Anda di halaman 1dari 31

PENYERBUKAN

DAN PEMBUAHAN
PENGERTIAN
 Penyerbukan (pollinatio):
Adalah jatuhnya serbuk sari
(polen) pada kepala putik
(tumbuhan berbiji tertutup) atau
jatuhnya serbuk sari langsung
pada bakal biji (tumbuhan berbiji
terbuka)

 Bila penyerbukan berhasil, akan


diikuti dengan proses pembuahan
yang berlangsung di dalam bakal
buah (archegonium) yang
membungkus bakal biji (ovule).
Faktor yang berpengaruh
pada peristiwa penyerbukan
 Sistem penyilangan dan variasi jenis
kelamin (pada penyerbukan silang).
 Waktu penyebaran serbuk sari.
 Vektor yang berperan dalam
penyerbukan.
 Pengaruh cuaca terhadap
pembungaan, penyebaran serbuk
sari, dan aktifitas vektor.
 Pembuahan (fertilisatio) adalah terjadinya
perkawinan sel telur yang terdapat dalam
kandung lembaga di dalam bakal biji dengan
suatu inti yang berasal dari serbuk sari

 Pembuahan berlangsung 2 kali:


(1) menghasilkan zigot (2n),
(2) spermatozoa 2 membuahi kandung lembaga
sekunder menghasilkan endospermae (3n)
PROSES PEMBUAHAN
 Kepala sari pecah atau membuka dan serbuk sari
keluar dan sampai pada kepala putik

 Inti dalam serbuk sari membelah menjadi dua, satu di


bagian depan buluh yang menjadi penuntun gerak
tumbuh buluh ke arah bakal biji (inti vegetatif), yang
kedua (inti generatif) lalu membelah lagi menjadi
dua inti sperma

 Setelah sampai pada liang bakal biji, inti vegetatif


binasa / mati, dinding buluh larut dan kedua inti
sperma menuju ke kandung lembaga.
 Dalam kandung lembaga, inti membelah tiga kali secara
berurutan sehingga terjadi 8 inti.

 Tiga menuju ke tempat yang berhadapan dengan liang


bakal biji, dan dari ke-3 inti itu satu merupakan sel telur
(ovum) dan yang dua di kanan kirinya merupakan
pengarak atau pendamping (sinergida)

 Tiga inti lainnya menuju ke bagian kandung lembaga yang


berlawanan dengan liang kandung lembaga (berhadapan
dengan bagian bakal biji yang disebut chalaza), dan
menjadi bagian yang dinamakan antipoda; yang 2 lagi
menuju ke tengah kandung lembaga dan bersatu menjadi
inti kandung lembaga sekunder.
PEMBUAHAN
 Pembuahan yang terjadi pada tumbuhan ternyata tidak
hanya peleburan sperma dan ovum, tetapi sperma juga
membuahi inti kandung lembaga sekunder yang
menghasilkan endospermae sehingga pembuahan pada
tumbuhan bersifat ganda (pembuahan ganda)

 Dua inti generatif dari buluh serbuk sari:


1. Kawin dengan sel telur yang akan menjadi lembaga
2. Inti generatif yang kedua kawin dengan inti kandung
lembaga sekunder yang akan membentuk jaringan
tempat penimbunan cadangan makanan bagi
lembaga.
AMFIMIKSIS DAN APOMIKSIS
 Amfimiksis (amphimixis) adalah pembentukan
calon tumbuhan baru (lembaga) yang disertai
dengan peristiwa perkawinan antara sel telur
dengan inti sperma.

 Apomiksis (apomixis) adalah pembentukan


lembaga (calon tumbuhan baru) tanpa adanya
perkawinan terlebih dahulu.
PERISTIWA APOMIKSIS
 Partenogenesis yaitu terjadinya lembaga dari sel
telur tanpa pembuahan.

 Apogami yaitu terjadinya lembaga dari salah satu inti


dalam kandung lembaga, tetapi bukan dari sel telur,
dan juga tanpa perkawinan

 Pembentukan lembaga yang liar (embrioni adventif)


yaitu jika terbentuk lembaga dari salah satu sel pada
bakal biji, di luar kandung lembaga misalnya dari sel
nuselus atau sel integumentum.
 Peristiwa poliembrioni yaitu jika dalam satu
bakal biji, disamping lembaga yang berasal
dari sel telur, masih terjadi apogami atau
embrioni adventif, maka biji yang terjadi
nanti merupakan sebuah biji yang di
dalamnya terkandung lebih dari satu
lembaga.

 Misal pada jeruk (Citrus sp.), mangga


(Mangifera sp.), dan duku (Lansium
domesticum Coor).

