Anda di halaman 1dari 16

Tugas Kelompok

Antisipatory Guide Masa Sekolah

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak

Dosen Pengampu Ns Erni Suprapti M,Kep

Disusun oleh

1. Bynar Frendy Anggara (16.015)


2. Diyan Pratama sari (16.023)
3. Jihan Rifi Marwiriyanti (16.047)
4. M. Naafi'Izko (16.056)
5. Pinta Ika Herdiyana (16.070)
6. Silvia Anggraini (16.093)

AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO

SEMARANG

2018
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SELAMA MASA USIA SEKOLAH

Usia Fisik Dan Motorik Mental Adaptif Personal Sosial


6 1. Laju 1. Mengembang 1. Dimeja makan 1. Dapat berbagi
tahun pertambahan kan konsep mengunakan dan
tinggi dan berat angka pisau untuk bekerjasama
badan ,berat meampu mengoles dengan baik
badan 16-23 kg menghitung mentega pada 2. Sering
tinggi badan 106- 2. Mengatahui roti melakukan
123 cm perbedaan 2. Pada permainan yang
2. Gigi sari bagian pagi dan sore permainan kasar
tengah 3. Mengurangi memotong 3. Sering merasa
mendibularis kegunaan ,melipat kertas cemburu
muncul benda-benda menjahit terhadap
3. Kehilangan gigi umum seperti dengan jahitan adiknya
pertama garpu dan kasar jika 4. Memiliki
4. Ketangkasan kursi jarum perilaku yang
meningkat secara 4. Mematuhi 3 terpasang kadang kadang
bertahap usia macam benang suka marah
aktif ,aktifitas perintah 3. Membaca dari 5. Anak lebih
konstan sering secara ingatan mandiri
kali kembali berturut turut 4. Menikmati kemungkinan
menggunakan jari 5. Mengetahui permainan dipengaruhi
untuk mengambil tangan kanan 5. Kesulitan oleh sekolah
makanan dan kiri untuk 6. Mempunyai
5. Kesenangan 6. Mampu sepenuhnya cara sendiri
melukis menentukan mengakui dalam
mencetak dan mana yang kelakuan buruk melakukan
mewarnai cantik dan yang telah sesuatu
6. Pengelihatan yang jelek dilakukan peningkatan
mencapai 7. Memasuki 6. Menguji coba sosialisasi
kematangan sekolah dasar kemampuan
sendiri
7 1. Bertambah TD 1. Dapat meniru 1. Menyisir dan 1. Menjadi
tahun (111-129 cm) gambar menyikat anggota
BB(17-30 kg) 2. Dapat rambut dengan keluarga yang
2. Muncul gigi sari menghitung baik tanpa sebenarnya
bagian tengah mundur bantuan 2. Anak laki- laki
3. Lebih berhati 3. Mengembang 2. Suka memilih
hati dalam kan konsep menolong bermain dengan
mendekati waktu 3. Keras kepala anak laki –laki
perform yang ,membaca,me mulai 3. Anak
baru nghitung dan berkurang perempuan
menulis memilih
4. Memasuki bermain dengan
kelas 2 anak perempuan
5. Mulai belajar 4. Sering
membaca menghabiskan
waktu untuk
sendiri ,tidak
memerlukan
banyak
pendamping
8-9 1. Pertambahan 1. Dapat 1. Anak mulai 1. Mudah ditingal
tahun BB(19-39 kg) menghitung membatu sendiri di rumah
TB(117-141 cm) mundur 20-1 orang tuanya 2. Menyukai
2. Anak menjadi 2. Dapat (menyapu,men system
lebih aktif menyebutkan gelap debu dll) penghargaan
3. Memkai pakain hari,bulan dan 2. Anak mulai di 3. Lebih mampu
secara mandiri/ tahunn beri tanggung bersosialisasi
sendiri 3. Anak jawab untuk 4. Mulai tertarik
4. Anak lebih lentur memasuki melakukan dengan lawan
dan kelas 3 dan 4 pekerjaan jenis
pertumbuhanya 4. Membaca rumah 5. Menyukai
lebih cepat lebih banyak (nyapu,membe persaingan
5. Mulai dapat rsihkan debu dalam berteman
diberi dll) 6. Menunjukan
kepercayaan 3. Mulai menykai pilih pilih
6. Mulai dapat membaca dan temajn /
mengekspresi sekolah kelompok
kan diri 4. Mulai takut 7. Mengembangan
gagl tidak naik kespoanan
kelas 8. Membandingka
5. Lebih keritis n diri sendiri
pada diri dengan orang
sendiri untuk lain
menunjukan 9. Mulai menyukai
kemapuan aktivitas
disekolahnya

