Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

KENAKALAN REMAJA

Disusun oleh :
Shafitri Ayu Lintang Amborowati (P1337420515001)
Mia Arbiyana Lestari (P1337420515014)
Indri Kusyani (P1337420515020)
Pitri Setyowati (P1337420515022)
Fitriya Arbangatun Nisa (P1337420515032)
Anisa Rahmawati (P1337420515033)
Kiki Nadia Nurmalita (P1337420515034)
Rahmawati Madyaningrum (P1337420515038)
Ira Herawati (P1337420515039)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN MAGELANG

2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah promosi kesehatan yang berjudul Kenakalan
Remaja. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu referensi, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca.

Dalam penulisan makalah dengan judul Kenakalan Remaja ini kami merasa masih
jauh dari kata sempurna banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak,untuk menyempurnaan pembuatan makalah ini.dan selanjutnya

Tak lupa kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah mambantu dan
mendukung menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pembaca

Magelang, 26 Februari 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan


Di era modern seperti sekarang, banyak perilaku remaja yang menyimpang dari norma-
norma yang ada di masyarakat. Salah satunya kenakalan remaja. Perilaku kenakalan remaja saat
ini sulit diatasi. Baru-baru ini sering kita dengar berita di televisi maupun radio yang disebabkan
oleh kenakalan remaja diantaranya tawuran, pemerkosaan yang dilakukan oleh pelajar,
pemakaian narkoba, dan lain-lain.
Kehidupan remaja pada masa kini mulai memprihatinkan. Remaja yang seharusnya menjadi
kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi menjadi jaminan untuk kemajuan Bangsa dan
Negara. Bahkan perilaku mereka cenderung merosot.
Keadaan seperti ini sungguh sangat disayangkan. Para remaja saat ini dengan mudah
melakukan perubahan sosial dan budaya dengan mengadopsi budaya luar tanpa adanya filter.
Meningkatnya kenakalan remaja saat ini merupakan salah satu dampak dari media informasi
yaitu program siaran televisi yang dinilai kurang memberikan nilai edukatif bagi remaja
ketimbang nilai amoralnya. Hal ini disebabkan karena industri perfilman kurang memberikan
pesan-pesan moral terhadap siaran yang ditampilkan. Dapat diperhatikan dalam berbagai
program televisi seperti pada sinetron-sinetron maupun reality show yang banyak menayangkan
tentang pergaulan bebas remaja bersifat pornografis, kekerasan, hedonisme dan sebagainya untuk
selalu ditampilkan dilayar kaca. Oleh karena program tersebut banyak diminati publik,
khususnya remaja. Sehingga dapat memberikan suatu peluang bisnis bagi pihak stasiun TV yaitu
misalnya berupa banyaknya iklan yang masuk. Berbagai acara yang menayangkan tentang
pergaulan bebas remaja di kota besar yang sarat akan dunia gemerlap (dugem). Seperti tayangan
remaja dalam mengonsumsi obat-obatan terlarang, cara berpakaian yang terlalu minim alias
kurang bahan / sexy, goyang-goyangan yang sensual para penyanyi dangdut, kisah percintaan
remaja hingga menimbulkan seks bebas, ucapan-ucapan kasar dengan memaki-maki atau
menghina dan sebagainya. Inilah yang seringkali menjadi contoh tidak baik yang sering
mempengaruhi remaja-remaja yang berada di kota maupun di daerah untuk mengikuti perilaku
tersebut.
B. Tujuan Penulisan

1. Memahami pengertian kenakalan remaja


2. Mengetahui penyebab kenakalan remaja dan gejala-gejala yang dapat memperlihatkan hal-hal
yang mengarah pada kenakalan remaja serta untuk memahami hal-hal yang perlu diperhatikan
untuk menanggulangi kenakalan remaja.
3. Mengetahui macam-macam kenakalan remaja

C. Sumber Data
Tinjauan pustaka tentang kenakalan remaja melalui web internet

D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah kenakalan remaja itu?
2. Apa saja penyebab-penyebab kenakalan remaja?
3. Perilaku apa saja yang merupakan kenakalan remaja?
4. Apa dampak kenakalan remaja?

