Anda di halaman 1dari 6

1.

Ilmu Falak ialah suatu ilmu yang mempelajari segala gerak-gerik benda langit
(termasuk Bumi) dengan segala perhitungannya secara matematics. Hukum
mempelajarinya adalah Fardhu Kifayah. Sesuai yang telah dikatakan oleh Imam
Ghojali dalam kitabnya : Ihya’ Ulumuddin Juz I halaman 17.
“Maka janganlah engkau heran bila aku mengatakan bahwa Ilmu Kedokteran,
Ilmu Astronomi dan Ilmu Matematic adalah Fardhu dari bagian-bagian fardhu
kifayah.”
2. Ilmu Nujum (Astrologi) ialah suatu ilmu yang menghubung-hubungkan nasib
seseorang/keadaan dengan posisi suatu bintang. Mempercayainya hukumnya
Haram.
II. BENDA-BENDA LANGIT DAN ISTILAH.
1. Tsawabit atau Bintang tetap. Termasuk diantaranya adalah Matahari kita.
Semua Bintang (An-najm) yang bercahaya sendiri.
2. Sayyaroh (Planet) yang berputar mengikuti matahari, diantaranya adalah bumi
kita. Bintang-bintang ini bercahaya karena pantulan (Alkaukab), bukan karena
cahaya sendiri.
1. Bulan (Satelit), semua benda yang mengikuti Sayyaroh. Diantaranya adalah
Bulan Kita (Alqomar).
4. Majarroh (Galaxy), yaitu sekumpulan berjuta-juta bintang termasuk system
matahari kita, dan nampak seperti kabut.
5. Mudhannibat (Bintang berekor), suatu bintang yang tidak padat dan ekornya
selalu bertentangan dengan posisi matahari.
6. Syuhub (Meteor) atau carit bintang. Yaitu suatu bintang yang keluar dari
orbitnya karena daya tarik bumi. Pada saat memasuki angkasa bumi, benda
tersebut bergosokan dengan udara bumi dan terbakar.
7. Dan lain-lain

