Anda di halaman 1dari 10

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan criteria Hasil Intervensi

1 Bersihan Jalan Nafas tidak NOC : NIC :


Efektif  Respiratory status : Airway suction
Ventilation  Pastikan kebutuhan oral / tracheal
Definisi : Ketidakmampuan  Respiratory status : suctioning
untuk membersihkan sekresi Airway patency  Auskultasi suara nafas sebelum
atau obstruksi dari saluran  Aspiration Control dan sesudah suctioning.
pernafasan untuk  Informasikan pada klien dan
mempertahankan kebersihan Kriteria Hasil : keluarga tentang suctioning
jalan nafas.  Mendemonstrasikan  Minta klien nafas dalam sebelum
batuk efektif dan suara suction dilakukan.
Batasan Karakteristik : nafas yang bersih, tidak  Berikan O2 dengan menggunakan
ada sianosis dan nasal untuk memfasilitasi suksion
- Dispneu, Penurunan
dyspneu (mampu nasotrakeal
suara nafas
mengeluarkan sputum,  Gunakan alat yang steril sitiap
- Orthopneu
mampu bernafas melakukan tindakan
- Cyanosis
dengan mudah, tidak  Anjurkan pasien untuk istirahat dan
- Kelainan suara nafas
ada pursed lips) napas dalam setelah kateter
(rales, wheezing)
 Menunjukkan jalan dikeluarkan dari nasotrakeal
- Kesulitan berbicara
nafas yang paten (klien  Monitor status oksigen pasien
- Batuk, tidak efekotif atau
tidak merasa tercekik,  Ajarkan keluarga bagaimana cara
tidak ada
irama nafas, frekuensi melakukan suksion
- Mata melebar
pernafasan dalam  Hentikan suksion dan berikan
- Produksi sputum
rentang normal, tidak oksigen apabila pasien
- Gelisah
ada suara nafas menunjukkan bradikardi,
- Perubahan frekuensi dan
abnormal) peningkatan saturasi O2, dll.
irama nafas
 Mampu
mengidentifikasikan Airway Management
Faktor-faktor yang
dan mencegah factor  Buka jalan nafas, guanakan teknik
berhubungan: yang dapat chin lift atau jaw thrust bila perlu
menghambat jalan  Posisikan pasien untuk
- Lingkungan : merokok,
nafas memaksimalkan ventilasi
menghirup asap rokok,
perokok pasif-POK,  Identifikasi pasien perlunya
infeksi pemasangan alat jalan nafas
- Fisiologis : disfungsi buatan
neuromuskular,  Pasang mayo bila perlu
hiperplasia dinding  Lakukan fisioterapi dada jika perlu
bronkus, alergi jalan  Keluarkan sekret dengan batuk
nafas, asma. atau suction
- Obstruksi jalan nafas :  Auskultasi suara nafas, catat
spasme jalan nafas, adanya suara tambahan
sekresi tertahan,  Lakukan suction pada mayo
banyaknya mukus,  Berikan bronkodilator bila perlu
adanya jalan nafas  Berikan pelembab udara Kassa
buatan, sekresi bronkus, basah NaCl Lembab
adanya eksudat di  Atur intake untuk cairan
alveolus, adanya benda mengoptimalkan keseimbangan.
