, dimana
pengelolaannya oleh Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Way Kambas yang
bertanggungjawab langsung kepada Balai Konsevasi Sumber Daya Alam II Tanjung Karang.
Dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 185/Kpts-II/1997 tanggal 13 Maret 1997, Sub
Balai Konsevasi Sumber Daya Alam Way Kambas dinyatakan sebagai Balai Taman Nasional Way
Kambas.
Alasan ditetapkannya kawasan tersebut sebagai kawasan pelestarian alam, untuk melindungi
kawasan yang kaya akan berbagai satwa liar, diantaranya tapir (Tapirus indicus), gajah Sumatera
(Elephas maximus sumatranus), enam jenis primata, rusa sambar (Cervus unicolor), kijang
(Muntiacus muntjak), harimau Sumatera (Panthera tigris), beruang madu. Badak Sumatera, saat itu
belum ditemukan sehingga bukan sebagai salah satu pertimbangan yang dipergunakan sebagai
dasar penetapannya.
Dari jenis satwa itu, sampai dengan saat ini keberadaannya masih terjaga dengan baik, antara lain
yang dikenal dengan The Big Five mammals yaitu tapir (Tapirus indicus), gajah Sumatera (Elephant
maximus sumatranus), harimau Sumatera (Panthera tigris), badak Sumatera (Diserohinus
sumatranus) dan beruang madu.
Sedangkan, jenis tumbuhan di taman nasional tersebut, antara lain api-api (Avicennia marina),
pidada (Sonneratiasp.), nipah (Nypa fruticans), gelam (Melaleuca leucadendron), salam (Syzygium
polyanthum), rawang (Glochidion borneensis), ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut
(Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), puspa (Schima wallichii), meranti (Shorea sp.),
minyak (Dipterocarpus gracilis) dan ramin (Gonystylus bancanus).
Didalam Taman Nasional Way Kambas, saat ini setidaknya memiliki 50 jenis mamalia, antara lain
badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), gajah Sumatera (Elephas maximus
sumatranus), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), anjing hutan
(Cuon alpinus sumatrensis), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus); 406 jenis burung,
diantaranya bebek hutan (Cairina scutulata), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus stormi),
bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), sempidan biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus argus
argus), pecuk ular (Anhinga melanogaster), berbagai jenis reptilia, amfibia, ikan dan insekta.
Gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat Latihan Gajah, yang terletak 9 kilometer dari pintu gerbang
Plang Ijo, dapat dijadikan sebagai gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pada
pusat latihan gajah tersebut, dapat disaksikan pelatih mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan
atraksi gajah main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang,
berenang dan masih banyak atraksi lainnya. Pusat latihan gajah ini didirikan pada tahun 1985.
Sampai saat ini telah berhasil mendidik dan menjinakan gajah sekitar 290 ekor.
Beberapa lokasi atau obyek yang menarik untuk dikunjungi di TNWK, antara lain Pusat Latihan
Gajah Karangsari, atraksi gajah Way Kambas. Untuk kegiatan berkemah di Way Kanan. Penelitian
dan penangkaran badak Sumatera dengan fasilitas laboratorium alam dan wisma peneliti, Rawa Kali
Biru, Rawa Gajah dan Kuala Kambas. Menyelusuri sungai Way Kanan, pengamatan satwa, seperti
bebek hutan, kuntul, rusa, burung migran, padang rumput dan hutan mangrove. (*)
Introduksi
Indonesia memang kaya akan keanekaragaman hewani maupun hayatinya, jadi tak heran
jika di Indonesia banyak terdapat Taman Nasional yang difungsikan guna menjaga
keberadaan hewan dan tumbuhan agar tetap lestari di habitat aslinya. Salah satu Taman
Nasional yang tertua di Indonesia yaitu Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang ada di
Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.
Sejak tahun 1937 kawasan hutan yang masuk kategori hutan redah ini ditetapkan oleh
Pemerintah Hindia Belanda sebagai kawasan suaka margasatwa, baru pada tahun 1989
status Way Kambas ditingkatkan menjadi Taman Nasional berdasarkan keputusan Menteri
Kehutanan. Tidak hanya menyandang gelar sebagai Taman Nasional tertua, Way Kambas
juga merupakan Taman Nasional yang terluas di Indonesia. Luas wilayahnya sekitar
130.000 hektar.
Kawasan hutan TNWK merupakan habitat alami untuk beberapa hewan yang saat ini sudah
terancam punah, yaitu gajah Sumatera, badak Sumatera, harimau Sumatera dan tapir.
