Anda di halaman 1dari 7

a.

Asuhan Antenatal

1. Pengertian Asuhan Antenatal

Asuhan Antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan

obstetric untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian

kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan (Sarwono, 2014).

2. Tujuan asuhan antenatal

Saifuddin,dkk (2002), tujuan pelayanan antenatal adalah :

a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang bayi.

b. Meningkatkan dan mempertahankaan kesehatan fisik, mental dan

sosial ibu dan bayi.

c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang

mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara

umum, kebidanan dan pembedahan.

d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,

ibu maupan bayi dengan trauma seminimal mungkin.

e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian

Air Susu Ibu (ASI) eksklusif.

f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran

bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal

g. Memberikan nasehat da petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,

persalinan, nifas dan aspek keluarga berencana

h. Menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal perinatal

3. Standar pelayanan asuhan kehamilan


Terdapat 6 standar dalam pelayanan asuhan kehamilan. Standar tersebut

merupakan bagian dari lingkup standar pelayanan kebidanan.

1. Standar 3 Identifikasi Ibu Hamil

Bidan melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi dengan masyarakat

secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami, dan

anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya

sejak dini dan secara teratur.

2. Standar 4 Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal

Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan

meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama. Hal tersebut

dilakukan untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga

harus mengenal kehamilan risiko tinggi/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi,

hipertensi, PMS/ infeksi HIV. Selain itu bidan juga harus memberikan pelayanan

imunisasi, nasihat, dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang

diberikan puskesmas.

Bidan harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan, bila ditemukan

kelainan mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan

merujuknya untuk tindakan selanjutnya.

3. Standar 5 Palpasi Abdominal

Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan

palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan

bertambah memeriksa posisi, bagian terendah dan masuknya kepala janin ke

dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat

waktu.

4. Standar 6 Pengelolaan Anemia pada Kehamilan


Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan, dan atau

rujukan atas semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku

5. Standar 7 Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan

Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan

dan mengenali tanda-tanda serta gejala preeklampsia lainnya, serta mengambil

tindakan yang tepat dan merujuknya.

6. Standar 8 Persiapan persalinan

Bidan memberikan saran yang tepat kepada kepada ibu hamil, suami serta

keluarganya pada trimester III, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan

yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan

dengan baik. Persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk juga merupakan hal

yang penting apabila sewaktu-waktu terjadi keadaan gawat darurat.

Asuhan Kehamilan berdasarkan TM I, II, dan III

Jadwal kunjungan Antenatal Care menurut standar WHO adalah minimal 4 kali,

dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Kunjungan I : dilakukan sebelum minggu ke-14 pada trimester I

Kunjungan I adalah kontak ibu hamil pertama kali dengan petugas kesehatan

untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan seorang ibu hamil sesuai standar pada

trimester pertama kehamilan, dimana usia kehamilan masih 1 sampai 12 minggu

dengan jumlah kunjungan minimal satu kali.

a) KI bertujuan :

1) Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu

2) Mendeteksi komplikasi atau masalah yang dapat diobati sebelum

mengancam jiwa ibu


3) Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatarum, anemia

karena kekurangan Fe atau penanganan praktik tradisional yang merugikan

4) Memulai mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan

itu penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kelahiran berjalan

normal dan tetap demikian seterusnya.

5) Mendorong prilaku yang sehat, bertujuan untuk mendeteksi dan

mewaspadai

6) Mengidentifikasi faktor risiko dengan mendapatkan riwayat detail

kebidanan masa lalu dan sekarang, riwayat obstetrik, medis, dan pribadi

serta keluarga

7) Memberi kesempatan pada ibu dan keluarganya mengekspresikan dan

mendiskusikan adanya kekhawatiran tentang kehamilan saat ini dan

kehilangan kehamilan yang lalu, persalinan, kelahiran atau puerperium.

b) Kunjungan I Meliputi :