asing di jalan nafas.  Monitor respirasi dan status O2
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan criteria Hasil Intervensi
2 Pola Nafas tidak efektif NOC : NIC :
Definisi : Pertukaran udara  Respiratory status : Airway Management
inspirasi dan/atau ekspirasi tidak Ventilation  Buka jalan nafas, guanakan teknik chin
adekuat  Respiratory status : lift atau jaw thrust bila perlu
Batasan karakteristik : Airway patency  Posisikan pasien untuk memaksimalkan
- Penurunan tekanan  Vital sign Status ventilasi
inspirasi/ekspirasi  Identifikasi pasien perlunya
- Penurunan pertukaran udara Kriteria Hasil : pemasangan alat jalan nafas buatan
per menit  Mendemonstrasikan  Pasang mayo bila perlu
- Menggunakan otot pernafasan batuk efektif dan suara  Lakukan fisioterapi dada jika perlu
tambahan nafas yang bersih, tidak  Keluarkan sekret dengan batuk atau
- Nasal flaring ada sianosis dan suction
- Dyspnea dyspneu (mampu  Auskultasi suara nafas, catat adanya
- Orthopnea mengeluarkan sputum, suara tambahan
- Perubahan penyimpangan mampu bernafas dengan
 Lakukan suction pada mayo
dada mudah, tidak ada pursed
 Berikan bronkodilator bila perlu
- Nafas pendek lips)
- Assumption of 3-point position  Berikan pelembab udara Kassa basah
 Menunjukkan jalan nafas
- Pernafasan pursed-lip NaCl Lembab
yang paten (klien tidak
- Tahap ekspirasi berlangsung merasa tercekik, irama  Atur intake untuk cairan
sangat lama nafas, frekuensi mengoptimalkan keseimbangan.
- Peningkatan diameter pernafasan dalam  Monitor respirasi dan status O2
anterior-posterior rentang normal, tidak ada
- Pernafasan rata-rata/minimal suara nafas abnormal) Terapi Oksigen
 Bayi  Tanda Tanda vital dalam  Bersihkan mulut, hidung dan secret
: < 25 atau > 60 rentang normal (tekanan trakea
 Usia darah, nadi, pernafasan)  Pertahankan jalan nafas yang paten
1-4 : < 20 atau > 30  Atur peralatan oksigenasi
 Usia  Monitor aliran oksigen
5-14 : < 14 atau > 25  Pertahankan posisi pasien
 Usia  Onservasi adanya tanda tanda
> 14 : < 11 atau > 24 hipoventilasi
- Kedalaman pernafasan  Monitor adanya kecemasan pasien
 Dew terhadap oksigenasi
asa volume tidalnya 500 ml
saat istirahat Vital sign Monitoring
 Bayi  Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
volume tidalnya 6-8 ml/Kg  Catat adanya fluktuasi tekanan darah
- Timing rasio  Monitor VS saat pasien berbaring, duduk,
- Penurunan kapasitas vital atau berdiri
 Auskultasi TD pada kedua lengan dan
Faktor yang berhubungan : bandingkan
- Hiperventilasi  Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama,
- Deformitas tulang dan setelah aktivitas
- Kelainan bentuk dinding dada  Monitor kualitas dari nadi
- Penurunan energi/kelelahan  Monitor frekuensi dan irama pernapasan
- Perusakan/pelemahan  Monitor suara paru
muskulo-skeletal  Monitor pola pernapasan abnormal
- Obesitas  Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
- Posisi tubuh  Monitor sianosis perifer
- Kelelahan otot pernafasan  Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi
- Hipoventilasi sindrom yang melebar, bradikardi, peningkatan
- Nyeri sistolik)
- Kecemasan  Identifikasi penyebab dari perubahan vital
- Disfungsi Neuromuskuler sign
- Kerusakan persepsi/kognitif
- Perlukaan pada jaringan
syaraf tulang belakang
- Imaturitas Neurologis
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan criteria hasil Intervensi
3 Gangguan Pertukaran NOC : NIC :
gas  Respiratory Status : Airway Management
Gas exchange  Buka jalan nafas, guanakan teknik
Definisi : Kelebihan atau  Respiratory Status : chin lift atau jaw thrust bila perlu
kekurangan dalam oksigenasi ventilation  Posisikan pasien untuk
dan atau pengeluaran  Vital Sign Status memaksimalkan ventilasi
karbondioksida di dalam Kriteria Hasil :  Identifikasi pasien perlunya
membran kapiler alveoli  Mendemonstrasikan pemasangan alat jalan nafas buatan
peningkatan ventilasi  Pasang mayo bila perlu
Batasan karakteristik : dan oksigenasi yang  Lakukan fisioterapi dada jika perlu
 Gangguan penglihatan adekuat  Keluarkan sekret dengan batuk atau
 Penurunan CO2  Memelihara kebersihan suction
 Takikardi paru paru dan bebas
 Auskultasi suara nafas, catat
 Hiperkapnia dari tanda tanda
adanya suara tambahan
 Keletihan distress pernafasan
 Lakukan suction pada mayo
 Mendemonstrasikan
 somnolen
batuk efektif dan suara  Berika bronkodilator bial perlu
 Iritabilitas
nafas yang bersih, tidak  Barikan pelembab udara
 Hypoxia ada sianosis dan  Atur intake untuk cairan
 kebingungan dyspneu (mampu mengoptimalkan keseimbangan.