III. GERAK BUMI, MATAHARI DAN BULAN


BUMI
1. Keliling Bumi = 40.076.630 meter.
2. Jauh Bumi dari Matahari rata-rata 149 juta Km.
3. Garis tengah Kutub ke Kutub = 12.711 Km.
4. Garis tengah Katulistiwa = 12.756 Km. Bumi tidak bulat penuh.
5. Gerak harian ( ‫) حركة يومية‬. Bumi berputar secara penuh (Rotasi) selama 24
jam.
6. Gerak tahunan ( ‫ ) حركة سنو ية‬Bumi berputar mengelilingi matahari selama
365 hari, 5 jam, 48 menit, 46 detik. (365 + ¼ hari). Karena itulah setiap empat
tahun kelebihan ± 1 hari. Untuk itu ditentukan tahun Kabisat = 366 hari (tiap empat
tahun sekali) dan tahun Basitot = 365 hari.
7. Garis Edar (Falak) Bumi terhadap Matahari ternyata bukan merupakan
lingkaran, tetapi merupakan elips, dengan kelonjongan 0,0168, dan sedikit berubah
mengecil sehinga falaknya mengarah ke bulat.
8. Gerak Dairoh Buruj ( ‫) ميل‬
Karena poros Bumi membuat sudut 66¬¬033′ dari falak bumi, maka pada saat
melakukan revolusi, posisi matahari terlihat berpindah-pindah kadang-kadang di
utara Khottul Istiwa’ kadang-kadang di sebelah selatan Khottul Istiwa’ dengan
kemiringan maximum dari 00 sampai 23027′ ( ‫)ميل كلي‬
Posisi matahari pada Dairoh Buruj ditandai dengan 12 nama Buruj (Zodiac), sesuai
Nadhom dibawah ini :
‫حمل وثور وجوزاء سرطان أسد‬
‫سنبلة لثمال هذه نسبت‬
‫ميزان عقرب قوس جدي دلو وحوت‬
‫نسبت لجنوب غفلتىغلبت‬
( 5 ‫) جزا صحبقة‬
Tiap-tiap Buruj berderajah 300 dihitung mulai 00 sampai 290. Angka 300 berarti
titik 00 pada Buruj berikutnya.
Berikut nama-nama Zodiac (Buruj), posisi matahari dan tanggalnya :
00 HAML ( Aries ) -21 Maret (µ) Buruj 0
00 TSAUR ( Taurus ) -21 April µ 1
00 JUZA’ ( Gemini ) -21 -Mei µ 2
00 SAROTHON ( Cancer ) -21 -Juni — Titik Balik Utara µ 3
00 ASAD ( Leo ) -23 -Juli µ 4
00 SUMBULAH ( Virgo ) -24 -Agustus µ 5
00 MIZAN ( Libra ) -22 -September µ 6
00 AQROB ( Scorpio ) -24 -Oktober µ 7
00 QOUS ( Sagitarius ) -23 -November µ 8
00 JADYU ( Capricorn ) -23-Desember – Titik Balik Selatan µ 9
00 DALWU ( Aquarius ) -19 -Januari µ 10
00 HUT ( Pisces ) -21 -Februari µ 11
Titik Hamal dan Mizan adalah sejajar dengan Khottul Istiwa’. Dari titik Hamal
matahari bergerak ke utara sampai Sarothon (230 27′), kemudian balik ke selatan
sampai akhir Sumbulah. Karena matahari di utara Khottul Istiwa’ maka disebut
‫(شمالى‬Utara). Dari titik Mizan matahari bergerak ke selatan sampai Jadyu (230 27′),
kemudian balik ke utara sampai akhir Hut. Karena matahari di selatan Khottul
Istiwa’ maka disebut ‫ ( جنوبى‬Selatan ).
Tiap hari matahari bergeser ± 10 Buruj.
Tanggal 21 Maret matahari di Buruj 0 µ 00
Tanggal 26 Maret matahari di Buruj 0 µ 50 ( Buruj Hamal 50 )
8.a Menentukan Derajat Matahari pada Buruj dengan Tafawut.
Kita bisa menentukan dimana posisi matahari pada tanggal tertentu dengan cara
menghitung Tafawut-nya sesuai tabel dibawah ini dengan rumus :
DERAJAT MATAHARI = TANGGAL + TAFAWUT
BILA LEBIH 300 PINDAH KE BURUJ BERIKUTNYA
BULAN AFRANJI TAFAWUT BURUJ/ZODIAC
JANUARI 9 JADYU
FEBRUARI 10 DALWU
MARET 8 HUT
APRIL 10 HAML
MEI 9 TSAUR
JUNI 9 JAUZA’
JULI 7 SAROTHON
AGUSTUS 7 ASAD
SEPTEMBER 7 SUMBULAH
OKTOBER 6 MIZAN
NOVEMBER 7 AQROB
DESEMBER 7 QOUS
Contoh :
1. Januari tanggal 10.
Matahari pada Buruj 10 + 9 = 190 Jadyu.
2. Januari tanggal 21.
Matahari pada Buruj 21 + 9 = 300 Jadyu = 00 Dalwu.
3. April tanggal 1.
Matahari pada Buruj 1 + 10 = 110 Haml.
4. April tanggal 22.
Matahari pada Buruj 22 = 10 320 Haml = 20 Tsaur.
8.b. Menentukan Jauh Derajat (Bu’dud Darrojah) Matahari.
Seperti kita ketahui bahwa matahari pada saat ini 21-Maret ada pada Awal Buruj
Haml yang sejajar dengan Khottul Istiwa’. Kemudian matahari terus bergerak ke
utara sampai Awal Buruj Tsaur, yaitu 300 Buruj dari Khottul Istiwa’, terus ke utara
sampai Awal Buruj Jauza‘ (600 Buruj), terus ke utara sampai Awal Sarothon (900
Buruj). Dari sini matahari tidak bergeser ke utara tetapi mulai balik ke selatan. Tiba
di Awal Buruj Asad (600), sampai ke Awal Buruj Sumbulah (300), terus sampai di
Awal Buruj Mizan (00). Dari sini matahari mulai berada di selatan Khottul Istiwa’.
Sampai di Awal Aqrob (300), terus Awal Qous (600), Awal Jadyu (900). Dari sini
matahari mulai kembali mendekati Khottul Istiwa’, sampai di Awal Dalwu (600)
Awal Hut (300) kembali lagi ke Buruj Haml (00).
Bu’dud Darrojah = Beberapa derajat jauh Matahari dari titik Haml. Secara Ikhtisar
demikian.
Misal : Tanggal 19 Februari.
Matahari tiba di Buruj 19 + 10 = 290 Dalwu
Awal Dalwu = 600
Bu’dud Darrojah = 600-290 = 310 dari titik Haml.
Catatan : Menjauh Khottul Istiwa’ = Ditambahkan (+)
Mendekat Khottul Istiwa’ = Dikurangi (-)

