Anda di halaman 1dari 28

Clinnical Skills Refreshment Fak.

Kedokteran Unmuh Malang

KEJANG PADA BAYI (CONVULSION)

Kejang Pada Bayi Baru Lahir


- Merupakan keadaan darurat.
- Merupakan tanda adanya : penyakit susunan syaraf
pusat, kelainan metabolik, penyakit lain yang dapat
merusak otak.
- Kejang yang terjadi pada masa : diferensial neuron;
mielinisasi; proliferasi qlia (perkembangan syaraf dan
otak)  dapat menyebabkan kerusakan otak.
- Kejang yang berulang / sering  otak kekurangan
oksigen ; ventilasi ; nutrisi- kematian sel-sel otak.
- Kejang yang dimasud pada bayi baru lahir  kejang
yang terjadi pada bayi ber umur sampai 28 hari.
- Gejala kejang sangat bervariasi ; sering sulit
memvedakan kejang dari gerakan normal bayi.

Manifestasi Klinis :
- Manifestasi kejang pada bayi baru lahir sangat beda.
- Kejang pada yang lebih besar (lihat tabel).
- Kejang tonik klonik jarang telihat pada bayi baru lahir.
- Kejang pada bayi baru lahir serung berasal dari daerah
temporal dan subcortical  klinis kejangnya berupa
gerakan :
menyeringai,menguyah,menelan,berkedip,perubahan
ritme nafas.

Kejang Tersamar (Subtle Movement)


- Suatu btk kejang yang hampir tidak terlihat
- Btk kejang menggambarkan perubahan tingkah laku
- Sedang pergerakan tonik / klonik tdk tampak
- Bagi yang belum berpengalaman sering tidak diinsafi
sebagai kejang
- Gerakan apnea sering pada bayi BBLR
- Harus dilakukan EEG untuk memastikan kejang

165
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

Tabel : Manifestasi Kejang Pada Bayi Baru Lahir


Btk kejang tersamar Perubahan abnormal,
(gerakan subtle) perubahan tonus badan / anggota
gerak
Pergerakan muka, mulut, lidah Klonik
- Menyeringai, terkeliat-liat - fokal unilateral
- Menghisap, mengunyah, - fokal menjadi bilateral
menelan, menguap - multifokal berpindah-pindah
Tonik
Pergerakan bola mata - satu ekstremitas
- Berkedip-kedip - ekstensi lengan & tungkai
- Deviasi bola mata (deserebrasi)
- Gerakan cepat (nystagmus) - ekstensi tungkai dan fleksi
Pergerakan anggota gerak lengan (decortikasi)
- Mengayuh, berenang Mioklonik
Manifestasi pernafasan - setempat atau umum
- Apnea
- hiperpnea

Kejang yang merupakan gerakan abnormal / perubahan


tonus badan/tungkai meliputi kejang klonik, tonik, myoklonik
Kejang Klonik
- Kejang berbentuk fokal, unilateral, bilateral
- Dengan permulaan fokal & multifokal  berpindah-
pindah
- Berlangsung 1-3 detik  terlokalisasi dengan baik
- Tidak ada gangguan kesadaran
- Biasanya tidak didasari fase tonik
- Dapat sebagai akibat kontosio serebri (trauma kepala),
encepalo metabolik
- Sering diduga sebagai suatu keadaan gemetar
(jitteriness)
- Sebaiknya dilakukan USG (perdarahan otak)
- Kejang klonik multifokal sering ditemukan pada bayi
baru lahir cukup bulan, BB > 2500 gram
Kejang Tonik
- Biasanya terjadi pada bayi < 34 mgg
- Bayi dengan komplikasi perinatal berat
Le : perdarahan intraventrikuler
- kejang : berupa gerakan tonik pada satu ekstremitas

166
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

gerakan tonik umum → ekstensi lengan &


kaki → menyerupai deserebrasi
atau lengan bawah flexi & kaki ekstensi →
menyerupai sikap decortikasi
Kejang Mioklonik
- Gambaran klinis berupa : gerakan ekstensi dan fleksi
lengan atau keempat anggota gerak
- Berulang-ulang dan cepat
- Gerakan menyerupai refleks moro
- Kejang merupakan tanda kerusakan SSP yang luas
dan hepat (seperti bayi dari ibu adiksi obat)
Diagnosa banding:
1. Gemetar :
- Bukan bentuk kejang
- Sering membingungkan – apakah kejang ?
- Terlihat pada bayi yang lapar, hipoglikemi,
hipokalsemia, hipoksia iskemik, BBLR
- Gerakan tremor dengan cepat serta irama dan
amplitudo teratur dan sama

Diagnosa Banding Antara Kejang Dengan Gemetar


Gambaran Klinis Gemetar Kejang
Gerakan abnormal bola mata/kelopak mata - +
Peka terhadap rangsangan + -
Gerakan dominan tremor klonik kejatan
Gerakan dapat di hentikan dengan fleksi pasif + -

2. Apnea
- Pada BBLR nafas tidak teratur
- Diselingi henti nafas apnea : 3-6 detik  diikuti
hiperepnea 10-15 detik
- Henti nafas tidak disertai :
 Penurunan denyut jantung
 Perubahan tekanan darah
 Sehu badan
 Warna kulit
 Suhu badan