 Dyspnoe mengeluarkan sputum,  Monitor respirasi dan status O2
 nasal faring mampu bernafas
 AGD Normal dengan mudah, tidak Respiratory Monitoring
 sianosis ada pursed lips)  Monitor rata – rata, kedalaman,
 warna kulit abnormal (pucat,  Tanda tanda vital dalam irama dan usaha respirasi
kehitaman) rentang normal  Catat pergerakan dada,amati
 Hipoksemia kesimetrisan, penggunaan otot
 hiperkarbia tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan intercostal
 sakit kepala ketika bangun
 Monitor suara nafas, seperti
frekuensi dan kedalaman
dengkur
nafas abnormal
 Monitor pola nafas : bradipena,
Faktor faktor yang berhubungan :
takipenia, kussmaul, hiperventilasi,
 ketidakseimbangan perfusi cheyne stokes, biot
ventilasi  Catat lokasi trakea
 perubahan membran  Monitor kelelahan otot diagfragma
kapiler-alveolar (gerakan paradoksis)
 Auskultasi suara nafas, catat area
penurunan / tidak adanya ventilasi
dan suara tambahan
 Tentukan kebutuhan suction dengan
mengauskultasi crakles dan ronkhi
pada jalan napas utama
 auskultasi suara paru setelah
tindakan untuk mengetahui hasilnya
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan criteria hasil Intervensi
4 Kurang Pengetahuan NOC : NIC :
 Kowlwdge : disease Teaching : disease Process
Definisi : process 1. Berikan penilaian tentang tingkat
Tidak adanya atau kurangnya  Kowledge : health pengetahuan pasien tentang proses
informasi kognitif sehubungan Behavior penyakit yang spesifik
dengan topic spesifik. Kriteria Hasil : 2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit
 Pasien dan keluarga dan bagaimana hal ini berhubungan
Batasan karakteristik : menyatakan dengan anatomi dan fisiologi,
memverbalisasikan adanya pemahaman tentang dengan cara yang tepat.
masalah, ketidakakuratan penyakit, kondisi, 3. Gambarkan tanda dan gejala yang
mengikuti instruksi, perilaku prognosis dan program biasa muncul pada penyakit,
tidak sesuai. pengobatan dengan cara yang tepat
 Pasien dan keluarga 4. Gambarkan proses penyakit,
mampu melaksanakan dengan cara yang tepat
Faktor yang berhubungan : prosedur yang 5. Identifikasi kemungkinan penyebab,
keterbatasan kognitif, dijelaskan secara dengna cara yang tepat
interpretasi terhadap informasi benar 6. Sediakan informasi pada pasien
yang salah, kurangnya  Pasien dan keluarga tentang kondisi, dengan cara yang
keinginan untuk mencari mampu menjelaskan tepat
informasi, tidak mengetahui kembali apa yang 7. Hindari harapan yang kosong
sumber-sumber informasi. dijelaskan perawat/tim 8. Sediakan bagi keluarga informasi
kesehatan lainnya tentang kemajuan pasien dengan
cara yang tepat
9. Diskusikan perubahan gaya hidup
yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi di masa yang
akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit
10. Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
11. Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
