1. Medis
Dokter Umum : 2 Orang
Dokter Gigi : 1 Orang
Perawat : 12 Orang
Bidan : 5 Orang
Perawat Gigi : 3 Orang
Ahli Gizi : 4 Orang
TTK (Tenaga Tekhnik Kefarmasian) : 3 Orang
Ahli Tehnologi Laboratorium Medik : 4 Orang
Promkes : 1 Orang
Tenaga Lain : 4 Orang
2. Non Medis
Non Medis : 10 Orang
2 Perlengkapan
Adapun perlengkapan yang digunakan dalam mempermudah pelayananan
kesehatan di Puskesmas Karang Taliwang:
1. Mobil puskesmas keliling : 3 unit
2. Komputer : 9 unit
3. Tempat tidur : 22 unit
4. Kursi roda : 3 unit
5. Bad Dorong : 2 unit
6. Puskesmas Pembantu : 1 unit
7. Poli Kesehatan Desa : 1 unit
1. Gudang Obat
Gudang obat merupakan tempat untuk menyimpan sementara obat-obatan yang
diperlukan oleh Puskesmas Karang Taliwang dalam jumlah besar sebelum obat-obatan
tersebut diletakkan di Apotek. Gudang obat di Puskesmas Karang Taliwangan terpisah
dengan dengan ruangan pelayanan obat, letaknya bersebelahan dengan ruangan
pelayanan. Dalam gudang obat terdapat lemari obat, kulkas, dan lemari untuk obat
psiotropika dan narkotika.
a. Penyimpana obat
Penyusunan obat di Puskesmas Karang Taliwang menggunakan sistem alfabetis dan
berdasarkan bentuk sediaan. Dengan cara penyimpana sistem alfabetis akan
mempermudah petugas apotek untuk mengambil obat yang diminta. Obat seperti
suppositoria penyimpanan dilakukan di dalam lemari pendingin karena suppositoria
penyimpanannya memerlukan suhu yang relatif dingin dan apabila tidk di dalam
lemri pendingin suppositoria akan meleleh. Jenis psiotropika dan narkotika disimpan
didalam lemari yang terkunci. Sistem perputaran obat di Puskesmas Karang
Taliwangan menggunakan sistem FIFO dan FEFO.
b. Distribusi
Obat yang berada di Puskesmas Karang Taliwang didistribusikan berdasarkan
permintaan pada LPLPO secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan obat
pada masing-masing sub unit pelayanan kesehatan seperti laboratorium,UGD , rawat
inap, poli gigi, polindes, pustu, bersalin, pusling, posyandu, dan pengobatan lansia.
c. Pengandalian
1. Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan obat dan pembekalan kesehatan di Puskesmas Karang
Taliwang dilakukan dengan memperhitungkan secara matang obat apa saja yang
benar-benar diperlukan di Puskesmas, yaitu dengan menggunakan data kartu
stock dan buku bantu gudang obat. Ini dilakukan pada saat penerimaan obat dari
IFK dan pendistribusian obat ke masing - masing sub unit.
2. Pengendalian Penggunaan
Pengendalian penggunaan obat dilakukan dengan melihat pola konsumsi obat
serta jumlah resep. Dengan pengandalian penggunaan yang tepat maka tidak akan
ada obat yang menumpuk atau kurang di Puskesmas.
d. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan di Puskesmas Karang Taliwang :
1. Petugas mencatat setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang obat ke
dalam kartu stock.
2. Petugas membuat Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat berdasarkan
kartu stock dan catatan harian penggunaan obat. Laporan ini dibuat setiap akhir
bulan dan dikirm ke Dinas Kesehatan Kota setelah ditanda tangani oleh petugas
gudang dan kepala puskesmas. Setelah mendapatkan stempel dari Dinas
Kesehatan kemudian dikirim ke IFK (Intalasi Farmasi Kota).
b) Permintaan
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di masing-masing
unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah
kerjanya.
Kegiatan permintaan:
1. Permintaan rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh IFK/Dinas Kesehatan
Kota untuk masing-masing Puskesmas.
2. Permintaan khusus
Dilakukan diluar jadwal distribusi rutin apabila:
a. Kebutuhan meningkat.
b. Terjadinya kekosongan
c. Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB)
c) Pengadaan
Kegiataan pengadaan dipuskesmas yaitu Setelah menghitung jumlah
perbekalan farmasi yang di bututuhkan, maka dibuatlah LPLPO dalam bentuk 3
rangkap yang di tandatangani oleh kepala puskesmas petugas gudang farmasi.
Surat tersebut akan dibawa ke DIKES Kota Mataram, disana akan di cek
kembali oleh pihak Dinas mengenai kerasionalan LPLPO tersebut dan apabila
di setujui maka akan ditandatangani oleh Kepala Dinas atau perwakilannnya
kemudian surat tersebut akan di bawa ke IFK.
d) Penerimaaan Perbekelan Farmasi Sesuai Dengan Spesifikasi dan
Persyaratan Kefarmasian.
Setelah LPLPO diserahkan ke IFK, maka IFK akan menyediakan
kebutuhan farmasi yang di perlukan. Setelah semua kebutuhan tersebut
terkumpul maka kepala IFK selaku penyedia akan menandatangani LPLPO
yang juga akan ditandatanagani oleh pihak penerima pada saat penyerahan
barang.
Surat yang sudah ditandatanagani oleh semua pihak terkait, kemudian
akan disimpan oleh Puskesmas 1 rangkap sebagai arsip, dan diserahkan ke
DIKES dan IFK masing-masing 1 rangkap.
Sesampainya di Puskesmas, perbekalan farmasi tadi akan disusun rapi
dalam gudang sesuai aturan penyimpanan yang berlaku sambil di periksa
adanya barang yang rusak maupun yang kadaluarsa atau tidak. Jika memang
ditemukan adanya barang yanag rusak atau experide maka akan dibawa kembali
ke GFK untuk digantikan dengan yang baru.
e) Penyimpanan Perbekalan Farmasi.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan mutu dan mempermudahkan
petugas dalam pengambilannya.
Persyaratan farmasetis penyimpanan alat-alat kesehatan:
1. Luas minimal 3x4 meter²
2. Ruang kering dan tidak lembab
3. Ada ventilasi
4. Perlu cahaya yang cukup
5. Lantai di buat dari tegel/ semen, bila perlu diatas papan
6. Dinding di buat licin
7. Gudang digunakan khusus untuk menyimpan obat
8. Mempunyai pintu dan kunci ganda.
9. Tersedia lemari/ laci khusus untuk narkotika, psikotropika yang selalu
terkunci
10. Sebaiknya ada pengukur suhu ruangan.