10-12 1. Anak laki laki 1. Mulai 1. Mulai belajar 1. Mencintai


tahun a. Pertambahan menulis memasak dan teman –
BB(24-58) cerita cerita menjahit temanya
TB(127-182) pendek 2. Menyukai 2. Lebih selektif
b. Postur tubuh 2. Mulai binatang memilih teman
menyerupai mengunakan peliharaan 3. Mulai
orang dewasa alat 3. Bertanggung menyukai
2. Anak perempuan komunikasi jawab untuk lawan jenis
a. Mengalami untuk berpenampila 4. Mencintai
pubertas merespon n rapi keluarganya
b. Gigi mulai terhadap 4. Mau ditinggal 5. Menyayangi
tumbuh lengkap iklan di sendiri di ibu dan ingin
majalah,radio rumah selama membuat sang
atau iklan satu jam atau ibu senang
3. Lebih senang lebuih 6. Lebih
membaca 5. Berhasil memeperlihatka
informasi memenuhi n rasa kasih
praktis atau kebutuhanya saying
untuk sendiri 7. Mencintai ayah
kesenangan sebagai sosok
diri sendiri yang dikagumu
8. Menghormati
orang tua

Bagi sebagian besar anak masuk sekolah merupakan pengalaman pertama mereka untuk
menyesuaikan diri dengan pola kelompok yng dipaksakan oleh orang dewasa selain orang tua
dan yang memiliki tanggung jawab terhadap banyak anak secara konstan mengawasi setiap anak
per individu. Anak ingin pergi ke sekolah dan biasannya menyesuaikan diri tehadap kondisi yang
baru dengan sedikit kesulitan. Penyesuaian yang berhasil secara langsung berhubungan dengan
kematangan fisik dan emosional anak, dan kesiapan orang tua dalam menerima perpisahan
karena anak sudah masuk sekolah. Sayangnya, beberapa orang tua secara tidak sadar berusaha
menghambat kematangan anak dengan selalu mendampingi anak, terutama pada anak bungsu.

Pada saat memasuki sekolah, sebagian besar anak memiliki konsep realistic yang cukup
tentang apa saja yang berhubunga dengan sekolah. Mereka menerima informasi mengenai peran
sebagai murid dari orangtua, saudara kandung, teman bermain, dan dari media. Selain itu,
sebagian besar anak telah memiliki pengalaman dari perawatan sehari-hari, pengalaman
prasekolah dan taman kanak-kanak. Anak anak usia sekolah pertengahan membuat sedikit
penyesuaian dan kurang mempelajari tentang perilaku yang diharapkan, karena sekolah
cenderung merefleksikan nilai dan budaya yang dominan pada anak anak usia sekolah
pertengahan. Jika sebelumnya anak telah mengikuti program prasekolah, penekanan pada
program tersebut secara signifikan mempengaruhi kemampuan anak menyesuaikan diri.
Beberapa program hanya menjaga dan merawat anak, sedangkan yang lainnya menekankan
perkembangan emosional, social dan intelektual.
Teman sekelas memiliki pengaruh yang penting pada kemampuan sosialisasi anak per
individu. Sekolah biasanya merupakan pengalaman pertama kali anak menjadi anggota
kelompok besar yang terdiri atas individu individu seusianya. Hubungan teman sebaya menjadi
sangat penting dan berpengaruh seiring dengan berkelanjutannya sekolah. Pengaruh baik yang
diberikan oleh kelompok teman sebaya bergantung pada latar belakang, minat, dan kemampuan
individual anak.