5. Bagaimana upaya mengatasi kenakalan remaja ?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Kenakalan Remaja


Pada dasarnya kenakalan remaja menunjuk pada suatu bentuk perilaku remaja yang tidak
sesuai dengan norma-norma yang hidup di dalam masyarakatnya. Kartini Kartono (1988 : 93)
mengatakan remaja yang nakal itu disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita
cacat mental disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada ditengah masyarakat, sehingga perilaku
mereka dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan dan disebut kenakalan.

Tentang normal tidaknya perilaku kenakalan atau perilaku menyimpang, pernah dijelaskan
dalam pemikiran Emile Durkheim (dalam Soerjono Soekanto, 1985 : 73). Bahwa perilaku
menyimpang atau jahat kalau dalam batas-batas tertentu dianggap sebagai fakta sosial yang
normal dalam bukunya Rules of Sociological Method dalam batas-batas tertentu kenakalan
adalah normal karena tidak mungkin menghapusnya secara tuntas, dengan demikian perilaku
dikatakan normal sejauh perilaku tersebut tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat,
perilaku tersebut terjadi dalam batas-batas tertentu dan melihat pada sesuatu perbuatan yang
tidak disengaja. Jadi kebalikan dari perilaku yang dianggap normal yaitu perilaku nakal/jahat
yaitu perilaku yang disengaja meninggalkan keresahan pada masyarakat.

