Anda di halaman 1dari 9

0

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Didalamnya beribu-ribu adat
istiadat mewarnai keragaman dalam hidup bangsa dan bernegara. Terbentuk dari para leluhur
yang memiliki kebiasaan, dan dilakukan terus menerus sehingga menjadi budaya. Indonesia
terkenal akan budayanya yang memiliki nilai luhur yang sangat baik dan membuat negara lain
ingin meniru budaya Indonesia, terutama budaya ramahnya. Norma-norma yang ada di
Indonesia sangat dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. Namun, seiring berjalannya kehidupan
dan berkembangnya budaya norma-norma itu pun telah luntur karena dipengaruhi budaya
barat.

Beberapa saat ini, arus globalisasi sangat deras datang dari manapun. Globalisasi
merupakan suatu arus yang dapat mempengaruhi kehidupan kita. Tidak bisa terelakkan bahwa
kehidupan kita diubah ketika globalisasi masuk kedalam masyarakat kita baik melalui sarana-
sarana yang bersifat impersonal (tidak secara langsung melalui perantaraan manusia), seperti
media massa, internet, dan kebudayaan maupun individu-individu dari Negara atau
kebudayaan lain.

Industri hiburan di indonesia sudah berkembang pesat. Tempat hiburan dan wisata
menjamur dimana-mana. Aktifitas dan rutinitas penduduknya yang semakin padat membuat
kota-kota besar di indonesia ini tidak pernah sepi dari pagi hingga larut malam. Tak lagi hanya
orang dewasa, tetapi kaum muda lebih banyak yang berlalu lalang dengan tujuan masing-
masing.

Keadaan ini menyiratkan ke-hedonis-an dan berhubungan dengan berubahnya gaya


hidup. Apa sebenarnya yang telah terjadi dan apa saja aktifitas yang mereka lakukan saat
malam menjelang? hingga malam pun serasa siang hari. Untuk itulah kami menelisik fenomena
ini guna mengetahui aktifitas kaum muda indonesia di kota besar saat malam menjelang.

1.2 Batasan masalah

Dalam makalah ini kami akan membahas tentang dunia malm sebagai gaya hidup anak
muda di kota-kota besar dan pengaruhnya

1.3 Tujuan penulisan

1. Memenuhi penugasan mata kuliah kewarganegaraan


2. Menjelaskan tentang gaya hidup remaja sekarang yang semakin terbiasa dengan dunia
malam
3. Menjelaskan dampak negatif dari dunia malam

1.4 Sistematik Penulisan

Study pustaka

1
BAB II

DUNIA MALAM SEBAGAI GAYA HIDUP DAN PENGARUHNYA

TERHADAP ANAK MUDA

2.1 Dunia Malam Sebagai Gaya Hidup

Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan
menggambarkan seberapa besar nilai moral orang tersebut dalam masyarakat di sekitarnya dan
bagaimana cara orang tersebut hidup.
Sebagian besar remaja zaman sekarang itu menyalahgunakan gaya hidupnya. Apalagi
remaja-remaja yang tinggal di kota metropolitan. Sebagian besar, mereka lebih mengikuti trend
mode di masa kini, seperti contohnya berpakaian seperti orang-orang luar negeri dan bergaya
ke barat-baratan. Bukan hanya orang-orang di kota metropolitan saja yang mengikuti trend
mode zaman sekarang bahkan di perkampungan dan pedesaan pun banyak yang mengikutinya
selama mereka menanggapi hal itu dengan positif. Yang kita tahu bahwa trend mode yang ada
di luar negeri itu menyimpang moral. Sedangkan negara Indonesia itu terkenal dengan
kesopanan dan budi luhurnya. Kalau kita menanggapi hal ini dengan negatif maka akan
berdampak negatif juga untuk penerus kita selanjutnya
Kegiatan lain yang dilakukan orang barat seperti dugem, bermabuk-mabukan, rokok,
narkoba juga menjadi trend anak renaja sekarang. Banyaknya remaja baik kaum adam dan
tanpa terkecuali kaum hawa di zaman sekarang yang sudah mengenal dugem, mabuk-mabukan,
rokok, dan narkoba. Mereka beranggapan bahwa jika tidak mengkonsumsi barang-barang
tersebut, maka ia akan dinilai sebagai masyarakat yang ketinggalan zaman atau tidak gaul.
Salah satu penunjang remaja melakukan hal-hal tersebut adalah semakin maraknya
tempat-tempat hiburan malam di berbagai kota. Pendirian bar atau diskotik yang setiap tahun
hampir meningkat menandakan semakin bertambahnya masyarakat yang turut menggandrungi
kegiatan tersebut.
Karena bar dan diskotik biasanya buka pada malam hari, akibatnya para remaja pun
menyesuaikan jam hidup mereka. Mereka kebanyakan belum tidur hingga larut malam karena
datang ke tempat hiburan tersebut. Yang akhirnya mereka menjadikan waktu malam sebagai
pokok aktivitasnya.