Guru

Untuk memfasilitasi transisi dari rumah ke sekolah, guru harus memiliki karakteristik
kepribadian yang memungkinkan mereka memenuhi keutuhan anak yang lebih kecil. Anak anak
berespon dengan baik kepada guru yang mereka temukan bersifat ramah dan seperti orang tua
yang penyayang. Guru pada tingkat awal melaksanakan berbagai aktivitas yang seharusnya
dilakukan oleh orang tua seperti mengenali kebutuhan inidividu anak (misalnya, ingin ke kamar
mandi atau membantu berpakaian) dan membantu mengembangkan perilaku social mereka
(misalnya, cra bersikap)

Guru seperti halnya orang tua, memperhatikan kesejahteraan psikologis dan emosional
anak. Walaupun fungsi guru dan orang tua berbeda, keduannya memberikan batasan perilaku dan
keduannya berada pada posisi untuk menguatkan standar perilaku. Namun, tanggung jawab
utama guru adalah menstimulasi dan membimbing perkembangan intelektual anak, dan bukan
memberikan kesejahteraan fisik anak di luar lingkungan sekolah. Guru bersama- sama dengan
orang tua memberi pengaruh dalam menentukan sikap dan nilai anak.

Guru berperan sebagai model yang diidentifikasi dan ditiru anak. Anak mencari persetujuan
guru dan menghindari celaan guru. Guru merupakan orang yang sangat penting pada masa awal
anak usia sekolah, dan guru sebagai pahlawan dikagumi hingga mencapai masa kanak kanak
akhir dan praremaja. Anak usia sekolah bangga mempelajari ketrampilan baru. Guru yang
membuat pernyataan pendukung yang meyakinkan atau memuji anak menggunakan pernyataan
yang dapat diterima dan jelas yang membantu anak memperhalus ide dan perasaannya, serta
memberi bimbingan yang membantu anak memecahkan masalahnya sendiri untuk memperluas
dan mengembangkan konsep diri positif pada anak usia sekolah.
Orang tua

Orang tua sama- sama bertanggung jawab untuk membantu anak memperoleh potensi
maksimal. Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu program
sekolah. Menanamkan tanggung jawab merupakan Tujuan dari bantuan orang tua. Bertanggung
jawab terhadap tugas sekolah membantu anak belajar menepati janji, memenuhi tempat waktu,
dan berhasil di pekerjaannya saat dia menjadi orang dewasa. Anak anak yang bertanggung jawab
terkadang mungkin meminta bantuan (misalnya, dengan daftar ejaan), tetapi biasanya mereka
lebih memilih untuk memikirkan sendiri pekerjaannya. Tekanan yang berlebihan atau kurangnya
dukungan orangtua dapat menghambat perkembangan sifat yang diinginkan ini.

Latckey Children

Istilah latckey children digunakan untuk menggambarkan anak usia sekolah dasar yang
ditinggalkan untuk merawat dirinya sendiri sebelum atau sesudah sekolah tanpa pengawasan
orang dewasa. Meningkatnya jumlah orang tua tunggal dan ibu berkerja, bersamaan dengan
kurangnya perawatan anak yang memadai, telah menyebabkan kondisi yang mencetuskan stress
pada anak sekolah. Beberapa anak ini mungkin juga memiliki penyakit kronis.

Tanpa pengawasan orang dewasa yang adekuat setelah pulang sekolah menyebabkan
anak beresiko tinggi terhadap cedera dan perilaku yang nakal. Dalam beberapa kondisi, aktivitas
di luar rumah dibatasi dan hubungan dengan teman sebaya mungkin berkurang secara signifikan.
Latchkey children lebih merasa kesepian, terisolasi, dan lebih penakut daripada anak anak yang
memiliki seseorang yang merawat mereka. Untuk menangani rasa takut dan ansietas ketika
sendirian, anak anak ini dapat menggunakan strategi seperti bersembunyi, menyalakan televise
dengan suara keras, atau bermain dengan binatang peliharaan sebagi sesuatu yang membuat
nyaman.

