Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN PEMBERIAN OBAT/CAIRAN INTRAVENA

DI

PUSKESMAS KECAMATAN CAKUNG


BAB I

PENGERTIAN

1. Terapi intravena adalah pemberian cairan, elektrolit, nutrisi, darah atau


produk darah atau obat-obatan melalui jalur vena
2. Obat adalah suatu bahan yang digunakan dalam menetapkan diagnosis.
Selain itu obat berfungsi untuk mencegah, mengurangi, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit, atau gejala penyakit yang berupa luka atau
kelainan pada manusia atau hewan
3. Obar parenteral adalah pemberian obat melalui jaringan tubuh
4. Efek terapeutik adalah efek obat yang memiliki kesesuaian terhadap efek
yang diharapkan
5. Efek Samping adalah dampak yang tidak diharapkan, tidak bisa diramalkan
dan bahkan kemungkinan dapat membahayakan seperti adanya alergi,
toksisitas (keracunan), penyakit iatrogenic, kegagalan dalam pengobatan dan
lain-lain
BAB II

RUANG LINGKUP

Sebagai panduan bagi petugas Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cakung dalam


melaksanakan pemberian cairan intravena atau injeksi intravena pada pelayanan
terhadap pasien yang dilakukan tindakan di Puskesmas Kecamatan Cakung.

Indikasi pemberian obat melalui jalur intravena :

1. Pada seseorang dengan penyakit berat, pemberian obat melalui intravena


langsung masuk ke dalam jalur pembuluh darah
2. Obat tersebut memiliki bioavailabilitas oral (efektif dalam darah jika
dimasukkan melalui mulut ) yang terbatas
3. Pasien tidak dapat minum obat karena muntah, atau memang tidak dapat
menelan obat ( ada sumbatan di saluran cerna atas)
4. Kesadaran menurun dan beresiko terjadi aspirasi (tersedak-obat masuk ke
pernafasan), sehingga pemberian melalui jalur lain dipertimbangkan
5. Kadar puncak obat dalam darah perlu segera di capai, sehingga pemberian
melalui injeksi bolus (suntikan langsung ke pembuluh balik/vena).
Peningkatan cepat konsentrasi obat dalam darah tercapai.
BAB III

TATA LAKSANA

Sebelum melakukan prosedur terapi cairan melalui intravena perifer, maka tenaga
keperawatan harus mengetahui dan memahami tentang terapi cairan, diantaranya :

1. Tipe Cairan Intravena


Cairan Kristaloid : zat terlarut dalam suatu larutan & tidak dibedakan dari
larutan. Dapat berdifusi melalui sel membrane
a. Cairan Isotonik
Memiliki osmolaritas kurang lebih sama dengan serum. Karena tinggal
dalam ruang intravascular, cairan mengekspansi kompartemen
intravaskuler dan merupakan pilihan terbaik untuk hidrasi
b. Cairan Hipotonik
Memiliki osmolaritas lebih rendah dari serum. Cairan akan berpindah dari
kompartemen intravascular, menghidrasi sel dan kompartemen interstitial
c. Cairan Hipertonik
Memiliki osmolaritas lebih tinggi dari serum. Cairan terdorong ke
kompartemen intravascular, dari sel dan kompartemen intersitial
Cairan Koloid : zat terlarut tidak dapat membentuk cairan (true solution)
karena molekul koloid tidak akan larut bila disebarkan, melainkan tetap
tersuspensi secara merata & terdistribusi menyeluruh dalam cairan produk
darah dan nutrisi parenteral.