12. Eksplorasi kemungkinan sumber
atau dukungan, dengan cara yang
tepat
13. Rujuk pasien pada grup atau agensi
di komunitas lokal, dengan cara
yang tepat
14. Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk melaporkan
pada pemberi perawatan
kesehatan, dengan cara yang tepat
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan criteria hasil Intervensi
5 Disfungsi respon NOC : NIC :
penyapihan ventilator  Respiratory Status : Gas Mechanical Ventilation
Exchage  Monitor adanya kelelahan dari
Definisi : ketidakmampuan  Respiratory Status : otot pernafasan
untuk mengatur pada tekanan Ventilatory  Monitor adanya kegagalan
terendah dukungan ventilasi  Vital Sign respirasi
mekanik saat menjelang dan Kriteria Hasil :  Lakukanpengaturan monitor
memperpanjang proses  Mendemonstrasikan batuk ventilasi secara rutin
penyapihan. efektif dan suara nafas  Monitro adanya penurunan dan
yang bersih, tidak ada peningkatan tekanan inspirasi
Batasan karakteristik: sianosis dan dyspneu  Monitor hasil pembacaan
1. Berat (mampu mengeluarkan ventilator dan suara nafas
a.penurunan gas darah sputum, mampu bernafas  Gunakan tehnik aseptic
arteri dari batas normal. dengan mudah, tidak ada  Hentikan selang NGT sampai
b. Peningkatan frekuensi pursed lips) suction dan 30-60 menit sebelum
pernafasan secara  Tanda tanda vital dalam fisioterapi dada
significant dari batas rentang normal  Tingkatkan intake dan cairan
normal adekuat
c. Peningkatan tekanan
darah dari batas normal Mechanicai ventilation weaning
(20 mmHg).  Monitro kapasitas vital, kekuatan
d. Peningkatan denyut inspirasi
jantung dari batas normal  Pastikan pasien bebas dari
(20x/menit) tanda tanda infeksi sebelum
e. Pernafasan abdomen dilepas
paradoks  Monitor status cairan dan
f. Adanya bunyi nafas, elektrolit yang adekuat
terdengar sekresi jalan  Suktion jalan nafas
nafas.  Konsulkan ke fisioterapi dada
g. Sianosis  Gunakan tehnik relaksasi
h. Penurunan tingkat
kesadaran Airway management
i. Nafas dangkal.  Buka jalan nafas, guanakan
1. Sedang teknik chin lift atau jaw thrust bila
a. TD sedikit meningkat perlu
<20mmHg  Posisikan pasien untuk
b. Peningkatan frekuensi memaksimalkan ventilasi
pernafasan<5 x/menit  Identifikasi pasien perlunya
c. Denyut nadi sedikit pemasangan alat jalan nafas
meningkat < 20x/menit buatan
d. Pucat, sianosis  Pasang mayo bila perlu
e. Kecemasan, diaporesis,  Lakukan fisioterapi dada jika
mata melebar perlu
2. Ringan  Keluarkan sekret dengan batuk
a. hangat atau suction
b. kegelisahan, kelelahan
 Auskultasi suara nafas, catat
c. tidak nyaman untuk
adanya suara tambahan
bernafas
 Lakukan suction pada mayo
Faktor faktor yang  Berikan bronkodilator bial perlu
berhubungan:  Berikan pelembab udara(kassa
Psikologi Nacl lembab)
a. pasien merasa tidak efektif  Atur intake untuk cairan
untukpenyapihan mengoptimalkan keseimbangan.