Berbagai komunitas dan orang orang yang peduli dengan kesejahteraan mereka mencoba
untuk membantu anak dan orang tuannya untuk menghadapi masalah yang berpotensi serius ini.
Program perawatan anak usia sekolah telah diimplementasikan oleh beberapa komunitas dan
pekerja. Sangat penting untuk mengajarkan anak anak ini ketrampilan membantu diri sendiri dan
menyediakan program jaminan dan layanan bantuan melalui telepon.

Peratutan dan Disiplin

Berbagai factor yang mempengaruhi jumlah dan perilaku disiplin serta peraturan yang
ditetapkan pada anak usia sekolah antara lain kematangan psikososial orang tua. Teknik disiplin
harus memenuhi anak mengendalikan perilaku mereka sendiri. Peraturan merupakan teknik yang
efektif untuk anak kelompok usia sekolah. Dengan semakin banyaknya kemampuan yang
kognitif mereka mampu memperoleh manfaat dari jenis strategi disiplin yang lebih kompleks.
Penyelesaian masalah merupakan pendekatan terbaik untuk peraturan, dan anak anak sendiri
dapat dilibatkan dalam proses penetapan tindakan disiplin yang sesuai.

Perilaku Tidak Jujur

Selama masa kanak kanak pertengahan, anak dapat melakukan perilaku yang disebut
sebagai perilaku antisosial. Berbohong, mencuri, dan berbuat curang dapat ditunjukkan oleh anak
yang sebelumnya berperilaku baik. Hal ini terutama mengganggu orang tua, yang mungkin
mengalami kesulitan dalam menghadapi perilaku ini.

Berbohong

Dapat terjadi karena beberapa alasan. Anak usia prasekolah sering kali mengalami
kesulitan untuk membadakan antara fakta dan fantasi. Pada saat anak mencapak usia sekolah,
mereka tetap bercerita tetapi dapat membedakan antara kenyataan dan khayalan. Jika tidak,
mereka perlu dibimbing untuk membedakan antar fantasi dan fakta. Seringkali anak membesar
besarkan cerita atau situasi sebagai cara untuk mengesankan keluarga atau teman- temannya.

Anak- anak yang lebih kecil akan berbohong untuk menghindari dari hukuman atau
keluar dari beberapa kesulitan bahkan ketika bukti kesalahan mereka belum mereka perhatikan.
Anak-anak yang lebih tua dapat berbohong untuk memenuhi harapan yang dibuat oleh orang
lain, yaitu ketika mereka tidak mampu melakukannya. Namun, sebagian besar anak sangat peduli
pada kesalahan tindakan berbohong dan menipu terutama pada teman-temannya. Mereka akan
segera memberitahuan yang lain jika menemukan adanya kebohongan.

Orang tua perlu diinformasikan bahwa semua anak kadang-kadang berbohong dan anak
sering kali mengalami kesulitan untuk membedakan fantasi dengan realitas. Orang tua harus
dibantu untuk memahami pentingnya perilaku mereka sendiri sebagai model peran dan menjadi
sumber kebenaran dalam hubungan dengan anak.

Perilaku curang

Paling sering terjadi pada anak-anak yang berusia 5 tahun -6 tahun Anak-anak mengalami
lesulitan menerima kekalahan dalam permainan atau perlombaan dan mereka bermain.cyrang
untuk menang. Mereka belum menyadari sepenuhnya kesalahan perilaku ini dan melakukanya
kembali hampir secara otomatis. Perbuatan curang ini biasanya hilang dengan sendirinya. Pada
saat orang tua memberi kejujuran anak anak kemungkinan besar akan menyesuaikan setandar ini.

Seperti perilaku etika lainya, mencuri tidak di perbolehkan pada anak anak yang masih
kecil. Pada usia 5-8 tahun sensasi anak terhadap hak untuk memiliki di batasi dan mereka
cenderum menaganggap sesuatu secara sederhana karena mereka tertarik terhadap sesuatu atau
mengambil uang untuk mendapatkan yang ia inginkan. Mereka mungkin juga saling memberikan
milik mereka yang berharga. Jika anak lebih kecil tertangkap dan terhukum, mereka menyesal
dan mengatakan tidak bermansut begitu dan berjanji tidak akan melakukanya lagi, tetapi
kemungkinan mereka akan mengulanginya kembali di hari berikutnya kembali. Sering kali
mereka tidak hanya mencuri tetapi juga berbohong tentang hal tersebut atau berusaha untuk
membenarkan perilakunya bebagai alasan menjebak anak untuk mengaku dengan bertanya
langsung jika melakukan pelangaran merupakan tindakan yang jarang membantu.anak tidak
memikul tangunggung jawab higa mendekati akhir masa kanak kanak pertengahan.