167
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

- Bila serangan apnea di sertai penurunan kesadaran


maka dicurigai perdarahan otak  segera usg
- Serangan apnea yang termasuk gejala kejang bila
apnea tersebut disertai gejala kejang yang lain dan
tidak disertai penurunan denyut jantung (bradikardi)

3. Mioklonus Noktural Benigna : (MNB)


- Gerakan terkejat tiba-tiba dapat terjadi pada semua
orang waktu tidur  biasanya pada permulaan tidur
- Bila serangan lama  dapat disalah artikan sebagai
bentuk kejang klonik fokal / mioklonik
- NMB ini dapat dibedakan dengan kejang oleh karena
MNB selalu terjadi waktu tidur, EEB normal
- MNB tidak perlu pengobatan

Etiologi Kejang
- Penyebab kejang pada bayi baru lahir terdiri dari
gabungan beberapa faktor etiologik misalnya :
Kejang pada bayi yang asfiksia dapat disertai dengan
 Hipoglikemi
 Hipokalsemia
 Perdarahan intra kranial
 Odema otak
Sebab kejang pada bayi yang terjadi pada < 4-8 jam
pertama
 Asfiksia
 Trauma lahir
 Hipoglikemia
- Penyebab kejang pada bayi baru lahir
Intra kranial :
 Asfiksia : ensefalopati hipoksi iskemik (EHI)
 Trauma (perdarahan) intrakranial
 Infeksi yang mengenai otak : bakteri, virus, parasit
 Kelainan bawaan
Ekstra kranial
 Gangguan metabolik: hipoglikemia, hipokalsemia,
hipomagnesia

168
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

 Toksik : intoksikasi anestesi, sindrom putus obat


 Kern ikterus
Idiopatik
 Kejang neonatus familia benigna
 Kejang hari ke V (the fifth day fits)

Pemeriksaan fisik:
- Pemeriksaan fisik tidak banyak membantu dalam
menegakkan penyebab kejang
- Tapi pemeiksaan pediatric & neurologik secara
sistematis perlu seperti:
1. Harus melihat sendiri manifestasi kejang
2. Kesadaran yang tiba-tiba menurun, koma,
hipoventilasi, henti nafas, kejang tonik, refleks
pupil menurun / tidak ada  curigai perdarahan
intracranial
3. Pada kepala apakah ada fraktur, depresi tulang
ubun-ubun besar yang menonjol dan tegang
4. Apakah ada kelainan kepala bawaan
5. Pemeriksaan funduskopi
6. Transluminasi  cairan dalam tengkorak
7. Pemeriksaan umum: sianosis, bising jantung, dll
Laboraturium
- Darah lengkap
- Eeg (elektra encephalo gram)
- USG kepala
- Darah : gula darah, toxoplasma, rubella, sitomegalo
virus, kadar kalsium, dll

Penanganan bayi baru lahir dengan kejang


- Oleh karena merupakan kegawatan : merupakan tanda
penyakit SSP
- Memerlukan tindakan segera  untuk mencegah
kerusakan otak lebih lanjut
- Terapi penyakit primer adalah yang utama, pemberian
obat anti kejang yang sekunder
- Terapi umum :

169
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang


Mengawasi bayi dengan teliti dan hati-hati
Monitor pernafasan : apnea – sesak, dll


Denyut jantung

Jaga suhu badan

Pasang infuse : glukosa, obat-obatan

Kalau perlu puasa / pasang NSV untuk
memberikan minum susu
- Bila penyebab kejang sudah diketahui, pengobatan
kausal diberikan
 Hipoglikemia  glukosa 20 %, 2-4 ml/kg bb
 Hipokalsemia  ca glukonas 10 %, 2-4 ml/kg bb
 Bila kejang terus  beri mg so4 50%  10 ml 
oral  sebelum minum susu
 Bila mg so4 kelebihan maka penyebab hipotonia
(floppy baby)
 Bula kejang masih terus maka beri piridoxin = 25-
50 mg/iu  perlu monitoring eeg
 Obat-obat anti kejang baru diberikan bila tidak
diketemukan : hipoglikemi, hipokalsemia
 Obat anti kejang pilihan untuk bayi baru lahir :
Phenobarbital (untuk kejang yang lama &
hebat)
Dosis awal : 20 mg/kg bb  selama 20 menit
pelan

dosis rumatan : 3-5 mg/kg bb oral

bila kejang terus beri
Dilantin (difenil hidantoin 20 mg/kg bb)
Diazepam (valium) : 0.5 mg/kg bb
Hati-hati dan pelan-pelan oleh karena
menyebabkan henti nafas  bila kejang tidak
berhenti ulangi pembenannya 15 menit
kemudian (dosis sama)

170
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

DIAGNOSIS
APNEA
- Serangan apnea pada masa neonatus  pertanda
jejas serebral (otak)
- Kejadian apnea pada bayi baru lahir  perhatian
kusus, penetalaksanaan yang segera
- Serangan apnea pada bayi kecil atau prematuritas
berhubungan dengan timbulnya pola nafas yang
ireguler  di kenel sebagai nafas periodik

