Perjanjian Kerja ini di buat dan ditandatangani di Boalemo pada hari Senin tanggal 25
bulan Januari tahun 2016, oleh dan antara :
Bertindak untuk dan atas nama sendiri, selanjutnya dalam Perjanjian Kerjaini disebut
PIHAK PERTAMA.
Bertindak untuk dan atas nama sendiri, selanjutnya dalam perjanjian kerja ini disebut
PIHAK KEDUA.
Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang secara bersama-sama disebut
PARA PIHAK dan masing-masing disebut Pihak sepakat untuk menandatangani
Perjanjian dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :
PASAL 1
Kecuali apabila ditentukan lain secara tegas dalam Perjanjian ini, istilah-istilah di bawah
inimemiliki pengertian-pengertian sebagai berikut:
PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
(1) PARA PIHAK sepakat untuk melakukankerja sama dalam penyediaan layanan
kesehatan rujukan dari Puskesmas Bongo Nol ke Rumah Sakit Tani dan Nelayan
(Rujuakan Vertikal )dengan maksud agar :
a. terwujud suatu mekanisme kerja yang mengatur secara effektif dan efisien alur
pasien sesuai kebutuhan dan kewenangan medis melalui jalur rujukan, sehingga
dapat mengoptimalkan sumber daya yang terbatas
b. Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ke tingkatan
pelayanan yang lebih tinggi dilakukan apabila:
o pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik atau
subspesialistik;
perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatan dan/atau
ketenagaan.
(2) PARA PIHAK sepakat untuk melakukankerja sama dalam penyediaan layanan
kesehatan rujukan dari Puskesmas Bongo Nol ke Rumah Sakit Tani dan Nelayan
dengan tujuan :
a. Meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan kesehatan secara
terpadu
b. Memberikan petunjuk kepada petugas puskesmas tentang pelaksanaan rujukan
medis
Pasal 3
PERSYARATAN RUJUKAN
Pasal 4
SISTEM RUJUKAN BERJENJANG
Pasal5
KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
(1) Kewajiban Pihak Pertama (Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pengirim Rujukan) :
a. memberi penjelasan kepada pasien atau keluarganya bahwa karena alasan
medis pasien harus dirujuk, atau karena ketiadaan tempat tidur pasien harus
dirujuk;
b. melaksanakan konfirmasi dan memastikan kesiapan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan yang dituju sebelum merujuk;
c. membuat surat rujukan dengan melampirkan hasil diagnosis pasien dan
resume catatan medis;
d. mencatat pada register dan membuat laporan rujukan
e. sebelum dikirim, keadaan umum pasien sudah distabilkan lebih dahulu dan
stabilitas pasiendipertahankan selama dalam perjalanan;
f. pasien harus didampingi oleh tenaga kesehatan yang mengetahui keadaan
umum pasien dan mampu menjaga stabilitas pasiensampai pasien tiba di
tempat rujukan;
g. TenagaKesehatan yang
mendampingipasienmenyerahkansuratrujukankepadapihak yang berwenang
di fasilitaspelayanankesehatan (PPK 2 dan PPK 3) tempatrujukan.
h. surat rujukan pertama harus dari fasilitas pelayanan kesehatan dasar (PPK 1)
kecuali dalam keadaan darurat;
i. ketentuan-ketentuan yang adapadaJamkesmas/BPJS, Jamkesdadan SKTM
danbadanpenjaminkesehatanlainnyatetapberlaku;
(2) Kewajiban Pihak Kedua (Kewajiban sarana pelayanan kesehatan yang menerima
rujukan) :
a. menerima surat rujukan dan membuat tanda terima pasien;
b. mencatat kasus rujukan dan membuat laporan penerimaan rujukan
c. membuat diagnosis dan melaksanakan tindakan medis yang diperlukan, serta
melaksanakan perawatan;
d. melaksanakan catatan medik sesuai dengan ketentuan;
e. memberikan informasi medis kepada sarana pelayanan pengirim rujukan;
f. membuat surat rujukan ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih tinggi,
apabila kondisi pasien tidak dapat diatasi, dan mengirim tembusannya kepada
sarana pelayanan kesehatan pengirim pertama;
g. membuat rujukan balik ke PPK 2 atau PPK 1 untuk menindaklanjuti
perawatan selanjutnya yang tidak memerlukan pelayanan medis spesialistik
atau subspesialistik setelah kondisi pasien stabil.
Pasal 6
RUJUKAN PARSIAL (DIAGNOSTIK)
Pasal 7
RUJUKAN ILMU PENGETAHUAN (TRANSFER OFKNOWLEDGE)
(1) Para Pihak menyepakati pelaksanaan Rujukanilmupengetahuan(transfer of
knowledge)/Rujukan Konsultatif
(2) Pengirimandokteratautenagakesehatan lain yang lebihahlidarisatu strata
pelayanankesehatan yang lebihmampuke strata pelayanankesehatan yang
kurangmampuuntuk melaksanakanbimbingandandiskusiuntukmengikutipendidikand
anpelatihan
(3) Jadwal dan Materi bimbingan/diskusi akan diatur kemudian oleh Para Pihak
Pasal 8
RUJUKAN BALIK
(1) Peserta berobat ke Faskes Tingkat Pertama dimana peserta tersebut terdaftar dengan
membawa identitas diri;
a. Apabilaatasindikasimedispesertamemerlukanpemeriksaanataupuntindakanspesia
lis/sub-spesialis,
makaFaskesTingkatPertamaakanmemberikanrujukankeFaskesRujukan Tingkat
Lanjutan yang bekerjasamadengan BPJS Kesehatan;
b. Pesertamendaftarke BPJS Center
denganmembawasuratrujukandanidentitasdiriuntukmendapatkan SEP;
c. DokterSpesialis/Sub
Spesialismelakukanpemeriksaankepadapesertasesuaikebutuhanindikasimedis;
d. Apabilapesertadidiagnosapenyakitkronismakapesertamendapatkanpelayanankese
hatansecararutin di FaskesRujukan Tingkat
Lanjutanhinggadiperolehkondisiterkontrol/stabilsesuaipanduanklinispenyakitkro
nis;
e. Setelahpesertaditetapkandalamkondisiterkontrol/stabil, makadokterSpesialis/Sub
Spesialismemberikan SRB (SuratRujukBalik) kepadaFaskes Tingkat
Pertamadimanapeserta yang bersangkutanterdaftar.
Pasal 6
PENUTUP
Nomor :
Nomor :
PELAYANAN KESEHATAN