2. Jenis Cairan Intravena


a. Kristaloid (Isotonik, Hipotonik, Hipertonik)
Isotonik Ringer Lactat
Asering
NaCl 0,9%
Hipotonik NaCl 0,5%
Hipertonik Dextrose 5%
Dextrose 10%
b. Koloid (darah, albumin, gelatin, dextran, HES)
 Cairan yang mengandung partikel onkotik, sehingga menghasilkan
tekanan onkotik
 Bila diinfuskan, koloid akan tinggal terutama dalam ruang
intravascular
 Darah dan produk darah menghasilkan tekanan onkotik karena
mengandung molekul protein besar

Manajemen Terapi Cairan Melalui Intravena Perifer

a. Persiapan Pasien
Melakukan pendekatan ke pasien
 Periksa catatan medik untuk : alergi, riwayat penyakit, rencana
pengobatan
 Periksa ulang program terapi (dokter)
 Perhatikan hasil laboratorium yang terkait
Pemahaman mengenai terapi intravena untuk pasien
 Pengertian terapi intravena
 Tujuan pemberian terapi cairan intravena
 Berapa lama infus atau iv catheter akan terpasang
 Jumlah dan tipe cairan infus yang diperlukan
 Jelaskan bahwa pasien mungkin merasakan rasa sakit insersi, dan
rasa sakit ini akan berkurang setelah kateter/ jarum masuk kedalam
pembuluh darah vena
 Dukung pasien / keluarga untuk bertanya
Selalu periksa dan pastikan program terapi dari dokter sudah diperiksa
 Tepat pasien ?
 Tepat indikasi ?
 Tepat cairan ?
 Tepat obat ?
 Tepat jalur ?
 Tepat waktu ?
 Tepat dokumentasi ?
b. Pemilihan Peralatan
- Wadah cairan : plastic atau gelas
- Infus set : add-a-line set, volume-control set
- Kateter untuk akses vena
Persiapan Peralatan
- Inspeksi wadah dan cairan
 Periksa ukuran wadah, tipe cairan IV, kadaluarsa
 Pastikan keutuhan wadah cairan
 Untuk wadah gelas, periksa bila ada retak, pecah
 Untuk wadah plastik, periksa bila ada robek, kebocoran
- Persiapan Cairan
Pastikan label pada wadah tercantum :
 ID pasien (nama & no rekam medis) : stiker ID pasien
 Tanggal dan waktu cairan infus dipasang
 Nama perawat

c. Memasang infus set


1) Pilih infus set yang tepat : makro atau mikro
2) Pastikan infus set, tipe wadah IV dan tipe cairan tepat untuk pasien
3) Pastikan tidak ada retak, atau tidak adanya klem
4) Pegang wadah cairan lebih tinggi dai drip chamber
5) Tekan drip chamber sehingga terisi 1/3
6) Buka clamp dan buang udara dari selang infus
7) Tutup klem dan siap disambung sesudah kanulasi vena berhasil

d. Pemilihan tempat insersi


- Pilih bagian vena yang paling lurus
- Pilih vena yang kokoh, bulat dalam penampakan atau perabaan
- Hindari area persendian
- Jika bukan keadaan gawat darurat, hibdari akses IV pada area yang lebih
distal
Pemilihan Vena
1. Dorsal difitan vein
 Tidak terlalu stabil, perlu pendukung
 22 gauge lebih disukai
2. Metacarvl veins
 Posisi ideal untuk IV : pilihan pertama lakukan kanulasi pada ujung
terdistal dari vena
 Pada orang tua, vena tipis, disertai jaringan dan otot yang tidak
adekuat
3. Median antebrachial vein
 Tidak mudah dicari sehingga sering terlupakan
4. Median Cephalic dan median basilic veins
 Tempat terakhir untuk pengambilan darah atau untuk terapi yang
lama

e. Labeling Kanulasi
1) Waktu insersi kateter vena perifer
2) Jenis kateter intravena yang digunakan
3) Nama inisial perawat
BAB IV

DOKUMENTASI

Tenaga kesehatan yang melakukan prosedur dalam pemberian terapi intravena


bertanggung jawab mendokumentasikan dalam status rekam medis yang sudah di
berlakukan di Puskesmas Kecamatan Cakung

Anda mungkin juga menyukai