NAFAS PERIODIK
- Terjadi pada 25-50% bayi premature
- Tanda-tanda:
 Periode apnea 5-10 detik  diikuti gerak nafas
selama 10-15 detik dengan frekwensi nafas 50-
60x/menit
 Tidak ada perubahan denyut jantung, warna, suhu
tubuh
- Nafas periodik : berhubungan erat dengan maturitas
bayi, makin muda makin sering

SERANGAN APNEA
- Difinisi :
 Bayi berhenti nafas 20 detik
 Disertai bradikardi (denyut jantung menurun)
 Sianosis
 Bradikardi + sianosis  diikuti hipotonia &
penurunan kesadaran  terjadi bila apnea
berlangsung > 20-45 detik (pada bayi lebuh kecil
lama periode tersebut lebih pendek)
- Pencetus : yang memudahkan terjadinya apnea
 Immaturitas
 Isufisiensi pulmonal dengan hipoksia
 Penyakit primer ssp
 Kelainan metabolisme : metabolisme serebral,
hipoglikemia, hipokalsemia, asidosis berat

171
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

SESAK NAFAS PADA BAYI BARU LAHIR


Pendahuluan
- Sesak nafas bayi baru lahir  merupakan gejala
penting , menandakan gejala gawat darurat,
memerlukan penanganan cepat & cermat
- Diagnosa dini dan penanganan tepat  kuni utama
untuk menyelamatkan bayi  diperoleh keselamatan
utuh
- Sesak nafas merupakan gejala utama sindroma
kesukaran nafas (respiratory distress syndrome)
- Sesak nafas tidak selalu ada hubungan dengan
kelainan sistem pernafasan
- Sesak nafas dapat merupakan gejala macam-macam
kelainan seperti ssp, cardiomuskular, keelainan
bawaan saluran cerna (h.diafragma), kelainan
metabolik

Diagnosa Klinik Kesukaran Nafas


Diagnosa kesukaran nafas harus dipikirkan bila ada gejala-
gejala
1. Tachypnea:
- Bila frekwensi nafas  60 x/ menit pada bayi dalam
keadaan tenang / tidur
- Biasanya tachypnea istilah sesak nafas
- Merupakan gejala utama kesukaran nafas
2. Penarikan dinding toraks (dada)/ retraksi
- Penarikan subcostal /intercostal /substernal  gejala
adanya kesukaran pengembangan paru
- Disertai : menonjolnya dada, perut  pada saat
inspirasi (menarik nafas)
- Gejala ini untuk mementau berat ringannya kesukaran
nafas
3. Merintih (grunting)
- Terjadi oleh karena bayi berusaha memperbaiki
pengembangan paru

172
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

- Keras / ringannya rintihan  berat / ringannya


kesukaran nafas
Nafas cuping hidung: terlihat pada keadaan yang sangat
berat
Sianosis : observasi harus ditempat terang
Ada 2 macam sianosis
a. Sentral
- Mudah diliat didaerah mulut (circum oral)
- Kuku, mukosa mulut, lidah
- Disebabkan oleh karena po 2 anterial mmhg/ konsentrasi
o2 arteri 85%
- Derajat sianosis sentral  berat ringannya penyakit
b. Perifer
- Warna biru-biru pada ujung jari-jari oleh karena
kedinginan  timbul vasokontriksi
- Juga disebut : lokat/traumatik
- Tidak berbahaya
Bila diagnosa klinik kesukaran nafas  sudah ditegakkan

Pertolongan satu persatu harus segera diberikan

Sering kausa kesukaran nafas dapat ditentukan / setidaknya
mempersempit diagnosa banding
Sementara itu gejala-gejala lain diperhatikan dengan
seksama

Memudahkan menentukan kausa kesukaran nafas & derajat
beratnya / ringannya penyakit

Dapat memperkirakan perlunya rujukan
Diagnosis Etiologi / Penyebab Kesukaran Nafas
- Meskipun kausa kesukaran nafas sebagian besar oleh
karena kelainan sistem saluran nafas maka jangan lupa
perhatikan sistem lain.
- Contoh etiologi : kesukaran nafas di luar paru-paru

173
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

1. Kelainan SSP : perdarahan ota, pengaruh obat-obatan,


edema otak
2. Kelainan jantung : payah jantung (gagal jantung),
kelainan bawaan jantung
3. Kelainan sistem sirkulasi : shock (rejan) oleh karena
perdarahan (hipovolemia) septik shock, polisitemia
4. Kelainan sistem saluran cerna : hernia diafragma,
tracheo, oesophagus fustula
5. Kelainan metabolik : hipoglikemia, asidosis,
hipotermimia
Pengelolaan
Tindakan segera :
1. Pastikan jalan nafas bebas : bersihkan jalan nafas
jangan kasar
2. Bayi jangan kedinginan
3. Beri O2 dengan konsentrasi minimal
4. Coba tentukan penyebab kesukaran nafas (anamnesis
persal)
5. Pertimbangkan untuk merujuk
6. Persiapan rujukan sebaik mungkin → jangan penderita
meniggal dijalan