1) Identitas/biodata

2) Riwayat kehamilan

3) Riwayat kebidanan

4) Riwayat kesehatan

5) Pemeriksaan kehamilan

6) Pelayanan kesehatan

7) Penyuluhan dan konsultasi

8) Serta mendapatkan pelayanan 14T yaitu :

(a) Timbang berat badan, dengan kenaikan berat badan sebesar maksimal

12 Kg dan minimal 6-7 Kg


(b) Ukur Tekanan Darah, bila melebihi 140/90 mmHg perlu diwaspadai

adanya pre-eklampsia dan eklampsia

(c) Ukur Tinggi Fundus Uteri,

(d) Pemberian Tablet tambah darah (Fe) sebanyak 90 tablet selama

kehamilan

(e) Skrinning status imunisasi Tetanus dan berikan Imunisasi Tetanus

Toxoid (TT) bila diperlukan. Jika ibu hamil statusnya TT0 maka

hendaknya mendapatkan minimal 2 dosis (TT1 dan TT2) dengan

interval 4 minggu dan bila memungkinkan diberikan TT3 dengan

interval 6 bulan. TT4 dengan interval 1 tahun dan TT5 dengan interval

1 tahAun

(f) Pemeriksaan Hb

(g) Pemeriksaan VDRL( Veneral Diseases Research Laboratory),

screening untuk sifilis

(h) Perawatan payudara

(i) Pemeliharaan Tingkat kebugaran

(j) Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.

(k) Pemeriksaan protein urine atas indikasi

(l) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi

(m) Pemberian terapi yodium untuk daerah endemis gondok

(n) Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria

Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14T sesuai kebijakan

dapat dilakukan standar minimal pelayanan ANC yaitu 7T (Prawiroharjo,

2002 :88)
(a) Timbang berat badan

(b) Ukur Tekanan Darah

(c) Ukur TFU

(d) Imunisasi TT

(e) Pemberian 90 Tablet Fe

(f) Tes PMS

(g) Temu wicara

Cakupan KI yang rendah berdampak pada rendahnya deteksi dini kehamilan

beresiko, yang kemudian mempengaruhi tingginya AKB dan AKI.

KI mempunyai peranan penting dalam program kesehatan ibu dan anak yaitu

sebagai indikator pemantauan yang dipergunakan untuk mengetahui jangkauan

pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat

(Depkes RI, 2001)

2. Kunjungan II : dilakukan sebelum minggu ke-28 pada trimester II

Kunjungan II adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya

pada trimester II (usia kehamilan 12-28 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T

atau 10T setelah melewati KI

a. KII bertujuan :

1) Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu

2) Mendeteksi komplikasi atau masalah yang dapat diobati sebelum

mengancam jiwa ibu

3) Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatarum, anemia

karena kekurangan Fe atau penanganan praktek tradisional yang

merugikan
4) Memulai mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan

itu penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kelahiran berjalan

normal dan tetap demikian seterusnya.

5) Mendorong prilaku yang sehat, bertujuan untuk mendeteksi dan

mewaspadai

6) Kewaspadaan khusus mengenai PIH (Hipertensi dalam kehamilan),

tanyakan gejala, pantau TD (Tekanan Darah), kaji edema dan protein uria

7) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya

8) Penapisan pre-eklampsia, gameli, infeksi, alat reproduksi dan saluran

perkemihan

9) Mengulang perencanaa persalinan

3 Kunjungan III : dilakukan antara minggu 28-36 pada trimester III

4 Kunjungan IV : dilakukan setelah minggu ke-36 pada trimester III

KIII dan KIV adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya

pada trimester III (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan

akhir dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati KI dan KII

a. KIII dan KIV bertujuan :

1) Sama dengan KI dan KII

2) Palpasi abdomen

3) Mengenali adanya kelainan letak dan presentase yang memerlukan

kelahiran di RS

4) Memantapkan persalinan, mengenali tanda-tanda persalinan

Anda mungkin juga menyukai