b. tidak berdaya  Monitor respirasi dan status O2
c. cemas, putus asa, takut
d. defisit pengetahuan
e. penurunan motivasi
f. penurunan harga diri
Situasional
a. episode masalah tidak
terkontrol
b. riwayat usaha penyapihan
tidak berhasil
c. lingkungan yang ,kurang
baikriwayat tergantung
ventilator >4 hari-1 minggu
d. ketidakcocokan selang
untuk mengurangi bantuan
ventilator
e. ketidakadekuatan
dukungan sosial
Fisiologi
a. nutrisi yang tidak adekuat
b. gangguan pola tidur
c. ketidaknyamanan atau
nyeri tidak terkontrol
d. bersihan jalan nafas tidak
efektif
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan criteria hasil Intervensi
6 Resiko Aspirasi NOC : NIC:
 Respiratory Status : Aspiration precaution
Definisi : Resiko masuknya Ventilation  Monitor tingkat kesadaran,
sekret sekret gastrointestinal ,  Aspiration control reflek batuk dan kemampuan
oropharingeal, benda-benda  Swallowing Status menelan
padat, atau cairan kedalam Kriteria Hasil :  Monitor status paru
tracheobronkhial  Klien dapat bernafas  Pelihara jalan nafas
dengan mudah, tidak  Lakukan suction jika
Faktor-faktor Resiko : irama, frekuensi diperlukan
- peningkatan tekanan pernafasan normal  Cek nasogastrik sebelum
dalam lambung  Pasien mampu menelan, makan
- selang makanan mengunyah tanpa terjadi  Hindari makan kalau residu
- situasi yang aspirasi, dan masih banyak
menghambat mampumelakukan oral  Potong makanan kecil kecil
- elevasi tubuh bagian hygiene  Haluskan obat
atas  Jalan nafas paten, mudah sebelumpemberian
- penurunan tingkat bernafas, tidak merasa  Naikkan kepala 30-45 derajat
kesadaran tercekik dan tidak ada setelah makan
- adanya tracheostomy suara nafas abnormal
atau selang
endotracheal
- keperluan
pengobatan
- adanya kawat pada
rahang
- peningkatan residu
lambung
- menurunnya fungsi
sfingter esofagus
- gangguan menelan
- NGT
- Operasi/trauma
wajah, mulut, leher
- Batuk dan gag reflek
- Penurunan motilitas
gastrointestinal
- Lambatnya
pengosongan
lambung

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan criteria hasil Intervensi


7 PK : Syok Septik Tujuan : setelah dilakukan a. Pantau adanya tanda dan gejala
tindakan keperawatan syok septic
diharapkan dapat b. Kolaborasi pemberian
meminimalkan terjadinya syok antimikrobal, suplemen
septik intravena, pemeriksaan
laboratorium
kultur/sputum/pewarnaan gram,
hitung darah lengkap, tes
serologis, laju sedimentasi,
elektrolit
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan criteria hasil Intervensi
8 Hipertermia NOC : Thermoregulation NIC :
Kriteria Hasil : Fever treatment
Definisi : suhu tubuh naik  Suhu tubuh dalam rentang  Monitor suhu sesering mungkin
diatas rentang normal normal  Monitor IWL
 Nadi dan RR dalam  Monitor warna dan suhu kulit
Batasan Karakteristik: rentang normal  Monitor tekanan darah, nadi dan
 kenaikan suhu tubuh  Tidak ada perubahan RR
diatas rentang normal warna kulit dan tidak ada  Monitor penurunan tingkat
 serangan atau konvulsi pusing, merasa nyaman kesadaran
(kejang)  Monitor WBC, Hb, dan Hct
 kulit kemerahan  Monitor intake dan output
 pertambahan RR  Berikan anti piretik
 takikardi  Berikan pengobatan untuk
 saat disentuh tangan mengatasi penyebab demam
terasa hangat  Selimuti pasien
 Lakukan tapid sponge
Faktor faktor yang  Berikan cairan intravena
berhubungan :  Kompres pasien pada lipat paha
- penyakit/ trauma dan aksila
- peningkatan metabolisme  Tingkatkan sirkulasi udara
- aktivitas yang berlebih  Berikan pengobatan untuk
- pengaruh mencegah terjadinya menggigil
medikasi/anastesi
- ketidakmampuan/penuruna Temperature regulation
n kemampuan untuk  Monitor suhu minimal tiap 2 jam
berkeringat  Rencanakan monitoring suhu
- terpapar dilingkungan secara kontinyu
panas  Monitor TD, nadi, dan RR
- dehidrasi  Monitor warna dan suhu kulit
 Monitor tanda-tanda hipertermi
- pakaian yang tidak tepat
dan hipotermi
 Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi
 Selimuti pasien untuk mencegah
hilangnya kehangatan tubuh
 Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat panas
 Diskusikan tentang pentingnya
pengaturan suhu dan
kemungkinan efek negatif dari
kedinginan
 Beritahukan tentang indikasi
terjadinya keletihan dan
penanganan emergency yang
diperlukan
 Ajarkan indikasi dari hipotermi dan
penanganan yang diperlukan
 Berikan anti piretik jika perlu
Vital sign Monitoring
 Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
 Catat adanya fluktuasi tekanan
darah
 Monitor VS saat pasien berbaring,
duduk, atau berdiri
 Auskultasi TD pada kedua lengan
dan bandingkan
 Monitor TD, nadi, RR, sebelum,
selama, dan setelah aktivitas
 Monitor kualitas dari nadi
 Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
 Monitor suara paru
 Monitor pola pernapasan
abnormal
 Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
 Monitor sianosis perifer
 Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
 Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan criteria hasil Intervensi
9 Ketidakseimbangan nutrisi NOC : NIC :
kurang dari kebutuhan  Nutritional Status : food and Nutrition Management
tubuh Fluid Intake  Kaji adanya alergi makanan
Kriteria Hasil :  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
Definisi : Intake nutrisi tidak cukup  Adanya peningkatan berat menentukan jumlah kalori dan nutrisi
untuk keperluan metabolisme badan sesuai dengan tujuan yang dibutuhkan pasien.
tubuh.  Berat badan ideal sesuai  Anjurkan pasien untuk meningkatkan
dengan tinggi badan intake Fe
Batasan karakteristik :  Mampu mengidentifikasi  Anjurkan pasien untuk meningkatkan
- Berat badan 20 % atau kebutuhan nutrisi protein dan vitamin C
lebih di bawah ideal  Tidak ada tanda tanda  Berikan substansi gula
- Dilaporkan adanya malnutrisi  Yakinkan diet yang dimakan
intake makanan yang kurang  Tidak terjadi penurunan berat mengandung tinggi serat untuk
dari RDA (Recomended Daily badan yang berarti mencegah konstipasi
Allowance)  Berikan makanan yang terpilih
- Membran mukosa dan ( sudah dikonsultasikan dengan ahli
konjungtiva pucat gizi)
- Kelemahan otot yang  Ajarkan pasien bagaimana membuat
digunakan untuk catatan makanan harian.
menelan/mengunyah  Monitor jumlah nutrisi dan kandungan
- Luka, inflamasi pada kalori
rongga mulut  Berikan informasi tentang kebutuhan
- Mudah merasa nutrisi
kenyang, sesaat setelah  Kaji kemampuan pasien untuk
mengunyah makanan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
- Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan makanan Nutrition Monitoring
- Dilaporkan adanya  BB pasien dalam batas normal
perubahan sensasi rasa  Monitor adanya penurunan berat
- Perasaan ketidakmampuan badan
untuk mengunyah makanan  Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang
- Miskonsepsi biasa dilakukan
- Kehilangan BB dengan  Monitor interaksi anak atau orangtua
makanan cukup selama makan
- Keengganan untuk makan  Monitor lingkungan selama makan
- Kram pada abdomen  Jadwalkan pengobatan dan tindakan
- Tonus otot jelek tidak selama jam makan
- Nyeri abdominal dengan atau  Monitor kulit kering dan perubahan
tanpa patologi pigmentasi
- Kurang berminat terhadap  Monitor turgor kulit
makanan  Monitor kekeringan, rambut kusam,
- Pembuluh darah kapiler mulai dan mudah patah
rapuh  Monitor mual dan muntah
- Diare dan atau steatorrhea  Monitor kadar albumin, total protein,
- Kehilangan rambut yang Hb, dan kadar Ht
cukup banyak (rontok)  Monitor makanan kesukaan
- Suara usus hiperaktif  Monitor pertumbuhan dan
- Kurangnya informasi, perkembangan
misinformasi  Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
Faktor-faktor yang berhubungan :  Monitor kalori dan intake nuntrisi
Ketidakmampuan pemasukan  Catat adanya edema, hiperemik,
atau mencerna makanan atau hipertonik papila lidah dan cavitas
mengabsorpsi zat-zat gizi oral.
berhubungan dengan faktor  Catat jika lidah berwarna magenta,
biologis, psikologis atau ekonomi. scarlet

Anda mungkin juga menyukai