Perhatikan juga data-data / tanda lain untuk kelainan diluar


saluran nafas
misalnya:
Jantung : adanya bising (murmur)
pemberian o2 tak banyak mengurangi cianosis
Metabolik : adanya kehilangan cairan berlebih
Diare, tumpah-tumpah, asphiksia berat, infeksi
berat, kejang, temapat yang rendah
SSP : adanya penurunan kesadaran
tontanel gembung, asfiksia berat, pemberian obat-
obatan
Sistem sirkulasi : nadi kecil / tak teraba → perdarahan
adanya hematokrit yang tinggi

174
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

Skor Retraksi Silverman Anderson


Skor Dada Atas Dada Bawah Xypoid Merintih Nafa C.H
0 Pernafasan Tak tampak Tak - -
dada retraksi tampak
Abdomen retraksi
sinkron
1 Pergerakan Retraksi Retraksi Terdengar Ringan
dada ringan ringan dengan
stetoscope
2 Nafas ”see Retraksi nyata Retraksi Terdengar Nyata
saw” nyata nyata

Skor 0-1 = kerusakan nafas (-)


Skor > 4 = kerusakan nafas (+)

Tindakan lanjut
Umum:
1. Buat X potho thoraks
2. Usahakan thermoregulasi : usahakan suhu tetap
360C – 370C
3. Pemberian nutrisi yang optimal
Pada fase akut : minum peroral stop / personde
stop
Penderita harus diinfuse maka secepatnya
diusahakan pemberian nutrisi peroral cepat
4. Pemberian antibiotika
5. Pemberian O2
Perlu diingat tidak semua penderita sesak nafas
perlu O2
Bila sianosis beri O2
Selalu gunakan konsentrasi O2 rendah &
pemberian O2 singkat (inggat keracunan O2,
retinopasti, toxisitas O2 pada paru - otak)
Cara pemberian O2
- Corong
- Kateter melalui lubang hidung
- Dengan kotak kepala (oxygen head box)
- Dengan pulmonator
- Dengan ventilator

175
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

Lakukan observasi ketat dan cermat


Untuk mengetahui kemajuan dan kemunduran bayi dengan
kerusakan nafas
Perlu dicatat:
a. Frekwensi nafas
b. Swara nafas (krepitasi)
c. Suhu
d. Warna kulit
e. Detik jantung
f. Nadi
g. Kesadaran tangis bayi aktifitas bayi

176
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR SEHAT

Perawatan Segera Bayi Baru Lahir


Tujuan
Mencegah atau mengurangi
- Morbiditas / mortalitas
- Kelainan neurologis dikemudian hari

Kelainan ibu dan janin pada kehamilan / persalinan



Tindakan resusitasi perawatan

1. Bayi bernafas spontan
2. Mempertahankan suhu tubuh yang normal
3. Makanan yang sesuai
4. Mencegah infeksi

 Neonatus
Bayi lahir → 28 hari (4 minggu)
 Perinatal : janin 28 minggu → neonatal dini
 Bayi lahir hidup
1. Keluar/dikeluarkan sempurna dari ibunya sebagai
hasil konsepsi
2. Setelah pemisahan → bernafas & salah satu tanda
hidup
 Bunyi jantung denyut tali pusat
 Gerak nyata otot
 Gerak otot polos (mekonium)
 Bayi lahir mati : kematian sebelum keluar / dikeluarkan
secara sempurna, hasil konsepsi > 28 minggu
 Janin tidak bernafas
 Gerakan otot (-)
 Denyut tali pusat (-)
Kehidupan neonatus sangat rawan oleh karena:
Kehidupan intra uterin →→ ekstra uterin
penyesuaian fisiologik

177
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

Awal Proses Fisiologi:


1. Peredaran darah plasenta → aktifnya paru→ bernafas
(pertukaran O2 dan CO2)
2. Saluran cerna → penyerapan
3. Ginjal → ekskresi
4. Hati → menetralisir & ekskresi bahan racun
5. Sistem immunologi menyesuaikan diri dengan
perubahan fungsi
6. Sistem kardiovaskuler

Tujuan Perinatologi
Mengusahakan agar bayi lahir sehat agar dapat tumbuh
kembang secara optimal, tanpa kelainan / cacat fisik dan
mental

Perawatan Bayi Segera Setelah Bayi Lahir Meliputi:


I. Persediaan alat-alat di kaber
II. Pertolongan saat bayi lahir
III. Penilaian waktu bayi lahir
IV. Identifikasi bayi
V. Perawatan tali pusat
VI. Pemeriksaan pertama
VII. Status
PERTOLONGAN SAAT BAYI LAHIR
A. Persalinan bersih dan aman → cegah infeksi
- Tindakan aseptik & antiseptik ditingakatkan
- Membatasi sumber infeksi
 Ruang dan perlengkapan bersih dan steril
 Petugas (dokter, perawat, bidan, mahasiswa, dll)
 Perlengkapan & alat-alat untuk ibu dan bayi