Selain itu juga terdapat aneka jenis reptil seperti ular, labi-labi, buaya muara dan kura-
kura. Juga terdapat aneka macam burung seperti beo, rangkong, elang laut dan burung
kuntul putih. Jenis primata yang bisa ditemukan disini pun bermacam-macam kurang lebih
terdapat 6 jenis primata mulai dari siamang, kera ekor panjang, beruk owa, dan dua jenis
lutung. Keanekaragaman hayatinya pun tak kalah banyaknya, ada berbagai pohon yang
biasanya digunakan untuk keperluan industri seperti rotan, karet, bambu. aren meranti dan
damar.
Yang paling seru di TNWK ini terdapat pusat konservasi gajah Karangsari. Di sini gajah-
gajah akan dijinakan dan dilatih. Selain bisa melihat beraneka macam atraksi gajah yang
sangat menghibur, Anda juga bisa uji keberanian dengan mengitari TNWK sambil
menunggangi gajah. Didalam area TNKW ini juga tendapat lokasi yang bernama Way
Kanan.
Untuk menuju Way Kanan hanya dibutuhkan waktu kurang lebih 30 menit. Jalanannya
sudah beraspal, jadi Anda bisa menuju ke lokasi menggunakan kendaraan darat. Di Way
Kanan Anda bisa menyusuri hutan dan menikmati suasana dalam hutan yang damai. Di sini
sudah disediakan track kayu yang bisa dengan mudah Anda lalui. Atau bisa juga menyusuri
Sungai Way Kanan menggunakan kapal motor yang sudah disediakan oleh pengelola TNWK.
Sungai Way Kanan merupakan habitat untuk buaya muara.
Sepanjang perjalanan menyusuri sungai, Anda akan menemukan 2 pos peristirahatan yang
biasanya digunakan oleh para polisi hutan. Sempatkan waktu Anda untuk berkunjung ke
Taman Nasional Way Kambas ini dan uji nyali Anda untuk berpetualangan langsung di
dalam hutan sekaligus edukasi tentang alam Indonesia.
Akses
Dari pusat Kota Bandar Lampung dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun sewa
bisa ditempuh dalam waktu 2 jam.
Jika dari Pelabuhan Bakauheni perjalanan bisa ditempuh selama 3 jam. Sebelum
mengunjungi Taman Nasional Way Kambas ini terlebih dahulu Anda harus memperoleh ijin
dari pihak pengelola.
Perijinanya tidak ribet dan tidak begitu formal. Namun dengan meminta ijin terlebih dahulu
akan memudahkan kunjungan Anda karena pihak pengelola akan menyediakan beberapa
penjaga hutan untuk memandu perjalanan Anda menyusuri hutan.
Taman Nasional Way Kambas telah diposting di Taman Nasional di Bandar Lampung
Untuk dapat berkomentar kamu harus masuk dahulu ke akun member mu. Belum menjadi
member?Jadilah member dan kamu bisa memberikan komentar, memposting review,
mendapatkan tanda peringatan harga (Price Alert) dan masih banyak lagi!
1. Beri rating
Fasilitas
Kebersihan
Menarik
Nilai bagus
Beri rating
Loading map...
Obyek lain di: Taman Nasional
IDR 265.000
IDR 834.000
IDR 707.000
IDR 958.000
IDR 841.000
IDR 1408.000
7. Cari Tiket murah ke Bandar Lampung.
Sandra: That’s right. I signed up this English course last week and this is my first class. How about
you?
Sandra: I live in Jl. Adipati no. 05. I’ve lived there since I was born.
Radith: Oh, I see. I often pass that street. There is a lot of fruit sellers on that way, right?
Sandra: Yes absolutely. I also have a fruit shop. The name is Sadria’s Fruits. Both my father and my
mother was a fruit seller.
Radith: Oh, Sadria’s fruits? My parents usually buy fruits at that store. They are the accountant who
works at the same company. About two times a week, they always bring the fruits and the wrapper
written in Sadria’s fruits. But, why do I never see you at the store?
Sandra: I do not help anything in selling. I do more in finance. My brother often takes the task to sell
the fruits at the store. Hey, I heard that your parents are the accountant? Is it true?
Radith: They said that they’ve become an accountant in the same company for a dozen years.
Sandra: If I can, I want to visit your home in order to ask some things about the accounting and
management of the company.
Advertisement
Radith: Hi Sandra, Saya Radith. Apakah kamu juga seorang siswa baru?
Sandra: Ya benar. Saya mendaftar kursus bahasa Inggris ini minggu lalu dan ini
adalah kelas pertama saya. Bagaimana denganmu?
Sandra: Saya tinggal di Jl Adipati no. 05. Saya sudah tinggal disana sejak saya
lahir.
