KENAKALAN REMAJA
Disusun oleh :
Shafitri Ayu Lintang Amborowati (P1337420515001)
Mia Arbiyana Lestari (P1337420515014)
Indri Kusyani (P1337420515020)
Pitri Setyowati (P1337420515022)
Fitriya Arbangatun Nisa (P1337420515032)
Anisa Rahmawati (P1337420515033)
Kiki Nadia Nurmalita (P1337420515034)
Rahmawati Madyaningrum (P1337420515038)
Ira Herawati (P1337420515039)
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah promosi kesehatan yang berjudul Kenakalan
Remaja. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu referensi, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca.
Dalam penulisan makalah dengan judul Kenakalan Remaja ini kami merasa masih
jauh dari kata sempurna banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak,untuk menyempurnaan pembuatan makalah ini.dan selanjutnya
Tak lupa kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah mambantu dan
mendukung menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pembaca
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
C. Sumber Data
Tinjauan pustaka tentang kenakalan remaja melalui web internet
D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah kenakalan remaja itu?
2. Apa saja penyebab-penyebab kenakalan remaja?
3. Perilaku apa saja yang merupakan kenakalan remaja?
4. Apa dampak kenakalan remaja?
Tentang normal tidaknya perilaku kenakalan atau perilaku menyimpang, pernah dijelaskan
dalam pemikiran Emile Durkheim (dalam Soerjono Soekanto, 1985 : 73). Bahwa perilaku
menyimpang atau jahat kalau dalam batas-batas tertentu dianggap sebagai fakta sosial yang
normal dalam bukunya Rules of Sociological Method dalam batas-batas tertentu kenakalan
adalah normal karena tidak mungkin menghapusnya secara tuntas, dengan demikian perilaku
dikatakan normal sejauh perilaku tersebut tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat,
perilaku tersebut terjadi dalam batas-batas tertentu dan melihat pada sesuatu perbuatan yang
tidak disengaja. Jadi kebalikan dari perilaku yang dianggap normal yaitu perilaku nakal/jahat
yaitu perilaku yang disengaja meninggalkan keresahan pada masyarakat.
Kegagalan di sekolah
3. Pacaran
Bila kita melihat pertumbuhan fisik muda-mudi, maka kita mendapat kesan bahwa
mereka mengalami pertumbuhan tinggi badan yang hebat. Muda-mudi, tidak hanya menyamai
tinggi badan orangtua mereka, bahkan melebihinya. Kaum remaja secara badani sudah kelihatan
dewasa dan ingin menyamai per-buatan-perbuatan orang dewasa. Juga pengaruh bacaan, maja-
lah, buku roman dan film menyebabkan muda-mudi meniru cara-cara tingkah laku dan
komunikasi yang dapat mereka tiru dengan mudah. Yang paling mudah ditiru justru permainan
cinta yang banyak di ambil sebagai inti daripada film. Puncak peniruan ini terlihat dalam
pergaulan antar muda-mudi yakni pacaran.
4. Pornografi
Ditambah dengan rasa ingin tahu para remaja dan besarnya gairah syahwat pada masa
remaja membuat banyak remaja (terutama laki-laki) terperosok ke maksiat satu ini. Banyak
media yang memuat pornografi. Mulai dari poster, majalah, buku, sampai VCD. Bahkan majalah
Playboy yang sudah masyhur kepornoannya pun sudah masuk ke Indonesia setelah majalah
porno lainnya eksis di negeri ini.
Berikut ini resiko atau bahaya yang mengancam gadis dibawah umur saat hamil di usia muda
(Di bawah 20 tahun) :
1 Secara ilmu kedokteran ,organ reproduksi untuk gadis dengan umur dibawah 20 tahun ia belum
siap untuk berhubungan seks atau mengandung, sehingga jika terjadi kehamilan berisiko
mengalami tekanan darah tinggi (karena tubuhnya tidak kuat). Kondisi ini biasanya tidak
terdeteksi pada tahap-tahap awal, tapi nantinya menyebabkan kejang-kejang, perdarahan bahkan
kematian pada ibu atau bayinya.
2 Kondisi sel telur pada gadis dibawah 20 tahun , belum begitu sempurna, sehingga dikhawatirkan
bayi yang dilahirkan mengalami cacat fisik.
3 Berisiko mengalami kanker serviks (kanker leher rahim), karena semakin muda usia pertama kali
seseorang berhubungan seks, maka semakin besar risiko daerah reproduksi terkontaminasi
virus.
Beberapa risiko medis lain yang kemungkinan akan dialami, diantaranya:
1. Kurangnya perawatan kehamilan
2. Tekanan darah tinggi
3. Kelahiran premature
4. Berat lahir bayi rendah
Remaja perempuan yang hamil berisiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan berat badan
yang rendah. Hal tersebut karena bayi memiliki waktu yang kurang dalam rahim untuk tumbuh.