B. Pengertian Kenakalan Remaja


Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang melanggar
norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa
anak-anak dan dewasa. Remaja nakal biasanya berprestasi rendah. Biasanya mereka didukung
oleh kelompoknya. Sebab-sebab terjadinya anak nakal atau juvenile delinquency pada umumnya
adalah sebab yang kompleks, yang berarti suatu sebab dapat menimbulkan sebab yang lain. Para
peneliti melihat banyak kemungkinan penyebab kenakalan remaja. Sedangkan para ahli sosiologi
berpendapat bahwa kenakalan remaja adalah suatu penyesuaian diri, yaitu respons yang
dipelajari terhadap situasi lingkungan yang tidak cocok atau lingkungan yang memusuhinya.
Hasil penelitian Robbin (1986) berpendapat, kenakalan remaja akibat adanya masalah
neurobiological, sehingga menimbulkan genetik yang tidak normal. Ahli lain berpendapat
kenakalan remaja merupakan produk dari konstitusi defektif mental dan emosi-emosi mental.
Mental dan emosi anak remaja belum matang, masih labil, dan rusak akibat proses condition
sering lingkungan yang buruk.
Sedangkan Pengertian kenakalan remaja Menurut Paul Moedikdo,SH adalah :
1. Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan
kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan
sebagainya.
2. Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran
dalam masyarakat.
3. Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
C. Faktor-Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
Perilaku nakal remaja biasa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal)
maupun dari luar (eksternal)
1. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang datangnya dari dalam tubuh remaja sendiri. Faktor intern
ini jika mendapatkan contoh-contoh yang kurang mendidik dari tayangan televisi akan
menimbulkan niat remaja untuk meniru adegan-adegan yang disaksikan pada isi program televisi
tersebut. Khususnya menyangkut masalah pergaulan remaja di zaman sekarang yang makin
berani mengedepankan nilai-nilai budaya luar yang tidak sesuai dengan adat budaya bangsa.
Akhirnya keinginan meniru tersebut dilakukan hanya sekedar rasa iseng untuk mencari sensasi
dalam lingkungan pergaulan dimana mereka bergaul tanpa batas dan norma agar dipandang oleh
teman-temannya dan masyarakat sebagai remaja yang gaul dan tidak ketinggalan zaman.
Timbulnya minat atau kesenangan remaja yang memang gemar menonton acara televisi
tersebut dikarenakan kondisi remaja yang masih dalam tahap pubertas. Sehingga rasa ingin tahu
untuk mencontoh berbagai tayangan tersebutyang dinilai kurang memberikan nilai moral bagi
perkembangan remaja membuat mereka tertarik. Dan keinginan untuk mencari sensasipun timbul
dengan meniru tayangan-tayangan tesebut, akibat dari kurangnya pengontrolan diri yang
dikarenakan emosi jiwa remaja yang masih labil.
2. Faktor Ekstern
Adalah faktor yang datangnya dari luar tubuh remaja. Faktor ini dapat disebut sebagai faktor
lingkungan yang memberikan contoh atau teladan negatif serta didukung pula oleh lingkungan
yang memberikan kesempatan. Hal ini disebabkan karena pengaruh trend media televisi saat ini
yang banyak menampilkan edegan-adegan yang bersifat pornografi, kekerasan, hedonisme dan
hal-hal yang menyimpang dari nilai moral dan etika bangsa saat ini
3. Kurangnya perhatian dari orang tua dan lingkungan yang memang menyediakan pergaulan buruk.
Hal ini memberikan dampak buruk pula bagi remaja sehingga mudah larut dalam hal-hal negatif.
Baik dari tayangan televisi maupun dari pergaulan teman-temannya. Kurangnya perhatian orang
tua banyak para remaja mencari perhatian didunia luar. Mereka cenderung melakukan atau
mencari kesenangan di lingkungan pergaulannya. Ikut-ikutan dan tak lagi dapat membedakan
yang mana baik dan buruk
D. Bentuk Kenakalan Remaja
1. Penyalahgunaan Obat Bius dan Alkohol
Penyalahgunaan obat bius dan alkohol bertambah secara drastis akhir-akhir ini. Beberapa
dari siswa-siswa SMA, terutama di kota-kota besar, menggunakan mariyuana dan minum-
minuman keras (bahkan sudah merambat ke desa-desa). Obat bius yang juga disebut sebagai
drugs. Drugs terdiri dari hard drugs dan soft drugs. Obat keras (hard drugs) bisa mempengaruhi
saraf dan jiwa si penderita secara cepat.
Gejala siswa yang menggunakan narkoba antara lain: badan tidak terurus dan semakin
lemah, tidak suka makan, matanya sayu dan merah, pembohong, malas, daya tangkap otaknya
melemah, mudah tersinggung dan mudah marah.
Banyak remaja yang memakai narkoba karena mula-mula iseng, rasa ingin tahu, atau
sekadar ikut-ikutan teman. Ada juga remaja yang menggunakan narkoba karena didorong oleh
nafsu mendapatkan status sosial yang tinggi, ingin pengakuan atas egonya, serta untuk menjaga
gengsi. Beberapa kelompok anak remaja lain menggunakan narkoba karena ingin lari dan
kesulitan hidup dan konflik-konflik batin. Anak remaja merasa menjadi orang super jika bisa
merokok dan diberi ganja dan diselingi minuman keras atau minum Wie Seng, semacam arak
keras yang berkadar alkohol yang sangat tinggi. Segala kesulitan hidup, kesulitan di sekolah, di
rumah bisa hilang lenyap diganti dengan rasa nikmat (teler) walaupun sesaat.
Usaha sekolah atau guru untuk menolong remaja yang terlibat dalam narkoba ini adalah
mula-mula mencari sumber penyebab remaja menggunakan narkoba, sehingga guru dapat
menanggulangi dan sumber tersebut. Usaha lain adalah melakukan tindakan preventif yang lebih
praktis dan segera dapat dilakukan. Langkah-langkah yang dapat diambil misalnya melalui
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
2. Kecanduan Narkotika Pada Remaja
Bukan sebuah rahasia jika kecanduan narkotika adalah penyakit yang mengerikan, apalagi
ketika remaja telah kecanduan narkotika, maka ini merupakan hal yang lebih serius. Narkotika
mempengaruhi tubuh remaja dengan cara yang berbeda-beda. Jika remaja telah kecanduan
narkotika, maka akan lebih susah untuk mempertahankan gaya hidup bersih dan sadar saat
mereka bertambah tua.
Berikut ini adalah tanda-tanda umum remaja anda kecanduan narkotika:
Perubahan dramatis terhadap sikap dan perilaku
Muram, mata berkaca-kaca

Sering merasa kelelahan

Kegagalan di sekolah

Berbohong atau mencuri

Mengisolasi diri atau kehilangan minat untuk beraktivitas

3. Pacaran
Bila kita melihat pertumbuhan fisik muda-mudi, maka kita mendapat kesan bahwa
mereka mengalami pertumbuhan tinggi badan yang hebat. Muda-mudi, tidak hanya menyamai
tinggi badan orangtua mereka, bahkan melebihinya. Kaum remaja secara badani sudah kelihatan
dewasa dan ingin menyamai per-buatan-perbuatan orang dewasa. Juga pengaruh bacaan, maja-
lah, buku roman dan film menyebabkan muda-mudi meniru cara-cara tingkah laku dan
komunikasi yang dapat mereka tiru dengan mudah. Yang paling mudah ditiru justru permainan
cinta yang banyak di ambil sebagai inti daripada film. Puncak peniruan ini terlihat dalam
pergaulan antar muda-mudi yakni pacaran.