Radith: Oh, begitu. Saya sering melalui jalan tersebut. Bukankah disana banyak
sekali penjual buah?
Sandra: Ya benar sekali. Saya mempunyai salah satu toko buah. Namanya
Sadria’s Fruits. Ayah dan ibu saya adalah penjual buah.
Radith: Oh, Sadria’s Fruits ini? Orang tua saya biasanya membeli buah-buahan di
toko itu. Mereka adalah akuntan yang bekerja di perusahaan yang sama. Sekitar
dua kali seminggu, mereka selalu membawa buah-buahan dan di pembungkus
tertulis Sadria’s fruits. Tapi, mengapa saya tidak pernah melihatmu di toko?
Sandra: Saya tidak banyak membantu berjualan. Saya lebih banyak membantu di
bagian keuangan. Kakak saya yang sering membantu menjual buah di toko. Hey,
aku dengar orang tuamu adalah seorang akuntan? Benarkah?
Radith: Sangat professional. Apakah kamu ingin belajar akuntansi dengan orang
tuaku?
Sandra: Jika boleh aku ingin mengunjungi rumahmu untuk bertanya beberapa hal
mengenai akuntansi dan manajemen perusahaan kepada mereka.
Sandra: Baiklah aku akan kembali ke tempat dudukku. Terima kasih Radith.
Radith: Sama-sama.
Contoh percakapan bahasa inggris 2 orang tentang perkenalan singkat akan bisa sobat temukan di
artikel ini. sobat bisa menggunakannya untuk praktek berbicara bahasa inggris. Sebelumnya BIM juga
pernah membahas artikel tentang Contoh Dialog Bahasa Inggris Tentang Liburan Untuk 2 Orang.
Belajar Speaking Bahasa Inggris Dengan Membaca Percakapan Bahasa Inggris 2 Orang Tentang
Perkenalan Yang Singkat
Contoh percakapan bahasa inggris 2 orang tentang perkenalan singkat dari bahasainggrismudah.com ini
bisa sobat gunakan unruk materi belajar berbicara bahasa inggris. Sobat bisa mengajak teman untuk
mempraktekan dialog bahasa inggris yang ada. belajar bahasa inggris dengan teman akan lebih
menyenangkan dan lebih mudah.
5 Contoh Percakapan Bahasa Inggris 2 Orang Tentang Perkenalan
Berikut BIM sudah menyiapkan beberapa percakapan bahasa inggris 2 orang tentang perkenalan singkat
yang bisa sobat gunakan untuk belajar bahasa inggris. Sobat bisa juga mengungkapkan cinta dalam
bahasa inggris dengan 11 Ungkapan Kata Kata Jatuh Cinta Bahasa Inggris Yang Romantis Dan Artinya.
Dialog 1
Dialog 3
Dialog 4
Dialog 5
Dialog bahasa inggris adalah materi yag mudah dan menyenangkan untuk belajar bahasa inggris.
Dialog bahasa inggris melatih kemampuan membaca, berbicara dan
mendengar.bahasainggrismudah.com sudah menyiapkan contoh dialog bahasa inggris untuk sobat BIM.
dialog bahasa inggris tentang liburan
Kali ini bahasainggrismudah.com memiliki kumpulan contoh dialog bahasa inggris tentang liburan untuk 2
orang. Semua dialog bahasa inggris menceritakan tentang liburan.
Liburan tentu menjadi tema yang menarik untuk dialog bahasa inggris. Karena dalam dialog sobat BIM
sekaligus bisa mengingat tentang pengalaman liburan kemarin.
Dengan mempelajari dialog bahasa inggris dari BIM, semoga sobat BIM jadi mampu untuk membuat
dialog bahasa inggris sendiri. Juga terus belajar tenses bahasa inggris tentang present continuous tense.
Berikut kumpulan contoh dialog bahasa inggris tentang liburan untuk 2 orang.
Contoh-Contoh Dialog Bahasa Inggris Tentang Liburan Untuk 2 Orang
Nana: When will you take your vacation, Rudi?
Rudi: Actually, I planned to take it at the end of this week. My family and I haven’t had a chance to have
a vacation over the past four years
Nana : So you will go soon. Where will you go for the vacation?
Rudi : We are planning to travel to France. . Why! Do you want a souvenir?
Nana: Yes. I want a souvenir.
Rudi: OK, I will give it to you when I am back.
Nana: Have all the preparation ready?
Rudi: Hm….not really. I still to book the flight for next week.
Nana: well. I hope you will enjoy your vacation.
Rudi: OK. Thank you.