B. Cegah hipotensi
Pada saat lahir
- Suhu tempat < suhu dalam rahim ibu
- Keadaan basah (air ketuban)

178
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

Bayi dapat kehilangan panas secara


- Evaporasi
- Radiasi
- Konduksi
- Konveksi

Pada suhu kamar 25C



Kehilangan panas : 200 kal/Kg BB/menit
Produksi panas : 20 kal/Kg BB/ menit

Menurunkan suhu 2C dalam waktu 15 menit

Bahaya bagi bayi terutama BBLR &asfeksia
Tak sanggup mengimbangi dengan vasokontraksi,
insuvlasi, produksi panas tubuh sendiri

Metabolisme jaringan meningkat & asidosis → kebutuhan
O2 >, hipoglikemi, hipotermi, ekskresi ginjal >

Produksi Panas Tubuh Menigkat Perlu :


Metabolisme dan konsumsi oksigen meningkat

Pelepasan noreprineprin meningkat

 Termogenesis nonshivering (oksidasi lemak
terutama lemak coklat)
 Aktifitas otot

Bayi hipoksia dan hipoglikemi tak bisa meningkat


Konsumsi oksigen & suhu menurun hiperventilasi
sebagai kompensasi

Kehilangan Panas Dapat Dikurangi Dengan:


1. Mengeringkan ditempat yang hangat (inkubator,
pelukan ibu)

179
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

2. Memakai ”silver swaddler” mencegah kehilangan panas


: evaporasi, konveksi, konduksi
3. Radiant heat lamp : lampu 400 watt diletakkan dengan
ketinggian 40 cm mengurangi kehilangan panas:
konveksi & radiasi
4. Menunda pemandian bayi

CARA MENENTUKAN NILAI APGAR


Tanda Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2
A Appearance Seluruh tubuh Badan merah Seluruh tubuh
(warna kulit) biru / putih kaki biru-biru kemerahan
P Pulse Tidak ada < 100x/mnt >100x/mnt
(denyut nadi/jantung )
G Grimace (refleks) Tidak ada Perubahan Bersin,
memasukkan kateter mimik menangis,
kehidung (meringis) mau muntah
A Actifity (tonus otot) Lumpuh Ekstremitas Gerakan aktif,
(flacid) sedikit fleksi ekstremitas
fleksi
R Respiration effort (usaha Tidak ada lemah Menangis
nafas) kuat/keras
0-3 : asfiksia berat
4-5 : asfiksia sedang
> 7 : vigorous baby

Tujuan Mengatur Suhu Lingkungan:


Bayi dapat mempertahankan suhu lingkungan 36-37C
Tanpa mengenal efek samping:
- Trauma dingin
- Pemanas berlebihan → dehydrasi, luka bakar

C. Resusitasi
- Pembersihan mulut, hidung, (bayi keluar dari jalan lahir)
- Pembersihan kedua mata
- Bayi lahir lengkap → stop watch → apgar skor

Dasar-dasar resusitasi adalah


1. Membersihkan jalan nafas → udara keluar masuk
dengan leluasa

180
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

2. Mengusahakan pernafasan spontan & pemberian o2


3. Koerksi terhadap gangguan asam basa
4. Terapi penunjang

PENILAIAN BAYI BARU LAHIR → APGAR


Menit I : nilai paling rendah → resusitasi aktif
0-3 : asfiksia berat
4-6 : asfiksia sedang
7-10 : vigorous
Menit V : gangguan neurologik dikemudian hari

PERAWATAN TALI PUSAT & PEMERIKSAAN PERTAMA


Perawatan tali pusat (dibahas dalam beberapa aspek)
1. Saat pemotongan tali pusat
1.1 Pemotongan dini :
Tanpa menunggu tali pusat berhenti berdenyut
1.2 Pemotongan menunggu :
- Setelah tali pusat berhenti berdenyut
- Menunggu 3 detik

Hellman prihchard (1971)


- Menunggu oleh karena (+) darah 80 cc→ penambahan
Fe (50 Mg) → cegah < besi
- Neonatus ” at risk” (perdarahan intra partum,
inkompatibilitas → pemotongan lebih cepat
2. Panjang tali pusat sisa
Di potong 5 cm dari pangkal
3. Pengikatan tali pusat
- Dengan rubber band/plastik disposible calmp/
benang kasur
- Ikatan 5 cm dari dinding perut, tali pusat ditekuk,
diikat lagi
2 cm dari dinding perut
- Pengawasan tiap 4-6 jam dalam 24 jam pertama
- Peningkatan yang baik : penekanan terus menerus &
dapat mengikuti perubahan tali pusat

181
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

Fiksasi tali pusat :


Plester lebih baik dari gurita
Pengamatan
 Perdarahan ?
 Pencemaran?
 Kulit sekitar umbilikus
4. Pencegahan terhadap infeksi tali pusat
(gram negatif bakteri : E coli, klebsiela, proteus)