2.2 Pengaruh Dunia Malam terhadap Anak Muda

Dugem merupakan salah satu hiburan favorit yang cukup banyak peminatnya. Biasanya
hiburan jenis ini diadakan di berbagai tempat hiburan malam sejenis bar atau diskotik yang
terdapat di kota-kota besar pada waktu malam hari hingga menjelang pagi. Para remaja
menggemari hiburan tersebut dikarenakan banyak hal yang bisa mereka nikmati seperti sajian
musik oleh DJ, penampilan dancer atau para musisi, hingga kenikmatan mengkonsumsi
minuman beralkohol yang biasanya tersaji di tempat-tempat hiburan malam. Mereka yang

2
berdatangan ke tempat tersebut berasal dari berbagai kalangan. Walaupun hiburan ini identik
dengan biaya yang relatif mahal, namun para peminatnya bukan hanya berasal dari kalangan
high class saja. Bahkan banyak juga para pelajar/mahasiswa yang meminati hiburan ini sebagai
pelepas rasa jenuh mereka walaupun mereka tahu bahwa kondisi keuangan mereka seringkali
pas-pasan. Namun, karena mereka sudah merasa ketagihan dan sangat menikmati hiburan ini
sebagai gaya hidup, maka cara apapun akan mereka lakukan.

Perkenalan mahasiswa dengan gaya hidup dunia gemerlap dikarenakan oleh beberapa
penyebab. Ada yang awalnya hanya penasaran ingin mencoba dan ada pula yang disebabkan
oleh ajakan teman. Namun, ada juga dari mereka yang mengatakan bahwa mereka mengikuti
gaya hidup dugem dikarenakan adanya gengsi dan ingin disebut “gaul”. Sehingga gaya hidup
seperti ini sudah bisa menjadi trend berharga di kalangan mereka. Bahkan menjadi semacam
kebutuhan yang harus terlaksana sebagai media penghiburan diri.

2.2.1 Dunia Malam di Mata Anak Remaja

Masa remaja yang berlangsung antara 12-22 tahun merupakan suatu periode dalam
rentang kehidupan manusia. Dalam proses ini berlangsung perubahan biologis dan psikoogis
yang dialami remaja itu sendiri. Pada masa remaja, seseorang akan beralih dari masa kanak-
kanak menuju masa dewasa. Maka dari itu, masa ini juga disebut sebagai masa pencarian jati
diri. Dalam masa pencarian jati diri, remaja banyak sekali mengalami masalah-masalah. Tiap
aspek dalam diri remaja menimbulkan suatu permasalahan baru bagi remaja.

Dalam masa perkembangan sosialnya, berkembang sikap ‘conformity’ dalam diri remaja.
Syamsyu Yusuf (2005:198) menyebut conformity adalah kecenderungan untuk menyerah atau
mengikuti opini, nilai, kebiasaan, kegemaran (hobi) atau keinginan orang lain (teman sebaya).
Perkembangan sikap konformitas dalam diri remaja dapat memberikan dampak positif maupun
negative dalam dirinya. Remaja akan megikuti apa yang kelompoknya lakukan dan katakana.

Dari uraian di atas maka tidaklah salah jika muncul istilah ‘Ababil’ (ABG Labil) dewasa
ini. Sebutan ini ditujukan bagi remaja yang labil. Mereka mengikuti arus perkembangan jaman
dan sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan luar.

Dalam perkembangan jaman yang sangat pesat, kecanggihan teknologi berperan besar
dalam pegetahuan remaja saat ini. Trend yang berkembang saat ini adalah remaja berbondong-
bondong mengikuti gaya hidup kebarat-baratan, seperti banyak yang tergiyur iklan televisi,
meniru gaya hidup selebriti yang glamour, dan lain-lain. Apa saja akan mereka lakukan agar
disebut anak gaul (tidak dibilang ketinggalan jaman).