4. Pornografi
Ditambah dengan rasa ingin tahu para remaja dan besarnya gairah syahwat pada masa
remaja membuat banyak remaja (terutama laki-laki) terperosok ke maksiat satu ini. Banyak
media yang memuat pornografi. Mulai dari poster, majalah, buku, sampai VCD. Bahkan majalah
Playboy yang sudah masyhur kepornoannya pun sudah masuk ke Indonesia setelah majalah
porno lainnya eksis di negeri ini.

5. Kehamilan di Luar Nikah


Berawal dari pacaran dan ditambah dengan maraknya situs-situs pornografi akan
menyebabkan kasus kehamilan diluar nikah pada remaja semakin meningkat. Kehamilan dan
melahirkan anak bertambah di antara beberapa kelompok gadis remaja, terutama pada
masyarakat yang kurang mampu. Jika laki-laki remaja sering bertingkah laku sebagai anak nakal
untuk mencoba membuktikan kemandirian mereka dan kontrol orang dewasa, demikian juga
bagi gadis remaja. Mereka membuktikannya dalam bentuk seks dan di banyak kasus dengan
mempunyai anak, sehingga memaksa dunia melihat mereka sebagai orang dewasa. Sejak
melahirkan anak, gadis remaja menjadi sulit untuk melanjutkan sekolah atau mencari pekerjaan.
Oleh karena itu, peranan sekolah dalam membantu gadis yang mengalami kecelakaan sangat
dibutuhkan. Sebaiknya, sekolah tidak mengeluarkan remaja yang hamil di luar nikah. Biarlah
mereka tetap diperbolehkan meneruskan sekolah mereka sampai lulus sehingga memudahkan dia
mencari pekerjaan.
Dampak Hamil Usia Muda bagi Kesehatan Reproduksi

Berikut ini resiko atau bahaya yang mengancam gadis dibawah umur saat hamil di usia muda
(Di bawah 20 tahun) :

1 Secara ilmu kedokteran ,organ reproduksi untuk gadis dengan umur dibawah 20 tahun ia belum
siap untuk berhubungan seks atau mengandung, sehingga jika terjadi kehamilan berisiko
mengalami tekanan darah tinggi (karena tubuhnya tidak kuat). Kondisi ini biasanya tidak
terdeteksi pada tahap-tahap awal, tapi nantinya menyebabkan kejang-kejang, perdarahan bahkan
kematian pada ibu atau bayinya.
2 Kondisi sel telur pada gadis dibawah 20 tahun , belum begitu sempurna, sehingga dikhawatirkan
bayi yang dilahirkan mengalami cacat fisik.
3 Berisiko mengalami kanker serviks (kanker leher rahim), karena semakin muda usia pertama kali
seseorang berhubungan seks, maka semakin besar risiko daerah reproduksi terkontaminasi
virus.
Beberapa risiko medis lain yang kemungkinan akan dialami, diantaranya:
1. Kurangnya perawatan kehamilan
2. Tekanan darah tinggi
3. Kelahiran premature
4. Berat lahir bayi rendah
Remaja perempuan yang hamil berisiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan berat badan
yang rendah. Hal tersebut karena bayi memiliki waktu yang kurang dalam rahim untuk tumbuh.
Bayi lahir dengan berat badan rendah biasanya memiliki berat badan sekitar 1.500-2.500 gram.
5. Penyakit menular seksual (PMS)
6. Depresi postpartum
7. Merasa sendirian dan terkucilkan
8. Mengalami perdarahan
9. Kemungkinan keguguran / abortus
10. Persalinan yang lama dan sulit
11. Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan
Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). hal ini terjadi karena pada
saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang.
12. Cacat bawaan bagi bayi
Merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak saat pertumbuhan.hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus
rubela serta faktor gizi dan kelainan hormon.
13. Kematian bayi
E. Upaya mengatasi kenakalan remaja
Masa remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan
rentan munculnya masalah (kenakalan remaja). Untuk itu perlu adanya perhatian khusus serta
pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting
bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang
paling menentukan.
Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak
lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya
dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.
Berikut Solusi dalam rangka penanggulangan kenakalan remaja :
1. Tindakan Preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan melalui cara
berikut:
A. Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:

1. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang


dihadapinya.

2. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan


melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan
etiket.

3. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan


pribadi yang wajar.

4. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.

5. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang
hubungan sosial yang baik.

6. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan


pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
7. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di
mana banyak terjadi kenakalan remaja.

Sebagaimana disebut di atas, bahwa keluarga juga mempunyai andil dalam membentuk
pribadi seorang remaja. Jadi untuk memulai perbaikan, maka harus mulai dari diri sendiri dan
keluarga.. Memang tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik, tetapi semua itu
bisa dilakukan dengan pembinaan yang perlahan dan sabar. Dengan usaha pembinaan yang
terarah, para remaja akan mengembangkan diri dengan baik sehingga keseimbangan diri yang
serasi antara aspek rasio dan aspek emosi akan dicapai. Pikiran yang sehat akan mengarahkan
para remaja kepada perbuatan yang pantas, sopan dan bertanggung jawab yang diperlukan dalam
menyelesaikan kesulitan atau persoalan masing-masing.
Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para pendidik
terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru,
guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya. Usaha pendidik
harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan
mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku remaja di rumah dan di sekolah.
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap
perkembangan remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk memulai
perbaikan remaja, di antaranya melakukan program monitoring pembinaan remaja melalui
kegiatan-kegiatan keagamaan, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan penyelenggaraan
berbagai kegiatan positif bagi remaja.

2. Tindakan Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan
mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dengan adanya sanksi tegas
pelaku kenakalan remaja tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut jera dan tidak
berbuat hal yang menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus ditegakkan melalui
pidana atau hukuman secara langsung bagi yang melakukan kriminalitas tanpa pandang bulu.
Sebagai contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku dalam
keluarga. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap
pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan
konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan
kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur. Di
lingkungan sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanan hukuman terhadap
pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal, guru juga berhak bertindak.
Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah
merupakan wewenang kepala sekolah. Guru dan staf pembimbing bertugas menyampaikan data
mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada
umumnya tindakan represif diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan maupun
tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan tim
guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara waktu (skors) atau seterusnya
tergantung dari jenis pelanggaran tata tertib sekolah.

3. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi


Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap
perlu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi.
Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus yang sering ditangani oleh suatu lembaga
khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini.

Solusi internal bagi seorang remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain:

1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur
orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka
yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.

2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.

3. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif, seperti berolahraga,


melukis, mengikuti event perlombaan, dan penyaluran hobi.

4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan
dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

Jika berbagai solusi dan pembinaan di atas dilakukan, diharapkan kemungkinan


terjadinya kenakalan remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi. Dari pembahasan
mengenai penanggulangan masalah kenakalan remaja ini perlu ditekankan bahwa segala usaha
pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja yang
mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat,
sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat, bangsa
dan tanah air.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
a. Pada dasarnya kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma
hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan
orang-orang disekitarnya.
b. Kenakalan remaja pada zaman sekarang ini disebabkan oleh beberapa factor. Perilaku nakal
remaja disebabkan oleh factor remaja itu sendiri (internal) maupun factor dari luar (eksternal).
c. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah
melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah
sebelumnya gagal pada tahap ini.
d. Adanya motivasi dari keluarga , guru , teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa dilakukan
untuk mengatasi kenakalan remaja.
e. Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya anak tersebut menyendiri. Anak yang
demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan emosi.

B. SARAN
a. Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di Indonesia
agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja.
b. Perlunya penanaman nilai moral , pendidikan dan nilai religious pada diri seorang remaja.
DAFTAR PUSTAKA

http://helda.info/2009/06/kenakalan-remaja/
http://pusatremaja.com/2008/01/15/kenakalan-remaja/
http://yoyooh.com/original-post/yo-ori-remaja/90-kenakalan-remaja.html
http://www.scribd.com/doc/12007831/KENAKALAN-REMAJA
http://www.anneahira.com/narkoba/index.htm
http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?option=com_content&view=article&id=60:pkni4209-
kriminologi-dan-kenakalan-remaja&catid=30:fkip&Itemid=75
http://zonaclassic.blogspot.com/2008/04/dampak-siaran-tv-terhadap-kenakalan.html
http://psikonseling.blogspot.com/2010/02/pengertian-kenakalan-remaja.html
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASHa7c5.dir/doc.pdf
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=12915

Anda mungkin juga menyukai