Terdapat beberapa alasan anak anak mencuri kurangnya hak rasa memiliki, usaha untuk
memperoleh sesuatu untuk menyogok dari anak anak lain keinginan kuat untuk memiliki benda
yang di dambakan, atau sebagai carabalas dendam untuk membalas seseorang . Anak yang lebih
besar mungkin mencuri untuk menambah uang saku yang tidak cukup dari sumber lain. Kadamg
kadang mencuri merupakan indikasi bahwa suatu kesalahan atau kekuarangan anak serius telah
terjadi dalam kehidupan anak. Misalnya, anak mungkin mencuri untuk mencari cinta untuk
kepuasan lain yang mereka rasa kurang.

Pada sebagian besar kondisi, cara terbaik adalah tidak mencoba menemukan makna
tersembunyi atau makna yang dalam arti mencuri. Peringatan disertai dengan hukuman yang
tepat dan beralasan, seperti meminta anak mengembalikan uang atau barang yang telah
dicurinya, biasanya dapat menangani sebagian besar kasus kebanyakan anak dapat diajarkan
untul menghargai hak milik orang lain dengan sedikitnya kesulitan melawan godaan dan
kesempatan yang tepat dihadapan mereka. Jika hak individu anak dihargai, mereka kemungkinan
anak menghargai hak orang lain. Beberapa anak akan memerlukan lebih banyak waktu untuk
mempelajari pentingnya peraturan budaya yang sederhana tentang hak milik pribadi.

Stress Dan Rasa Takut

Dewasa ini anak anak menghadapi lebih banyak stress dibandingkan dengan generasi
sebelumnya. Banyak anak mengalami stress akibat kondisi dalam rumah dan mengalami
aktivitas konstan berkenaan dengan perpisahan yang dapat disebabkan oleh gangguan ini
lingkungan sekolah merupakan pengalaman yang memyebabkan stress lainnya untuk sebagian
anak. Persaingan peringkat dengan teman sekelas dan dikenal oleh guru, serta pemberian label
sebagai anak “bodoh” atau “tidak mampu belajar” dapat mengakibatkan ketidaknyamanan
emosional. Peningkatkan kekerasan dalam keluarga, sekolah dan komunitas juga menjadi
stressor utama bagi anak.

PENINGKATAN KESEHATAN YANG OPTIMAL SELAMA MASA SEKOLAH

Pada saat anak usia sekolah memasuki sekolah, mereka meninggalkan lingkungan rumah dan
kawasan rumah yang relative melindungi anak dan mereka mengalami kontak interpersonal
sejumlah besar anak. Berbagai penyakit pada masa kanak kanak dapat dicegah atau dikurangi
dengan bimbingan kesehatan yang cermat. System pertahanan normal tubuh terhadap penyakit
dapat disokong dengan perhatian yang ketat terhadap diet, istirahat dan latian serta perlindungan
dari stress mental dan fisik yang berat.

Nutrisi, Tidur dan Istirahat, Latihan Fisik dan Aktifitas

Usia Nutrisi Tidur dan istirahat Latihan fisik dan aktifitas

Sekolah Kebutuhan kalori : 80 Malam hari 9 jam BB 16 – 23,6 kg , TB 106,6


Kkal / Kg BB. sedangkan siang hari 1 – 123,5 cm.
6 - 12 th
– 2 jam.
Bermain kasti , basket , dan
bola kaki.
Berenang
Lompat jauh.
Lari maraton.
Kegiatan outbound.

Olahraga

Selama masa usia sekolah, anak perempuan memiliki struktur tubuh dasar yang sama
dengan anak laki-laki dan memiliki respon terhadap latihan olahraga sistematik yang sama. Pada
saat pubertas, ketika tubuh anak laki-laki lebih besar dan memiliki masa otot yang lebih banyak,
biasanya anak perempuan direkomendasikan hanya bersaing melawan anak perempuan lainnya.
Sebelum pubertas tidak ada perbedaan yang bpenting dalam kekuatan dan ukuran tubuh antara
anak perempuan dan anak laki-laki, sehingga tindakan pencegahan ini tidak diperlukan.

Pra remaja adalah waktu untuk melatih dasar keterampiloan motorik, mengembangkan
kemampuan melalui cara-cara yang praktis, aman, dan bertahap. Meningkatkan perilaku serta
nilai-ni;ai yang diinginkan. Aktivitas harus meliputi sesi latihan dan permainan yang tidak
terstruktur, penekanan pada penguasaan olahraga dan peningkatan citra diri dan bukan pada
kemenangan atau menyenangkan orang lain. Semua anak harus memiliki kesempatan untuk
berpartisipasi, dan perayaan tertentu harus mampu mengenali semua partisipan daripada hanya
perindividu

Penugasan keterampilan

Anak usia sekolah juga menunjukkan peningkatan kapasitas dalam memfasilitasi motorik
halus dan keterampilan artistic yang kompleks. Penggunaan tangan dominan terbentuk dengan
baik pada awal masa sekolah dan anak-anak membuat langkah penting dalam menulis dan
menggambarkan selama periode usia ini.

Kesehatan Gigi

Cara mencegah gigi berlubang yang paling efektif adalah dcengan hygiene oral yang
tepat. Anak-anak harus diajarkan untuk melakukan perawatan gigi secara mandiri dengan
pengawasan dan panduan dari ortu, ortu harus mempelajari teknik menyikat gigi bersama anak,
dan mereka harus menginspeksi upaya anak sampai mereka dapat menerima tanggung jawab
secara penuh.

Cara perawatan yang paling tepat membersihkan sela-sela gigi dilakukan setelah
menyikat gigi. Ortu membersihkan sela gigi sampai anak mencapai keterampilan manual yang
dibutuhkan sebagian besar anak-anak tidak mampu membersihkan sela gigi secara mandiri
sampai usianya 8-9 tahun.

Masalah Gigi

Perwatan gigi yang tertbatas atau tidak adekuat menyebabkan masalah yang paling umum
dari masalah gigi kesehatan pada masa kanak-kanak yaitu, gigi berlubang (karies gigi, maloklusi,
dan penyakit periodental). Trauma terutama tanggalnya gigi juga merupakan masalah yang
penting semua kondisi ini akan menguntungkan jika segera dilakukan interfensi untuk mencegah
lepasnya gigi
Pendidikan Seks

Banyak anak melakukan berbagai bentuk permainan seks selama dan sebelum praremaja
sebagai respon terhadap keingintahuan yang normal, bukan sebagai akibat dari rasa cinta atau
hasrat seksual. anak - anak adalah individu yang senang melakukan percobaan, dan permainan
ini bersifat kebetulan serta tidak permanen. Setiap akibat emosional diperoleh secara tidak
langsung sejak dini.

Perilaku anak diperoleh secara tidak langsung sejak dini.rasa ingin tahu yang tinggi
mengenai perbedaaan struktur tubuh antara anaklaki-laki dan perempuan serta anatara anak-anak
dan dewasa, terjadi pada usia prasekolah. Masa anak-anak pertengahan merupakan waktu yang
tepat untuk pendidikan seks formal, dan banyak para ahli percaya bahwa topik ini paling baik
disajikan melalui pendekatan tentang kehidupan informasi mengenai kematangan seksual dan
proses produksi membantu meminimalkan rasa ragu, malu dan perasaan isolasi yang sering
menyertai masa pubertas.