Banyak remaja yang menilai bahwa untuk menjadi gaul harus kenal dengan dugem,
minimal pernah mencoba. Kalau belum kenal dengan dugem maka dianggap gak gaul, cupu,
dan jadul. Dengan kata lain, remaja mendapat kebanggaan jika mereka sudah merasa gaul.

Dugem atau dunia gemerlap merupakan istilah popular untuk menunjukkan gaya hidup
orang di kota besar pada akhir pekan. Kegiatan dugem yang dikemas dengan suasana meriah
dengan sorot lampu dan suara music yang keras menjadi daya tarik tersendiri bagi remaja yang
menyebut dirinya sebagai remaja gaul. Dugem sering dilakukan di klab malam, kafe, atau

3
diskotik. Rokok, narkoba dan minuman beralkohol sudah menjadi bagian dari dugem itu
sendiri, bahkan dugem juga sudah bertalian erat dengan dengan seks bebas. Remaja sudah tentu
akan mengeluarkan banyak uang ketika mereka pergi dugem, karena dugem membuat para
pengikutnya hidup berfoya-foya, menyia-nyiakan waktu, dan membuat waktu tidur berkurang
yang akan berakibat buruk pada kondisi psikis dan biologis remaja itu sendiri.

2.2.2 Hal-Hal Yang Mendorong Anak Muda Melakukan Dugem

Untuk mengetahui apa sebenarnya yang membuat anak muda melakukan dugem, penulis
melakukan wawancara terhadap seseorang sebagai sampel. Dari segi alasan, mereka
melakukan dugem untuk sekedar refreshing, menghilangkan stress, dan jika punya uang. Hal-
hal yang ia lakukan ialah merokok, minum minuman keras, menikmati musik, sampai menari.
Sedangkan mereka biasanya pergi dugem karena ajakan temannya.

Secara umum ada tiga alasan yang membuat anak muda pergi dugem :

1. Alasan Gengsi
Perkembangan yang bisa dianggap menonjol dalam pergeseran gaya hidup yang melanda
kalangan remaja Indonesia adalah gaya hidup mereka yang secara umum cenderung
dipengaruhi oleh gaya Barat. Saat ini gaya hidup yang berasal dari budaya Barat umumnya
dianggap memiliki nilai lebih oleh sebagian dari masyarakat Indonesia. Golongan masyarakat
yang memiliki gaya hidup yang “kebarat-baratan” menganggap bahwa mereka adalah berasal
dari kalangan yang lebih baik dari golongan masyarakat yang masih memegang gaya hidup
dan budaya Timur.

2. Ajakan Teman
Pertemanan merupakan salah satu faktor pendukung mengapa seseorang melakukan
suatu kegiatan. Banyak orang yang ikut melakukan suatu kegiatan di karenakan temannya
melakukan kegiatan tersebut. Begitu juga halnya dengan beberapa remaja yang melakukan
dugem. Teman merupakan salah satu faktor utama mengapa seorang remaja tersebut
melakukan kegiatan dugem. Beberapa remaja tersebut mengatakan bahwa ia melakukan dugem
karena semua temannya melakukan dugem.

3. Kejenuhan dan Hiburan


Setiap manusia pasti akan merasakan kejenuhan dalam hidupnya dan akan membutuhkan
hiburan guna menghilangkan kejenuhan tersebut. Hal ini juga terjadi pada remaja yang biasa
melakukan dugem. Salah satu alasan yang sering dikemukakan remaja tentang mengapa
mereka dugem adalah untuk menghilangkan stress dan menyelesaikan permasalahan. Para
remaja umumnya beralasan bahwa mereka melakukan dugem dikarenakan memerlukan
hiburan setelah melakukan berbagai aktivitas sehari penuh. Bagi mereka melakukan dugem
adalah salah satu cara menghilangkan kejenuhan yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.