Bayi lahir dengan berat badan rendah biasanya memiliki berat badan sekitar 1.500-2.500 gram.
5. Penyakit menular seksual (PMS)
6. Depresi postpartum
7. Merasa sendirian dan terkucilkan
8. Mengalami perdarahan
9. Kemungkinan keguguran / abortus
10. Persalinan yang lama dan sulit
11. Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan
Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). hal ini terjadi karena pada
saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang.
12. Cacat bawaan bagi bayi
Merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak saat pertumbuhan.hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus
rubela serta faktor gizi dan kelainan hormon.
13. Kematian bayi
E. Upaya mengatasi kenakalan remaja
Masa remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan
rentan munculnya masalah (kenakalan remaja). Untuk itu perlu adanya perhatian khusus serta
pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting
bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang
paling menentukan.
Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak
lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya
dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.
Berikut Solusi dalam rangka penanggulangan kenakalan remaja :
1. Tindakan Preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan melalui cara
berikut:
A. Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:
5. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang
hubungan sosial yang baik.
Sebagaimana disebut di atas, bahwa keluarga juga mempunyai andil dalam membentuk
pribadi seorang remaja. Jadi untuk memulai perbaikan, maka harus mulai dari diri sendiri dan
keluarga.. Memang tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik, tetapi semua itu
bisa dilakukan dengan pembinaan yang perlahan dan sabar. Dengan usaha pembinaan yang
terarah, para remaja akan mengembangkan diri dengan baik sehingga keseimbangan diri yang
serasi antara aspek rasio dan aspek emosi akan dicapai. Pikiran yang sehat akan mengarahkan
para remaja kepada perbuatan yang pantas, sopan dan bertanggung jawab yang diperlukan dalam
menyelesaikan kesulitan atau persoalan masing-masing.
Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para pendidik
terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru,
guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya. Usaha pendidik
harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan
mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku remaja di rumah dan di sekolah.
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap
perkembangan remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk memulai
perbaikan remaja, di antaranya melakukan program monitoring pembinaan remaja melalui
kegiatan-kegiatan keagamaan, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan penyelenggaraan
berbagai kegiatan positif bagi remaja.
2. Tindakan Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan
mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dengan adanya sanksi tegas
pelaku kenakalan remaja tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut jera dan tidak
berbuat hal yang menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus ditegakkan melalui
pidana atau hukuman secara langsung bagi yang melakukan kriminalitas tanpa pandang bulu.
Sebagai contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku dalam
keluarga. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap
pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan
konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan
kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur. Di
lingkungan sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanan hukuman terhadap
pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal, guru juga berhak bertindak.
Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah
merupakan wewenang kepala sekolah. Guru dan staf pembimbing bertugas menyampaikan data
mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada
umumnya tindakan represif diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan maupun
tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan tim
guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara waktu (skors) atau seterusnya
tergantung dari jenis pelanggaran tata tertib sekolah.
Solusi internal bagi seorang remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain:
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur
orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka
yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan
dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
A. KESIMPULAN
a. Pada dasarnya kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma
hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan
orang-orang disekitarnya.
b. Kenakalan remaja pada zaman sekarang ini disebabkan oleh beberapa factor. Perilaku nakal
remaja disebabkan oleh factor remaja itu sendiri (internal) maupun factor dari luar (eksternal).
c. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah
melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah
sebelumnya gagal pada tahap ini.
d. Adanya motivasi dari keluarga , guru , teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa dilakukan
untuk mengatasi kenakalan remaja.
e. Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya anak tersebut menyendiri. Anak yang
demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan emosi.
B. SARAN
a. Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di Indonesia
agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja.
b. Perlunya penanaman nilai moral , pendidikan dan nilai religious pada diri seorang remaja.
DAFTAR PUSTAKA
http://helda.info/2009/06/kenakalan-remaja/
http://pusatremaja.com/2008/01/15/kenakalan-remaja/
http://yoyooh.com/original-post/yo-ori-remaja/90-kenakalan-remaja.html
http://www.scribd.com/doc/12007831/KENAKALAN-REMAJA
http://www.anneahira.com/narkoba/index.htm
http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?option=com_content&view=article&id=60:pkni4209-
kriminologi-dan-kenakalan-remaja&catid=30:fkip&Itemid=75
http://zonaclassic.blogspot.com/2008/04/dampak-siaran-tv-terhadap-kenakalan.html
http://psikonseling.blogspot.com/2010/02/pengertian-kenakalan-remaja.html
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASHa7c5.dir/doc.pdf
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=12915