Jeruk
Siam

Mangga
MACAM PENYERBUKAN
BERDASARKAN ASAL SERBUK SARI
a. Penyerbukan sendiri (autogamy) yaitu jika serbuk sari
berasal dari bunga itu sendiri.
b. Penyerbukan tetanga (geitonogamy) yaitu jika serbuk
sari berasal dari bunga lain tetapi pada tumbuhan itu
juga.
c. Penyerbukan silang (allogamy, xenogamy) yaitu jika
serbuk sari berasal dari bunga tumbuhan lain, tetapi
masih tergolong dalam jenis yang sama.
d. Penyerbukan bastar (hybridogamy), yaitu jika serbuk
sari berasal dari bunga pada tumbuhan lain yang
berbeda jenisnya, atau sekurang-kurangnya mempunyai
satu sifat beda.
Penyerbukan sendiri

Penyerbukan silang
PEMBASTARAN DAPAT DILAKUKAN:
1. Antara dua tumbuhan yang berbeda varietas atau
pembastaran antar varietas, misalnya pembastaran antara
pohon mangga golek dengan mangga gadung.

2. Antara dua jenis tumbuhan atau pembastaran antar jenis


(spesies), misalnya pembastaran antara pohon mangga
(Mangifera indica L.) dengan kuweni (Mangifera odorata
Griff.)

3. Antara dua jenis tumbuhan yang berbeda marga (genus)


atau pembastaran antar marga (genus), misalnya
pembastaran antara lombok (Capsicum sp.) dengan terong
(Solanum sp.).
PEMBAGIAN BERDASARKAN PERBEDAAN WAKTU
MASAK ANTARA KEPALA SARI DAN KEPALA PUTIK
PADA BUNGA YANG MEMPERLIHATKAN DIKOGAMI
a. Protandri atau proterandri (protandry, proterandry), jika
dalam satu bunga yang masak lebih dulu adalah kepala
sarinya, baru kemudian kepala putiknya

b. Protogini atau proterogini (protogyny, proterogyny), jika


yang masak lebih dulu putiknya, baru belakangan kepala
sarinya

c. Adanya herkogami (hercogamy), yaitu jika pada bunga yang


sempurna, duduknya kepala sari dan kepala putik amat
berjauhan satu sama lain, seperti terdapat pada bunga
tumbuhan yang berbunga kupu-kupu (Papilionaceae) dan
anggrek (Orchidaceae).
Dikogami pada Polenomium
caeruleum:
A. Stamen mulai mengeluarkan
serbuk sari, tetapi cuping
kepala putik masih tertutup
B. Serbuk sari disebarkan dan
cuping kepala putik sudah
siap menerimanya
C. Bunga seutuhnya
d. Adanya heterostili (heterostyly), yaitu suatu variasi
herkogami, bila pada beberapa individu tumbuhan sejenis
(spesies) terdapat bunga-bunga dengan benang sari dan
tangkai putik yang berbeda sekali panjangnya, sehingga
penyerbukan sendiri tak mungkin dapat terjadi
e. Adanya peristiwa kemandulan (sterilitas), yaitu bunga
yang walaupun diserbuki tetapi penyerbukan tidak diikuti
oleh pembuahan, bahkan mungkin penyerbukan itu justru
menyebabkan gugurnya putik dan bunganya.

Heterostili pada Houstonia caerulea: A. Bunga dengan tangkai serbuk sari yang
panjang. B. Bunga dengan tangkai serbuk sari yang pendek
PEMBAGIAN HETEROSILI
1. Heterodistili (heterodistyly), jika pada satu jenis (spesies)
tumbuhan ditemukan individu-individu dengan dua bentuk
(dimorfisme) bunga, yaitu:
• Individu dengan bunga yang bertangkai putik panjang
dan benang sari yang pendek.
• Individu dengan bunga yang bertangkai putik pendek
dan benang sari yang panjang.
2. Heterotristili (heterotristyly), jika dalam satu jenis
(spesies) ada individu-individu yang:
• Mempunyai bunga dengan tangkai putik pendek
dengan benang sari yang sedang atau panjang.
• Mempunyai bunga dengan tangkai putik sedang dan
benang sari yang pendek atau panjang.
• Mempunyai bunga dengan tangkai putik yang panjang
dan benang sari pendek atau sedang.
MACAM PENYERBUKAN BERDASARAN
VEKTOR ATAU PERANTARA

a. Penyerbukan dengan perantaraan manusia.


b. Penyerbukan dengan perantaraan angin.
c. Penyerbukan dengan perantaraan air.
d. Penyerbukan dengan perantaraan binatang.
Daya Tarik Tanaman
1. Daya tarik primer
• Tepung sari, sebagai bahan pakan serangga
terutama yang berkoloni seperti lebah madu.
• Nektar, berperan secara tidak langsung karena
mengandung gula dan senyawa lain.
• Minyak, sebagai bahan pakan lebah.