Pencegahan
a. Memoles seluruh tali pusat (tempat pemotongan,
seluruh tali pusat, pangkal)& daerah sekitar tali
pusat seluas 2,5 cm dengan larutan anti septik
betadine 10%, yodium 3%, alkohol 70%
b. Ditutup dengan kain kassa yang kering dan steril
c. Fiksasi dengan gurita/plester
5. Pengamatan
6. Beberapa kelainan tali pusat
 A. Umbilikus tunggal
 Granuloma
 Ompalitis
Lokal : kompres
Meluas : antibiotik
 Kista tali pusat
Maksud perawatan tali pusat
1. Mencegah perdarahan
2. Mencegah infeksi
Portal of entry
Tali pusat membusuk merupakan media kuman
→ infeksi sistemik (sepsis, meningitis, tetanus)

Pemeriksaan fisik neonatus :


(I kaber 24 jam kemudian II R. Perawatan)

182
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

Tujuan :
1. Menemukan kelainan bawaan
2. Gangguan patofisiologi
3. Penyesuaian diri (kardiopulmunal & metabolik) diluar
kandungan
4. Menentukan perawatan neonatus selanjutnya (rawat
gabung, perawatan khusus, intensif)
Keadaan umum :
1. Tangisan
2. Gerakan aktif, pasif, sikap badan
3. Gerakan kasar, halus (tremor), klonus kaki (neonatus
aktif)

Status gizi :
1. Berat badan
2. Panjang badan
3. Kulit bayi : licin, keriput
4. Edema :
 Menyeluruh : premature, hipoproteinaemia,
penyakit ginjal
 Setempat : cacat bawaan sistem limphe

Kulit :
1. Nangis merah sekali, merah kebiruan
2. Akrosianosis : kedinginan
3. Mottling : gangguan sirkulasi
4. Pucat : anemia, asfiksia, renjatan edema
5. Verniks
6. Hemangioma
7. Bercak mongol
8. Bayi premature seperti gelatin

Kepala dan leher:


or
Garis sutera , ukuran, tekanan fontanela ant & post or
Muka : simetris /tidak

183
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

Mata
Paru : bentuk & frekwnsi nafas, retraksi
Kardiovaskuler

Perawatan neonatus
1. Rawatan dikamar bersalin
1.1 Lahir → posisi setengah duduk dengan tahanan
pundak
 Jangan memegang kaki diatas dengan kepala
dibawah oleh karena :
 Diafragma terorong : oleh orang oerut
 Aliran limfe paru < tekanan darah cerebral > →
keterlambatan pulihnya aktifitas otak
 Kecepatan balik darah vena ke jantung & curah
jantung <
 Perdarahan intrakranial
1.2 Pembersihan jalan nafas
Mulut → hidung
1.3 Penilaian pertama ”Apgar score”
 Perawatan kulit & tali pusat dengan antiseptik
 Pemotongan & pengikatan tali pusat
 Tali pusat diolesi bahan bakteriosid sampai puput
 Bayi baru lahir dibersihkan dengan kapas steril
dicelupkan air hangat dengan / tanpa sabun atau
minyak kelapa steril
 Mandi dengan air hangat → dikeringkan →
diselimuti
 Petugas harus mencuci tangan sebelum dan
sesudah
Tindakan lain :
 Mata dibersihkan → ditetesi nitras argenti/
tetracyclin zalf mat 1%
 Vitamin K < 1500 Gr : 0,5 mg
2. Perawatan di bangsal
Kaber sementara →→→ r. Perawatan
(dibersihkan & diperiksa) (6-12 jam)

184
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

bukan resiko tinggi →→ rawat gabung


semua tindakan harus dilakukan ditempat tidur bayi

Cegah infeksi silang


a. Suhu badan tiap 4 jam → tiap 8 jam
b. Di timbang tiap hari
c. Vorniks, mekonium / tinja harus segera
dibersihkan

Pemberian ASI:
- Pertumbuhan & perkembangan (3-4 bulan pertama)
- Pemberian ASI sedini mungkin (30 menit setelah lahir)
- Call feeding
- ASI eksklusif
Pemeriksaan pertama :
Kesadaran bayi
Apgar Score 1 Menit 5 Mrnit 10 Menit 15 Menit 20 Menit 25 Menit
Detik
jantung
Pernafasaan
Tonus otot
Refleks
Warna kulit
Jumlah
score
Berat badan lahir (gram)
PB (crown-heel) cm
Lingkaran kepala (fronto-occip) cm
Lingk. Dada (nipple) cm

Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum 8. Jantung
2. Kulit 9. Abdomen
3. Kepala & leher 10. Genetalia
4. Mata 11. Paru-paru
5. THK 12. Ekstremitas
6. Thoraks 13. Refleks
7. Columna vertebralis 14. Anus