Komponen penting tentang pendidikan seks yang sedang berlangsung adalah komunikasi
yang efektif dengan orang tua. Apabila orang tua menekan rasa ingin tahu anak tentang
seksualitas atau menghindari pembahasan masalah tersebut, informasi seksual yang diterima
anak kemungkinan diperoleh seluruhnya dari teman sebaya. Jiak teman sebaya merupakan satu-
satunya sumber informasi mengenai seks, informasi mengenai seks, informasi tersebut akan
diberikan dan disampaikan dalam percakapan rahasia serta mengandung banyak informasi yang
salah.

Peran Perawat Dalam Pendidikan Seks


Perawat dapat memberikan informasi mengenaiseksualitas manusia kepada orang tua dan
anak-anak. Untuk mendiskusikan topik ini secara adekuat, perawat harus memiliki pengetahuan
tentang aspek fisiologis seksualitas, pengetahuan tentang ninlai-nilai budaya dan sosial, serta
kesadaran perawat terhadap perilaku, kebiasaan dan anggapannya mengenai seksualitas.
Pada saat informasi seksual diberikan kepad anak usia sekolah, seks sebaiknya diperlakukan
sebagai bagian normal dari pertumbuhan dan perkembangan. Pertanyaan harus dijawab dengan
jujur, sesuai fakta dan banyaknya jawaban sesuai dengan pertanyaan mengenai topik lainnya.
Jawaban harus sesuai dengan tingkat pemahaman anak. Mungkin ada saatnya keetika anak laki-
laki dan perempuan sebaiknya diajarkan secara terpisah.
Anak-anak membutuhkan bantuan untuk membedakan antara seks dan seksualitas. Latihan
tentang mengklarifikasi berbagai nilai, menegidenetifikasi tokoh panutan, ikut serta dalam
keterampilan memecahkan masalah, dan mempraktikkan tanggung jawab merupakan hal penting
untuk mempersiapkan anak dalam menghadapi masa depan

Panduan Antisipasi Asuhan keluarga

Orang tua anak usia sekolah menemukan bahwa mereka harusmembag waktu bersama anak
dengan kelompok teman sebaya yabg semakin pentng bagi anak.pembagian wktuini di mulai
pada wal hubungan kelompok teman sebaya,yaitu ketika anak mulai bersiap siap.

ASUHAN KELUARGA DI RUMAH

Pedoman Selama Masa Sekolah

Usia 6 Tahun

Persiapan orang tua untuk menghadapi pilihan makanan yang kuat dari anak dan seringnya
anak menolak jenis makana tertntu Persiapkan emosional orang tua utk mnghadapi prubahan
akan perasaan yang tak menentuBantu orang tua utuk memahami kebutuhan untuk menguatkan
anak berinteraksi dengan teman sebayaAjarkan pencegahan cedera dan keamanan terutama
dalam bemain

Usia 7-10 thun

Tekankan kebutuhan utk memotivasi kemandirian sekaligus mempertahankan penerapan


peraturan dan disiplin. Ketika anak beusia 10 tahun dorong aktvits anak bersama ayah.
Persiapkan orang tua utk prubahan prapuber yang di alam oleh anak perempuan. Persiapkan
orang tua untuk mengantisipasi peningkatan keterlibatan anak dengan teman sebayanya dan
ketertarikan terhadap aktivias d luar rumah.
Usia 11-12 tahun

Pastikan pedidikan seks anak adekuat dengan informasi yang akurat dan mudah di mengetri
oleh anak. Informasikan orang tua bhwa jumlah waktu istirahat yangd butuhkan anak mungkin
meningkat. Bantu orang tua utk mengajarkan anak breksperimen dengan aktivitas yang
berpotensi membahayakan untuk melatih anak memcah masalah yang berat.

Pedoman Kesehatan

Perlunya mendorog anak ikut serta dalam aktivias fsik yang sesuai usianya. Mendorong orang
tua untuk mengajarkan dan memberi contoh tindakan dalam memerhatikan keamanan.
Mengajarkan dan memberikan contoh anak untuk mnjaga kesehatan termasuk diet, istirahat,
aktivitas dan olahraga
DAFTAR PUSTAKA

Wong,L Donna dkk. 2008. Buku Ajar Keperawatan pediatric wong edisi 6. Jakarta : EGG

Anda mungkin juga menyukai