OLEH:
Nur Azizah Faelasufah
P1337420918099
C. Sasaran
Orang tua dan keluarga yang memiliki bayi dengan BBLR
D. Metoda Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi tanya jawab
E. Media Pembelajaran
Leaflet dan lembar balik
H. Materi
Terlampir
I. Metoda Evaluasi
Memberikan pertanyaan kepada oarang tua atau keluarga klien mengenai
materi yang telah disampaikan.
J. Alat Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Kesepakatan pertemuan dengan Orang tua bayi
b. Kesiapan penyaji
2. Evaluasi Proses
a. Peserta
1) Orang tua di PICU-NICU mengikuti kegiatan sampai selesai.
2) Pertemuan berjalan dengan lancar
b. Evaluasi Hasil
1) Tes tidak tertulis /lisan (tanya jawab) di akhir ceramah.
Lampiran materi
A. Pengertian BBLR
Bayi yang pada waktu lahir beratnya : kurang dari 2500 gram.
F. Pemantauan (Monitoring)
1. Tumbuh kembang
f. Pantau berat badan bayi secara periodic
g. Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama (sampai 10%
untuk bayi dengan berat lair ≥1500 gram dan 15% untuk bayi dengan
berat lahir <1500>
h. Bila bayi sudah mendapatkan ASI secara penuh (pada semua kategori
berat lahir) dan telah berusia lebih dari 7 hari :
i. Tingkatkan jumlah ASI denga 20 ml/kg/hari sampai tercapai jumlah 180
ml/kg/hari
j. Tingkatkan jumlah ASI sesuai dengan peningkatan berat badan bayi agar
jumlah pemberian ASI tetap 180 ml/kg/hari
k. Apabila kenaikan berat badan tidak adekuat, tingkatkan jumlah
pemberian ASI hingga 200 ml/kg/hari
l. Ukur berat badan setiap hari, panjang badan dan lingkar kepala setiap
minggu.
H. Pencegahan
Pada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) pencegahan/ preventif adalah
langkah yang penting. Hal-hal yang dapat dilakukan:
1. Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali selama
kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda. Ibu hamil yang
diduga berisiko, terutama faktor risiko yang mengarah melahirkan bayi
BBLR harus cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada institusi pelayanan
kesehatan yang lebih mampu.
2. Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim, tanda tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri selama
kehamilan agar mereka dapat menjaga kesehatannya dan janin yang
dikandung dengan baik.
3. Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun umur
reproduksi sehat (20-34 tahun)
4. Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam
meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka
dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan
status gizi ibu selama hamil
Departemen Kesehatan, 1986. Perawatan bayi dan anak dengan gizi buruk.
Jakarta.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Bayi Berat Lahir Rendah. Dalam : Standar
Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Jakarta : 20011 ; 307-313.
Sitohang NA. Asuhan keperawatan pada bayi berat lahir rendah. Medan :
Universitas Sumatera Utara. 20012.
Tim UPGK, 1999. Buku kader usaha perbaikan gizi keluarga. Departemen
Kesehatan RI, Jakarta.