185
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

PEMERIKASAAN BAYI BARU LAHIR


- Neonatus : Bayi baru larir  4 mgg.
- Neonatology : ilmu yang mempelajari NEONATUS.
- Perinatal : periode bayi lahir sampai 7 hari.
- Angka anak kesakitan dan kematian : tersering dan
terbanyak pada periode ini.
- Angka kesakitan (Morbiditas) dan kematian (Mortalitas)
negara maju dan negara berkembang  beda .
Contoh : tahun : 1980
Angka kematian perinatal di Singapura : 13.5%
Angka kematian perinatal di Indonesia : 46%
- Tingginya angka kematian di Indonesia ,
oleh karena persalinan banyak oleh DUKUN.
- Faktor – faktor yang berperan
1. kurang / tidaknya dimanfaatkanya fasilitas
kesehatan yang ada. (tidak tahu / kurang
pendidikan).
2. keadaan geografi : tenaga kesehatan. (-)
3. keadaan sosial ekonomi.
- Sebab kematian neonatus di negara berkembang
(1993)
 Cacat bawaan.
 Sindrom gawat nafas.
 Infeksi / sepsis / menigitis.
 Asfiksia.
 Imaturitas / prematuritas.
 Penyabab lain.
 Diare.
 Tetanus neonat
 Trauma lahir.
- Usaha menurunkan angka kematian neonatus.
 Perawatan ante-natal.
 Pencegahan dan diagnose prenatal
 Tindakan dan pengobatan dini :
Penyakit kehamilan.
Pertolongan persalinan.

186
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

 Perawatan neonatus di atas.

Neonatus : lahir  usia 28 hari.


 Kehidupan masa neonatus amat rawan
 Memerlukan penyesuaian fisiologi agar dapat hidup
diluar kadunga sebaik – baiknya.
 Dapat dilihat dari tingginya angka kesakitan dan
kematian.
 Kira – kira 2/3 kematian bayi dibawah usia 1 tahun 
terjadi pada masa Neonatus.
 Peralihan kehidupan intra uterine  ekstra uterine 
memerlukan perubahan BIOKIMIA dan FAALI.
 Dengan terpisahnya bayi dari ibu  terjadi awal proses
fisiologis.

1. Peredaran darah plaseta diganti dengan aktifnya fungsi


paru
( pertukaran o2 dan co2 ).
2. Sel cerna berfungsi untuk penyerapan makanan.
3. Ginjal : mengeluarkan bahan tak terpakai.
mepertahankan hemoistasis kimia darah.
4. Hati : menetralisir dan mengekskresi bahan racun.
5. Sistem imunologik berfungsi untuk mencegah infeksi.
6. Sistem kardiovaskuler dan endokrin mulai berfungsi.
BAYI RESIKO TINGGI :
1. Bayi lahir < 37 minggu / > 42 minggu.
2. Bayi baru lahir < 2500 gram / > 4000 gram.
3. Bayi yang menunjukkan penyimpangan dari
besar atau perkembangannya : S.G.A / L.G.A
4. Bayi yang dirawat penyakit neonatus berat dengan
kematian saudarahnya atau kematian 2 janin dan
saudaranya
5. Bayi dengan A.S. 1 menit : 0.3 dan memerlukan
resusitas di kaber.
6. Bayi lahir dengan ibu infeksi.

187
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

Riwayat penyakit pada waktu hamil


P. R. M : ketuban pecah dini
Hamil remaja
Tak ada prenatal care kenaikan BB waktu hamil
tak ada
Infertility
Anak 4 atau lebih
Ibu dengan anak I pada usia 35 tahun.
Pecandu obat
7. Gemelli
Ibu hamil lagi setelah 3 bulan melahirkan.
8. S.C ; hidramnion; abrisio plasenta; plac, previa
letak plasenta tidak normal.
9. Bayi dengan satu arteri pada tali pusat.
10.Bayi anemia.
Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan
dengan :
Gangguan / kegagalan penyesuaian Biokimia dan Faali
yang disebabkan oleh karena :
- Prematuritas
- Kelainan anatomik
- Lingkungan yang kurang baik dalam kandungan.
- Pada saat persalinan.
- Pada saat sesudah lahir.
Riwayat pediatrik neonatus :
Riwayat penyakit bayi baru lahir harus :
1. Ditujukan terhadap pengenalan dini penyakit 
sehingga cacat dan kematian dapat dicegah dengan
pengobatan dini.
2. Memperhatikan semua keadaan yang mungkin
berarti di kemudian hari.
3. Usahakan mencari faktor penyabab untuk membantu
menerangkan kelahiran patologik saat ini / kelak
kemudian hari.
Setiap Bayi Baru Lahir :
- Dicatat riwayat keluarga
- Riwayat persalinan

188
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

- Riwayat kelahiran
- Obat – obatan ibu – anaesresi
- Keadaan umum bayi sesudah lahir
Pemeriksaan Phisik Bayi Baru Lahir (Neonatus)
- Dilakukan di kaber
- Tujuan
1. Menemukan segera kelainan : seperti cacat
bawaan
(antresia ani, atresia, usofagus).
2. Gangguan patofisiologi serta penyusuaian di
sistem kordiopulmonal dan metabolic diluar
kandungan.
3. Menentukan dapat dirawat gabung / perawatan
khusus ruang intensif / segera dioperasi.
- pemeriksaan ke II dilakukan dalam 24 jam. 
sesudah bayi di tempat perawatan.
- Pemeriksaan neonatus harus sabar keluwesan,
ketelitian.