2. Daya tarik sekunder


• Bau
• Daya tarik visual
Penyerbukan dengan perantaraan manusia (antropogami)

 Penyerbukan dengan perantaraan


manusia adalah penyerbukan yang
terjadi karena adanya bantuan
manusia.
 Pada penyerbukan ini, manusia
membantu memindahkan serbuk
sari ke kepala putik secara
langsung.
 Contoh tumbuhan yang
penyerbukannya dengan
perantaraan manusia adalah vanili
dan beberapa jenis anggrek.
Penyerbukan dengan perantaraan angin
(anaemophyly)

 Penyerbukan dengan perantaraan angin adalah


penyerbukan yang terjadi karena adanya bantuan angin.
Pada penyerbukan ini, angin menerbangkan serbuk sari
serbuk sari hingga akhirnya serbuk sari jatuh di kepala
putik. Contoh pada padi, jagung, rerumputan, pinus, dan
damar
 Akan terjadi pada tumbuhan yang mempunyai sifat-sifat:
1. Serbuk sari yang kecil/banyak, lembut, dan kering
tidak berlekatan sehingga mudah sekali
beterbangan ke mana-mana jika tertiup angin.
2. Bentuk kepala putik seperti bulu ayam/benang
sehingga kemungkinan menangkap serbuk sari yang
beterbangan menjadi lebih besar.
3. Bunga seringkali tidak mempunyai hiasan bunga atau
kedua bagian bunga itu sangat tereduksi sehingga baik
benang sari maupun kepala putiknya tidak terlindung
kalau ada tiupan angin.
4. Kepala sari tidak melekat erat pada tangkai sari (dapat
goyang), memudahkan berhamburannya serbuk sari ke
mana-mana jika ada tiupan angin.
5. Tempat bunga tidak bersembunyi.
Penyerbukan dengan perantaraan air (hydrophyly)
 Penyerbukan yang hanya mungkin
terjadi pada tumbuhan yang hidup
di air (hydrophyta), baik yang
hidup di air tawar maupun di laut,
misalnya pada berbagai jenis
tumbuhan air yang terdapat di
sawah, kolam, atau rawa-rawa.

 Pada penyerbukan ini, air


membantu serbuk sari jatuh di
atas kepala putik.
Penyerbukan dengan perantaraan binatang
(zoidiophyly)

Ciri-ciri bunga yang bersifat zoidiofili:


1. Mempunyai warna yang menarik.
2. Menghasilkan sesuatu yang menarik atau menjadi
makanan binatang.
3. Serbuk sari sering bergumpal-gumpal dan berperekat
sehingga mudah menempel pada tubuh binatang yang
mengunjungi bunga tadi.
4. Kadang-kadang mempunyai bentuk yang khusus
sehingga bunga hanya dapat dikunjungi oleh jenis
hewan tertentu saja.
Pembagian penyerbukan zoidiophyly

1. Penyerbukan dengan perantaraan serangga (entomophyly,


entomogamy), seperti kupu-kupu (Lepidoptera), lebah
(Hymenoptera), kumbang (Coleoptera), lalat (Diptera), dan
mungkin masih ada beberapa golongan serangga lain.
2. Penyerbukan dengan perantaraan burung (ornithophyly,
ornithogamy), misalnya kutilang (Pycnonotus aurigaster),
cocak (Pycnonotus analis), berbagai macam burung madu
dan burung penghisap madu (Nectariniidae dan
Meliphagidae).
3. Penyerbukan dengan perantaraan kelelawar
(chiropterophyly, chiropterogamy), terutama pada pohon-
pohon yang bunganya mekar sore atau malam hari.
4. Penyerbukan dengan perantaraan siput (malacophyly,
malacogamy).
Kaitan Sifat Polinator dan Tanaman
Warna
Polinator Tipe Bunga Organ Nektar Bau Penarik
Bunga

Lebah Zygomophic, Tersembunyi Kuning Ya Segar, kurang Nektar


agak tertutup cerah, biru menyengat

Kumbang Dish, bowl Terbuka Coklat, abu- Tidak Kuat/keras Polen/nektar


(mudah sampai merah putih
nektar)

Lalat Idem Terbuka Pucat Ya Tidak berbau Nektar

Ngengat Horisontal, Terbuka Putih, warna Tidak Keras, harum Nektar


noktural lemah
antesis

Burung Menggantung, Terbuka Merah Tidak Tidak berbau Nektar


nektar menyala
tersembunyi

Kelelawar Besar, nektar Terbuka Hijau krem, Tidak Keras waktu Nektar/polen
banyak, polen ungu malam
banyak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai