Anda di halaman 1dari 2

Ibn ‘Arabi

Nur adalah sesuatu yang tampak karena sebab dzatnya dan segala sesuatu tampak karena
sebab nur tersebut, secara mutlak nur merupakan salah satu nama dari nama-nama Allah
SWT dengan melihat sangat tampaknya dzat dan tampaknya segala sesuatu karena sebab nur
tersebut,

Maka tatkala ia ada karena sebab adanya dzatnya dan tampak karena sebab tampaknya dzat,
maka ada nur samawat wal ard tegasnya fenomena langit-langit adalah ruh-ruh dan fenomena
bumi adalah jasad-jasad dan ialah Allah wujudul mutlak (mutlak ada) yang ada karena seba ia
ada adalah sesuatu yang ada dari segala sesuatu yang ada.

(perumpamaan nurnya) adalah sifat wujudnya Allah dan dzhairnya Allah di seluruh alam
karena dzhairnya dzat dengan Allah, seperti (lubang yang tak tembus) ini adalah isyarat akan
jasad karena kegelapan dalam jiwanya dan menjadi teran karena sebab nur ruh yang
diisyaratkan dengan misbah (pelita).. kaca adalah isyarat akan hati yang terang dengan ruh
Allah ..., diserupakan cermin dengan bintang yang bersinar karena luasnya bintang dan
ternagnya cahaya dan tingginya tempatnya serta banyak menyalanya sebagaimana keadaan
hati. Dan adapun pohon yang dimana cermin menjadi nyala berarti jiwa yang suci (IBNU
ARABI JUZ 2 halaman 71-72

Ibn al-„arabi mengemukakan enam pendapat ulama tentang maknanya yaitu : a) pemberi
hidayah, b)pemberi cahaya, c)penghias, d)yang zaahir/Nampak dengan jelas, e) pemilik
cahaya, dan f) cahaya tetapi bukanseperti cahaya yang kita kenal.
(http://ampunancintakasih.blogspot.com/2011/11/tafsir-ayat-35-surat-nur.html)

Tafsir al tustari

(‫ ) هللا نور السموات واالرض‬maksudnya adalah yang menghiasi langit dan bumi dengan cahaya
(‫ )مثل نوره‬maksudnya adalah sebagaimana nur Nabi Muhammad saw. Hasan al bashri berkata:
yang dimaksudkan pada ayat tersebut adalah hati seorang mukmin dan cahaya tauhid. Karena
sesungguhnya, hati para nabi adalah diterangi dengan cahaya-cahaya ketauhidan. Hasan al
basri menambahkan. Nur Muhammad adalah sebagaimana Nur al quran sebagai lampu.
Lampu sebagai pelita yang menerangi, sumbu lampunya adalah fardlu-fardlu atau kewajiban,
minyaknya adalah rasa ikhlas, dan cahayanya adalah nur al ittishal. Ketika kejernihan ikhlas
semakin bertambah, bertambah pula terangnya cahaya lampu. Dan ketika fardlu-fardlu
bertambah secara nyata, maka bertambah pula lampu ini memiliki cahaya.

، ‫ألن قهُب األوثياء صهُات هللا عهيٍم أوُر مه أن تُصف تمثم ٌذي األوُار‬، ‫عىى تذنك قهة انمؤمه َضياء انتُحيد‬
. ‫ انمصثاح سزاجً انمعزفة َفتيهتً انفزائض َدٌىً اإلخالص َوُري وُر االتصال‬، ‫ انىُر مثم وُر انقزآن مصثاح‬: ‫َقال‬
‫ َكهما اسداد انفزائض حقيقة اسداد انمصثاح وُرا‬، ‫ اسداد انمصثاح ضياء‬، ‫فكهما اسداد اإلخالص صفاء‬
SULAMI

Al-Allamah As-Sulami dalam kitab tafsirnya yaitu Haqoiqu Tafsir, ketika menafsirkan Surat
An-Nur ayat 35: ‫ “ض ض رلرر ل لوا ضت لوا س لما ره رنورر ال س ل س ال‬Allah (Pemberi) cahaya
(kepada) langit dan bumi.” Berkata Ibn Athaillah : “Sesungguhnya Allah Swt. menerangi
langit dengan 12 kukusan bintang yaitu Aries (Hamal), Taurus (Thaur), Gemini (Jauza‟),
Cancer (Sartan), Leo (Asad), Virgo (Sumbulat), Libra (Mizan), Scorpio (Akrab), Sagitarius
(Kaus), Caprocorn (Jadi), Aquarius (Dalwu), Pisces (Hut).

Begitu juga Allah Swt. menghiasi hati orang-orang yang mengetahui (Al-Arifin) dengan 12
perkara yaitu : kecerdasan, perhatian, kelapangan, pengetahuan, keyakinan, kefahaman,
pandangan, hati nurani, pengharapan, malu dan kecintaan (kepada Allah). Sekiranya sifat-
sifat yang tersebut di atas diterapkan dalam jiwa seseorang muslim dan orang-orang yang
mengetahui (Al-Arifin), maka ia akan memperolehi kemanisan ibadah dan berada di bawah
cahaya Allah Swt.”

http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?
tMadhNo=3&tTafsirNo=30&tSoraNo=24&tAyahNo=35&tDisplay=yes&U
serProfile=0&LanguageId=1

ALUSI

Al-„Allamah al-Alusi berkata : “Dan adapun zaitun, maka ia adalah lauk, obat sekaligus
buah menurut apa yang dikatakan tentangnya. Mereka (para pakar medis, pen) berkata :
“Sesungguhnya pemanas yang dihasilkan zaitun tidak ada sesuatu yang membandinginya
dalam mencerna, menggemukkan dan menguatkan anggota badan. Cukuplah keistimewaan
yang ada padanya ketika minyaknya dapat menjadi penerang di masjid-masjid dan
semisalnya, seiring manfaat lain seperti : memperbagus warna, menyaring campuran,
menguatkan urat syaraf, membuka lemak penyumbat, mengeluarkan cacing, memperlancar
produksi ASI, menghancurkan batu ginjal, memperbaiki ginjal sehingga dapat menyerap air
panas, menghilangkan keputihan, sebagai celak yang menguatkan pandangan mata dan
selain itu. Pohon zaitun adalah pohon yang diberkahi dan dipersaksikan di dalam At Tanzil
(Al Qur’an, pen)”. (Tafsir al-Alusi)

Anda mungkin juga menyukai