Anda di halaman 1dari 2

REPRODUKSI TANAMAN SEMANGKA

(Citrullus lanatus)

Semangka adalah andromonoecious


monoklin, yaitu memiliki dua jenis bunga pada satu
tumbuhan: bunga jantan, yang hanya memiliki
benang sari (pollen), dan bunga betina, yang
memiliki putik(stigma). Bunga betina dapat
dikenali dari adanya bakal buah (ovarium) di
bagian pangkal bunga berupa pembesaran
berbentuk oval.

A. PEMBENTUKAN GAMET
 Pembentukan Gamet Jantan

Pada sel jantan (mikrospora)


mengalami pembelahan miosis 1 akan
menghasilkan 1 sel generatif dan 1 sel
vegetatif yang kemudian pada sel
generatif mengalami pembelahan miosis
2 yang menghasilkan 2 sel sperma.

 Pembentukan Gamet Betina


Pada sel betina (megaspore) pada
pembelahan miosis 1 menghasilkan 2
megaspora dari 2 megas pora akan
membelah lagi mebentuk 4
megaspora. dari 4 megaspora 3
diantaranya mengalami degenerasi dan 1
megaspora lainya membelah
menghasilkan 8 sel haploid.
B. PENYERBUKAN
Penyerbukan bunga semangka biasanya dibantu oleh serangga seperti kupu-kupu dan
lebah. Dapat pula dilakukan dengan penyerbukan dengan bantuan manusia. Dengan cara
melekatkan bunga jantan ke bunga betina. Serbuk sari yang sudah matang dapat ditandai
dengan lengketnya serbuk sari apabila ditempel pada kuku ibu jari. Sedangkan bunga betina
yang sudah matang ditandai dengan adanya cairan yang keluar pada putiknya.

Waktu penyerbukan sangat baik pada pukul 06 : 30 sampai pukul 10.00. Apabila dilakukan
melebihi waktu tersebut maka akan mengganggu pembentukkan buah karena putik bunga
betina semangka yang dimaksud akan mengeluarkan lendir pada siang hari sehingga
mempengaruhi menempelnya serbuk sari bunga jantan ke kepala putik. Kemungkinan lain
adalah pada saat itu resiko kematian serbuk sari sangat besar sehingga tidak bisa membuahi
bunga betinanya.

C. PEMBUAHAN
Sel telur yang bersifat haploid (n) akan dibuahi inti generatif 1 yang bersifat haploid (n)
sehingga akan menghasilkan zigot yang bersifat diploid (2n). Inti kandung lembaga sekunder
akan dibuahi oleh inti generatif 2 sehingga terbentuk endosperma. Endosperma bersifat triploid
(3n) karena merupakan penyatuan 2 inti kandung lembaga sekunder dan inti generatif 2 yang
masing-masing bersifat haploid.
Zigot nantinya akan berkembang menjadi embrio calon individu baru, sedangkan
endosperma merupakan cadangan makanan bagi perkembangan embrio. Endosperma akan
digunakan sebagai sumber makanan pertama pada proses perkecambahan biji

Anda mungkin juga menyukai