1. Keadaan Umum :
- Bagaimana tangisnya, gerakanya aktif / lemah
- Aktifitas berkurang / lemah : - Bayi tidur.
- Bayi sakit.
- Pengaruh obat.
- Gerakan aktif, pasif, sikapnya badan yang tidak
biasa harus dicatat.
- Gerakan kasar atau halus (tremor)
- Bayi pucat ? Bayi biru – biru, sekitar hidung /
mulut /
jari – jari.
- Bayi kelihatan kuning (ikterus).
- Bayi kejang ?.
- Frekwensi nafas ?.
- Frekwensi jatung, nadi ?.
2. Setatus Gizi
- Berat badan ; panjang badan.
- Licinnya atau keriputnya kulit.

189
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

- Edema (bengkak)  dapat beri kesan gizi yang


baik.
- Oedema : kelopak mata oleh karena iritasi obat
tetes nitrasargenili.
Oedema menyeluruh :
 Premature.
 Hipoprotein aemia
 Eritroblastosis Futalis
 Nefrosis Kogenital
 Dll
3. Kulit.
- Merah sekali / merah kebiruan :  oleh karena
rapuhnya sistem vasomotorik dan lambannya
sirkulasi darah.
- Kuli berkurik – kurik ( mottling )  oleh karena
penyakit berat, fluktuasi suhu kulit sementara.
- Verniks kaseosa.
- Haemangioma kapiter.
- Bercak mongol, warna kebiruan, pada pantat /
tempat lain  hilang sedirinya umur 1 tahun .
- Rambut lanugo. Rambut imatur yang halus di kulit
kepala – dahi – muka.

4. Kepala dan Leher. :


- Bayi lahir di permukaan vagina  akan
mengalami perubahan bentuk kepala.
- Waktu menjalani lahir  terjadi maullage.
- Garis sutura, ukuran, tekanan fotanel anterio dan
pasterior harus diperiksa dengan jari.
- Sudut kepala harus dicatat (hidrosephalus ?)
- Leher bayi biasanya pendek, kelainan yang
mungkin ada goiter, higroma sislika, celah
bronchial (brochial pouch), lesi otot sternocleido
mastoideus.
- Kulit berlebhan di leher  webbing.
- Kedua dafikula diperiksa apakah ada fraktur.

190
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

- Cephal haematome.
Caput sekundeneum.
- Peredaran – peredaran lain.
5. Paru – Paru :
- Penilaian paru dengan cara : - Observasi (lihat)
- Auskultasi
- Palpasi
- Frekwensi nafas : 30 – 40 x /menit, bayi tidur /
tenang
(fluktuasi nafas 20 -100 x /menit)
- Frekwensi nafas bayi premature > tinggi sedikit
- Bila frekwensi tetap > 60 x /menit : infisensi
jantung / paru
- Nafas, tersendat – sendat dan tidak teratur
(irregulasi gasping).
- Bayi bernafas dengan diagframa ( waktu inspirasi
bagian dada yang lunak tertarik kedalam  pada
saat yang sama perut membucit ).
- Suara nafas, brocho vesikuler.
- Suara nafas, noramal / mengurang / negatif.
- Suara tambahan : ronchi ?, rochelen
- Perkusi dada : redup / normal.
6. Kordiovaskuler :
- Besar jantung bayi : sulit dinilai oleh karena
bentuk dan besar dada normal bayi bervariasi.
- Letak jantung harus di tentukan (dekstro kardia ?)
- Suara jantung tambahan bising (murmur) bila ada,
mungkin sementara.
- Bila ada dugaan cacat jantung  pemeriksaan
Lanjut radiologik, elektrokordiogram;
ekokardiogram.
- denyut nadi bervariasi : 90 x /menit tidur
180 x ./menit aktif
- denyut nadi premature : 140 – 150 x /menit
7. Abdomen
- bentuk abdomen ?

191
Clinnical Skills Refreshment Fak. Kedokteran Unmuh Malang

- hepar, biasanya teraba 2 cm dibawah lengkung


iga.
- Limpa jarang teraba
- Apakah ada benjolan
- Perut buncit  apakah ada abstruksi? (ileus
mekoneum)
- Abdomen cukung  hernia diapragmatika.
(skafoid)
- Bagimana umbilikus : - omphalocele
- hernia umbuilikalis, dll
- Mekoneum : biasanya keluar 12 jam pertama.
99 % bayi cukup bulan mengel.
Mekoneom
95 % bayi prematur dalam waktu 48
jam
- Periksa anus ada / tidak.
8. Genetalia :
- Alat kelamin dan kelenjar susu neonatus biasanya
beraksi terhadap hormon ibu melalui plasenta
- Kelenjar susu bayi laki – laki dan perempuan
biasanya membesar  belum ditekan keluar
cairan susu.
- Alat kelamin perempuan  keluar lendir darah.
- Apakah ada hernia, epispadia, hipospadia.
- Air kecing keluar dalam waktu 24 jam ( 95 % bayi
).
9. Ekstremitas :
- Pemeriksaan ekstremitas harus diperhatikan
pengaruh letak bayi dalam kandungan  kelainan
oleh karena letak tidak menetap (letak sugsang).
- Fraktur.
- Trauma saraf (drop hand).
- Periksa moro reflex.
- Jari tangan dan kaki - polidaktili, sindaktili
- Dilihat dislokasi sendi bahu, pinggul.
- Dibuat cap telapak kaki.

192

Anda mungkin juga menyukai