9. Thul dan Taqwim Matahari


Thul Matahari adalah jauh derajat pergeseran matahari dari titik Haml. Dihitung
dari 00-3600. (Bu’dud Darrojah hanya sampai 900), misal tanggal 31-April.
Tanggal 21-April adalah Tsaur 00.
Taqwim Matahari adalah 31-21 = 100 Tsaur 100.
Tsaur adalah Buruj 1. 1 x 300 = 300.
Jadi Thul Matahari pada tanggal itu adalah 300 + 100 = 400.
10. Thul dan Taqwim Bulan
Pada setiap akhir bulan Arab, bulan berada segaris dengan posisi matahari
(Ijtima’/Conjuctie), maka Thul-nya sama dengan Thul matahari pada tanggal itu.
Bila ingin mengetahui Thul Bulan pada selain akhir bulan Arab, maka harus
ditambah Buhut Bulan, yaitu 13010’35″).
Misal Taqwim akhir bulan Sya’ban pada 26¬-Mei.
21-Mei adalah Buruj Jauza’ 00 . 26-Mei = Jauza’ 50.
Jauza’ adalah Buruj 2 Thul = 2 x 300 + 5 = 650.
1-Romadhon adalah 27-Mei, jadi Thul Bulan = 650 + ( 1 x 130 10’35″).
780 10’35″.
11. Khottul Istiwa’.
Yaitu garis khayal yang membagi bumi tepat menjadi dua bagian yaitu bagian
bumi bagian utara dan bagian bumi bagian selatan.
12. Menentukan Garis Timur Barat Sejajar Khottul Istiwa’.
- Buatlah lingkaran di tanah yang datar.
- Tepat ditengahnya dipancangkan tiang tegak.
- Pagi hari bayangan tiang memanjang ke Barat. Pada saat ujung bayangan
tepat bertemu dengan lingkaran, tandailah. Itulah titik Barat.
- Sore hari bayangan tongkat memanjang ke Timur. Saat ujung bayangan tepat
pada lingkaran, tandailah. Itulah titik Timur. Bila dari kedua titik tersebut ditarik
Sebuah Garis, maka garis tersebut tepat mengarah Barat Timur dan Sejajar dengan
garis Khottul Istiwa’.
13. Urudlul Balad dan Thulul Balad (Panjang Tempat dan Lebar Tempat).
- Urudlul Balad adalah letak suatu kota/daerah diukur jauhnya dari Khottul
Istiwa’, berapa derajat di utara atau di selatannya. Daerah yang berada tepat di
Khottul Istiwa’ seperti Pontianak, lebar tempatnya 00.
Mekkah lebar tempatnya = 210 30′ sebelah Khottul Istiwa’.
Pekalongan lebar tempatnya 60 55′ sebelah selatan Khottul Istiwa’.
- Thulul Balad adalah letak suatu tempat diukur jauhnya dari titik 00 (Kota
Greenwich) di sebelah barat atau timur.
Mekkah panjang tempatnya 400 sebelah timur Greenwich.
Pekalongan panjang tempatnya 1090 41′ timur Greenwich.
- Garis-garis yang sejajar dengan Khottul Istiwa’ disebut garis lintang (Dawairul
Urudl).
- Garis-garis yang sejajar dengan garis yang membelah dari kutub ke kutub
(Meridian) disebut Garis Bujur.
14. Menentukan Kiblat dengan Thul dan Urudhul Balad.
Misalnya arah kiblat kota Pekalongan. Thul = 1090 41′ BT.
Urudl = 60 55′ LS.
a. Buat garis Barat Timur Tepat keterangan nomor 12.
b. Buat titik-titik yang berjarak sama (bisa dengan penggaris). sepanjang garis
Barat Timur, sebanyak 109,68-40 = 69, 72.
c. Pada awal titik kiri dibuat Garis Tegak keatas (utara ).
d. Pada akhir titik 109,68 – 40 dibuat garis tegak ke Bawah (selatan). (Tepatnya
390 58′ 39,96 )
e. Pada garis tegak keatas dibuat titik-titik yang sama sebanyak 21,5 titik .
f. Pada garis tegak ke bawah dibuat titik-titik yang sama sebanyak 6,91.
g. Bila titik terakhir pada garis tegak keatas dan kebawah dihubungkan, maka
itulah garis yang menunjukkan tepat kearah kiblat .

Gb. Mencari Arah Kiblat.


Catatan: Bila suatu tempat Thul-nya sama dengan Mekkah, maka :
- Bila di sebelah Utara Khottul Istiwa’ kiblatnya tepat ke Selatan.
- Bila di sebelah Selatan Khottul Istiwa’ kiblatnya ke Utara Tepat.
Bila perbedaan Thul-nya 1800 (tepat dibelakang Bola pada posisi Mekkah), maka :
- Bila di Selatan Khottul Istiwa’ 39058′, kiblatnya ke Segala Arah.
- Bila di Selatan Khottul Istiwa’ lebih dari 390 58′, maka kiblatnya ke Selatan
Benar.
- Bila di Selatan Khottul Istiwa’ kurang dari 39058′, maka kiblatnya adalah Utara
Benar. Bila lebar tempatnya di Utara Khottul Istiwa’, maka kiblatnya ke Utara
Benar.

Anda mungkin juga menyukai