4
2.3 Upaya dan Tindakan Menangani Pengaruh Dunia Malam

Dunia malam tidak selalu berdampak positif saja, tetapi lebih banyak dampak negatifnya
yang membuat para penikmatnya terjerumus kedalamnya. Maka dari itu perlu adanya tindakan
dan upaya dalam menanganinya, tidak hanya dari diri pribadinya sendiri tapi juga dari peran
orang tua, masyarakat bahkan pemerintah untuk menanganinya. Maka hal ini dapat dilakukan:

a. Peran Pribadi itu Sendiri

Kunci dari segalanya ialah dirinya sendiri. Jika memang berniat untuk menjadi
baik, pasti banyak jalan untuk menuntunnya menjadi lebih baik, sedangkan jika ia tidak
ada niat untuk menjadi lebih baik walau lingkungan di sekitarnya baik, dia tetap akan
menjadi pribadi yang buruk. Masa depan cerah tergantung dari pribadi anak itu sendiri.

b. Peran Orang Tua

Orang tua yang baik sudah pasti akan menciptakan sebuah keluarga yang
harmonis.sehingga seorang anak tidak perlu lagi mencari kebahagiaan di dunia luar.
Jika seorang anak masih bisa mengontrol dirinya pasti masih dalam sikap dan perilaku
yang masih bisa di tolerir masyarakat. Sebaliknya, jika seorang anak sudah benar-benar
lepas kontrol dan tak ada yang mengawasi sudah pasti berkelakuan buruk dan mengenal
dunia malam sebagai hal yang negatif. Sehingga peran orang tua disini sangat
berpengaruh terhadap pergaulan anak. Orangtua sebaiknya memberikan contoh yang
baik terhadap anaknya.baik dalam perkataannya maupun perbuatannya. Perhatian serta
tanggung jawab sebagai orangtua mutlak diperlukan. Orangtua harus tau apa saja yang
dilakukan anaknya di luar dan bagaimana cara mengatasi persoalan anaknya yang
notabene sudah bukan anak-anak lagi.

c. Peran Masyarakat

Peran masyarakat juga berpengaruh terhadap perkembangan sosial remaja. Untuk


itu lingkungan masyarakat yang kondusif sangat dibutuhkan untuk mengendalikan
maraknya kriminalitas dan hal-hal menyimpang yang dilakukan remaja. Keberadaan
karang taruna di rasa tepat untuk mengkoordinir remaja dalam berorganisasi dan
melakukan hal yang positif.

d. Peran Pemerintah

Pemerintah merupakan tonggak penerapan kebijakan. Kenapa para remaja dengan


mudahnya keluar masuk diskotik, club, tempat karaoke, dan sejenisnya, sepertinya
perlu dipikirkan ulang. Pembatasan umur untuk masuk tempat hiburan dan kurang
ketatnya peraturan di tempat hiburan tersebut membuat remaja gampang berlalu lalang.
Razia aparat kepolisian pun serasa tidak pernah membuat mereka kapok. Ada baiknya

5
pemerintah mengkaji ulang akan masalah ini, agar anak muda generasi bangsa bisa
menjadi penerus bangsa yang berkompeten.

6
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Globalisai telah menyebabkan pesatnya pertumbuhan industri hiburan di Indonesia. Dan


karena hal itu sekarang budaya barat sudah sangat membaur di indonesia. Contohnya seperti
dunia malam, dunia malam merupakan salah satu gaya hidup yang berasal dari barat.

Dari situlah muncul clubbing atau dugem yang saat ini telah menjadi trend di kalangan
anak muda, kenapa anak muda? Karena anak muda adalah suspek yang mudah terkena
perubahan, karena mereka bersifst conformity dan labil.

Berbagai macam dampak muncul akibat gaya hidup ini, walaupun ada segelintir dampak
positif dari hal ini, dampak negatif masih sangat dominan terlihat dari pengaruh budaya barat
ini. Untuk mengatasi dampak negatif ini perlu peran dari berbagai pihak seperti pemerintah,
lapisan masyarakat, keluarga, dan anak muda itu sendiri untuk bisa memerangi budaya barat
yang kian menjamur di indonrsia. agar budaya Indonesia tidak luntur dan tidak tergantikan
oleh budaya-budaya asing.

3.2 Saran

Agar kebudayaan Indonesai dan kebudayaan asing dapat berkesinambungan dengan baik, yakni
tanpa merusak nilai-nilai kebudayaan Indonesia, maka bangsa indonesia sendiri harus benar-benar
pintar khususnya para penerus bangsa untuk menyikapi dan menyeleksi budaya asing yang masuk ke
Indonesia.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://www.republika.co.id/

http://www.duniaq-duniamu.com/

http://www.osserem.me

http://wedhapura.penataanruang.com/

https://tiffanyellies.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai